Wikipedia

Hasil penelusuran

18 Maret 2019

pembuatan pakan ikan secara sederhana

PENDAHULUAN
Salah satu faktor yang berperan dalam menentukan keberhasilan budidaya ikan adalah yang berkaitan dengan penyediaan makanan yang sesuai kebutuhan jenis ikan dan umur ikan. Makanan ikan yang dapat diberikan terdiri dari dua jenis yaitu : makanan alami dan makanan buatan. Sebagian masyarakat masih ada yang beranggapan bahwa ikan masih pantas memakan kotoran manusia atau buangan isa-sisa makanan manusia. Padahal pengelolaan pakan yang baik merupakan kunci keberhasilan budidaya ikan. Pengelolaan pakan dapat menentukan keberhasilan dari segi ekonomis.
Kebutuhan pakan ikan yang harus dipenuhi dari luar kolam yang dapat diberikan berupa pakan buatan atau pelet. Sehubungan dengan mahalnya pakan buatan (pellet) dari pabrik, maka teknologi pembuatan pakan ikan (pellet) yang tidak terlalu rumit merupakan alternatif untuk mengurangi biaya produksi (efisiensi pakan) dengan cara membuat pellet sendiri.
 
PELLET
ALAT DAN BAHAN
Teknis dalam pembuatan pellet ini membutuhkan peralatan yang dapat dimodifikasi dari perabot rumah tangga. Sedangkan untuk menentukan kadar protein pellet dapat dihitung dengan memilih bahan yang murah tetapi bermutu. Bahan dan alat dalam membuat pakan pellet skala rumahan ini adalah :
A.  Bahan
Pembuatan pakan ikan (pellet) bahannya dapat digolongkan menjadi dua kelompok yaitu bahan baku dan bahan tambahan / pelengkap.
Bahan baku pembuatan pakan ikan yaitu : dedak halus / bekatul, tepung ikan dan bungkil kedelai.
Bahan tambahan pembuatan pakan ikan meliputi : tepung jagung, tepung kepala udang, minyak ikan, vitamin dan mineral.
1.  Dedak halus
Dedak halus atau bekatul merupakan produk samping dari penggilingan gabah. Dalam pembuatan pakan ikan digunakan sebagai sumber karbohidrat.
-   Pilihlah dedak halus / bekatul yang masih segar dan baunya mirip bau beras
-   Bekatul harus kering dan tidak kasar. Bila bekatul digenggam terasa lembut atau halus dan gumpalannya mudah pecah berarti bekatul tersebut cukup baik.
2.  Tepung ikan
Tepung ikan ini dibuat dari ikan rucah yang dikeringkan kemudian digiling halus. Penyediaan tepung ikan dapat dibuat sendiri atau langsung membeli dari pabrik. Tepung ikan ini merupakan sumber protein hewani. Ciri-ciri tepung ikan yang baik adalah :
-   Berbau khas seperti bau ikan kering
-   Warna kuning kecoklatan
-   Bersih, kering dan tidak bercampur dengan kotoran
-   Tidak berbau tengik
3.  Tepung jagung
Tepung jagung dapat dibuat sendiri dengan cara menggiling butiran jagung atau dapat membeli di kios pengecer pakan ternak. Tepung jagung merupakan sumber karbohidrat dan sedikit protein.
4.  Bungkil kedelai
Bungkil kedelai dapat dibeli langsung dari industri tahu ataun membeli di kios pengecer atau distributor pakan ternak/ikan. Nama lain dari bungkil kedelai ini adalah ampas tahu yang merupakan sumber protein nabati. Sebelum digunakan ampas tahu atau bungkil kedelai dikeringkan terlebih dahulu dengan dijemur.
5.  Tepung udang
Udang kering yang dihaluskan atau dibuat tepung merupakan sumber protein, lemak dan mineral juga sebagai bahan antraktan / penyedap aroma pakan ikan. Bahan ini dapat dibeli di kios pengecer pakan ternak / ikan. Untuk lebih efisien dapat membeli udang kering kemudian dibuat tepung sendiri. Ciri-ciri tepung udang yang baik sama seperti ciri-ciri tepung ikan.
6.  Sumber vitamin dan mineral
Beberapa jenis vitamin dan mineral dapat dibeli dari toko obat, toko makanan atau kios pengecer pakan ikan / ternak. Jenis mineral dan vitamin antara lain : Aquamik, Premik, garam mineral, Vitamin C, Vitamin B komplek dan lain lain. Dan perlu diperhatikan jika membili mineral baiknya memilih kemasan yang masih utuh.
Bahan-bahan pakan ikan tersebut dapat ditambahkan antioksidan yang berfungsi sebagai pengawet.
B.  Alat
Pembuatan pellet pakan ikan dengan alat yang sederhana, praktis dan murah. Peralatan pembuatan pakan ikan dapat dibedakan menurut kapasitas dan efektivitas operasionalnya.
Apabila pembuatan pellet pakan ikan ini dalam jumlah yang sedikit membutuhkan peratan berupa : Gilingan (gilingan daging), tenggok, ayakan, alat penepung.
Apabila pembuatan pellet pakan ikan ini dalam jumlah yang banyak peralatannya ditambah dengan : mixer, diesel penggerak, serok dan cangkul.
1.  Gilingan
Gilingan untuk membuat pellet pakan ikan dapat dibuat dengan memodifikasi gilingan daging atau gilingan gethuk. Gilingan ini dibuat untuk mencetak campuran bahan baku pakan ikan menjadi bentuk pasta (pellet)
penggiling daging manual
2.  Tenggok
Tenggok adalah anyaman ayang terbuat dari bambu berbentuk kotak atau bualat. Kegunaan tenggok ini adalah untuk wadah bahan baku pakan atau pakan ikan yang sudah dicetak.
tenggok
3.  Ayakan
Ayakan berfungsi untuk memisahkan bahan yang halus dan sekaligus mencampurkan bahan baku.
4.  Serok dan Cangkul
Serok digunakan untuk mengambil dan mencampur bahan baku yang dituangkan di lantai untuk dimasukkan ke dalam gilingan. Alat ini terbiat dari plastik atau lipatan selembar seng. Sedangkan cangkul untuk mencampur setiap bahan baku untuk membentuk adonan yang merata.
5.  Alat penepung
Bisa menggunakan alat penepung modern atau menggunakan alat penepung tradisional. Gunanya alat ini adalah untuk menghancurkan bahan-bahan yang masih berupa butiran-butiran. Jika bahan-bahan baku pembuatan pelet sudah berupa tepung maka alat ini tidak dibutuhkan. Bahan yang masih dapat berupa butiran pada kelengkapan tadi adalah jagung.
alat penepung tradisional
6.  Karung plastik
Wadah ini digunakan untuk pakan ikan (pellet) yang sudah dicetak.
7.  Timbangan
Alat untuk menimbang atau mengukur berat bahan yang akan dicampur atau digunakan dalam campuran untuk membuat pakan ikan. Macam timbangan yang akan digunakan menyesuaikan dengan kapasitas bahan / pellet yang akan di timbang.
8.  Mesin diesel
Mesin diesel dip[ergunakan sebagai alat penggerak gilingan jika produksi pelletnya dalam jumlah yang banyak (besar).
LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN PELLET PAKAN IKAN
A.  Melakukan seleksi bahan baku dan bahan pelengkap
Komponen bahan pakan ikan dipilih dari bahan yang masih baik dan masih baru
B.  Meramu dan mencampur bahan
Penyusun bahan pada pakan ikan mempunyai kandungan protein yang digunakan untuk patokan dalam menentukan kadar protein pakan yang akan di buat.
1.  Cara menentukan kadar protein dari berbagai bahan dengan metode kuadrat
Bahan pakan yang kandungan proteinnya berbeda-beda digolongkan menjadi :
a.  Bahan pakan yang tergolong protein Basal : adalah bahan pakan ikan yang kandungan proteinnya kurang dari 20%. Contoh : Bekatul (13%), tepung jagung (11%), dll
b.  Bahan pakan yang tergolong protein suplemen : adalah bahan pakan yang kandungan proteinnya lebih dari 20%. Contoh : ampas tahu (24%), Tepung ikan (50%), tepung udang (55%).
Cara menentukan jumlah bahan dan kadar protein pakan dengan metode kuadrat
(BASAL)
-   Bekatul : 13%
-   Tepung Jagung : 11 %
(13%+11%) : 2 = 24% : 2 = 12 %
(Suplemen)
-   Ampas tahu : 24 %
-   Tepung ikan : 50%
-   Tepung udang : 55 %
(24%+50%+55%) : 3 = 129 :3 = 43 %
Misalkan akan dibuat pellet dengan kandungan protein 25 %, sehingga :
Basal : (rata-rata protein suplemen) - (Protein yang dikehendaki) = 43 % - 25% = 18 %
Suplemen : (Protein yang dikehendaki) - (rata-rata protein basal) = 25 %- 12 % = 13 %
Jumlah : 18 % + 13 % = 31 %
Jika pakan ikan / pellet yang ingin di buat sebanyak 100 Kg bahan- bahannya dihitung sebagai berikut :
Bekatul dan tepung jagung
18
----- x 100%  = 58 % bagian
31
             13%
a.  Bekatul = ------ x 58 = 31 Kg
          24 %
                11 %
b.  Tepung jagung = ------- x 58 = 26 Kg
                 24 %
Ampas tahu, tepung ikan dan tepung udang
13
-------- x 100% = 42 % bagian
31
                 24
a.  Ampas tahu = ------- x 42 = 8 Kg
               129
               50
b.  Tepung ikan = ------- x 42 = 16 Kg
               129
               55
c.  Tepung udang = ------- x 42 = 18 Kg
                129
Jadi jumlah bahan masing-masing untuk membuat pellet sebanyak 100 Kg dengan kadar protein 25 % adalah :
a.  Bekatul : 31 Kg
b.  Tepung jagung : 26 Kg
c.  Ampas tahu : 8 Kg
d.  Tepung ikan : 16 Kg
e.  Tepung udang : 18 Kg
f.  Mineral dan vitamin : 1 Kg
Jumlah : (31 + 26 + 8 + 16 + 18 + 1) = 100 Kg
Untuk menghitung jumlah pakan dengan kadar protein atau jumlah pellet yang berbeda bisa dihitung dengan menggunakan rumus seperti di atas.
2.  Cara mencampur bahan pakan ikan
Mencampur pellet dimulai dari bahan yang jumlahnya sedikit jadi pertama adalah mineral dan vitamin kemudian ampas tahu, tepung ikan, tepung udang, tepung jagung dan terakhir bekatul. Setiap mencampur bahan harus di aduk sampai merata.
C.  Mencetak pellet
Setelah bahan-bahan untuk membuat pakan ikan tersebut telah diaduk menjadi satu bentuk pasta, maka pellet dapat dicetak sesuai dengan besar dan kecilnya ukuran. Pencetakan pellet dimulai dengan menuangkan bahan yang sudah diaduk berbentuk pasta ke dalam corong pemasukan alat pencetak. Kemudia alat dijalankan, hasil dari pasta yang keluar kemudian di tamping pada wadah tenggok / baskom. Setelah semua adonan di cetak meudian hasil cetakan tersebut di jemur dengan alas terpal hitam atau dioven. Setelah kering dengan kadar air kurang lebih 12% dapat disimpan / diberikan ke ikan dan bisa juga dipasarkan.
PENGUJIAN KUALITAS PAKAN IKAN
     Kualitas pellet pakan ikan dapat diketahui dengan cara pengujian fisik, kimia dan biologi.
A.  Pengujian fisik
Mengukur tingkat kehalusan bahan penyusunnya, kekerasan dan daya tahan (palabilitas) hasil cetakan dalam air
1.  Kehalusan bahan penyusun pellet dapat dilihat dengan cara menghancurkan sampel pellet kemudian diamati (halus/kasar)
2.  Kekerasan bahan penyusun pellet dapat diukur dengan member bahan pemberat diatas sampel pellet tersebut. Pada berat tertentu pellet akan pecah. Semakin berat beban tersebut semakin baik kualitas pelletnya.
3.  Pengujian daya tahan (palabilitas) dilakukan dengan cara merendam sampel pellet di dalam air. Pellet yang baik memiliki daya tahan dalam air minimal 10 menit.
B.  Pengujian kimia
Pengujian kimia dilakukan di dalam laboratorium. Untuk mengetahui kandungan zat-zat gizinya (protein, lemak, karbohidrat, abu, serat kasar dan kadar air). Pellet yang baik mempunyai :
-   Kadar air : 12%
-   Abu/serat kasar : 5%
-   Lemak : 5-7%
-   Karbohidrat : 16-18%
-   Protein : 25%
C.  Pengujian biologis
Pengujian biologis ini untuk mengetahui besarnya pengaruh pertumbuhan ikan dengan metode sampling sebanyak 3 kali dalam 3 bulan. Caranya sebagai berikut :
1.  Pakan ikan yang diberikan kepada sejumlah ikan ditimbang beratnya. Misalnya 3% x biomass / hari
-   Timbang sejumlah ikan (berat awal) 10 ekor = berat rata-rata …….. gr
-   Berat biomass = jumlah ikan x rata-rata/ekor = ……. Kg
-   Jumlah pakan ikan dalam 1 bulan adalah 3% x berat biomass x 30 hari
-   Ambil sampel 10 ekor dengan cara acak setelah diberi pakan 30 hari. Timbang rata-rata/ekor = pertambahan berat ikan
FCR = perbandingan jumlah pellet dengan selisih berat ikan awal dan akhir dapat diketahui
2.  Untuk masa pemeliharaan bulan ke dua dan bulan ke tiga dilakukan sama seperti pada bulan 1
3.  Hasil perhitungan bulan pertama dan kedua serta ketiga dirata-rata sehingga dapat diketahui pengaruh tersebut terhadap pertumbuhan ikan selama 3 bulan
FCR = semakin nilainya maka semakin baik kualitas pakannya
CONTOH RANSUM PELLET
A.  Ransum pellet 100 Kg untuk ikan pemakan daging (karnivora) misal : lele
No
Macam Bahan
% Bahan
Takaran Bahan (Kg)
1
Bekatul
50
50
2
Tepung ikan
10
10
3
Ampas tahu
10
10
4
Tepung jagung
25
25
5
Tepung kepala udang
5
5
6
Minyak ikan
0,05
7
Garam mineral
0,05
8
Kalsidal + Vit A + D plek
0,05
B.  Ransum pellet 100 Kg untuk ikan pemakan tumbuh-tumbuhan (herbivore), misal : ikan mas
No
Macam Bahan
% Bahan
Takaran Bahan (Kg)
1
Bekatul
40
40
2
Tepung jagung
20
20
3
Ampas tahu
25
25
4
Tepung ikan
15
15
5
Aquamix
0,05
6
Vit C + B plek
0,01
C.  Ransum pellet 100 Kg untuk ikan pemakan segala (omnivore), misal : ikan nila
No
Macam Bahan
% Bahan
Takaran Bahan (Kg)
1
Bekatul
40
40
2
Tepung jagung
40
40
3
Ampas tahu
10
10
4
Tepung ikan
5
5
5
Tepung kepala udang
5
5
6
Premix
0,05
7
Vit B komplek
0,01
NILAI GIZI BERBAGAI BAHAN NABATI DAN HEWANI DALAM PROSENTASE
NO
Bahan
Protein Kasar
Karbohidrat
lemak
Serat kasar
1
Tepung darah
71,45
13,12
0,24
7,94
2
Tepung ikan
48,23
3,81
4,01
1,71
3
Tepung kepala udang
32,38
6,3
0,8
21,43
4
Rebon
59,40
-
3,6
-
5
Dedak kasar
8,54
35,09
6,98
21,93
6
Dedak halus
9,84
37,64
6,8
15,53
7
Tepung jagung
9,54
-
6,97
2,35
8
Ampas tahu
21,23
19
16,22
29,59
9
Tepung gaplek
2,6
78,4
1
3,6
10
Daun ubi kayu
8,2
3,9
1,2
7,8
11
Daun ubi jalar
3
3,2
0,6
3,6
12
Daun gamal
23,05
2,15
0,25
8,16
DAFTAR KEBUTUHAN GIZI DALAM PAKAN UNTUK BEBERAPA JENIS IKAN
No
Jenis ikan
Ukuran
Kebutuhan (%)
Protein
Lemak
1
Lele
Burayak – ukuran jari
Jari – taanggung
Dewasa – induk
53-40
23-35
28-32
8-10
2
Mas
Kebul – dewasa
25-38
18
3
Nila
Kebul – 0,5 gr
0,5 gr – 35 gr
36 gr – ukuran konsumsi
50
35
30
10
8
6
4
Gurame
Kebul – 5 gr
6 gr – 50 gr
51 gr – 250 gr
50
35
30
8
6
5
Daftar pustaka
Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Semarang. 2003. Teknologi Pakan Ikan. Ungaran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar