Wikipedia

Hasil penelusuran

07 November 2018

Kebutuhan Gizi pada Pakan Ikan


Ketersediaan pakan dalam jumlah yang cukup. tepat waktu dan bernilai gizi baik merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam kegiatan usaha budi daya ikan.   Penyediaan pakan yang tidak sesuai dengan jumlah ikan yang dipelihara menyebabkan laju pertumbuhan ikan menjadi lambat.  Akibatnya produksi yang dihasilkan ridak sesuai dengan yang diharapkan.
 

Pada dasarnya, sumber pakan bagi ikan pemeliharaan berasal dari pakan alami dan pakan buatan.  Oleh karena jumlah pakan alami dalam kolam/perairan sangat terbatas dan kurang memadai (terutama untuk kegiatan budi daya ikan secara intensif maupun semiintensif)  maka  agar  tercapai  laju  pertumbuhan  ikan  yang  baik  perlu diberikan pakan tambahan atau pakan buatan sesuai dengan kebutuhan ikan.   Apabila laju pertumbuhan ikan baik maka waktu pemeliharaan menjadi lebih singkat sehingga produktivitas kolam/perairan juga meningkat karena periode produksi ikan yang dipelihara menjadi lebih pendek.
Permasalahan yang sering menjadi kendala yaitu penyediaan pakan buatan ini memerlukan biaya yang relatif tinggi, bahkan dapat mencapai 60 – 70 % dari komponen biaya produksi.   Salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk menekan biaya produksi tersebut adalah dengan membuat pakan buatan sendiri melalui teknik yang sederhana dengan memanfaatkan sumber-sumber bahan baku lokal (termasuk pemanfaatan hmbah hasil industri pertanian) yang relatif murah.  Di samping untuk memenuhi kebutuhan sendiri, pakan buatari yang dihasilkan juga dapat dijual ke pasar/petani ikan lainnya sehingga dapat memberikan keuntungan ganda.
Pakan ikan sebaiknya mengandung beberapa zat gizi yang diperlukan, antara lain protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral.

1.  Protein
Protein merupakan unsur yang paling penting dalam penyusunan formulasi pakan karena usaha budi daya mengharapkan pertumbuhan ikan yang cepat.  Dalam hal ini, protein mempunyai tiga fungsi bagi tubuh yaitu : a)sebagai zat pembangun yang membentuk berbagai jaringan baru untuk pertumbuhan, mengganti jaringan yang rusak, maupun bereproduksi, b)sebagai zat pengatur yang berperan dalam pembentukan enzim dan hormon penjaga dan pengatur berbagai proses metabolisme di dalam tubuh ikan, c)sebagai zat pembakar karena unsur karbon yang terkandung di dalamnya dapat difungsikan sebagai sumber energi pada saat kebutuhan energi tidak terpenuhi oleh karbohidrat dan lemak.
Molekul protein tersusun dari sejumlah asam amino sebagai bahan dasar.  Mutu protein sangat ditentukan oleh komposisi asam amino penyusunnya. Komposisi ini akan berbeda antara satu bahan dengan bahan lainnya. Dari sekitar duapuluh Jenis asam amino yang ada di alam, sepuluh di antaranya merupakan asam amino yang esensial yang tidak dapat disintesis di dalam tubuh ikan atau tidak dapat dibuat dalam jumlah yang memadai dari yang diperlukan.  Asam amino esensial tersebut adalah arginin (arg), histidin (his), isoleusin (ile), leusin (leu),- lisin (lys),  metionin (met),  fenilalanin (phe),  treonin (thr), triptofan (trp), dan valin (val).

2.  Lemak
Lemak berfungsi sebagai sumber energi dan membantu penyerapan mineral-mineral tertentu (terutama kalsium) serta vitamin-vitamin yang terlarut dalam lemak (vitamin A, D, E, K).   Dalam kaitan dengan pakan buatan, penggunaan lemak berpengaruh terhadap rasa dan tekstur pakan yang dibuat.  Oleh karena itu, lemak juga mempunyai peranan dalam proses metabolisme dan pertumbuhan ikan.
Lemak esensial yang dibutuhkan oleh ikan juga berupa jenis-jenis asam lemak tak jenuh, antara lain asam linoleic (lebih dikenal dengan asam lenoleat), asam linolenic (lebih dikenal dengan asam lenolenat), dan arachidonic (lebih dikenal dengan arakidonat). Lemak tergolong mudah teroksidasi sehingga penggunaannya dalam pembuatan pakan buatan jumlahnya dibatasi.  Jika kandungan lemak yang digunakan terlalu  tinggi sering kali  oleh  pihak  pembuat  ditambahkan  dengan bahan antioksidan untuk menghambat terjadinya proses oksidasi tersebut.

3.  Karbohidrat
Karbohidrat merupakan zat sumber energi dan pada umumnya berasal dari tumbuh-tumbuhan yang pembentukannya melalui proses fotosintesis dengan bantuan sinar matahari.  
pakan, karbohidrat termasuk kelompok yang sering disebut NFE (nitrogen free extract)  atau  dalam  Bahasa  Indonesia  diistilahkan BETN (bahan ekstrak tanpa nitrogen). BETN ini mengandung karbohidrat, gula, pati, dan sebagian besar dari zat-zat yang digolongkan hemiselulosa dalam bahan makanan. Nilai BETN /diperoleh dari angka penjumlahan protein, lemak, abu. serat kasar, dan air dikurangi 100.

4.  Vitamin
Vitamin diperlukan dalam jumlah yang relatif sedikit, terutama untuk menjaga kesehatan dan pertumbuhan tubuh ikan,  Ditinjau dari sifat-sifat fisiknya, vitamin dapat dibagi ke dalam dua golongan yaitu vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak.  Vitamin yang larut dalam air antara lain tiamin (vitamin B1),  riboflavin (vitamin B2),  asam pantotenat (vitamin B6),  biotin,  dan kobalamin (vitamin B12), dan lain-lain.  Vitamin yang larut dalam Iemak antara lain retinol (vitamin A), kolekalsifero) atau ergokalsiferol (vitamin D), alfa tokoferol (vitamin E), dan menadion (vitamin K).
Vitamin B1, B6, dan B12  herfungsi untuk menunjang pertumbuhan serta dapat merangsang nafsu makan, sedangkan vitamin B2 berperan dalam pertumbuhan dan pertukaran zat-zat makanan (seperti karbohidrat,  lemak,  dan protein)  dari sel-sel dalam tubuh ikan serta untuk proses reproduksi.  Vitamin A berfungsi untuk menunjang kesehatan mata, sedangkan vitamin D dibutuhkan untuk proses metabolisme dari mineral (terutama kalsium dan fosfor).  Vitamin E berpengaruh terhadap pergerakan ikan maupun dalam proses reproduksi, sedangkan vitamin K berpengaruh dalam proses pembekuan darah.

5.  Mineral
Zat-zat mineral yang dibutuhkan oleh ikan antara lain kalsium (Ca), fosfor (P), natrium dan klor (dalam persenyawaan NaCI), mangan (Mn), zat besi (Fe), tembaga (Cu), yodium (I), dan kobalt (Co). Sama halnya dengan vitamin, mineral sangat dibutuhkan oleh ikan dalam jumlah yang tidak terlalu besar.
Kalsium (Ca) dan fosfor (P) diperlukan untuk pembentukan tulang/pertumbuhan dan untuk menjaga agar fungsi jaringan tubuh dapat bekerja secara normal.  Natrium klorida (NaCI) berpengaruh dalam pertumbuhan, tetapi dianjurkan pemakaiannya tidak terlalu banyak.  Best (Fe) dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah, sedangkan tembaga (Cu) membantu dalam penggunaan besi oleh tubuh. Yodium (I) diperlukan untuk pembuatan tiroksin (hormone tiroid) dan mangan (Mn) berpengaruh dalam proses ovulasi/reproduksi.


Referensi:
www.komunitaspenyuluhperikanan.com
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar