Wikipedia

Hasil penelusuran

20 Juni 2019

Pengenalan Budidaya Ikan Gurame



 Jenis dan Keunggulan Gurame
a.    Gurame Angsa atau Soang
      Tubuh berwarna putih abu-abu dan bersisik besar. Ukuran tubuh lebih besar dan panjang dibanding jenis lain. Panjang tubuh maksimum 65 cm. Bila dipelihara dengan baik, bobotnya mencapai 2-8 kg/ekor. Pertumbuhan pesat. Telur yang dihasilkan induk betina lebih banyak.

b.  Gurame Purwokerto
    Warna tubuh hitam keabu-abuan. Bobot dan panjang tubuh hampir sama dengan gurame soang. Ciri-ciri yang menonjol adalah pertumbuhannya yang lebih cepat dibanding gurame jenis lainnya.

c.  Gurame Jepun
Warna putih keabu-abuan dan kemerahan. Sisiknya tidak terlalu besar. Berat mencapai 3,5 kg/ekor. Tubuhnya lebih pendek dari jenis lain, maksimum 45 cm.

d.  Gurame Porselen
Tubuh umumnya berwarna keperakan dan merah muda (cerah) dengan ukuran kepala relatif kecil. Gurame porselen mempunyai kemampuan menghasilkan telur yang banyak sehingga baik untuk kegiatan pembenihan. Telur yang dihasilkan mencapai 10.000 butir/ekor induk. Dibanding dengan jenis lain yang hanya mampu menghasilkan telur sekitar 2.000-3.000 butir telur/ekor induk untuk berat tubuh induk yang sama. Berat induk 1,5-2 kg. Gurame porselen paling banyak banyak diminati pembenih gurame sebagai gurame pilihan indukan.

e.  Gurame Blausafir
Warna cerah. Ikan yang telah menjadi induk memiliki panjang mencapai 35 cm. Berat 4 kg/ekor. Jenis ini mampu menghasilkan telur mencapai 5.000 butir per induk.

f.   Gurame Paris
Tubuh berwarna cerah dengan sisik agak halus. Ukuran tubuh lebih kecil dibanding dengan jenis lain. Kemampuannya menghasilkan telur sekitar 5.000-7.000 butir per induk.
 
g.    Gurame Bastar
     Induk gurame bastar, lebih dikenal oleh para pembudidaya sebagai gurame pedaging.  Mempunyai sisik besar dengan warna agak kehitaman. Kepala berwarna putih polos. Oleh karena keunggulannya tersebut, gurame jenis ini dikenal masyarakat sebagai gurame pilihan



Persyaratan Lingkungan Kolam yang Disukai Gurame
GURAME termasuk ikan yang mudah untuk dibudidayakan. Ikan ini bisa hidup di sembarang tempat dengan syarat ketersediaan air yang cukup untuk mengisi wadah pemeliharaan (kolam). Meskipun begitu, pemilihan lokasi yang tepat untuk budidaya juga perlu diperhatikan.

Berikut ini beberapa persyaratan lokasi yang baik untuk budidaya ikan gurame agar budidaya gurame makin mudah diterapkan :

a.    Ketinggian Tempat
Lokasi sebaiknya memiliki ketinggian 20-400 m dpl. Pada ketinggian ini pertumbuhan gurame akan optimal. Bila lokasi di atas kisaran tersebut maka pertumbuhan akan lambat.

b.    Suhu
Gurame tumbuh baik di daerah besuhu 25-28 derajat Celsius. Ikan ini sangat peka terhadap perubahan suhu. Lokasi yang perubahan suhunya terlalu ekstrim akan menyebabkan ikan stress. Perubahan suhu dapat dikendalikan dengan pengaturan volume air. Saat cuaca panas, tinggi air dapat ditingkatkan 10-20 cm dari biasanya. Sementara saat hujan atau suhu dingin, tinggi air dapat diturunkan.

c.    Kualitas Air
Kandungan oksigen terlarut (DO) yang dibutuhkan sekitar 7,8 ppm. Derajat keasaman air (pH) yang ideal adalah 6,5-7,0 dengan nilai kesadahan (Hd) 7.
Kadar oksigen yang terlarut sebenarnya tidak terlalu berpengaruh pada gurame, karena gurame memiliki labirin yang berfungsi mengambil udara.
Air dari sungai atau irigasi bisa dipakai untuk budidaya asalkan tidak tercemar limbah pestisida dan limbah rumah tangga. Karena gurame menyukai air bersih. Air yang berasal dari saluran air sebaiknya diendapkan terlebih dahulu karena dikhawatirkan mengandung kotoran. Kotoran yang bercampur dengan sisa pakan akan mengakibatkan pembusukan. Hal ini akan memicu timbulnya bakteri, parasit dan cacing.

 d.    Ketersediaan Air
Air yang tersedia untuk budidaya harus terjamin dalam jumlah dan kualitas. Pada musim kemarau, masukan dari pengairan diharapkan masih tersedia sehingga tidak mengganggu kegiatan budidaya. Sementara saat hujan, diusahakan agar air tidak berlebih, agar tidak timbul banjir. Ketersediaan air sangat penting dikarenakan kegiatan pembenihan sangat memerlukan air yang relatif cukup banyak.

e.    Kondisi Lingkungan Sekitar Lokasi
Lahan yang hendak digunakan sebaiknya disesuaikan dengan skal usaha yang dilakukan. Untuk pembenihan atau pembesaran, luas lahan akan berbeda. Sebaiknya, lahan yang akan digunakan jauh dari gangguan berbagai aktivitas yang dapat mengganggu kegiatan budidaya, terutama kawasan pabrik dan industri. Selain itu ketersediaan sarana transportasi dan komunikasi yang memadai juga sangat diperlukan.
 
f. Ketersediaan Pakan Gurame
Pakan gurame harus tersedia secara kontinu di lokasi budidaya. Pellet sebagai pakan tambahan dapat didatangkan dari daerah lain. Daun sente sebagai pakan pokok merupakan pakan kegemaran gurame terkadang sulit dicari. Oleh karena itu, sebaiknya para pembudidaya menanamnya di sepanjang pematang kolam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar