Wikipedia

Hasil penelusuran

08 Oktober 2019

Budidaya pembesaran ikan gurame



 
Gurame merupakan komoditas perairan lokal yang banyak diminati konsumen. Selain dagingnya yang tebal dan gurih cita rasa gurame sangat cocok untuk diolah menjadi berbagai macam bentuk hidangan khas kuliner Indonesia. Dikarenakan permntaannya yang semakin tumbuh budidaya ikan Gurame saat ini  menjadi salah satu alternatif usaha yang cukup menjanjikan. Adapun keistimewaan pemeliharaan gurame antara lain:
1.      Harga jualnya yang relatif stabil dan tergolong lebih mahal dibandingkan dengan komoditas tawar lainnya.
2.      Saat ini dengan menggunakan bibit unggul hanya membutuhkan waktu 6 bulan dari telur untuk menghasilkan ikan konsumsi (0,5 Kg keatas)
3.      Pemasarannya tergolong mudah, karena pasokannya masih kurang.
4.      Margin yang dihasilkan lebih tinggi dari komoditas ikan tawar lainnya
5.      Pemberian pakan tidak tergantung dengan pellet karena bisa diselingi dengan dedaunan.
6.      Ikan gurame laku dijual dengan ukuran berapapun.

Sekalipun gurame adalah ikan yang lambat pertumbuhannya, pembudidaya ikan pemakan tumbuhan ini semakin bertambah. Bahkan pertahun pertumbuhannya mencapai 40%. Untuk menyiasati pertumbuhan gurame yang lama selain menerapkan budidaya intensif perlu juga menerapkan budidaya dengan sistem bertahap. hal ini dikarenakan gurame dapat dipasarkan dari ukuran telur hingga ukuran konsumsi.
Adapun tahapan dalam pemasaran gurame antara lain dengan ukuran sebagai berikut; telur (sarang), larva, bji oyong (umur 1 bulan), siletan (umur 1,5 – 2 bulan), dua jari (umur dua bulanan), tiga jari (umur 3 bulan), tampelan (umur 4-5 bulan). Semantara untuk ukuran konsumsi (bobot) ikan gurame dijual mulai dari ukuran 8 ekor/Kg, 4-6 ekor/Kg, ukuran setengah kiloan, hingga ukuran sekilo keatas. Namun pada umumnya ukuran konsumsi yang banyak dicari konsumen adalah ukuran 500-700 gr/ekor.



Persiapan Kolam
Adapun tahapan persiapan kolam untuk pemeliharaan benih gurame antara lain:
a.       Gosok dan sikatlah dinding kolam menggunakan daun pepaya sebagai antiseptik, kemudian bilas.
b.      Masukkan air kolam hingga ketinggian sesuai kebutuhan
c.       Masukkan kapur mill 150gr/m2
d.      Masukkan pupuk agen hayati 200 gr/m2.
e.       Semprotkan probiotik cair yang diencerkan (5ml/liter air) untuk 10 m2 dari luas kolam
f.       Masukkan azolla dan tunggu hingga 10 hari, apabila air sudah hijau maka kolam telah siap.

Pendederan ikan Gurame
Pendederan merupakan kegiatan usaha untuk menghasilkan benih dengan ukuran yang lebih besar, baik itu dari telur atau dari ukuran yang setingkat lebih kecil dari hasilnya. Pendederan dilakukan berjenjang dengan padat tebar sebagai berikut
pendederan
penjang benih
berat benih
padat tebar (ekor/m2)
kedalaman air
pendederan I
1 - 3 cm
1 - 5 gr
40 - 60
30 - 40 cm
pendederan II
5 -8 cm
40 - 50 gr
30 -40
40 -50 cm
pendederan III
8 - 12 cm
50 - 100 gr
20 - 30
60 - 80 cm
pendederan IV
12 - 16 cm
100 - 200 gr
15 - 20
80 - 100 cm

Langkah yang perlu dipersiapkan dalam pendederan benih gurame antara lain:
·         Benih yang ditebar merupakan benih unggul baik dari jenis soang maupun porselen, benih harus sehat, tidak cacat, dengan ukuran yang seragam.
·         Sucihamakan benih dengan cara merendam benih dengan larutan garam 10 g/liter selama 15-30 menit
·         Aklimatisasikan benih sebelum ditebar
·         Padat tebar sesuaikan dengan ukuran kolam dan ukuran panen yang dikehendaki
Selama pendederan ikan diberikan pakan berupa pakan alami seperti cacing sutra, azolla, dan daun-daunan serta pakan buatan seperti pelet dengan ukuran menyesuaikan bukaan mulut dan umur ikan. Pelet yang digunakan mengandung protein 26-33 %, diberikan sebanyak 3-5% dari biomassa. Pemberian pakan dilakukan dua kali pagi dan sore ketika cuaca tidak terik.

Pembesaran Gurame
Pembesaran merupakan kegiatan untuk menghasilkan ikan konsumsi dengan berat 0,5 Kg ke atas. Benih yang digunakan dapat dimulai dari ukuran tiga jari hingga 100-300 gr/ ekor. Padat tebar untuk pembesaran ikan gurame secara intensif antara 15-20 ekor/m2. Pemberian pakan menggunakan pelet dengan kandungan protein 26-32 %. Diberikan dua kali dengan diselingi pemberian hijauan seperti daun talas, daun singkong, daun pepaya, dll. Dosis pemberian pakan antara 2-3% dari biomasa ikan.
Gambar . Daun talas sebagai pakan alami ikan gurame

Agar ikan terhindar dan kebal dari serangan penyakit gunakan vitamin C yang dicampurkan pada pakan dengan dosis 250 – 500 mg/Kg berat tubuh selama beberapa hari. Gunakan pula probiotik sebagai imunostimulan seperti lipo polisakarida 10mg/liter untuk mempertahankan stamina. Dapat pula dengan pemberian probiotik dan molases yang diencerkan kemudian disemprotkan ke dalam pakan yang akan diberikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar