PENDAHULUAN
Salah
satu faktor yang berperan dalam menentukan keberhasilan budidaya ikan adalah
yang berkaitan dengan penyediaan makanan yang sesuai kebutuhan jenis ikan dan
umur ikan. Makanan ikan yang dapat diberikan terdiri dari dua jenis yaitu :
makanan alami dan makanan buatan. Sebagian masyarakat masih ada yang
beranggapan bahwa ikan masih pantas memakan kotoran manusia atau buangan
isa-sisa makanan manusia. Padahal pengelolaan pakan yang baik merupakan kunci
keberhasilan budidaya ikan. Pengelolaan pakan dapat menentukan keberhasilan
dari segi ekonomis.
Kebutuhan
pakan ikan yang harus dipenuhi dari luar kolam yang dapat diberikan berupa
pakan buatan atau pelet. Sehubungan dengan mahalnya pakan buatan (pellet) dari
pabrik, maka teknologi pembuatan pakan ikan (pellet) yang tidak terlalu rumit
merupakan alternatif untuk mengurangi biaya produksi (efisiensi pakan) dengan
cara membuat pellet sendiri.
ALAT DAN BAHAN
Teknis
dalam pembuatan pellet ini membutuhkan peralatan yang dapat dimodifikasi dari
perabot rumah tangga. Sedangkan untuk menentukan kadar protein pellet dapat
dihitung dengan memilih bahan yang murah tetapi bermutu. Bahan dan alat dalam
membuat pakan pellet skala rumahan ini adalah :
A. Bahan
Pembuatan pakan
ikan (pellet) bahannya dapat digolongkan menjadi dua kelompok yaitu bahan baku
dan bahan tambahan / pelengkap.
Bahan baku
pembuatan pakan ikan yaitu : dedak halus / bekatul, tepung ikan dan bungkil
kedelai.
Bahan tambahan
pembuatan pakan ikan meliputi : tepung jagung, tepung kepala udang, minyak
ikan, vitamin dan mineral.
1.
Dedak halus
Dedak halus atau bekatul merupakan
produk samping dari penggilingan gabah. Dalam pembuatan pakan ikan digunakan
sebagai sumber karbohidrat.
-
Pilihlah dedak halus / bekatul yang masih segar dan
baunya mirip bau beras
-
Bekatul harus kering dan tidak kasar. Bila bekatul
digenggam terasa lembut atau halus dan gumpalannya mudah pecah berarti bekatul
tersebut cukup baik.
2.
Tepung ikan
Tepung ikan ini dibuat dari ikan rucah
yang dikeringkan kemudian digiling halus. Penyediaan tepung ikan dapat dibuat
sendiri atau langsung membeli dari pabrik. Tepung ikan ini merupakan sumber
protein hewani. Ciri-ciri tepung ikan yang baik adalah :
-
Berbau khas seperti bau ikan kering
-
Warna kuning kecoklatan
-
Bersih, kering dan tidak bercampur dengan kotoran
-
Tidak berbau tengik
3.
Tepung jagung
Tepung jagung dapat dibuat sendiri
dengan cara menggiling butiran jagung atau dapat membeli di kios pengecer pakan
ternak. Tepung jagung merupakan sumber karbohidrat dan sedikit protein.
4.
Bungkil kedelai
Bungkil kedelai dapat dibeli langsung
dari industri tahu ataun membeli di kios pengecer atau distributor pakan
ternak/ikan. Nama lain dari bungkil kedelai ini adalah ampas tahu yang
merupakan sumber protein nabati. Sebelum digunakan ampas tahu atau bungkil
kedelai dikeringkan terlebih dahulu dengan dijemur.
5.
Tepung udang
Udang kering yang dihaluskan atau dibuat
tepung merupakan sumber protein, lemak dan mineral juga sebagai bahan antraktan
/ penyedap aroma pakan ikan. Bahan ini dapat dibeli di kios pengecer pakan
ternak / ikan. Untuk lebih efisien dapat membeli udang kering kemudian dibuat
tepung sendiri. Ciri-ciri tepung udang yang baik sama seperti ciri-ciri tepung
ikan.
6.
Sumber vitamin dan mineral
Beberapa jenis vitamin dan mineral dapat
dibeli dari toko obat, toko makanan atau kios pengecer pakan ikan / ternak.
Jenis mineral dan vitamin antara lain : Aquamik, Premik, garam mineral, Vitamin
C, Vitamin B komplek dan lain lain. Dan perlu diperhatikan jika membili mineral
baiknya memilih kemasan yang masih utuh.
Bahan-bahan pakan ikan tersebut dapat
ditambahkan antioksidan yang berfungsi sebagai pengawet.
B. Alat
Pembuatan pellet
pakan ikan dengan alat yang sederhana, praktis dan murah. Peralatan pembuatan
pakan ikan dapat dibedakan menurut kapasitas dan efektivitas operasionalnya.
Apabila
pembuatan pellet pakan ikan ini dalam jumlah yang sedikit membutuhkan peratan
berupa : Gilingan (gilingan daging), tenggok, ayakan, alat penepung.
Apabila
pembuatan pellet pakan ikan ini dalam jumlah yang banyak peralatannya ditambah
dengan : mixer, diesel penggerak, serok dan cangkul.
1.
Gilingan
Gilingan untuk membuat pellet pakan ikan
dapat dibuat dengan memodifikasi gilingan daging atau gilingan gethuk. Gilingan
ini dibuat untuk mencetak campuran bahan baku pakan ikan menjadi bentuk pasta
(pellet)
penggiling daging manual |
2.
Tenggok
Tenggok adalah anyaman ayang terbuat
dari bambu berbentuk kotak atau bualat. Kegunaan tenggok ini adalah untuk wadah
bahan baku pakan atau pakan ikan yang sudah dicetak.
tenggok |
3.
Ayakan
Ayakan berfungsi untuk memisahkan bahan
yang halus dan sekaligus mencampurkan bahan baku.
4.
Serok dan Cangkul
Serok digunakan untuk mengambil dan
mencampur bahan baku yang dituangkan di lantai untuk dimasukkan ke dalam
gilingan. Alat ini terbiat dari plastik atau lipatan selembar seng. Sedangkan
cangkul untuk mencampur setiap bahan baku untuk membentuk adonan yang merata.
5.
Alat penepung
Bisa menggunakan alat penepung modern
atau menggunakan alat penepung tradisional. Gunanya alat ini adalah untuk
menghancurkan bahan-bahan yang masih berupa butiran-butiran. Jika bahan-bahan
baku pembuatan pelet sudah berupa tepung maka alat ini tidak dibutuhkan. Bahan
yang masih dapat berupa butiran pada kelengkapan tadi adalah jagung.
alat penepung tradisional |
6.
Karung plastik
Wadah ini digunakan untuk pakan ikan (pellet)
yang sudah dicetak.
7.
Timbangan
Alat untuk menimbang atau mengukur berat
bahan yang akan dicampur atau digunakan dalam campuran untuk membuat pakan
ikan. Macam timbangan yang akan digunakan menyesuaikan dengan kapasitas bahan /
pellet yang akan di timbang.
8.
Mesin diesel
Mesin diesel dip[ergunakan sebagai alat penggerak
gilingan jika produksi pelletnya dalam jumlah yang banyak (besar).
LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN PELLET PAKAN IKAN
A.
Melakukan seleksi bahan baku dan bahan pelengkap
Komponen bahan
pakan ikan dipilih dari bahan yang masih baik dan masih baru
B.
Meramu dan mencampur bahan
Penyusun bahan
pada pakan ikan mempunyai kandungan protein yang digunakan untuk patokan dalam
menentukan kadar protein pakan yang akan di buat.
1.
Cara menentukan kadar protein dari berbagai bahan dengan
metode kuadrat
Bahan pakan yang kandungan proteinnya
berbeda-beda digolongkan menjadi :
a.
Bahan pakan yang tergolong protein Basal : adalah bahan
pakan ikan yang kandungan proteinnya kurang dari 20%. Contoh : Bekatul (13%),
tepung jagung (11%), dll
b.
Bahan pakan yang tergolong protein suplemen : adalah
bahan pakan yang kandungan proteinnya lebih dari 20%. Contoh : ampas tahu
(24%), Tepung ikan (50%), tepung udang (55%).
Cara menentukan jumlah bahan dan kadar
protein pakan dengan metode kuadrat
(BASAL)
-
Bekatul : 13%
-
Tepung Jagung : 11 %
(13%+11%) : 2 = 24% : 2 = 12 %
(Suplemen)
-
Ampas tahu : 24 %
-
Tepung ikan : 50%
-
Tepung udang : 55 %
(24%+50%+55%) : 3 = 129 :3 = 43 %
Misalkan akan dibuat pellet dengan
kandungan protein 25 %, sehingga :
Basal : (rata-rata protein suplemen) -
(Protein yang dikehendaki) = 43 % - 25% = 18 %
Suplemen : (Protein yang dikehendaki) -
(rata-rata protein basal) = 25 %- 12 % = 13 %
Jumlah : 18 % + 13 % = 31 %
Jika pakan ikan / pellet yang ingin di
buat sebanyak 100 Kg bahan- bahannya dihitung sebagai berikut :
Bekatul dan tepung jagung
18
----- x 100% = 58 % bagian
31
13%
a.
Bekatul = ------ x 58 = 31 Kg
24 %
11 %
b.
Tepung jagung = ------- x 58 = 26 Kg
24 %
Ampas tahu, tepung ikan dan tepung udang
13
-------- x 100% = 42 % bagian
31
24
a.
Ampas tahu = ------- x 42 = 8 Kg
129
50
b.
Tepung ikan = ------- x 42 = 16 Kg
129
55
c.
Tepung udang = ------- x 42 = 18 Kg
129
Jadi jumlah bahan masing-masing untuk
membuat pellet sebanyak 100 Kg dengan kadar protein 25 % adalah :
a.
Bekatul : 31 Kg
b.
Tepung jagung : 26 Kg
c.
Ampas tahu : 8 Kg
d.
Tepung ikan : 16 Kg
e.
Tepung udang : 18 Kg
f.
Mineral dan vitamin : 1 Kg
Jumlah : (31 + 26 + 8 + 16 + 18 + 1) =
100 Kg
Untuk menghitung jumlah pakan dengan
kadar protein atau jumlah pellet yang berbeda bisa dihitung dengan menggunakan
rumus seperti di atas.
2.
Cara mencampur bahan pakan ikan
Mencampur pellet dimulai dari bahan yang
jumlahnya sedikit jadi pertama adalah mineral dan vitamin kemudian ampas tahu,
tepung ikan, tepung udang, tepung jagung dan terakhir bekatul. Setiap mencampur
bahan harus di aduk sampai merata.
C.
Mencetak pellet
Setelah
bahan-bahan untuk membuat pakan ikan tersebut telah diaduk menjadi satu bentuk
pasta, maka pellet dapat dicetak sesuai dengan besar dan kecilnya ukuran. Pencetakan
pellet dimulai dengan menuangkan bahan yang sudah diaduk berbentuk pasta ke
dalam corong pemasukan alat pencetak. Kemudia alat dijalankan, hasil dari pasta
yang keluar kemudian di tamping pada wadah tenggok / baskom. Setelah semua
adonan di cetak meudian hasil cetakan tersebut di jemur dengan alas terpal
hitam atau dioven. Setelah kering dengan kadar air kurang lebih 12% dapat
disimpan / diberikan ke ikan dan bisa juga dipasarkan.
PENGUJIAN KUALITAS PAKAN IKAN
Kualitas pellet pakan ikan dapat diketahui
dengan cara pengujian fisik, kimia dan biologi.
A.
Pengujian fisik
Mengukur tingkat
kehalusan bahan penyusunnya, kekerasan dan daya tahan (palabilitas) hasil
cetakan dalam air
1.
Kehalusan bahan penyusun pellet dapat dilihat dengan cara
menghancurkan sampel pellet kemudian diamati (halus/kasar)
2.
Kekerasan bahan penyusun pellet dapat diukur dengan member
bahan pemberat diatas sampel pellet tersebut. Pada berat tertentu pellet akan
pecah. Semakin berat beban tersebut semakin baik kualitas pelletnya.
3.
Pengujian daya tahan (palabilitas) dilakukan dengan cara
merendam sampel pellet di dalam air. Pellet yang baik memiliki daya tahan dalam
air minimal 10 menit.
B.
Pengujian kimia
Pengujian kimia
dilakukan di dalam laboratorium. Untuk mengetahui kandungan zat-zat gizinya
(protein, lemak, karbohidrat, abu, serat kasar dan kadar air). Pellet yang baik
mempunyai :
-
Kadar air : 12%
-
Abu/serat kasar : 5%
-
Lemak : 5-7%
-
Karbohidrat : 16-18%
-
Protein : 25%
C.
Pengujian biologis
Pengujian biologis
ini untuk mengetahui besarnya pengaruh pertumbuhan ikan dengan metode sampling
sebanyak 3 kali dalam 3 bulan. Caranya sebagai berikut :
1.
Pakan ikan yang diberikan kepada sejumlah ikan ditimbang
beratnya. Misalnya 3% x biomass / hari
-
Timbang sejumlah ikan (berat awal) 10 ekor = berat
rata-rata …….. gr
-
Berat biomass = jumlah ikan x rata-rata/ekor = ……. Kg
-
Jumlah pakan ikan dalam 1 bulan adalah 3% x berat biomass
x 30 hari
-
Ambil sampel 10 ekor dengan cara acak setelah diberi
pakan 30 hari. Timbang rata-rata/ekor = pertambahan berat ikan
FCR
= perbandingan jumlah pellet dengan selisih berat ikan awal dan akhir dapat
diketahui
2.
Untuk masa pemeliharaan bulan ke dua dan bulan ke tiga
dilakukan sama seperti pada bulan 1
3.
Hasil perhitungan bulan pertama dan kedua serta ketiga
dirata-rata sehingga dapat diketahui pengaruh tersebut terhadap pertumbuhan
ikan selama 3 bulan
FCR
= semakin nilainya maka semakin baik kualitas pakannya
CONTOH RANSUM PELLET
A.
Ransum pellet 100 Kg untuk ikan pemakan daging
(karnivora) misal : lele
No
|
Macam Bahan
|
% Bahan
|
Takaran Bahan
(Kg)
|
1
|
Bekatul
|
50
|
50
|
2
|
Tepung ikan
|
10
|
10
|
3
|
Ampas tahu
|
10
|
10
|
4
|
Tepung jagung
|
25
|
25
|
5
|
Tepung kepala
udang
|
5
|
5
|
6
|
Minyak ikan
|
0,05
|
|
7
|
Garam mineral
|
0,05
|
|
8
|
Kalsidal + Vit
A + D plek
|
0,05
|
B.
Ransum pellet 100 Kg untuk ikan pemakan tumbuh-tumbuhan (herbivore),
misal : ikan mas
No
|
Macam Bahan
|
% Bahan
|
Takaran Bahan
(Kg)
|
1
|
Bekatul
|
40
|
40
|
2
|
Tepung jagung
|
20
|
20
|
3
|
Ampas tahu
|
25
|
25
|
4
|
Tepung ikan
|
15
|
15
|
5
|
Aquamix
|
0,05
|
|
6
|
Vit C + B plek
|
0,01
|
C.
Ransum pellet 100 Kg untuk ikan pemakan segala (omnivore),
misal : ikan nila
No
|
Macam Bahan
|
% Bahan
|
Takaran Bahan
(Kg)
|
1
|
Bekatul
|
40
|
40
|
2
|
Tepung jagung
|
40
|
40
|
3
|
Ampas tahu
|
10
|
10
|
4
|
Tepung ikan
|
5
|
5
|
5
|
Tepung kepala
udang
|
5
|
5
|
6
|
Premix
|
0,05
|
|
7
|
Vit B komplek
|
0,01
|
NILAI GIZI BERBAGAI BAHAN NABATI DAN HEWANI DALAM
PROSENTASE
NO
|
Bahan
|
Protein Kasar
|
Karbohidrat
|
lemak
|
Serat kasar
|
1
|
Tepung darah
|
71,45
|
13,12
|
0,24
|
7,94
|
2
|
Tepung ikan
|
48,23
|
3,81
|
4,01
|
1,71
|
3
|
Tepung kepala udang
|
32,38
|
6,3
|
0,8
|
21,43
|
4
|
Rebon
|
59,40
|
-
|
3,6
|
-
|
5
|
Dedak kasar
|
8,54
|
35,09
|
6,98
|
21,93
|
6
|
Dedak halus
|
9,84
|
37,64
|
6,8
|
15,53
|
7
|
Tepung jagung
|
9,54
|
-
|
6,97
|
2,35
|
8
|
Ampas tahu
|
21,23
|
19
|
16,22
|
29,59
|
9
|
Tepung gaplek
|
2,6
|
78,4
|
1
|
3,6
|
10
|
Daun ubi kayu
|
8,2
|
3,9
|
1,2
|
7,8
|
11
|
Daun ubi jalar
|
3
|
3,2
|
0,6
|
3,6
|
12
|
Daun gamal
|
23,05
|
2,15
|
0,25
|
8,16
|
DAFTAR KEBUTUHAN GIZI DALAM PAKAN UNTUK BEBERAPA
JENIS IKAN
No
|
Jenis ikan
|
Ukuran
|
Kebutuhan (%)
|
|
Protein
|
Lemak
|
|||
1
|
Lele
|
Burayak – ukuran jari
Jari – taanggung
Dewasa – induk
|
53-40
23-35
28-32
|
8-10
|
2
|
Mas
|
Kebul – dewasa
|
25-38
|
18
|
3
|
Nila
|
Kebul – 0,5 gr
0,5 gr – 35 gr
36 gr – ukuran konsumsi
|
50
35
30
|
10
8
6
|
4
|
Gurame
|
Kebul – 5 gr
6 gr – 50 gr
51 gr – 250 gr
|
50
35
30
|
8
6
5
|
Daftar pustaka
Dinas Peternakan
dan Perikanan Kabupaten Semarang. 2003. Teknologi
Pakan Ikan. Ungaran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar