Strategi Pemilihan Bahan Baku
Lokal
Strategi pemilihan bahan baku lokal dipilih dengan cara:
- Bahan baku mudah diperoleh disekitar lokasi usaha budidaya ikan lele.
- Kandungan nutrisi bahan baku lokal lengkap dan mengandung 10 asam amino essensial.
- Kualitas bahan baku baik secara fisik dan kimiawi.
- Kuantitas bahan (jumlah cukup).
- Kandungan bahan dan gizi/kadar nutrisi (komposisi dan formulasi tepat).
- Kecernaan (digestibility) baik.
- Daya serap (bioavailability) ikan lele.
- Tidak mangandung anti nutrisi dan zat racun.
- Harga bahan baku murah.
Bahan Baku
Bahan baku merupakan faktor utama yang harus
tersedia dalam produksi pakan buatan. Berdasarkan bahan asalnya, bahan baku
pakan buatan digolongkan ke dalam dua kelompok besar.
1. Bahan baku yang berasal dari tumbuhan dan hasilnya
ikutannya (nabati).
2. Bahan baku yang berasal dari hewan dan hasil ikutannya
(hewani).
Perbedaan bahan baku diatas terletak dalam kualitas
dan kandungan nutrisi didalamnya. Bahan baku hewani dan hasil ikutannya
mengandung protein yang asam-asam aminonya relatif lengkap dan mudah dicerna
ikan.
Bahan-bahan baku yang dipakai dalam pembuatan pakan
ikan berfungsi sebagai sumber protein, sumber energi, sumber mineral dan sumber
vitamin. Bahan baku yangdikatakan sebagai sumber protein jika mengandung
protein kasar lebih dari 16% dan serat kasarnya lebih kecil dari 18%
digolongkan sebagai bahan baku sumber energi. Karena itu, dalam menyusun pakan
ikan buatan perlu dilakukan pencampuran berbagai bahan untuk menghasilkan
komposisi yang diinginkan.
Secara umum, bahan baku yang tersedia tidak
semuanya baik dan cocok untuk pakan ikan. Faktor utama yang perlu diperhatikan
dalam pemilihan bahan baku adalah kandungan nutrisi bahan baku, tingkat
kecernaan, ketersediaan, kontinuitas, dan harga. Beberapa syarat bahan baku
pakan ikan lele yang khusus harus dipenuhi adalah sebagai berikut.
1. Mudah diperoleh baik dari segi waktu maupun jumlah
2. Mudah diolah
3. Tidak mengandung racun
4. Harga murah
5. Bukan makanan pokok manusia
6. Mengandung nilai gizi tinggi
7. Butirannya halus
Pengetahuan tentang bahan baku sangat penting
karena setiap jenis ikan memerlukan zat nutrisi yang berbeda. Ikan karnivora
(pemakan hewan dan pemangsa) seperti ikan kakap memerlukan bahan baku pakan
hewani lebih dari 50%. Apabila tidak ada, bahan baku hewani bisa diganti dengan
bahan baku nabati.
Bahan baku yang biasa digunakan dalam formulasi
pakan ikan komersial bermacam-macam. Sebagian besar bahan baku tersebut berupa
lempengan atau butiran yang harus digiling hingga berbentuk tepung.
a. Tepung ikan
Tepung ikan merupakan sumber
protein hewani yang baik dan sumber mineral terutama kalsium dan fosfor.
Protein tepung ikan memiliki kualitas yang baik karena mengandung asam amino
esensial (methionine dan lisin) yang sangat dibutuhkan ikan.
asal tepunng ikan |
Tepung ikan dibuat dari ikan
utuh atau limbah ikan industri pengolahan ikan. Ikan utuh yang biasanya dipakai
adalah ikan-ikan yang memiliki nilai ekonomis rendah atau ikan rucah. Ikan
rucah dapat diperoleh dari tempat pelelangan ikan (TPI). Limbah ikan berasal
dari limbah industri pengalengan ikan atau industri pemindangan ikan,. Bahan
baku tepung ikan tidakl boleh mengandung kadar garam yang tinggi karena tidak
disukai ikan.
Tepung ikan sebenarnya dapat
dibuat sendiri, tetapi umumnya lebih banyak dipakai tepung ikan yang sudah
jadi. Tepung ikan hasil produksi dalam negeri masih sangat jarang ditemukan.
Hal ini disebabkan industri pembuatan tepung ikan belum berkembang. Akibatnya
petani di Indonesia memilih tepung ikan impor sebagai pilihan utama, walaupun
harganya relatif mahal. Saat ini dipasaran banyak ditemukan tepung ikan impor
dari berbagai negara seperti Cina, Chili, Thailand, dan Peru. Pertumbuhan ikan
akan baik apabila tepung ikan yang dipakai berkualitas baik, yaitu kualitas A,
B, dan C dengan kandungan protein masing-masing 60%, 58%, dan 55%. Pemakaian
tepung ikan dengan kualitas D yang kandungan proteinnya lebih dari 55% sangat
tidak dianjurkan.
kandungan tepung ikan |
b. Tepung Bekicot
kandungan tepung bekicot |
Tepung bekicot dapat digunakan
sebagai pengganti tepung ikan, yaitu sebagai sumber protein hewani karena
memiliki kandungan asam-asam amino esensial. Tepung bekicot dapat dibuat
sendiri. Prosedur pembuatan tepung bekicot sebagai berikut.
1. Bekicot yang terdapat di sekitar lokasi atau dibeli dari
tempat lain dikumpulin hingga jumlahnya mencukupi kebutuhan.
2. Bekicot disimpan di tempat yang teduh, lalu direndam
dalam bak yang sudah diberi larutan garam 5% dan diaduk-aduk secara merata.
3. Bekicot dibilas dengan menyemprotkan air tawar yang
bersih sampai semua lendir hanyut terbawa air.
4. Bekicot yang sudah tidak berlendir, direbus lama 10-20
menit dalam air mendidih. Bekicot yang sudah direbus diambil dagingnya dengan
cara dicukil dari cangkangnya.
5. Daging bekicot diiris tipis-tipis 0,5-1 cm, lalu dikukus
selama 10-15 menit. Setelah dikukus, daging bekicot dikeringkan di bawah sinar
matahari terik atau dimasukkan dalam oven.
6. Daging bekicot kering digiling atau ditumbuk hingga halus
menjadi tepung. Tepung bekicot yang sudah diayak dapat dipakai sebagai bahan
baku pakan ikan.
c. Tepung Rebon
Tepung rebon
dibuat dari udang rebon yang masih baik atau udang rebon sisa sortiran.
Pengolahan udang rebon menjadi tepung sebagai berikut. Udang rebon dibersihkan
dari kotoran-kotoran atau bahan lain, kemudian dicuci. Setelah bersih, udang
direbus selama 10-15 menit dan dikeringkan. Udang rebon yang sudah kering
digiling halus menjadi tepung dan siap dipakai sebagai bahan baku pakan ikan
komersial. Tepung rebon dapat dijadikan pengganti tepung ikan unutk sumber
protein pakan ikan.
d. Tepung Udang
kandungan tepung limbah udang |
Tepung
Cangkang Udang
Tepung cangkang atau karapas
udang merupakan bahan baku yang potensial dan baik unutk pembuatan pakan ikan.
Cangkang udang yang dipakai adalah cangkang udang hasil pembuangan atau limbah
industri pengolahan udang. Biasanya cangkang udang terdiri dari kepala, kulit
dan sedikit daging sisa.
Kandungan protein tepung
cangkang udang lebih rendah daripada tepung ikan atau tepung bekicot. Kelemahan
tepung cangkang udang adalah memiliki kadar serat kasar cukup tnggi dan
mengandung kitin yang sulit dicerna ikan. Karena itu, pemakaian tepung canglang
udang dalam pakan ikan disarankan sampai 10 % saja.
e. Tepung Tulang
Tepung tulang
dibuat dari berbagai jenis tulang seperti tulang ikan, tulang sapi, kerbau,
kuda, kambing, atau domba. Tepung tulang merupakan sumber mineral terutama
kalsium dan fosfor. Sebagai sumber mineral, Tepung tulang hanya dibutuhkan
sebanyak 2 % dalam komposisi pakan ikan komersial.
Tepung tulang
dapat dibeli di pasaran atau dibuat sendiri. Pembuatan Tepung tulang sebagai
berikut.
1. Tulang dihancurkan dengan cara dipotong
kecil-kecil,kemudian direbus dalam air mendidih. Perebusan bertujuan
membersihkan sisa daging, darah dan kotoran lainnya yang masih menempel pada
tulang, serta menghilangkan bau busuk.
2. Tulang yang sudah bersih dijemur sampai rapuh menjadi
serpihan kecil, yang berukuran 1-2 cm.
3. Setelah 1 bulan, sserpihan tulang direndam dalam larutan
kapur berkadar 10-12 %.
4. Setelah direndam, tulang direbus dalam 3 tahap, yaitu
tahap pertama pada suhu 60 oC, tahap 2 pada suhu 70 oC,tahap
3 pada suhu 100 oC. Setiap selama 5 jam. Tujuannya adalah supaya
gelatin terpisah dari tulang.
5.Serpihan tulang yang bebas gelatin dijemur sampai kadar
airnya hanya 5 %. Pengeringan yang baik dilakukan dalam ruang pengering atau
oven dengan suhu 100 oC.
6. Serpihan yang sudah kering digiling hingga halus menjadi
tepung.
f. Tepung darah
kandungan tepung darah |
Tepung darah dibuat dari darah ternak. Tepung darah
digunakan sebagai sumber protein. Penggunaan Tepung darah hanya dibatasi sampai
5 % karena daya cernanya rendah.
Darah ternak yang biasa dipakai adlah darh
sembelihan ternak sapi, kerbau, kuda, kambing dan domba. Darah ternak dapat
diperoleh dari rumah emotongan hewan (RPH). Tentu saja, unutk membuat tepung
diperlukan darah ternak dalam jumlah banyak. Darah ternak dapat diperoleh
dengan cara menampung darah sembelihan dalam satu wadah atau ember. Darah ynag
terkmupul dipisahkan dari bahan kotoran lainnya, yang tinggal dimasak atau
direbus hingga mengental.
Air rebusan dibuang, yang tinggal dalam wadah hanya
darah padat. Padatan darah dikeringkan di bawah sinar matahari selama beberapa
hari. Setelah kering, digiling menjadi tepung.
g. Tepung Bulu
Tepung bulu dibuat dari bulu ayam atau bebek.
Tepung bulu dapat dipakai sebagai pengganti tepung ikan dalam komposisi pakan
ikan. Namun jumlahnya tidak boleh lebih dari 5% karena tepung bulu mengandung
gelatin yang sulit dicerna ikan
Pembuatan tepung bulu memerlukan bulu ayam dalam
jumlah banyak. Bulu ayam dapat diperoleh dari rumah pemotongan ayam (RPA). Bulu
ayam yang akan dijadikan tepung harus dibersihkan dari semua kotoran yang
menempel pada bulu ayam. Pembersihan dilakukan dengan jalan mencuci bulu ayam
dengan air mengalir. Bulu ayam yang telah bersih dimasak dengan tekanan uap
panas selama 30 menit. Setelah itu dikeringkan di bawah sinar matahari atau
dikeringkan dalam oven. Bulu ayam yang sudah kering digiling halus menjadi
tepung dan siap dipakai sebagai bahan campuran pakan ikan.
h. Tepung Kedelai
Kedelai yang dijadikan bahan baku pakan ikan dapat
berupa tepung pakan atau bungkil. Kedelai merupakan sumber protein nabati yang
sangat baik dipakai dalam formulasi pakan ikan. Keunggulan kedelai adalah mudah
dicerna dan mengandung asam-asam amino esensial.
Tepung kedelai dibuat dari biji kedelai yang sudah
disangrai terleih dahulu. Penyangraian bertujuan untuk menghilangkan anti
tripsin yang banyak terdapat dalam kedelai mentah dan berfungsi sebagai
penghambat pertumbuhan. Pemakaian tepung dan bungkil kedelai dibolehkan sampai
20%.
Tepung kedelai dapat dibuat sendiri oleh petani
ikan. Tepung kedelai yang dibuat dari biji kedelai utuh memiliki kandungan
lemak yang tinggi. Namun, tepung kedelai yang dibuat dari bungkil memiliki
kandungan lemak yang rendah atau bebas lemak.
Biji kedelai harus dipilih yang baik dan
dibersihkan dari kotoran-kotoran. Setelah itu, biji kedelai direndam selama 16
jam dan di rebus dalam air mendidih selama 90 menit. Kedelai yang sudah
direbus, diangkat dan ditiriskan sambil diremas-remas agar kulitnya terkelupas.
Kedelai dijemur sampai kering dibawah sinar matahari terik atau dalam oven
dengan suhu 70 oC. Kedelai yang sudah kering digiling halus menjadi
tepung dan siap dipakai dalam ransum pakan ikan.
i. Tepung Daun
Ada beberapa jenis daun yang dapat diolah menjadi
tepung dan digunakan dalam formulasi
pakan ikan. Jenis daun yang dipakai adalah daun ubi kayu, daun lamtoro, daun
turi, dan daun pepaya. Jenis daun diatas memiliki kandungan protein yang
tinggi, mudah diperoleh, dan mudah diolah.
Daun lamtoro banyak dimanfaatkan karena mengandung
asam amino yang dapat larut dalam air yaitu leucinol. Kadar vitamin E dan
karotin pro vitamin A dalam daun turi cukup tinggi. Penggunaan tepung daun
biasanya dibatasi sampai 5-10%.
Daun yang akan dipakai harus dikeringkan dengan
cara menjemur di bawah terik matahari sampai betul-betul kering. Setelah
kering, daun dihaluskan dengan cara penumbukan dan penggilingan.
Bahan-bahan lain yang ada dalam daun dipisahkan
melalui pengayakan. Daun yang sudah kering dan bersih ditumbuk memakai alu
sampai menjadi tepung atau digiling memakai alat penggilingan tepung.
Proses penumbukan dan penggilingan berpengaruh
terhadap warna dan masa simpan. Tepung hasil penumbukan akan berwarna hijau
segar dan tahan dismpan selam 6 bulan. Tepung daun hasil penggilingan berwarna
hijau tetapi hanya tahan disimpan selama 2 bulan.
j. Dedak atau Bekatul
kandungan dedak padi |
Dedak merupakan hasil ikutan penggilingan padi yang
banyak dipakai sebagai bahan formulasi pakan ikan.
Bahan yang terkandung dalam dedak sebagai berikut.
1. Kulit padi atau gabah yang banyak mengandung serat kasar
dan mineral.
2.
Selaput putih yang mengandung
protein, vitamin B1, lemak dan mineral.
3.
Bahan karbohidrat yang mudah
dicerna.
Beberapa jenis dedak yang biasa ditemukan adalah
dedak kasar, dedak halus, dan bekatul. Dedak kasar sebagian besar tersusun dari
pecahan-pecahan kulit gabah yang tercampur dengan sedikit bahan pecahan beras.
Dedak kasar kurang baik dijadikan bahan penyusun pakan ikan.
Dedak halus merupakan pemisahan dari dedak kasar
dengan beras yang butirannya sangat halus. Dedak halus sangat baik
dijadikan campuran pakan ikan. Bekatul
merupakan dedak yang banyak mengandung pecahan-pecahan beras. Harga jual
bekatul lebih mahal karena sering juga dikonsumsi manusia.
k. Jagung
kandungan jagung |
Jagung banyak mengandung karotin pro vitamin A.
Dipasaran jagung yang digunakan untuk campuran formulasi pakan ikan adalah
jagung giling halus, baik dari jenis jagung putih, jagung kuning, maupun jagung
agak merah. Penggunaan jagung gilingdiperbolehkan dengan jumlah 10-30% karena
menyebabkan kandungan rotein rendah, sebaliknya kandungan karbohidrat menjadi
tinggi.
l. Bungkil kacang tanah
Bungkil kacang tanah harganya relatif rendah dan
memiliki kandungan lemak yang rendah. Dalam formulasi pakan ikan yang baik,
penggunaan bungkil kacang tanah disarankan sekitar 15%. Bungkil kacang tanah
harus diusahakan mengandung kadar air yang sangat rendah. Hal ini diperlukan
agar bungkil tidak ditumbuhi jamur Aspergillus flavus yang dapat
mengganggu kualitas pakan dan kesehatan ikan.
m. Bungkil Kelapa
Bungkil kelapa merupakan sisa hasil ektraksi minyak
kelapa. Bungkil diperoleh setelah minyak kelapa diperas dan ampas atau sisanya
dijadikan bungkil yang dapat dipakai untuk bahan pakan.
Kandungan protein bungkil kelapa lebih rendah
daripada bungkil kedelai. Keuntungan pemakaian bungkil kelapa adalah bahan ini
mudah dicerna ikan. Penggunaannya dalam formulasi pakan dibatasi hanya 10%. Hal
ini yang harus diperhatikan adalah kandungan lemaknya relatif lebih tinggi,
sehingga mudah menimbulkan bau tengik. Bungkil kelapa yang sudah tengik jangan
dipakai untuk pakan karena berakibat buruk terhadap kesehatan ikan.
n. Ampas Tahu
Ampas tahu merupakan limbah buangan dari pabrik
tahu yang bahan asalnya adalah kedelai. Biasanya
para pengusaha tahu akan membuang amapas tahu begitu saja dan dibiarkan sampai
pembusuk. Ampas tahu dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pakan ikan dalam
kondisi masih baik atau tidak busuk. Ampas tahu
merupakan sumber karbohidrat dan protein. Kandungan karbohidrat ampas tahu
adalah 26,92%, dan protein 23,55%. Namun, kandungan serat kasar adan abunya pun
cukup tinggi, masing-masing 16,53% dan 17,03%. Pemakaian ampas tahu dalam
formulasi pakan dibatasi sampai 15%.
Tabel . Kadar nutrisi bahan baku pakan ikan komersial atau udang
Bahan
|
Komposisi Nutrisi (%)
|
|||||
Protein
|
Lemak
|
Karbohidrat
|
Abu
|
Serat
|
Air
|
|
A. Sumber Protein
|
||||||
Tepung ikan
|
50-60
|
10
|
-
|
21
|
1,74
|
10
|
Silase ikan
|
18-20
|
1-2
|
-
|
4-6
|
-
|
70-75
|
Tepung rebon
|
59,4
|
3,6
|
-
|
-
|
-
|
21,6
|
Tepung bekicot
|
54,29
|
4,18
|
-
|
4,07
|
-
|
7,01
|
Tepung kepala udang
|
53,74
|
6,65
|
-
|
7.72
|
-
|
5,19
|
Tepung darah
|
71,45
|
0,42
|
-
|
5,45
|
7,95
|
5,19
|
Tepung bulu unggas *)
|
86,50
|
3,90
|
-
|
-
|
0,40
|
-
|
B.Sumber Karbohidrat
|
||||||
Tepung kedelai **)
|
37,42
|
6,26
|
47,51
|
4,98
|
-
|
8,48
|
Tepung sagu **)
|
7,25
|
0,55
|
66,21
|
1,53
|
11,24
|
8,49
|
Tepung ketan **)
|
8,21
|
2,13
|
83,12
|
2,96
|
2,26
|
1,32
|
Tepung jagung *)
|
25,00
|
-
|
-
|
-
|
2,50
|
-
|
Bekatul atau dedak
|
11,35
|
12,15
|
28,62
|
10,5
|
24,46
|
10,15
|
Tepung terigu
|
8,9
|
1,3
|
77,3
|
0,06
|
-
|
13,25
|
Tepung gaplek*)
|
1,50
|
0,70
|
-
|
-
|
0,90
|
-
|
Bungkil kelapa *)
|
20,50
|
6,70
|
-
|
-
|
12,00
|
-
|
Ampas tahu
|
23,55
|
5,54
|
26,92
|
17,03
|
16,3
|
10,43
|
T. daun lamtoro *)
|
23,20
|
2,40
|
-
|
-
|
20,10
|
-
|
T. daun turi *)
|
31,70
|
1,90
|
-
|
-
|
22,40
|
-
|
C.Sumber Mineral
|
||||||
Tepung tulang
|
12,00
|
-
|
-
|
-
|
2,00
|
-
|
Sumber : Dermawan (2000), *) Murtidjo (1989), **) Akbar, dkk (1997)
B. Bahan Tambahan
Formulasi pakan ikan belum sempurna apabila
mengandalkan penggunaan bahan baku utama saja. Ada beberapa jenis nutrisi yang
tidak terdapat dalam bahan baku tersebut. Kandungan nutrisi dalam formulasi
pakan dapat disempurnakan dengan mencampurkan bahan tambahan dalam pakan ikan. Bahan tambahan
pakan ikan disebut feed suplement dan feed additive. Bahan
tambahan dalam pakan buatan merupakan zat makanan.
Fungsi
feed suplement atau feed additive adalah untuk memperbaiki
efisiensi penggunaan pakan. Feed suplement dan feed additive membantu
memperbaiki proses metabolisme sehingga pakan menjadi mudah dicerna dan
meningkatkan daya serap pakan oleh sel-sel tubuh ikan.
Bahan tambahan
dalam pakan ikan berfungsi sebagai perangsang nafsu makan atau pemberi aroma,
memperbaiki tekstur pakan, membantu pencernaan ikan. Bahan tambahan yang
dicampurkan ke dalam pakan bisa berupa enzim, antibiotik, senyawa arsen dan
nitrofuran. Namun yang umum dan banyak digunakan dalam pembuatan pakan ikan
adalah anti
Prosedur Pembuatan Pakan
- Bahan-bahan dipersiapkan seperti tepung darah, tepung ikan, tepung kedelai, tepung dedak, minyak ikan, minyak jagung, mineral mix dan vitamin mix.
- Bahan baku yang terdiri dari tepung darah, tepung ikan, tepung kedelai, dedak diayak dengan saringan tepung.
- Melakukan perhitungan formulasi pakan
- Penimbangan masing-masing bahan sesuai dengan kebutuhan berdasarkan hasil perhitungan formulasi pakan.
- Pencampuran bahan-bahan, urutan dimulai dari bahan yang paling sedikit presentasinya sampai dengan bahan yang banyak presentasinya.
- Setelah homogen, campuran diberi air hangat sedikit demi sedikit sampai bahan tersebut bias dipilin dan tidak lengket ditangan.
- Dikeringkan melalui penjemuran sinar matahari atau dengan menggunakan oven pada suhu 60 ˚C .
- Butiran pakan yang sudah kering diangin-anginkan sampai dingin dan disimpan dalam kantong plastik.
Cara perhitungan pakan dengan metode person square
Bahan baku utama adalah sebagai berikut :
- tepung ikan = 67.9 %
- tepung darah = 78 %
- tepung kedelai = 35.8 %
- dedak = 13.3 %
Kadar protein yang dibutuhkan adalah 28 %
1. Kandungan protein utama
anggap perbandingan 1:1 antara tepung ikan dan tepung kedelai.
- tepung ikan 67.9 % x 1 = 67.9 %
- tepung darah 78 % x 1 = 78 %
(67.9 % + 78 % ) : 2 = 72.95 %
2. Kandungan protein penunjang anggap perbandingan 1:1 antara dedak
dan tepung terigu
- tepung kedelai 35.8
% x 1 = 35.8 %
- dedak 13.3
% x 1 = 13.3 %
(35.8
% + 13.3 %) : 2 = 24.55 %
Jumlah masing-masing bahan
dalam 1000g pakan
1. Bahan dengan kandungan
protein utama
- tepung ikan = 1 bagian
= 1/2 × 7.13.% = 3.56 % atau 35.6
gram
- tepung darah = 1 bagian
= 1/2
× 7.13 % = 3.56 % atau 35.6 gram
2. Bahan dengan kandungan protein penunjang
-
tepung kedelai = 1 bagian
= 1/2
× 92.87 % = 46.44 % atau 464.4 gram
- tepung dedak = 1
bagian
=
1/2 × 92.87 % = 46.44 % atau 464.4 gram
=
100% atau 1000
gram
Untuk membuktikan adanya protein sebanyak 28 % dalam
1000 gram pakan yang dibuat
1. Jumlah protein dari tepung ikan = 3.56 × 67.9 % = 2.78
2. Jumlah protein dari tepung darah
= 3.56 × 78 % = 2.42
3. Jumlah protein dari tepung kedelai =
46.44 × 35.8 % = 16.62
4. Jumlah protein dari dedak = 46.44 × 13.3 % = 6.18
Dengan demikian jumlah protein per 1000 gram formulasi
pakan
= 2.78 +
2.42 + 16.62 + 6.18 = 28 %
Kebutuhan
bahan pakan buatan dan harga per kg
Bahan
|
Pakan 1
|
Pakan 2
|
Pakan 3
|
Jumlah Bahan
|
Harga /
kg (dlm Rp)
|
Biaya
(3 kg / %)
|
T. Ikan
|
0.1618
|
-
|
0.0356
|
0.1974
|
2.000
|
394.8
|
T. Kedelai
|
0.3236
|
0.2680
|
0.4644
|
1.056
|
5.000
|
5280
|
T. Jagung
|
0.2573
|
-
|
-
|
0.2573
|
2.800
|
720.44
|
Dedak
|
0.2573
|
0.5980
|
0.4644
|
1.3197
|
1.500
|
1979.55
|
Darah
|
-
|
0.1340
|
0.0356
|
0.1696
|
1.500
|
254.4
|
Total (Rp)
|
1591.79
|
2438
|
3143.2
|
3
|
12.800
|
8629/3 kg
|
Kesimpulan:
1. Bahan
Baku lokal yang murah dengan harga pakan berkisar Rp.1.591,79,- s/d Rp. 3.143,2,-,-
dengan formula pakan (1.Tepung Ikan, 2.Tepung Kedele, 3. Tepung Jagung, 4.
Tepung Dedak, 5. Tepung Darah, 6.Terasi, 7. Minyak ikan, 8. Minyak jagung, 9.
Mineral Mix).
2. Bahan baku utama adalah sebagai berikut :
1.tepung ikan =
67.9 %
2.tepung darah =
78 %
3.tepung kedelai =
35.8 %
4. dedak =
13.3 %
Kadar protein yang dibutuhkan adalah 28 % (Dengan
demikian jumlah protein per 1000 gram formulasi pakan = 2.78 + 2.42 + 16.62 +
6.18 = 28 %).
Daftar Pustaka
Fakultas Perikanan Dan Ilmu
Kelautan Universitas Diponegoro dengan Siaran Pedesaan Radio Republik Indonesia
Semarang. 2009. Pelatihan Pembuatan Pakan
Lele Murah dan Berkualitas. Semarang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar