Bagi pemula pembudidaya ikan sering dibingungkan
membedakan antara bakteri, virus. Dibawah ini kami kami kupas secara sederhana
uraian tentang bakteri, Jamur dan Parasit secara singkat.
Bakteri
Bakteri
adalah mikro organisme bersel satu yang tidak mengandung zat chlorofil,
bakteri dapat bergerak-gerak , bermigrasi, mampu berkembang biak dengan
membelah diri, bisa membentu spora atau tidak. Bakteri
bentuknya bermacam-macam, bulat, batang atau spiral. Kebanyakan
bakteri tumbuh dan berkembang biak dengan autotrof
dengan mendapatkan energi dari proses oksidasi pencahayaan karena cahaya memiliki zat yang disebut bacteriochlorofil.
Aktifitas kehidupan bakteri mempunyai
peranan yang sangat penting bagi mata rantai kehidupan dialam. Kegiatan bakteri
didalam tanah melakukan proses-proses pembusukan terhadap jaringan-jaringan
tumbuh-tumbuhan dan binatang/hewan. Dengan terjadinya proses-proses itulah
dapat tersedia bahan-bahan makanan tumbuh-tumbuhan karena bakteri merupakan
sumber bagi pembentukan zat-zat antibiotik.
Penyakit yang disebabkan oleh bakteri di sebut
bakterial. penyakit ini secara umum di tandai dengan adanya luka berwarna kemerah-merahan
atau bercak-bercak merah pada bagian tubuh luar ikan seperti bisul berisi
cairan sirip mengalami pembusukan sehingga rusak, insang pucat dan rusak, perut
mengalami pembengkakan dan kadang-kadang ekor ikan putus. Jenis bakteri yang menyerang ikan air tawar,
terutama lele dan patin adalah bakteri Aeromonas Hydrophyla. bakteri ini dapat
menyebabkan penyakit apabila lingkungan ataupun kondisi ikan itu sendiri
menjadi buruk
Jamur
Tanda-tanda ikan
yang terserang jamur adalah pada kulit ikan di tumbuhi benag-benang halus
seperti kapas berwarna putih atau putih kecoklat-coklatan.
jenis jamur yang sering menyerang
ikan air tawar (seperti catfish) adalah jamur Aphanomyces (menyerang bagian
dalam tubuh) dan saprolegmia (menyerang bagian luar tubuh).
Pencegahan dan pengobatan penyakit ini adalah
dapat di lakukan dengan menjaga kebersihan kolam atau keramba dan menghindari
perlakuan yang dapat menimbulkan luka pada ikan.
Parasit
Penyakit yang
paling sering di jumpai pada larva ikan adalah penyakit bintik putih (white
spot). penyakit ini di sebabkan oleh parasit protozoa dari jenis
Ichthyopthirius multifilis sehingga sering juga di sebut penyakit “Ich”.
Ichthyopthirius multifilis ini sering merusak sel-sel lendir ikan dan dapat
menyebabkan pendarahan yang sering terlihat pada sirip dan insang ikan.
Pencegahan penyakit Ichthyopthirius multifilis dapat di lakukan dengan
menciptakan suasana kesegaran dan kesehatan bagi ikan dengan mengusahakan
kualitas air tetap dalam kondisi optimal yang di sertai pemberian pakan yang
baik
Parasit Learnea merupakan parasit yang menempel
pada bagian luar tubuh ikan. Parasit ini dapat menyebabkan terjadinya luka-luka
sehingga menjadi jalan masuk bagi bakteri jamur, dan virus.
Timbulnya learnea ini disebabkan oleh banyaknya
bahan organik berupa sampah, sisa pemupukan dan sisa-sisa makanan, pengairan
kolam yang tidak mengalir, suhu yang relatif tinggi, atau padat penebaran yang
tinggi.
Gejala-gejala pada ikan yang terserang penyakit
Learnea adalah pada bagian badan, sirip dan mata di temukan parasit yang
menempel. Ikan yang terserang penyakit ini juga sering mengalami luka-luka atau
radang pada tempat melekatnya parasit.
Ikan yang kebal terhadap serangan penyakit memiliki sistem pertahanan tubuh
yang kuat yang berkaitan dengan sistem imun yang berasal dari tubuh ikan.
Sistem imun itu tergantung dari efektifitas sel darah putih yang dapat
melindungi tubuh ikan dari infeksi sekunder yang disebabkan oleh serangan
penyakit.
Saat ini pencengahan dan pengobatan terhadap ikan yang sakit sangat di
anjurkan untuk memakai bahan herbal atau alami karena dengan memanfaatkan bahan
herbal untuk pencengahan dan pengobatan terhadap ikan yang sakit dapat
memperkecil biaya yang dikeluarkan bahkan kita dapat melakukan budidaya ikan
yang ramah lingkungan.
Penggunaan bahan herbal dikatakan ramah lingkungan dikarenakan bahan herbal
yang dipakai akan mudah terurai dialam dibandingkan bahan kimia buatan sehingga
dengan pemakaian bahan herbal atau alami tidak mencemari lingkungan serta ikan
yang dihasilkan aman untuk dikonsumsi.
Fitofarmaka atau obat herbal adalah obat alamiah yang bahan bakunya
disarikan dari tanaman untuk digunakan dalam pengobatan. Terdapat lebih kurang ribuan jenis tumbuhan tingkat tinggi dan sekitar separuh lebih
diantaranya terdapat di hutan-hutan tropika. Namun hanya sebagian kecil saja dari
jumlah tumbuhan tersebut yang telah diselidiki manfaatnya oleh peneliti.
Sebagai negara yang beriklim tropis, hutan tropika Indonesia sangat potensial
dikembangkan sebagai sumber obat herbal.
Fitofarmaka memiliki kelebihan karena murah, mudah didapat, aman dan
efektif sehingga telah lama dimanfaatkan sebagai obat manusia, tetapi belum
banyak digunakan dalam pengelolaan kesehatan ikan.
Berikut ini adalah beberapa obatan alami yang
dapat bermanfaat dalam mengatasi persoalan dalam budidaya ikan air tawar.:
1. Petai cina, Kemlandingan, Lamtoro (Fam. mimesacea)
Aplikasi
|
:
|
Melalui pakan
|
Target patogen
|
:
|
Parasit Helminthosis(cacingan: Dactyrogiriasis, Gyrodactyliasis)) pada
catfish (lele dan patin)
|
Dosis Efektif
|
:
|
2 g daun dicacah untuk diberikan per 1 kg ikan
|
2. Pisang (Musa paradisiaca)
Aplikasi
|
:
|
Ditebarkan ke dalam kolam
|
Target patogen
|
:
|
Menurunkan pH kolam
|
Kandungan aktif
|
:
|
Saponan, alkaloid, tanin, polifenol
|
Dosis efektif
|
:
|
30 kg batang pisang dicacah dan ditebarkan pd kolam ukuran 24 m2
Untuk menurunkan pH air, batang dan bonggol pisang dicacah ukuran 1-2 cm,
ditebarkan ke kolam selama 24 jam
- Dapat sebagai media pakan alami, dengan dipotong ukuran agak besar dan
dimasukkan ke kolam sehingga akan tumbuh jasad renik/cacing untuk pakan ikan
|
3. Sente (Alocasia macrorrhiza schott)
Aplikasi
|
:
|
Melalui pakan
|
Target patogen
|
:
|
Sebagai imunostimulan pertumbuhan, meningkatkan fekunditas telur
hingga 12,5%
|
Kandungan aktif
|
:
|
Saponin, flavonoid, polifenol, asam oksalat, alocasin, tripsin,
kemotripsin
|
Dosis efektif
|
:
|
Bonggol sente sumber protein pakan, bonggol dicacah diberi ragi tempe,
setelah 3 hari proses fermentasi diberikan ke ikan secara teratur
Diberikan 30% bobot badan diberikan 3 kali sehari
|
4. Sirih (Piper betle L.)
Aplikasi
|
:
|
Melalui perendaman
|
Target patogen
|
:
|
Bakteri :Aeromonas hydrophilapada ikan penyebab penyakit bercak merah
dan borok
|
Kandungan aktif
|
:
|
daun sirih mengandung minyak atsiri
|
Dosis Efektif
|
:
|
2 g ekstrak daun dalam 60 ml air untuk perendaman ikan yang sakit.
Perendaman untuk ichthyophtthirius multifilis selama 12 jam
|
5. Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza ROXB)
Aplikasi
|
:
|
Untuk obat luar atau perendaman
|
Target patogen
|
:
|
Bakteri : Aeromonas hydrophila penyebab penyakit bercak merah dan borok
|
Kandungan aktif
|
:
|
Phenol demetoksikurkumin, kurkumin, minyak atsiri xanthorrhizol, trimeron
|
Dosis Efektif
|
:
|
Rimpang segar direbus, airnya untuk perendaman ikan yang sakit
Untuk obat luar, rimpang segar diparut, dioleskan pada luka atau borok.
|
6. Ubi Jalar (Ipomoea batatas poir)
Aplikasi
|
:
|
Melalui pakan dan perendaman
|
Target patogen
|
:
|
Sebagai imunostimulan dan mencegah stres selama transportasi
|
Kandungan aktif
|
:
|
Saponin, flavonoid, polifenol
|
Dosis efektif
|
:
|
30 kg daun diremas-remas untuk mengangkut total 100 kg bobot ikan
Sebagai pakan ikan dan pencegah stres selama transportasi, di dalam
jerigen untuk 300 ekor benih, masukkan 20 lembar daun diremas. jika memakai
kantong plastik, ambil cairan berwarna hijau dan berlendir dimasukkan ke air
dalam kantong.
|
Sumber : Buku Herbal, Balai Riset Perikanan Air Tawar, Bogor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar