Jenis dan
Keunggulan Gurame
a. Gurame Angsa
atau Soang
Tubuh berwarna putih
abu-abu dan bersisik besar. Ukuran tubuh lebih besar dan panjang dibanding
jenis lain. Panjang tubuh maksimum 65 cm. Bila dipelihara dengan baik, bobotnya
mencapai 2-8 kg/ekor. Pertumbuhan pesat. Telur yang dihasilkan induk betina
lebih banyak.
b. Gurame Purwokerto
Warna tubuh hitam keabu-abuan.
Bobot dan panjang tubuh hampir sama dengan gurame soang. Ciri-ciri yang
menonjol adalah pertumbuhannya yang lebih cepat dibanding gurame jenis lainnya.
c. Gurame Jepun
Warna putih keabu-abuan dan kemerahan. Sisiknya tidak
terlalu besar. Berat mencapai 3,5 kg/ekor. Tubuhnya lebih pendek dari jenis
lain, maksimum 45 cm.
d. Gurame Porselen
Tubuh umumnya berwarna keperakan dan merah muda
(cerah) dengan ukuran kepala relatif kecil. Gurame porselen mempunyai kemampuan
menghasilkan telur yang banyak sehingga baik untuk kegiatan pembenihan. Telur
yang dihasilkan mencapai 10.000 butir/ekor induk. Dibanding dengan jenis lain
yang hanya mampu menghasilkan telur sekitar 2.000-3.000 butir telur/ekor induk
untuk berat tubuh induk yang sama. Berat induk 1,5-2 kg. Gurame porselen paling
banyak banyak diminati pembenih gurame sebagai gurame pilihan indukan.
e. Gurame Blausafir
Warna cerah. Ikan yang telah menjadi induk memiliki
panjang mencapai 35 cm. Berat 4 kg/ekor. Jenis ini mampu menghasilkan telur
mencapai 5.000 butir per induk.
f. Gurame Paris
Tubuh berwarna cerah dengan sisik agak halus. Ukuran
tubuh lebih kecil dibanding dengan jenis lain. Kemampuannya menghasilkan telur
sekitar 5.000-7.000 butir per induk.
g. Gurame Bastar
Induk gurame bastar, lebih dikenal oleh para
pembudidaya sebagai gurame pedaging. Mempunyai sisik besar dengan warna
agak kehitaman. Kepala berwarna putih polos. Oleh karena keunggulannya
tersebut, gurame jenis ini dikenal masyarakat sebagai gurame pilihan
Persyaratan Lingkungan Kolam yang Disukai Gurame
GURAME termasuk
ikan yang mudah untuk dibudidayakan. Ikan ini bisa hidup di sembarang tempat
dengan syarat ketersediaan air yang cukup untuk mengisi wadah pemeliharaan
(kolam). Meskipun begitu, pemilihan lokasi yang tepat untuk budidaya juga perlu
diperhatikan.
Berikut ini beberapa persyaratan lokasi yang baik untuk budidaya ikan gurame agar budidaya gurame makin mudah diterapkan :
Berikut ini beberapa persyaratan lokasi yang baik untuk budidaya ikan gurame agar budidaya gurame makin mudah diterapkan :
a. Ketinggian
Tempat
Lokasi sebaiknya memiliki ketinggian 20-400 m dpl.
Pada ketinggian ini pertumbuhan gurame akan optimal. Bila lokasi di atas
kisaran tersebut maka pertumbuhan akan lambat.
b. Suhu
Gurame tumbuh baik di daerah besuhu 25-28 derajat
Celsius. Ikan ini sangat peka terhadap perubahan suhu. Lokasi yang perubahan
suhunya terlalu ekstrim akan menyebabkan ikan stress. Perubahan suhu dapat
dikendalikan dengan pengaturan volume air. Saat cuaca panas, tinggi air dapat
ditingkatkan 10-20 cm dari biasanya. Sementara saat hujan atau suhu dingin,
tinggi air dapat diturunkan.
c. Kualitas Air
Kandungan oksigen terlarut (DO) yang dibutuhkan
sekitar 7,8 ppm. Derajat keasaman air (pH) yang ideal adalah 6,5-7,0 dengan
nilai kesadahan (Hd) 7.
Kadar oksigen yang terlarut sebenarnya tidak terlalu
berpengaruh pada gurame, karena gurame memiliki labirin yang berfungsi
mengambil udara.
Air dari sungai atau irigasi bisa dipakai untuk
budidaya asalkan tidak tercemar limbah pestisida dan limbah rumah tangga.
Karena gurame menyukai air bersih. Air yang berasal dari saluran air sebaiknya
diendapkan terlebih dahulu karena dikhawatirkan mengandung kotoran. Kotoran
yang bercampur dengan sisa pakan akan mengakibatkan pembusukan. Hal ini akan memicu
timbulnya bakteri, parasit dan cacing.
d.
Ketersediaan Air
Air yang tersedia untuk budidaya harus terjamin dalam
jumlah dan kualitas. Pada musim kemarau, masukan dari pengairan diharapkan
masih tersedia sehingga tidak mengganggu kegiatan budidaya. Sementara saat
hujan, diusahakan agar air tidak berlebih, agar tidak timbul banjir.
Ketersediaan air sangat penting dikarenakan kegiatan pembenihan sangat
memerlukan air yang relatif cukup banyak.
e. Kondisi
Lingkungan Sekitar Lokasi
Lahan yang hendak digunakan sebaiknya disesuaikan
dengan skal usaha yang dilakukan. Untuk pembenihan atau pembesaran, luas lahan
akan berbeda. Sebaiknya, lahan yang akan digunakan jauh dari gangguan berbagai
aktivitas yang dapat mengganggu kegiatan budidaya, terutama kawasan pabrik dan
industri. Selain itu ketersediaan sarana transportasi dan komunikasi yang
memadai juga sangat diperlukan.
f. Ketersediaan Pakan Gurame
Pakan
gurame harus tersedia secara kontinu di lokasi budidaya. Pellet sebagai pakan
tambahan dapat didatangkan dari daerah lain. Daun sente sebagai pakan pokok
merupakan pakan kegemaran gurame terkadang sulit dicari. Oleh karena itu,
sebaiknya para pembudidaya menanamnya di sepanjang pematang kolam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar