Wikipedia

Hasil penelusuran

05 Maret 2020

Penanggulangan Penyakit Ikan

Dalam kegiatan usaha budidaya, penyakit merupakan salah satu hal yang sering menjadi hambatan pembudidaya ikan untuk melakukan usahanya secara berkesinambungan. Untuk menghindari kerugian yang lebih besar, para pembudidaya ikan perlu dibekali dengan pengetahuan tentang penyakit dan cara menanggulanginya.

Beberapa Jenis Penyakit dan Cara Menanggulangi-nya :
A.   Penyakit yang disebabkan parasit
1.    Bintik Putih / White Spot
Penyebab :
-      Ichthyophthirius multifiliis
Gejala :
-      Terdapat bintik putih pada permukaan tubuh
-      Tubuhnya berwarna pucat
-      Sering menggosokan badannya ke dinding/ dasar kolam
-      Megap-megap dan sering berkumpul di sekitar air masuk
Penanggulangan :
-      Menaikan suhu di atas 280 C
-      Rendam dalam larutan Methylen Blue 3 ppm selama 24 jam
-      Rendam dalam larutan NaCl 1-3 gram tiap 100 liter air dengan waktu 5 menit
2.   Gatal / Trichodiniasis
Penyebab :
-      Trichodina sp
Gejala :
-      Keadaan ikan lemah
-      Warna tubuh kusam
-      Sering menggosokan badannya
-      Parasit menempel di seluruh tubuh  
Penanggulangan :
-      Menjaga kualitas air agar tetap baik
-      Rendam dengan larutan Formandehyda sebanyak 40ppm selama 24 jam
3.   Myxosporeasis
Penyebab :
-      Myxobolus sp
-      Myxosoma sp
Gejala :
-      Terlihat adanya benjolan di permukaan tubuh atau insang menyerpai tumor
-      Ada bintik putih pada bagian kulit dan sirip
Penanggulangan :
-      Pengendapan dan penyaringan air
-      Diberi PK 10 gram/m3 air selama 5 jam
4.   Dactylogylassis
Penyebab :
-      Dactylogytus sp
-      Gyrodactylus sp
Gejala :
-      Ikan lemah nafsu makan berkurang
-      Megap-megap seperti kekurangan oksigen
Penanggulangan :
-      Rendam dengan NaCl sebanyak 12,5 gram/m3  air selama 24-36 jam
5.   Kutilen / Clinostinasis
Penyebab :
-      Clinostonum sp
Gejala :
-      Ikan kurus,ada bintik-bintik pada kulit/daging
Penanggulangan :
-      Membunuh induk semang siput air dengan saponin 5 kg/Ha
6.   Lernaeosis
Penyebab :
-      Lernaea sp
 
Gejala :
-      Terlihat adanya benda yang tertancap seperti jarum di permukaan tubuh ikan
Penanggulangan :
-      Rendam dgn larutan formalin 25 ppm 25 menit
-      Rendam dgn larutan pestisida 0,25 ppm selama 10 menit
7.   Argulosis
Penyebab :
-      Argulus sp
Gejala :
-      Ikan kurus, kutu ikan ini dapat dilihat menempel pada ikan
Penanggulangan :
-      Rendam dengan NHCl sebanyak 1,5% selama 15 menit
-      Rendam dengan NaCl sebanyak 1,25% selama 15 menit
B.   Penyakit yang disebabkan jamur
1.    Jamur
Penyebab :
-      Saprolegnia sp
-      Achlya sp
Gejala :
-      Terlihat ada benang-benang halus yang menyerupai kapas
Penanggulangan :
-      Rendam dengan Malachit green sebanyak 20 gram/m3  air selama 1 jam
-      Rendam dengan larutan garam dapur sebanyak 20 gram/m3  air selama 1 jam
-      Rendam dgn larutan Methelin Blue 3 ppm selama 10 menit
C.   Penyakit yang disebabkan bakteri
1.    Columnaris
Penyebab :
-      Flexibacter columnaris
Gejala :
-      - Lecet pada kulit, kepala dan insang              
-      - infeksi pada insang
Penanggulangan :
-      perbaikan kondisi lingkungan
-      mengurangi kandungan bahan organic dalam air
-      penambahan oksigen
2.   Edwardsielosis
Penyebab :
-      Edwardsiela tarda
Gejala :
-      Ikan pucat
-      Gembung perut
-      Pendarahan pada anus
-      Mata pudar
Penanggulangan :
-      Penyuntikan dengan Oxytetracycline HCl 25 mg/kg ikan
3.   Mycobacteriosis
Penyebab :
-      Mycobacterium spp
Gejala :
-      Lecet seperti cacar
-      Ikan lemah mata menonjol
-      Pembengkakan pada kulit
-      Adanya borok
Penanggulangan :
-      Belum diketemukan obatnya
4.   Bercak merah/Red spot
      Penyebab :
-      Aeromonas sp
Gejala :
-      Pendarahan pada tubuh ikan terdapat bercak merah pada kulit
-      Sisik rontok dan lendir berkurang
-      Mata melotot
Penanggulangan :
-      Dengan garam dapur sebanyak 5-10% dalam waktu 30-60 menit
-      Dengan PK sebanyak 3 gram/m3  air dengan waktu 12 jam
D.   Penyakit yang disebabkan virus
1.    Chanel Catfish Virus Disease/CCDV
Penyebab :
-      Channel Catfish Virus
Gejala :
-      Sering menggantung di permukaan
-      Hilang keseimbangan
-      Bergerak berputar-putar
-      Pendarahan pada sirip dan perut
Penanggulangan :
-      Belum ditemukan obat yang efektif
Penanggulangan :
-      Belum ada jenis obat yang efektif.


Teknologi budidaya ikan saat ini telah banyak dikembangkan guna memperoleh hasil yang maksimal. Namun hal ini terhadang oleh berbagai permasalahan terutama penyakit sehingga menimbulkan kerugian ekonomi yang cukup besar. Ikan yang terserang penyakit menjadi lambat tumbuh, periode pemeliharaan lebih lama, konversi pakan tinggi, bahkan kematian.

Kendalikan dengan Prinsip
Timbulnya serangan penyakit pada ikan merupakan hasil interaksi yang tidak seimbang antara lingkungan (air, tanah dan udara), ikan (yang dibudidayakan), dan mikroorganisme patogen (parasit, bakteri, virus, dan cendawan). Pengetahuan mengenai sumber penyakit akan sangat membantu petani dalam upaya pengendalian munculnya penyakit, penyebaran, dan pengobatan ikan sedini mungkin.
Identifikasi atau diagnosis penyakit pada ikan dapat diketahui dari kelainan yang terdapat pada organ tubuh, seperti adanya bercak putih atau merah pada tubuh, sirip gripis (rusak/rontok), mata menonjol, dan insang pucat. Tanda lain dapat dilihat dari nafsu makan yang turun, dan cara berenang yang tidak normal serta perubahan pada organ dalam (hati, jantung, limpa).
Peneguhan diagnosis dapat dilakukan dengan menggunakan uji Polimerase Chain Reaction (PCR) atau uji bakteriologi. Sedangkan untuk pengendalian penyakit infeksi dilakukan pengobatan dengan memperhatikan tiga prinsip sebagai berikut:
1.  Penyakit yang disebabkan oleh virus. Sampai saat ini belum ditemukan obat yang dapat mengatasinya. Untuk mengatasinya, antara lain dengan  mengurangi faktor-faktor yang mendukung penyebaran penyakit, seperti kualitas air, pakan yang baik disertai pemberian Vitamin C, multivitamin lengkap, maupun imunostimulan untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Bila perlu, berikan antibiotika untuk mencegah timbulnya infeksi sekunder.
2. Untuk penyakit bakteri, penggunaan antibiotika yang tepat dan dosis yang sesuai anjuran sangatlah disarankan. Pilihlah antibiotika yang memang khusus digunakan untuk ikan dan telah teregistrasi. Pemanfaatan antibiotika yang tidak sesuai dosis dan ilegal akan berdampak pada timbulnya resistensi bakteri dan pencemaran air. Jenis antibiotika yang diizinkan beredar untuk pengobatan ikan dan udang antara lain ampicillin, oxytetracyclin, doxycycline, enrofloxacin, erythromycin, gentamycin, kanamycin, neomycin, dan lincomycin.
3. Penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit, cendawan, atau hama dapat ditanggulangi dengan menggunakan bahan kimia atau disinfektan dan insektisida. Disinfektan yang biasa digunakan adalah benzalkonium chloride, chlorine, formaldehyde, dan iodine. Dalam pemberian antibiotika maupun disinfektan, yang terpenting dan harus diperhatikan adalah dosis dan cara pemakaian serta waktu henti obatnya (with drawal time).

Perhatikan Kualitas air
Selain mendiagnosis dan mengendalikan pertumbuhan organisme penyebab penyakit, media hidup ikan, yakni air,  juga harus mendapat perhatian karena bisa  menjadi salah satu faktor pencetus timbulnya penyakit. Lingkungan perairan tempat ikan dipelihara sebaiknya terus dijaga kualitasnya. Caranya, antara lain dengan memberikan probiotik, menjaga agar parameter kualitas air seperti oksigen terlarut, salinitas, dan keasaman (pH) dalam batas yang bisa ditoleransi ikan. 
Bila kondisi ikan menurun akibat keracunan pakan atau kekurangan gizi, sistem penyimpanan pakan  sebaiknya  diperbaiki dan kandungan gizi pakan ditingkatkan. Jika perlu, tambahkan vitamin, mineral, dan asam amino sebagai imbuhan pakan.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah saat penanganan (handling) ikan, baik pada saat penangkapan, sampling, dan transportasi. Perlakuan yang kurang baik dapat menyebabkan ikan luka dan memar. Luka dan memar merupakan pintu masuk bakteri penyebab penyakit ke dalam tubuh ikan. Contoh, ikan kerapu yang menderita ulcus syndrome  akibat serangan  bakteri Vibrio sp.
Faktor-faktor tersebut sebaiknya selalu menjadi perhatian para pembudidaya sehingga serangan penyakit pada ikan dapat ditanggulangi secepat mungkin. Hal ini akan  terwujud bila pelaku budidaya memiliki pengetahuan, pemahaman,  dan penerapan cara budidaya ikan yang baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar