Kualitas air
yang digunakan untuk memelihara ikan pada budidaya ikan
Lele sangat berpengaruh terhadap perkembangan dan kesehatan
ikan. Air kolam harus dijaga sedemikian rupa sehingga tetap bersih. Penggunaan air mengalir dengan sistem pipa paralon
adalah yang paling baik dan efektif karena air kolam yang keluar langsung
diganti dengan air yang bersih. Namun sistem ini akan
membutuhkan biaya yang lebih besar, kecuali lokasi budidaya ikan memang terletak
di tempat yang strategis dengan sumber air dari alam yang melimpah.
Pengisian air kolam untuk budidaya ikan Lele dilakukan secara bertahap
disesuaikan dengan pertumbuhan ikan. Pengaturan ketinggian air kolam untuk
budidaya ikan ini disesuaikan dengan maksud untuk memudahkan ikan mengambil
oksigen, penyesuaian ruang gerak, dan memudahkan dalam proses pemberian pakan.
Dalam pengaturan ketinggian air kolam ini ada beberapa hal yang harus
diperhatikan, antara lain adalah :
a.
Ukuran tubuh ikan, semakin besar ukuran tubuh
ikan maka ketinggian air dapat ditambah untuk memperluas ruang gerak nya.
b. Ukuran dan jenis pakan pada masa
pemeliharaan, maksudnya pada saat pakan larva ikan berupa pakan alami akan
berbeda ukuran ketinggian airnya dengan
pada saat pakan nya berupa tepung ataupun pellet granul.
c.
Kemudian umur ikan itu sendiri, pada saat umur
ikan masih terlalu muda hendaknya ukuran ketinggian air jangan terlalu tinggi
untuk memudahkan ikan dalam pengambilan oksigen ke permukaan air.
Beberapa proses pengaturan ketinggian air kolam dalam rangka budidaya ikan
lele adalah sebagai berikut;
a. Setelah kolam budidaya ikan siap
untuk digunakan, kolam diisi air sampai dengan ketinggian 10-15 cm
b. Kemudian air kolam yang telah
tersedia diberi pupuk kompos yang terfermentasi, masukkan pupuk tersebut
kedalam karung dan dilubangi.
c. Diamkan air kolam hingga 10 – 15
hari hingga kolam telah kaya dengan sumber pakan alami, Kemudian keluarkan
karung pupuk dan masukkan larva ikan Lele.
d. Setelah benih
ikan memasuki ukuran 3-5 cm atau telah berumur kurang lebih 20 hari tingkatkan
ketinggian air mencapai 20-30 cm
e. Setelah kurang lebih dua minggu
lakukan penyortiran untuk memisahkan ukuran benih ikan. Kemudian tambah air
kolam hingga ketinggian mencapai 50-60 cm.
f. Pada saat umur benih telah mencapai
dua bulan lakukan kembali penambahan air hingga ketinggian air mencapai 70-80cm
g. Setelah tiga sampai dengan empat
minggu kemudian lakukan kembali penyortiran untuk mengurangi keberagaman ukuran
panen, setelah itu tambah air hingga mencapai 100-120 cm.
Ketinggian akhir air yang ideal untuk budidaya ikan Lele adalah 100-120 cm. Pengisian kolam harus dilakukan
secara bertahap dan berkala sesuai
dengan pertumbuhan ikan lele sampai pada ketinggian ideal yaitu minimal 100cm. Setelah ketinggian air mencapai titik ideal maka
pertahankan agar tetap seperti itu dengan cara pengaturan saluran inlet dan
outlet air kolam.
Pasang pipa untuk saluran outlet di sekitar pemberokan untuk memudahkan
pengurasan maupun pergantian air apabila air kolam dirasa sudah buruk
kualitasnya.
Pergantian air dilakukan dengan cara menguras sebagian atau tiga perempat
air kolam bagian bawah yang kemudian disusul dengan pergantian air baru hingga
mencapai kondisi ketinggian semula. Saluran outlet juga dipasang untuk
menghindari air kolam meluap apabila tertimpa hujan deras, dengan cara memasang
pipa saluran air yang telah di beri pengaman agar ikan tidak terbawa arus air
keluar.
Berikut tabel ketinggian air yang disesuaikan dengan umur ikan
No
|
Umur
|
Berat Badan
|
Panjang
|
Ketinggian Air
|
(Hari)
|
(gr/ekor)
|
(cm)
|
(cm)
|
|
1
|
1 - 10
|
< 1
|
< 3
|
10 - 15
|
2
|
10 - 20
|
1 -2
|
3 – 5
|
20 - 30
|
3
|
20 - 40
|
2 -3,5
|
5 – 7
|
50 - 60
|
4
|
40 -50
|
3,5 - 5
|
7 – 9
|
50 - 60
|
5
|
50 -60
|
5 - 20
|
9 – 12
|
70 -80
|
6
|
60 -70
|
20 - 50
|
12 – 15
|
70 -80
|
7
|
70 -80
|
50 - 80
|
15 – 25
|
100 - 120
|
8
|
80 - 120
|
80 -100
|
25 – 30
|
100 - 120
|
9
|
> 120
|
> 100
|
> 30
|
100 - 120
|
Berikut tabel ketinggian air yang disesuaikan dengan pakan ikan
No
|
Umur
|
Ukuran Pakan
|
Dosis Pakan
|
Frek
|
Ketinggian Air
|
(Hari)
|
(mm)
|
(% BB)
|
( X/ Hari)
|
(cm)
|
|
1
|
1 - 10
|
tepung
|
> 10
|
4 - 3
|
10 - 15
|
2
|
10 - 20
|
0,8
|
10 - 8
|
3
|
20 - 30
|
3
|
20 - 40
|
1
|
8 - 6
|
3
|
50 - 60
|
4
|
40 -50
|
2
|
6 - 5
|
3 - 2
|
50 - 60
|
5
|
50 -60
|
2
|
5 - 4,5
|
3 - 2
|
70 -80
|
6
|
60 -70
|
2
|
4,5 - 4
|
3 - 2
|
70 -80
|
7
|
70 -80
|
3
|
4 - 3
|
2
|
100 - 120
|
8
|
80 - 120
|
3
|
3 - 2,5
|
2
|
100 - 120
|
9
|
> 120
|
3
|
2,5 - 2
|
2
|
100 - 120
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar