Anailsa usaha pembesaran ikan Nila dihitung untuk megetahui
prospek usaha ini secara kuantitaf dan terukur. Perhitungan analisa usaha ini
meliputi perhitungan total investasi dan biaya operasional, keuntungan serta
analisa kelayakan usaha. Untuk memudahkan perhitungan analisa usaha budidaya
ikan Nila kita memerlukan beberapa asumsi sebagai patokan dalam perhitungan.
Asumsi-asumsi yang akan digunakan adalah sebagai berikut:
1. Pembesaran ikan Nila dilakukan secara intensif pada kolam
tanah.
2. Wadah yang akan digunakan untuk pembesaran berupa kolam
tanha berukuran 300 m2 sebanyak delapan buah
3. Padat tebar selam pemeliharaan adalh 20 ekor/m2 dengan
bobot rata-rata 20 gram/ekor
4. Nilai konversi pakan (FCR) adalh 1; yang artinya untuk
meningkatkan bobot ikan sebanyak 1 Kg memerlukan pakan sebanyak 1 Kg.
5. Ukuran panen rata-rata 250 gram/ekor dengan drajat
kelangsungan hidup sebesar 95%
6. Lama pemeliharaan adalh berkisar 2,5 bulan
Dengan asumsi tersebut
di atas maka pakan yang dibutuhkan setiap kolam dalam satu musim tanam adalah
sebagai berikut:
= jumlah benih yang ditebar X Sintasan(%) X bobot
rata-rata panen (Kg) X FCR
= 6.000 X 0,95 X 0,25 X 1
= 1.425 Kg
Dengan demikian
apabila FCR sama dengan satu maka total hasil panen ikan Nila konsumsi per
tahun dapat dihitung sebagai berikut:
= (0,95 X 6.000 ekor X 8 kolam X 4 Periode) X 250
gram/ekor
= 45.600 Kg/th
A. Biaya
Biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan produksi Ikan Nila
dapat dibedakan menjadi biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap atau
Investasi merupakan biaya yang tetap harus dikeluarkan walaupun usaha produksi
ikan Nila ini tidak jadi dilaksanakan atau berhenti di perjalanan. Sementara
biaya variabel adalah biaya operasional selama perjalana usaha. Biaya ini erat
sekali hubungannya dengan skala produksi usaha. Berikut rincian biaya tersebut:
1. Biaya Tetap
No
|
Komponen
|
Harga
(Rp)
|
Umur eko
|
Penyusutan
(Rp)
|
1
|
Sewa Kolam
|
4.000.000
|
1Th
|
4.000.000
|
2
|
Sewa rumah jaga
|
1.000.000
|
1Th
|
1.000.000
|
3
|
Sepaket peralatan perikanan
|
500.000
|
1Th
|
500.000
|
|
Jumlah
|
5.500.000
|
|
5.500.000
|
2. Biaya Operasional
·
Benih
8
kolam X 4 periode X 20 ekor/m2
X
300m2 X Rp.200 =
Rp.38.400.000
·
Pakan
1.425
Kg X 8.500/Kg X 8 Kolam
X
4 Periode =Rp
387.600.000
·
Tenaga Kerja
1
orang X 750.000/bln X 12 bln
=Rp.
9.000.000
JUMLAH = Rp435.000.000
3. Biaya Total
= Biaya Tetap + Biaya Operasional
= Rp. 5.500.000 + Rp. 435.000.000
= Rp. 440.500.000
4. Biaya Variabel per Kilogram
Biaya ini merupakan biaya yang dikeluarka untuk
memperoleh 1Kg ikan Nila Konsumsi.
= Biaya Variabel / Total Produksi
= Rp. 435.000.000 / 45.600 Kg
= Rp. 9.539,5 ~> Rp. 9.540
B. Penerimaan dan Laba
1. Penerimaan
= Volume Produksi X Harga Jual
= 45.600 Kg X Rp. 13.000
= Rp. 592.800.000
2. Laba
= Penerimaan – Biaya Total
= Rp. 592.800.000 – Rp. 440.500.000
= Rp. 152.300.000
C. Analisa Kelayakan Usaha
Analisa
Kelayakan Usaha dapat diketahui dengan cara perhitungan nilai aliran uang/cash
flow, B/C Rasio, Payback Periode (PP), dan Break Event Point (BEP).
1. Cash Flow
=
Keuntungan Bersih + Investasi
=
Rp. 152.300.000 + Rp. 5.500.000
=
Rp. 157.800.000
Artinya
arus uang yang keluar masuk pada usaha pembesarana ikan Nila adalah sebesar Rp.
157.800.000
2. B/C Ratio (perbandingan pendapatan dan biaya)
= Rp.
592.800.000 / Rp. 440.500.000
=
Rp. 1,35
Artinya
setiap rupiah dari biaya yang dikeluarkan, maka akan menghasilkan
3. Payback Periode (PP)
= Total
Investasi / Keuntungan usaha
= Rp. 5.500.000 / Rp. 152.300.000
= 0,036
Artinya modal yang diinvestasikan
dalam usaha pembesaran ikan Nila akan kembali dalam jangka waktu 0,036 tahun
4. Break event point (BEP)
BEP
harga
=
Biaya Total / Jumlah Produksi
=Rp. 440.500.000/45.600 Kg
= Rp. 9.660/Kg
Artinya
titik impas usaha pembesaran ikan Nila akan tercapai apabila harga jual ikan
Nila sebesar Rp. 9.660/Kg
BEP
Volume
=
Biaya Total / Harga jual
=Rp.440.500.000/Rp.13.000
= 33.885 Kg
Artinya titik impas usaha pembesaran ikan Nila akan tercapai apabila
volume ikan Nila yang terjual sebesar 33.885
Tidak ada komentar:
Posting Komentar