Wikipedia

Hasil penelusuran

11 Desember 2019

Pembesaran Ikan Nila

Ikan nila merupakan salah satu jenis ikan yang memiliki keunggulan dengan pertumbuhan yang relatif cepat dan pesat. Waktu panen yang cepat serta dapat dibudidayakan di beranekaragam tempat.
Bagi kamu yang tertarik untuk memulai beternak ikan nila, berikut ini 5 tahapan yang dapat kamu ikuti:

Lokasi

Lokasi pemeliharaan ternak ikan nila menyangkut akses serta jenis tanah, kemiringan, dan lain-lain. Lokasi yang dipilih seharusnya yang dapat diakses oleh kendaraan, sehingga akan memudahkan dalam proses penjualan hasil ternak ikan nila.
Jenis tanah yang digunakan yakni tanah liat/lempung yang tidak berporos. Kemiringan tanah yang digunakan dengan kisaran 3% sampai 5%, sehingga dalam proses budidaya akan lebih memudahkan dalam pengairan kolam serta pada saat panen ternak ikan nila.
Lokasi yang dipilih dengan ketinggian rendah sampai sedang, dengan ketinggian 500 mdpl.

Kualitas Air

Kualitas air merupakan syarat mutlak untuk tempat hidup ikan nila, serta yang membantu dalam memperoleh oksigen dalam proses pernafasan.
Kualitas air seharusnya berada pada kisaran pH 6,5-8,6, dengan suhu 25-30oC. Oksigen terlarut (DO)>5 mg/l (ppm) dengan kandungan moniak (NH3) <0,02 ppm.
Kolam air untuk ternak ikan nila dengan debit 8-15 liter/detik/ha dengan arus yang tenang, sehingga tidak membuat stress ikan nila. Kualitasnya harus bersih, tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia yang beracun dan berbahaya dari limbah pabrik.
Kekeruhan pada air dapat memperlambat pertumbuhan ikan. Kekeruhan disebabkan oleh plankton, sehingga air berwarna hijau kekuningan dan hijau kecokelatan.
Karena mengandung Diatomae baik bagi pertumbuhan ikan nila, yang akan berfungsi sebagai pakan alami ikan nila. Namun, plankton/alga biru buruk untuk pertumbuhan ikan nila. Tingkat kecerahan air antara 20-35 cm.

Kualitas Bibit

Memilih bibit ikan nila dilakukan untuk ukuran seragam 8-12 cm, dengan kepadatan tebal sekitar 10-15 ekor per m2. Ciri-ciri benih ikan nila yang bagus adalah:
  1. Ukuran benihnya seragam
  2. Kondisi benih sehat dan tidak ada cacat fisik
  3. Pergerakan renangnya lincah dan gesit

Tempat Budidaya

Tempat budidaya atau kolam untuk pemeliharaan ikan nila dapat dikategorikan dalam beberapa macam, yakni :
  1. Kolam pembesaran tahap I, memelihara benih ikan dari kolam pendederan. Usahakan jumlahnya 2-4 buah dengan luas 250-500 m persegi/kolam. Kolam ini sebaiknya terbuat dari kolam semen, sebab benih ukuran ini memerlukan ruang yang  Setelah benih  menjadi gelondongan kecil, dapat dimasukkan pada kolam berikutnya atau dijual.
  2. Kolam pembesaran tahap II, memelihara benih gelondongan besar, dapat berupa kolam tanah atau sawah. Keramba apung, dapat digunakan dengan mata jaring 1,25 – 1,5 cm. Jumlah penebaran sebaiknya <10 ekor/meter persegi.
  3. Kolam pembesaran tahap III, kolam untuk pembesaran memerlukan kolam tanah antara 80-100 cm, luas 500-2.000 m persegi.
  4. Kolam/tempat pemberokan, pembesaran ikan nila dilakukan di jaring apung, berupa hapa berukuran 1×2 m – 2×3 m, kedalaman 75-100 cm. Sebelum digunakan, petak sawah diperdalam untuk menampung air sedalam 50-60 cm, dibuat parit selebar 1-1,5 m, kedalaman 60-75 cm.

Proses Pemeliharaan Ikan Nila

Proses pemeliharaan ikan nila terbagi atas 3 tahapan, yakni:
  1. Persiapan lahan, dalam hal ini untuk menyiapkan lahan yang akan digunakan utamanya pengeringan dan pemupukan. Pengeringan kolam dilakukan selama beberapa hari, lalu dilakukan pengapuran untuk memberantas hama dan ikan-ikan liar sebanyak 25-200 gram/m2. Pemupukan dilakukan dengan mencampur pupuk buatan, urea dan TSP masing-masing dosis 50-700 gram/m2, atau dengan pupuk buatan urea dan TSP masing-masing dosis 15 gram dan 10 gram/m2.
  2. Proses pemeliharaan, lama pemeliharaan ialah 4 bulan dengan tingkat kelangsungan hidup (SR) 80 %. Pakan  ialah pellet apung dosis 3-4 % dari biomassa ikan. Frekuensi pemberian  pakan 2-3 kali sehari, rasio konversi pakan (FCR) 1,2.
  3. Proses panen, panen ikan nila ialah 500 gr/ekor, dilakukan pagi hari untuk mengurangi resiko kematian ikan. Agar ikan sampai ke konsumen dalam keadaan hidup dan segar, hendaknya dalam pengangkutan menggunakan air yang bersuhu rendah.

Itulah beberapa tahap memepermudah ternak ikan nila yang dapat Anda lakukan. Selamat mencoba.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar