Wikipedia

Hasil penelusuran

19 April 2018

Penyakit Ikan dan Penanganannya Secara Alami



Bagi pemula pembudidaya ikan sering dibingungkan membedakan antara bakteri, virus. Dibawah ini kami kami kupas secara sederhana uraian tentang bakteri, Jamur dan Parasit secara singkat.

Bakteri
Bakteri adalah mikro organisme bersel satu yang tidak mengandung zat chlorofil, bakteri dapat bergerak-gerak , bermigrasi, mampu berkembang biak dengan membelah diri, bisa membentu spora atau tidak. Bakteri bentuknya bermacam-macam, bulat, batang atau spiral. Kebanyakan bakteri tumbuh dan berkembang biak dengan autotrof dengan mendapatkan energi dari proses oksidasi pencahayaan karena cahaya memiliki zat yang disebut bacteriochlorofil.

 Aktifitas kehidupan bakteri mempunyai peranan yang sangat penting bagi mata rantai kehidupan dialam. Kegiatan bakteri didalam tanah melakukan proses-proses pembusukan terhadap jaringan-jaringan tumbuh-tumbuhan dan binatang/hewan. Dengan terjadinya proses-proses itulah dapat tersedia bahan-bahan makanan tumbuh-tumbuhan karena bakteri merupakan sumber bagi pembentukan zat-zat antibiotik.

Penyakit yang disebabkan oleh bakteri di sebut bakterial. penyakit ini secara umum di tandai dengan adanya luka berwarna kemerah-merahan atau bercak-bercak merah pada bagian tubuh luar ikan seperti bisul berisi cairan sirip mengalami pembusukan sehingga rusak, insang pucat dan rusak, perut mengalami pembengkakan dan kadang-kadang ekor ikan putus. Jenis bakteri yang menyerang ikan air tawar, terutama lele dan patin adalah bakteri Aeromonas Hydrophyla. bakteri ini dapat menyebabkan penyakit apabila lingkungan ataupun kondisi ikan itu sendiri menjadi buruk

Jamur
Tanda-tanda ikan yang terserang jamur adalah pada kulit ikan di tumbuhi benag-benang halus seperti kapas berwarna putih atau putih kecoklat-coklatan.
jenis jamur yang sering menyerang ikan air tawar (seperti catfish) adalah jamur Aphanomyces (menyerang bagian dalam tubuh) dan saprolegmia (menyerang bagian luar tubuh).
Pencegahan dan pengobatan penyakit ini adalah dapat di lakukan dengan menjaga kebersihan kolam atau keramba dan menghindari perlakuan yang dapat menimbulkan luka pada ikan.

Parasit
Penyakit yang paling sering di jumpai pada larva ikan adalah penyakit bintik putih (white spot). penyakit ini di sebabkan oleh parasit protozoa dari jenis Ichthyopthirius multifilis sehingga sering juga di sebut penyakit “Ich”. Ichthyopthirius multifilis ini sering merusak sel-sel lendir ikan dan dapat menyebabkan pendarahan yang sering terlihat pada sirip dan insang ikan. Pencegahan penyakit Ichthyopthirius multifilis dapat di lakukan dengan menciptakan suasana kesegaran dan kesehatan bagi ikan dengan mengusahakan kualitas air tetap dalam kondisi optimal yang di sertai pemberian pakan yang baik

Parasit Learnea merupakan parasit yang menempel pada bagian luar tubuh ikan. Parasit ini dapat menyebabkan terjadinya luka-luka sehingga menjadi jalan masuk bagi bakteri jamur, dan virus.
Timbulnya learnea ini disebabkan oleh banyaknya bahan organik berupa sampah, sisa pemupukan dan sisa-sisa makanan, pengairan kolam yang tidak mengalir, suhu yang relatif tinggi, atau padat penebaran yang tinggi.

Gejala-gejala pada ikan yang terserang penyakit Learnea adalah pada bagian badan, sirip dan mata di temukan parasit yang menempel. Ikan yang terserang penyakit ini juga sering mengalami luka-luka atau radang pada tempat melekatnya parasit.


Ikan yang kebal terhadap serangan penyakit memiliki sistem pertahanan tubuh yang kuat yang berkaitan dengan sistem imun yang berasal dari tubuh ikan. Sistem imun itu tergantung dari efektifitas sel darah putih yang dapat melindungi tubuh ikan dari infeksi sekunder yang disebabkan oleh serangan penyakit.
Saat ini pencengahan dan pengobatan terhadap ikan yang sakit sangat di anjurkan untuk memakai bahan herbal atau alami karena dengan memanfaatkan bahan herbal untuk pencengahan dan pengobatan terhadap ikan yang sakit dapat memperkecil biaya yang dikeluarkan bahkan kita dapat melakukan budidaya ikan yang ramah lingkungan.

Penggunaan bahan herbal dikatakan ramah lingkungan dikarenakan bahan herbal yang dipakai akan mudah terurai dialam dibandingkan bahan kimia buatan sehingga dengan pemakaian bahan herbal atau alami tidak mencemari lingkungan serta ikan yang dihasilkan aman untuk dikonsumsi.
 
Fitofarmaka atau obat herbal adalah obat alamiah yang bahan bakunya disarikan dari tanaman untuk digunakan dalam pengobatan. Terdapat lebih kurang ribuan jenis tumbuhan tingkat tinggi dan sekitar separuh lebih diantaranya terdapat di hutan-hutan tropika. Namun hanya sebagian kecil saja dari jumlah tumbuhan tersebut yang telah diselidiki manfaatnya oleh peneliti. Sebagai negara yang beriklim tropis, hutan tropika Indonesia sangat potensial dikembangkan sebagai sumber obat herbal.
Fitofarmaka memiliki kelebihan karena murah, mudah didapat, aman dan efektif sehingga telah lama dimanfaatkan sebagai obat manusia, tetapi belum banyak digunakan dalam pengelolaan kesehatan ikan.


Berikut ini adalah beberapa obatan alami yang dapat bermanfaat dalam mengatasi persoalan dalam budidaya ikan air tawar.:
 1. Petai cina, Kemlandingan, Lamtoro (Fam. mimesacea)
 Aplikasi
:
Melalui pakan
Target patogen
:
Parasit Helminthosis(cacingan: Dactyrogiriasis, Gyrodactyliasis)) pada catfish (lele dan patin)
Dosis Efektif  
:
2 g daun dicacah untuk diberikan per 1 kg ikan
 2. Pisang (Musa paradisiaca)
 Aplikasi
:
Ditebarkan ke dalam kolam
Target patogen
:
Menurunkan pH kolam
Kandungan aktif
:
Saponan, alkaloid, tanin, polifenol
Dosis efektif
:
30 kg batang pisang dicacah dan ditebarkan pd kolam ukuran 24 m2
Untuk menurunkan pH air, batang dan bonggol pisang dicacah ukuran 1-2 cm, ditebarkan ke kolam selama 24 jam
- Dapat sebagai media pakan alami, dengan dipotong ukuran agak besar dan dimasukkan ke kolam sehingga akan tumbuh jasad renik/cacing untuk pakan ikan
3. Sente (Alocasia macrorrhiza schott)
 Aplikasi
:
Melalui pakan
Target patogen
:
Sebagai imunostimulan pertumbuhan, meningkatkan fekunditas telur hingga 12,5%
Kandungan aktif
:
Saponin, flavonoid, polifenol, asam oksalat, alocasin, tripsin, kemotripsin
Dosis efektif
:
Bonggol sente sumber protein pakan, bonggol dicacah diberi ragi tempe, setelah 3 hari proses fermentasi diberikan ke ikan secara teratur
Diberikan 30% bobot badan diberikan 3 kali sehari

4. Sirih (Piper betle L.)
 Aplikasi
:
Melalui perendaman
Target patogen
:
Bakteri :Aeromonas hydrophilapada ikan  penyebab penyakit bercak merah dan borok
Kandungan aktif
:
daun sirih mengandung minyak atsiri
Dosis Efektif
:
2 g ekstrak daun dalam 60 ml air untuk perendaman ikan yang sakit.
Perendaman untuk ichthyophtthirius multifilis selama 12 jam
 5. Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza ROXB)
 Aplikasi
:
Untuk obat luar atau perendaman
Target patogen
:
Bakteri : Aeromonas hydrophila penyebab penyakit bercak merah dan borok
Kandungan aktif
:
Phenol demetoksikurkumin, kurkumin, minyak atsiri xanthorrhizol, trimeron
Dosis Efektif  
:
Rimpang segar direbus, airnya untuk perendaman ikan yang sakit
Untuk obat luar, rimpang segar diparut, dioleskan pada luka atau borok.
 6. Ubi Jalar  (Ipomoea batatas poir)
 Aplikasi
:
Melalui pakan dan perendaman
Target patogen
:
Sebagai imunostimulan dan mencegah stres selama transportasi
Kandungan aktif
:
Saponin, flavonoid, polifenol
Dosis efektif
:
30 kg daun diremas-remas untuk mengangkut total 100 kg bobot ikan
Sebagai pakan ikan dan pencegah stres selama transportasi, di dalam jerigen untuk 300 ekor benih, masukkan 20 lembar daun diremas. jika memakai kantong plastik, ambil cairan berwarna hijau dan berlendir dimasukkan ke air dalam kantong.
Sumber : Buku Herbal, Balai Riset Perikanan Air Tawar, Bogor

Tidak ada komentar:

Posting Komentar