Pemanenan benih/larva ikan
lele biasanya pada pagi hari atau sore hari untuk menghindari tingkat stress
yang tinggi. Sehari sebelum pemanenan biasanya benih ikan lele dipuasakan atau
diberokkan untuk mengurangi tingkat polusi dan penumpukan amoniak selama saat
diletakkan di dalam kemasan atau wadah pada saat pengangkutan.
Sebelum pengangkutan
benih yang telah siap untuk dibawa akan disortir terlebih dahulu untuk
menentukan layak atau tidak layaknya benih untuk dijual, selain agar benih yang
dijual juga memiliki ukuran yang seragam. Proses ini adalah proses sortir yang
terakhir agar konsumen benar-benar puas terhadap produk benih yang dihasilkan
dari sentra pembenihan.
Pada unit pembenihan
yang telah besar biasanya telah memiliki penampungan benih siap jual dengan
berbagai ukuran dan jumlah. Dikarenakan permintaan benih lele sulit untuk
diprediksi dan dapat datang sewaktu-waktu, benih-benih yang telah siap jual
tersebut biasanya memang telah dipersiapkan untuk dipanen setiap saat. Namun
ada juga konsumen yang telah memesan untuk diantarkan pada waktu yang telah
ditentukan.
Kolam pembenihan
sengaja dibuat seefektif mungkin untuk mempercepat proses pemanenan dan
pergantian air. Pada kolam pembenihan biasanya telah dibuatkan saluran outlet
dengan menggunakan berbentuk L dengan banyak lubang-lubang yang lebih kecil
daripada ukuran benih pada sebagian pipanya yang diletakkan pada bagian atas.
Hal ini dimaksudkan untuk menjaga ketinggian air kolam pembenihan serta untuk menguras
kotoran pada dasar air tanpa khawatir benih-benih tersebut lepas. Pemanenan
atau pengurasan biasanya hanya dengan mengangkat pipa tersebut kemudian
dibalikkan, dengan bagian yang berlubang menyentuh dasar kolam.
Wadah yang digunakan selama
pengangkutan benih ikan lele ke tempat tujuan dapat berupa kantong plastik
(sistem tertutup) atau menggunakan dirigen (sistem terbuka). Pengangkutan
benih dengan sistem tertutup umumnya dilakukan
untuk pengangkutan benih jarak jauh yang memerlukan waktu lebih dari 4-5
jam. Biasanya alat yang digunakan untuk pengangkutan berupa mobil atau pesawat
terbang. Sementara pengangkutan benih ikan dengan sistem terbuka umumnya
dilakukan untuk mengangkut ikan jarak dekat dan relatif memerlukan waktu yang
tidak lama. Alat pengangkutan yang digunakan berupa dirijen yang dibawa menggunakan kendaraan bermotor. Dapat juga sistem terbuka
dilakukan dengan menggunakan alat ini, misalnya drum dari bahan
plastik atau dari fiberglass yang diangkut mobil.
Jumlah benih yang dimasukkan ke dalam kantong plastik
biasanya didasarkan kepada order atau pesanan, baik yang sifatnya komersial
maupun nonkomersial. Cara penghitungan benih ikan lele yang berukuran kecil ini memerlukan
ketelitian dan keakuratan.
Caranya adalah dengan menghitung per wadah baik itu menggunakan sendok atau
gelas, kemudian dikalikan antara jumlah wadah dengan jumlah isinya. Apabila
ukuran benih sudah agak lebih besar (ukuran 5 – 7 cm keatas) biasanya dihitung
satu persatu.
Pengangkutan benih ikan lele
jarak jauh yang membutuhkan waktu antara 4-5 jam umumnya digunakan sistem
tertutup. Caranya benih ikan lele ditempatkan dalam wadah berupa kantong
plastik dengan ukuran diameter 0,60 m, panjangnya 0,90 m, lebar 0,60 m dan
tebal plastik 0,1 mm. sebelum digunakan kantong plastik itu harus dicoba
terlebih dahulu untuk memastikan tidak adanya kebocoran atau plastik robek.
Caranya, kantong plastik diisi air yang sebelumnya telah diendapkan sedikitnya
24 jam sekitar 1/3 bagian kantong plastik, sedangkan yang 2/3 bagian sisanya
diisi oksigen murni. Setelah itu kantong plastik diikat dengan karet gelang.
Selain dengan cara tersebut diatas, penempatan benih ikan lele
dalam kantong-kantong plastik dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
disiapkan volume media pengangkutan yang terdiri dari air bersih 5 liter diberi
buffer Na2 (NPO4. 1 H2O sebanyak 9 gram. Cara
pengemasan benih ikan lele menggunakan plastik yaitu air bersih dimasukkan ke
dalam kantong plastik, udara dihilangkan dengan menekan kantong plastik ke
permukaan air, oksigen dari tabung dialirkan ke kantong plastik sebanyak 2/3
volume keseluruhan rongga (air : oksigen = 1 : 2). Kantong plastik lalu diikat
dengan karet gelang atau tali raffia, kantong plastik dimasukkan ke dalam dos atau styrofoam dengan posisi membujur atau
ditidurkan untuk memperluas permukaan air atau oksigen. satu dos yang berukuran panjang 0,50
m, lebar 0,35 m, dan tinggi 0,50 m dapat diisi 2 buah kantong plastik.
Sementara
itu, jika sistem pengangkutan dilakukan dengan cara terbuka umumnya jaraknya
tidak terlalu jauh atau jarak dekat. Caranya, benih ikan lele dimasukkan ke
dalam dirijen plastik kemudian dibawa ketempat tujuan. Dapat juga benih ikan
lele ditempatkan di dalam wadah drum dari plastik atau dari fiberglass yang diangkut menggunakan mobil untuk dibawa ke pasar penjualan benih
ikan atau dibawa ke tempat pembesaran ikan yang membutuhkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar