Wikipedia

Hasil penelusuran

06 November 2018

Teknis pemanenan benih ikan lele


Pemanenan benih/larva ikan lele biasanya pada pagi hari atau sore hari untuk menghindari tingkat stress yang tinggi. Sehari sebelum pemanenan biasanya benih ikan lele dipuasakan atau diberokkan untuk mengurangi tingkat polusi dan penumpukan amoniak selama saat diletakkan di dalam kemasan atau wadah pada saat pengangkutan.

Sebelum pengangkutan benih yang telah siap untuk dibawa akan disortir terlebih dahulu untuk menentukan layak atau tidak layaknya benih untuk dijual, selain agar benih yang dijual juga memiliki ukuran yang seragam. Proses ini adalah proses sortir yang terakhir agar konsumen benar-benar puas terhadap produk benih yang dihasilkan dari sentra pembenihan.



Pada unit pembenihan yang telah besar biasanya telah memiliki penampungan benih siap jual dengan berbagai ukuran dan jumlah. Dikarenakan permintaan benih lele sulit untuk diprediksi dan dapat datang sewaktu-waktu, benih-benih yang telah siap jual tersebut biasanya memang telah dipersiapkan untuk dipanen setiap saat. Namun ada juga konsumen yang telah memesan untuk diantarkan pada waktu yang telah ditentukan.

Kolam pembenihan sengaja dibuat seefektif mungkin untuk mempercepat proses pemanenan dan pergantian air. Pada kolam pembenihan biasanya telah dibuatkan saluran outlet dengan menggunakan berbentuk L dengan banyak lubang-lubang yang lebih kecil daripada ukuran benih pada sebagian pipanya yang diletakkan pada bagian atas. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga ketinggian air kolam pembenihan serta untuk menguras kotoran pada dasar air tanpa khawatir benih-benih tersebut lepas. Pemanenan atau pengurasan biasanya hanya dengan mengangkat pipa tersebut kemudian dibalikkan, dengan bagian yang berlubang menyentuh dasar kolam.

Wadah yang digunakan selama pengangkutan benih ikan lele ke tempat tujuan dapat berupa kantong plastik (sistem tertutup) atau menggunakan dirigen (sistem terbuka). Pengangkutan benih dengan sistem tertutup umumnya dilakukan  untuk pengangkutan benih jarak jauh yang memerlukan waktu lebih dari 4-5 jam. Biasanya alat yang digunakan untuk pengangkutan berupa mobil atau pesawat terbang. Sementara pengangkutan benih ikan dengan sistem terbuka umumnya dilakukan untuk mengangkut ikan jarak dekat dan relatif memerlukan waktu yang tidak lama. Alat pengangkutan yang digunakan berupa dirijen yang dibawa menggunakan kendaraan bermotor. Dapat juga sistem terbuka dilakukan dengan menggunakan alat ini, misalnya drum dari bahan plastik atau dari fiberglass yang diangkut mobil.

Jumlah benih yang dimasukkan ke dalam kantong plastik biasanya didasarkan kepada order atau pesanan, baik yang sifatnya komersial maupun nonkomersial. Cara penghitungan benih ikan lele yang berukuran kecil ini memerlukan ketelitian dan keakuratan. Caranya adalah dengan menghitung per wadah baik itu menggunakan sendok atau gelas, kemudian dikalikan antara jumlah wadah dengan jumlah isinya. Apabila ukuran benih sudah agak lebih besar (ukuran 5 – 7 cm keatas) biasanya dihitung satu persatu.

Pengangkutan benih ikan lele jarak jauh yang membutuhkan waktu antara 4-5 jam umumnya digunakan sistem tertutup. Caranya benih ikan lele ditempatkan dalam wadah berupa kantong plastik dengan ukuran diameter 0,60 m, panjangnya 0,90 m, lebar 0,60 m dan tebal plastik 0,1 mm. sebelum digunakan kantong plastik itu harus dicoba terlebih dahulu untuk memastikan tidak adanya kebocoran atau plastik robek. Caranya, kantong plastik diisi air yang sebelumnya telah diendapkan sedikitnya 24 jam sekitar 1/3 bagian kantong plastik, sedangkan yang 2/3 bagian sisanya diisi oksigen murni. Setelah itu kantong plastik diikat dengan karet gelang.

Selain dengan cara tersebut diatas, penempatan benih ikan lele dalam kantong-kantong plastik dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : disiapkan volume media pengangkutan yang terdiri dari air bersih 5 liter diberi buffer Na2 (NPO4. 1 H2O sebanyak 9 gram. Cara pengemasan benih ikan lele menggunakan plastik yaitu air bersih dimasukkan ke dalam kantong plastik, udara dihilangkan dengan menekan kantong plastik ke permukaan air, oksigen dari tabung dialirkan ke kantong plastik sebanyak 2/3 volume keseluruhan rongga (air : oksigen = 1 : 2). Kantong plastik lalu diikat dengan karet gelang atau tali raffia, kantong plastik dimasukkan ke dalam dos atau styrofoam dengan posisi membujur atau ditidurkan untuk memperluas permukaan air atau oksigen. satu dos yang berukuran panjang 0,50 m, lebar 0,35 m, dan tinggi 0,50 m dapat diisi 2 buah kantong plastik.



Sementara itu, jika sistem pengangkutan dilakukan dengan cara terbuka umumnya jaraknya tidak terlalu jauh atau jarak dekat. Caranya, benih ikan lele dimasukkan ke dalam dirijen plastik kemudian dibawa ketempat tujuan. Dapat juga benih ikan lele ditempatkan di dalam wadah drum dari plastik atau dari fiberglass yang diangkut menggunakan mobil untuk dibawa ke pasar penjualan benih ikan atau dibawa ke tempat pembesaran ikan yang membutuhkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar