Usaha perikanan merupakan suatu kegiatan ekonomi di bidang perikanan dimana terdapat sejumlah unsur yang digunakan dan mengandung suatu nilai yang merupakan
korbanan bagi pelaku. Input (biaya)
usaha perikanan yang umumnya dibutuhkan oleh pelaku utama perikanan meliputi
benih, pakan, lahan, mesin (alat), tenaga kerja, obat-obatan,dll. Penggolongan biaya produksi dilakukan berdasarkan sifatnya,
meliputi : 1) biaya tetap (fixed cost), dan 2)
biaya tidak tetap (variable cost).
Pendapatan dalam suatu kegiatan usaha
adalah balas jasa terhadap setiap faktor produksi yang dikeluarkan
seperti pembelian benih, pakan, tenaga kerja dan obat-obatan. Pendapatan juga
sekaligus merupakan ukuran keberhasilan kegiatan usaha. Bagi pelaku utama perikanan, analisis
pendapatan dapat digunakan untuk mengukur apakah kegiatan usaha yang dilaksanakan
berhasil atau tidak, serta layak atau tidak untuk terus dijalankan.
Analisis
Pendapatan Usaha
Perikanan
Pendapatan usaha dihitung dengan menggunakan
rumus :
|
Keterangan :
p = Keuntungan (Rp)
TR = Penerimaan
Total (Rp)
TC = Biaya Total (Rp)
Total Revenue
atau Penerimaan Total dirumuskan sebagai berikut :
|
Adapun Total Cost
atau Biaya Total merupakan penjumlahan dari biaya Tetap (fixed
cost) yang terdiri dari bunga bank apabila menggunakan dan
biaya penyusutan dari seluruh investasi yang dikeluarkan, dengan biaya variabel (variable cost)
yang terdiri dari pembelian pakan, benih, tenaga kerja, obat-obatan serta biaya
operasional lainnya. Dalam bentuk matematis Total
Cost dirumuskan sebagai berikut :
|
Keterangan :
TC = Total
Cost atau Biaya Total (Rp)
FC = Fixed
Cost atau Biaya Tetap (Rp)
VC = Variable Cost / Biaya Variabel
(Rp)
Untuk dapat menghitung
besarnya keuntungan usaha, pelaku utama/usaha perikanan dituntut untuk mampu
mengidentifikasi dan melakukan pencatatan dengan baik setiap biaya investasi
dan biaya-biaya total yang dikeluarkan dalam kegiatan usahanya.
Analisis
Efisiensi Usaha
Efisiensi usaha
merupakan salah satu ukuran keberhasilan atau kelayakan usaha perikanan.
Secara teoritis R/C menunjukan bahwa setiap satu rupiah biaya yang dikeluarkan
akan memperoleh penerimaan sebesar nilai R/C-nya R/C ratio dihitung dengan menggunakan
rumus sebagai berikut:
|
Kriteria :
Bila R/C >
1, maka usaha dinyatakan menguntungkan
Bila R/C = 1,
usaha mengalami impas
Bila R/C <
1, usaha mengalami kerugian
Analisis
Waktu Balik Modal (Payback Period/PP)
Payback Period
merupakan cara penilaian investasi yang didasarkan pada
pelunasan biaya investasi oleh keuntungan atau dengan kata
lain Payback Period adalah waktu yang diperlukan untuk
mengembalikan modal yang telah ditanamkan.
Secara matemetis Payback Period dapat dirumuskan sebagai berikut :
|
Keterangan :
PP = Payback
Period (tahun)
I =
Investasi (Rp)
p
= Keuntungan (Rp/tahun)
Semakin singkat periode
tingkat pengembalian modal maka usaha tersebut layak untuk diusahakan.
BEP (Break Event Point)
BEP merupakan perhitungan analisa usaha untuk
melihat titik impas usaha perikanan dinilai dari jumlah produksi yang
dihasilkan dan nilai penjualan yang telah didapatkan. Sehingga perhitungan BEP
terbagi dua yaitu:
1.
BEP Volume Produksi
= Total Biaya
Harga produk /
Kg
Yang artinya biaya produksi yang telah dikeluarkan akan
simbang jika titik volume produksi telah mencapai nilai BEP
2.
BEP Harga Produksi
BEP = Total Biaya
Total produksi
Yang artinya biaya produksi yang telah dikeluarkan akan mencapai titik
impas jika titik harga penjualan telah mencapai nilai BEP.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar