Wikipedia

Hasil penelusuran

30 Januari 2019

Pembuatan Kolam Nutrisi sebagai Pakan Alami Benih Ikan

Tahap Bahan Yang Digunakan Untuk Pengisi Kolam Kultur Nutrisi – Dalam hal ini ikan lele ialah komoditas ikan yang paling banyak dibudidayakan di Indonesia dengan ciri tubuh yang sudah umum diketahui juragan-juragan. Yang dalam hal ini ya betul, licin dan berkumis.
Ikan lele menarik minat masyarakat karena jika memeliharanya itu menguntungkan dan menjanjikan. Selain mudah, ikan lele juga dapat dibudidayakan di lahan terbatas. Seperti di teras atau pekarangan rumah menggunakan kolam terpal.

Nah bagi pemula yang ingin sukses dalam menekuni budidaya ikan lele ini, kalian memerlukan perhatian khusus terhadap berbagai faktor yang mempengaruhi tingkat keberhasilan pembudidayaan ikan lele ini. Seperti teknik pembibitan, kolam yang digunakan, pemberian pakan dan teknik perawatan.

Untuk pemilihan jenis kolam untuk ikan lele misalnya langkah awal dalam memulai budidaya ikan lele ialah dengan cara menentukan jenis kolam yang baik untuk perawatan ikan. Dengan memperhatikan keunggulan-keunggulan dari berbagai jenis kolam. Dan melakukan pemilihan dengan membandingkan kondisi lingkungan sekitar, biaya dan perawatan yang memadai

Nah dalam artikel kali kami akan menjelaskan bahan-bahan yang akan dibutuhkan dalam mengisi kolam lele dengan kultur bisa dibagi menjadi beberapa tahap yaitu:

Tahap Pertama

Adapun tahap pertama yang diantaranya yaitu:
  • Siapkan media berupa kotoran ayam kering, cacahan jerami kering, cacahan bonggol pisang, tanah atau kompos masing-masing setebal 10 cm, media tersebut tidak dicampur “penempatannya terpisah”.
  • Semprotkan starter probiotik organik miracle green yang telah diencerkan 10 cc per liter air ke masing-masing media hingga rata. Tambahkan gula merah cair 10 cc “1-2 sendok makan”, penyemprotan sebaiknya dilakukan pada sore hari “setelah pukul 15.00”.
  • Tempatkan media di lokasi yang terlindung dari hujan, tetapi tetap terbuka selama 24 jam.
  • Masukkan masing-masing medi kedalam karung lalu letakkan di dasar kolam nutrisi, pengaturan urutan penempatan media di dasar kolam kultur nutrisi sebagai berikut:
  1. Karung yang berisi kotoran ayam berada di bagian yang paling dasar kolam.
  2. Karung yang berisi cacahan jerami berada di urutan kedua dari dasar kolam.
  3. Karung yang berisi cacahan batang dan bonggol pisang berada di urutan ketiga dari dasar kolam.
  4. Karung yang berisi kotoran kambing atau sapi yang telah dicampur dengan tanah dengan perbandingan 1:1 berada di bagian paling atas.
Agar tidak mengambang di permukaan air, setiap karung perlu diberi pemberat untuk memudahkan pengambilan pakan alaminya.
  • Taburkan water stabilizer ke dalam kolam sebanyak 3-5 kg/m3 air.

Tahap Kedua

Adapun tahap kedua yang diantaranya yaitu:
  • Siapkan cacahan batang atau bonggol pisang, cacahan jerami kering, serta cacahan sayuran dan buah, kebutuhannya sebanyak 5 kg/m3.
  • Semprot dengan formula starter dengan dosis 10 cc yang dilarutkan dengan satu liter air dan ditambah 1-2 sdm gula merah cair.
  • Masukkan media tersebut ke dalam waring atau jaring agar bisa diangkat kembali, masukkan ke dalam kolam.
  • Berbagai bahan campuran ini dapat memunculkan pakan alami, selain itu akan terjadi reaksi kimiawi dan menghasilkan hormon, enzim, mineral dan vitamin.
  • Isi kolam untuk pertama kali hingga ketinggian maksimal, kedalaman kolam 1,5 meter dengan pengisian air maksimum 1,45 meter, pastikan kolam terlindung dari air hujan, tetapi sinar matahari dapat masuk “menggunakan atap plastik bening, tambahkan aerator di kolam kultur nutrisi”.
  • Untuk pertama kalinya diamkan air di kolam kultur nutrisi tergenang selama 30 hari setelah itu air dapat dipakai atau dialirkan ke kolam pengayaan nutrisi.
Berdasarkan pengalaman penulis, cacahan sayuran dan buah-buahan akan hancur atau habis setelah 14-21 hari. Jika sudah habis, media tersebut harus segera ditambahkan ke dalam kolam. Cara penambahannya mengikuti aturan di atas yakni semprotkan terlebih dahulu starter probiotik organik, lalu masukkan ke dalam kolam.


Salah satu kunci keberhasilan budidaya lele dengan sistem probiotik organik ialah adanya kolam kultur nutrisi. Kolam kultur nutrisi berguna untuk menumbuhkan berbagai hormon, enzim, mineral dan vitamin yang telarut dalam air. Selain itu kolam kultur nutrisi juga berfungsi menumbuhkan pakan alamiah berupa rotifera.
Rotifera sendiri merupakan pakan alami yang diperlukan lele, khususnya larva, lele untuk mempercepat pertumbuhan dan mempertahankan kesehatan, khususnya saat menghadapi perubahan cuaca “extrem weather”, water stabilizer probiotik organik dapat memunculkan rotifera di kolam kultur nutrisi.





budidaya Ikan Mas Komet di Aquarium

Ikan mas komet merupakan salah satu jenis ikan hias yang sedang hits. Ikan ini masih satu family dengan ikan mas koki. Sehingga secara bentuk dan penampakan keduanya hampir nampak sama.

Dengan nama latin Carssius auratus ikan ini banyak diburu sebagai ikan peliharaan sebab, kecantikan dan gerak lincah tubuhnya sangat menarik. Banyak para pecinta ikan hias yang menfavoritkan ikan mas komet ini, sebab memiliki variasi pola dan warna yang unik.

Sangat di rekomendasikan untuk memlihara ikan ini didalam akuarium. Sebab pemeliharaan dapat berlangsung lebih intensif, ikan ini membutuhkan lingkungan yang bersih sehingga tentunya anda wajib melakukan penggantian air secara rutin. Permintaan pasar terhadap ikan mas komet juga relatif cukup tinggi sebagaimana cara budidaya ikan cupang di akuarium dan cara budidaya ikan bandeng di air tawar  , tentunya hal ini menjadikan sebuah peluang bisnis yang cukup menggiurkan. Jika anda tertarik maka anda dapat menyimak 5 cara budidaya ikan mas komet di akuarium.


Tahap awal dalam budidaya ikan mas komet adalah memilih indukan yang baik dan berkualitas seperti pada cara budidaya ikan lele di musim hujan serta cara budidaya gurame di kolam tembok . Dalam hal ini, kedua indukan baik jantan ataupun betina yang akan dijadikan indukan, harus sudah matang gonadnya.

Untuk mengetahui hal tersebut maka anda haru memperhatikan beberapa ciri sebagai berikut:
  • Indukan jantan akan memiliki ciri antara lain: terdapat bintik-bintik bulat menonjol di bagian sirip, apabila diraba teksturnya kasar, dan apabila bagian perut diurut kerh bagian genital maka akan keluar cairan putih.
  • Indukan ikan mas komet betina memiliki ciri : terdapat bintik-bintik pada bagian sirip, apabila diraba terasa halus, perutnya terasa lembek, lubang genital berwarna kemerah-merahan, dan apabila perut di urut akan keluar cairan kuning bening.
  • Kedua indukan harus berusia minimal 8 bulan.
  • Kedua indukan harus sehat, tidak mengalami cacat dan tidak terserang penyakit.
  • Memiliki gerakan yang lincah dan aktif.
2. Persiapan Tempat Pemijahan
Setelah kedua indukan siap, maka tahapan selanjutnya adalah membuat tempat untuk pemijahan seperti pada cara budidaya gurame di kolam tanah. Untuk lebih praktisnya anda bisa menggunakan akuarium. Berikut tahapan persiapan akuarium untuk tempat pemijahan :


  • Gunakan akuarium dengan ukuran PxLxT masing-masing adalah 60x40x40.
  • Bersihkan akuarium dari kotaran atau debu-debu yang menempel.
  • Kemudian cuci bersih akuarium dengan air yang mengalir.
  • Cuci juga dengan menggunakan sabun hingga bersih.
  • Kemudian lap menggunakan alkohol 70% sebagai desifektan untuk membunuh jamur dan virus serta mensterilkan akuarium.
  • Selanjutnya, masukkan air kedalam akuarium dengan ketinggian 30 cm.
  • Gunakan air yang sudah diendapkan selama 24 jam.
  • Berikan tanaman mengapung seperti eceng gondok pada bagian permukaan akuarium.
  • Setelah akuarium siap, maka tahap selanjutnya adalah pemijahan.



3. Proses Pemijahan atau Perkawinan Ikan Mas Komet


Setelah akuarium dan indukan siap maka kita akan memasuki tahap pemijahan seperti pada cara budidaya ikan gabus di kolam beton dan cara budidaya ikan patin di kolam terpal .
Pada tahap ini anda harus melakukan dengan hati-hati dan tepat waktu. Sebab proses pemijahan berlangsung cukup singkat. Sehingga anda wajib memeprhatikan polah tingkah indukan baik jantan ataupun betina. Nah, berikut akan diberikan langkah-angkah untuk melakukan pemijahan pada ikan mas komet.
  • Pertama, masukkan indukan kedalam akuarium.
  • Jika ingin menggunakan lebih dari datu indukan maka perbandingan indukan adalah 1 banding 2.
  • Dimana indukan jantan 1 dan indukan betina berjumlah 2.
  • Dengan cara ini maka anda akan mendapatkan anakan atau larva ikan komet yang berjumlah banyak.
  • Selain itu, cara ini merupakan cara oaling efektif dan efisien dama memijahkan ikan mas komet.
  • Pemijahan akan berlangsung dari malam hingga dini hari. 
  • Sehingga pastikan banhea kedua indukan telah matang gonad.
  • Biasanya kedua indukan akan menunjukan prilaku saling berkejaran jika telah matang gonad.
  • Setelah proses pemijahan selesai, maka leesokan harinya kita akan meilhat adanya telur yang menempel pada daun-daun eceng gondok.
  • Hal ini menunjukkan bahwa proses pemijahan yang anda lakukan telah berhasil.
  • setelahnya tentu anda akan memasuki masa krusial yang menentukan keberhasilan budidaya yakni tahap perawatan dan pemeliharaan larva hingga menjadi ikan mas komet siap jual


4. Pemeliharaan Larva atau Anakan


Setelah proses pemijahan selesai, maka ada beberapa tahapan yang wajib anda lakukan seperti pada cara budidaya ikan mujair di kolam terpal . Sebab dalam budidaya ikan mas komet atau bidodaya ikan hias lainnya elemen paling pentinh terletak pada pemeliharaan anakan.
Proses ini merupakan penentu dalam keberhasilan budidaya. Oleh sebab itu, dalam budidaya ikanas komet, maka perawatan dan pemeliharaan yang perlu dilakukan pada anakannya ialah sebagai berikut :
  • Pertama, keluarkan indukan dari dalam akuarium, agar penetasan telur dapat optimal.
  • Terdapat kecenderungan terutama pada ikan hias yakni sifat kanibal atau memakan anakannya sendiri.
  • Oleh sebab itu, maka anda harus mengeluarkan indukan dari akuarium.
  • Setelah 2-3 hari telur ikanas komet akan mulai menetas.
  • Mereka akan mulai memakan pakan alami yang tercapat di akuarium.
  • Anda hanya perlu melakukan pergantian air secara rutin.
  • Wajib menjadi catatan adalah air yang digunakan sebagai pengganti merupakan air yang sudah diendapkan selama sehari semalam.
  • Ikan akan mulai memakan pakan alami sampai dengan usia 15 hari.
  • Setelahnya anda visa memberi pakan tambahan yang disesuaikan dengan ukuran tubuh ikan mas komet.
  • Selain itu juga pada usia 15 hari, akuarium harus dibuatkan saluran masuk bagi air.
  • Sehingga anda tidak perlu lagi melakukan pergantian air secara manual.
  • Setelah berumur satu bulan maka ila  dapat diberi makan pelet, remahan roti atau meniran.
  • Berikan sesuai dengan dosis anjuran  jangan terlalu banyak karena akan mubazir dan membuat makanan ikan cepat habis.
  • Perhatikan perkembangan ikan mas kolet setiap harinya.
  • Jika ada yang menunjukkan gejala tidak sehat aebaiknya pisahkan dan keluarkan dari akuarium agar tidak menulari ikan yang lainnya.



5. Pemanenam Ikan Mas Komet
Sebagai ikan hias, tentunya anda dapat menjual ikan mas komet dari ukuran kecil, sedang hingga indukan  . Oleh sebab itu, sebelum dipanen, maka sebaiknya pisahkan anakan komet berdasarkan pola warnanya.
Semakin unik maka harganya semakin mahal. Anda bisa melakukan panen sebagian dengan cara mengambil ikan yang siap jual. Atau juga melakukan penen secara keseluruhan dengan tujuan untuk kelanjutan budidaya. Pastinya perhatikan kondisi ikan pada saat dipanen, sebab ikan mas komet sangat mudah stress. Sehingga penyimpanan dan pengiriman harus dilakukam secara terbuka dan hati-hati.
Itulah 5 cara budidaya ikan mas komet di akuarium. Tentunya menjadi tambahan ilmu dan reerensi bagi anda yang tertarik menekuni usaha ini. Pastinya potensi dan peluang masih sangat terbuka lebar. Tergantung bagaimana anda menyukapi dan berusaha. Sebab, dalam budidaya ini tidak membutuhkan skill khusus, sehingga pemulapun dapat melakukannya. So, tunggu apa lagi, selamat mencoba dan semoga artikel ini dapat bermanfaat


budidaya ikan louhan di aquarium

Siapa yang tak kenal dengan Ikan Louhan ? sepertinya banyak di antara kita sudah mengetahui ikan jenis satu ini. Ikan Louhan dikenal sebagai hewan peliharaan dalam akuarium yang memiliki sisik menarik serta sedap untuk di pandang mata, selain itu benjolan (disebut juga benjol kelam) atau nonong menjadi daya pikat dan ciri khas dari ikan ini.
ads
Hewan satu ini memiliki habitat asli dari Malaysia dan Taiwan, akan tetapi kindahan ikan satu ini membuatnya terkenal dan di peliharan hingga di seluruh penjuru dunia. Ikan louhan ini merupakan hasil dari perkawinan antara ikan merah cichlid dengan hibrida parrot cichlid.
Ikan Louhan pernah menjadi primado, naik daun, serta hits (populer) pada eranya, yaitu di tahun 2000 – an, hingga para pecintanya tak segan mengeluarkan uang dari kantongnya dengan harga ratusan ribu hingga puluhan juta demi meminang satu ekor ikan louhan. Kendati saat ini ikan louhan tak seternar pada waktu jaman jayanya dulu, namun ikan ini tetap menjadi daya tarik tersendiri bagi peminatnya. Tak jarang ikan ini masih banyak yang mencari untuk digunakan sebagai ikan hias atau pun ikan pembawa keberuntungan.

Banyak cara dilakukan untuk mengembang biakan ikan ini, salah satunya yaitu dengan cara budidaya ikan louhan di akuarium. Untuk tahapannya pun sangat mudah dari pada cara membuat pupuk SP 36 sendiri, saking mudahnya siapa saja bisa membudidayakan louhan, asalkan menerapkan langkap-langkah yang tepat agar mendapatkan ikan louhan berkualitas tinggi, dan tentunya sehat.

Cara Budidaya Ikan Louhan Di Akuarium
Cara budidaya ikan louhan di akuarium memang mudah seperti halnya cara budidaya belut dalam kolam beton, tak membutuhkan banyak peralatan serta lahan yang luas dalam mendapatkan ikan berkualitas. Berikut ini langkah-langkahnya, diantaranya :
  1. Sediakan Akuarium dan Perlengkapannya
Langkah pertama cara budidaya ikan louhan ialah menyiapkan akuarium dan tentunya bersama perlengkapannya. Sediakan akuarim dengan ukuran  lebaranya kurang lebih 40 cm, sedangkan panjangnya yaitu 70 cm, dan untuk tingginya kurang lebih 40 cm. Ukurannya bisa saja disesuaikan kebutuhan Anda, ukurannya lebih besar dari yang sudah disebutkan tadi malah lebih baik.
Setelah akurium siap digunakan, sediakan peralatan penunjang lainnya ke dalam tempat berkembang calon ikan louhan Anda supaya nyaman untuk berkembang biak, berikut diantaranya :
  • Lampu UV, lampu berguna sebagai pencahayaan, serta mengatur kebutuhan cahaya dalam kolam menjadi terpenuhi.
  • Filter, alat ini menjadi penting karena menjadi penyaring air dan bertugas mengontrol keberisihan kolam supaya tetap terjaga.
  • Aerator, selain filter aerator juga mempunyai pernan fital dalam akurium. Alat yang kerap disebut juga sebagai pencipta gelembung udara ini berperan dalam mengatur kadar oksigen di dalam akurium.
  • Bebatuan serta tanaman air, ciptakan suasana akuarium menyerupai tempat tinggal di habitat asli ikan louhan. dengan menambahan bebatuan dan tanaman air.
  1. Menyiapkan Air untuk Akurium
Cara budidaya ikan louhan di akurium selanjutnya adalah menyiapkan air. Jangan asal memberikan air ke dalam akurium, karena di setiap daerah memiiki kadar pH berbeda-beda. Sebaiknya cek kadar potensial Hidrogen (kepanjangan dari kadar pH), atau bisa menggunakan cara memberikan air endapan terlebih dahulu.

Cara pemberian air endapan sangat mudah semudah cara budidaya ikan louhan cencu, yaitu dengan hanya memberikan air kedalam akurium selama kurang lebih satu hari. Langkah ini berguna mengatur kadar pH dalam akurium. Bila dalam waktu sehari di rasa cukup lama, bisa juga menggunakan larutan trisufat 5 ppm, atau dengan menggunaan garam khusus ikan hias. Untuk kadar pH normal dalam air untuk tempat tinggal ikan louhan yaitu antara 6,5 hingga 7,5.
Setelah kadar pH sudah siap, penting kiranya mengatur suhu air dalam akuarium agar ikan merasa aman dan mejadi nyaman saat berada di tempat barunya. Untuk menjadi perhatian, suhu nyaman ikan louhan yaitu antara 32 derajat celsius hingga 35 derajat Celsius


  1. Berikan Pakan Berkualitas
Pemberian makan menjadi hal penting dalam proses pembudidayaan ikan louhan, di harapkan untuk tak memberikan pakan sembarangan, di sarankan menggunakan pakan berkualitas agar mendapatakan ikan berkualitas pula. Sebab salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan budidaya ikan louhan berada pada pemberian pakan, khususnya pada usia 2 minggu sebelum ikan akan di budidayakan.

Untuk pemberian pakan yang disarankan ialah jenis pakan alami, misalnya jangkrik, udang kecil,  dan cacing sebab makanan itu mengandung nilai gizi yang sangat baik bagi ikan louhan. Selain memberikan pakan alami, juga penting untuk tidak memberikan pakan buatan karena biasanya makanan ikan itu memiliki kkandungan zat pewarna atau pelet yang berbahaya bagi kesuburan ikan.
  1. Memilih Indukan Berkualitas
Sebelum mendapatkan ikan louhan berkualitas, memilih indukan berbobot tak bisa di lewatkan. Sebab, kualitas anakan ikan sangat di pengaruhi oleh indukannya yang tentunya berkualitas pula. Cara mendapatkan indukan berkualitas sangat mudah jauh lebih mudah ke timbang cara budidaya cacing sutra tanpa lumpur, yaitu cukup membeli ikan louhan berharga mahal (tentunya sudah memperhatikan banyak faktor-faktor), langkah ini juga akan menjadi menguntungkan bila indukan hendak di jual kembali.
Untuk mendapatkan indukan berkualitas perlu kiranya memperhatikan ciri-cirinya, berikut penjelasan singkatnya, antara lain :
  • Anggota tubuhnya lengkap dan tak memiliki tubuh yang cacat serta bengkok.
  • Memiliki jenong, sebab ikan louhan tanpa jenong itu bukan lah ikan louhan.
  • Ikan sudah memiliki tanda jenong di bagian kepala saat berukuran kurang lebih 10 cm, serta sudah tampak corak mutiara pada bagian jenongnya. 
Cara lain mendapatkan indukan bisa juga mengkawinkan ikan louhan berkelamin jantan dan bertina. Langkanya pun mudah,  cukup menyiapkan ikan jantan dan betina tadi kedalam akurium. Berikan juga penyekat ditengah tengah akurium, ini berguna untuk proses pendekatan. Setelah dimasukkan perhatikan gerak gerik antara keduanya, bila keduanya malah terlihat ingin berkelahi tutup kembali sekat tadi.

Tunnggu hingga keduanya mulain mengenal dan akrab, nah jika situasi sudah oke buka sekatnya dengan cara perlahan-lahan, kemudian amati kembali polah tingkah keduanya.
Bila keduanya tenang dan aman biyarkan saja, jika masih berkelahi tutup kembali sekatnya. Ciri-ciri ikan louhan yang sudah akrab dan ingin kawin adalah mulai menggesek gesekkan badanya dan menggoyangkan ekor. Setelah keduanya siap kawin tutup saja atas akurium menggunakan kertas berwarna gelap. Jangan lupa juga untuk memberikan pakan yang banyak, supaya keduanya tak kelaparan. Biyarkan saja ikan louhan tadi melakukan proses perkawinan, lepaskan penutup dengan durasi waktu 1 hingga 2 hari karena di waktu itu biasanya ikan melakukan perkawinan.
  1. Proses Pemijahan Telur
Proses perkawinan kurang lebih terjadi dalam waktu 1 hingga 2 hari, setelah itu telur akan mulai terlihat pada bagian bawah akurium. Tidak semua telur behasil di buahi, untuk itu perhatikan telur yang gagal dibuahi, dengan ciri berwarna putih menyerupai susu. Sedangkan telur sempurna di tandai dengan berwarna bening dengan bintik hitam.
Setelah telur keluar biyarkan indukan ikan tetap ada di akurium, sebab keduanya akan memberikan sirkulasi pada telurnya dengan cara mengipasi dengan siripnya, dan jangan lupa untuk tetap memberikan makan. Setelah waktu berjalan kurang lebih 48 jam atau 2 hari, telur akan mulai menetas. Sebaiknya memindahkan indukan ikan louhan dari telurnya ke tempat berbeda agar tak mengancam keberlangsungan hidup anakannya.

Pembenihan Arwana Super Red

Arwana super red ini diminati oleh banyak orang sehingga Anda tidak perlu khawatir bahwa ikan yang Anda telah pelihara dengan susah payah tidak akan laku di pasaran. Jika Anda tidak mempunyai modal yang cukup, maka Anda sebaiknya memilih ikan arwana silver yang harga bibitnya tidak terlalu mahal. Jika Anda telah berhasil memelihara arwana silver dan berhasil menjual dengan keuntungan yang cukup barulah Anda perlahan bisa beralih ke arwana super red.

Usia induk arwana yang siap untuk dikembangbiakkan adalah 4 tahun atau lebih. Sebaiknya Anda memisahkan ikan arwana indukan dengan arwana lainnya karena Anda harus memberi ikan indukan dengan makanan khusus yaitu udang. Arwana remaja yang berumur sekitar 2 tahun juga membutuhkan udang sehingga keberadaannya harus dipisahkan dengan ikan dewasa karena ikan dewasa yang pergerakannya lebih lambat bisa kalah saing dengan ikan remaja yang lebih cepat.

Jika hal seperti itu terjadi maka ikan dewasa akan kurang nutrisi sehingga tidak dapat menghasilkan bibit yang bagus. Lalu bagaimana cara membedakan ikan jantan dengan ikan betina? Ikan betina memiliki tubuh dan kepala yang lebih kecil dibandingkan dengan ikan jantan. Jika Anda sudah memulai untuk memelihara ikan arwana ini maka Anda akan paham dengan sendirinya dalam menentukan jenis kelamin ikan ini.


Anda harus benar-benar tahu mana ikan arwana yang telah menemukan pasangan. Biasanya ikan yang sudah menemukan pasangannya ketika berenang akan sering berdampingan. Menjodohkan ikan arwana tidaklah sulit, ketika di dalam kolam atau akuarium terdapat ikan yang berlawanan jenis maka ikan-ikan tersebut dapat berjodoh dengan sendirinya. Untuk melihat ciri ikan arwana yang telah berjodoh adalah kedua ikan akan berenang memutar dengan kepala dan buntut saling menempel.
Jika Anda menemukan dua ikan arwana dengan gelagat demikian maka Anda harus segera memindahkan ke kolam atau akuarium tersendiri agar kedua ikan itu dapat berkembang biak dengan baik.

 Ikan arwana tidak perlu mendapatkan bantuan saat pembuahan dan bertelur. Ketika ikan arwana betina mengeluarkan telur maka ikan arwana jantan seolah memakan telur tersebut. Sebenarnya telur ikan tersebut akan dibuahi oleh ikan arwana jantan sampai keluar larva. Larva yang sudah dikeluarkan oleh ikan arwana jantan biasanya yang sudah berumur 8 minggu. Jadi, begitulah cara memelihara ikan arwana.



Warna ikan arwana harus diperhatikan karena arwana yang paling dicari adalah arwana yang berwarna eksotis dan indah cemerlang. Semakin baik warna ikan maka harganya semakin tinggi. Untuk memudahkan Anda dalam menjual ikan arwana maka Anda harus mencari channel orang-orang pecinta ikan arwana atau agen penjual ikan hias. Warna merupakan salah satu karakter yang harus Anda perhatikan untuk dijadikan indukan. Ikan dengan warna yang bagus juga akan menghasilkan bibit yang bagus.

Jadi, ada beberapacara budidaya ikan arwana yang harus diperhatikan mulai dari tempat penangkaran, pemilihan jenis ikan, pakan, hingga cara merawatnya sampai ikan-ikan berkembang biak. Mungkin, budidaya ikan arwana bisa menjadi peluang bisnis yang bagus juga untuk jangka panjang, atau sekedar penyalur hobi.

Budidaya IKan Arwana

Tahukah Anda tentang ikan nirwana? Jika Anda belum terlalu tahu tentang ikan ini maka Anda dapat membaca artikel ini lebih lanjut. Ikan arwana merupakan jenis ikan yang cukup sulit untuk dibudidayakan. Mengapa demikian? Karena Anda harus memiliki modal yang banyak karena bibit, area pemeliharaan, dan teknik-teknik memelihara ikan ini membutuhkan biaya yang besar.

Anda tidak perlu khawatir karena kesusahan Anda dalam merawat ikan arwana akan memberikan balasan keuntungan yang berlipat ganda. Ikan arwana bisa jadi membuat Anda kaya seperti halnya pelawak dan presenter terkenal Tukul yang menggunakan nama Arwana untuk nama belakangnya supaya beken. Benar saja nama tersebut membuat ia beruntung dan menjadi orang terkenal hingga saat ini.


Budidaya Ikan Arwana
Cara budidaya ikan arwana tergolong tidak mudah. Anda harus memperhatikan area pemeliharaannya yang bisa berupa kolam maupun akuarium yang cukup luas. Untuk budidaya ikan arwana dalam jumlah yang banyak maka sebaiknya Anda menggunakan kolam yang luas dan berbatu karena ikan ini suka dengan habitat berbatu layaknya laut. Namun Anda tidak usah bersedih jika rumah Anda atau lokasi untuk memelihara ikan ini tidak terlalu luas, Anda tetap bisa menggunakan akuarium. Berikut ini adalah sepuluh cara budidaya ikan arwana dengan mudah dan benar.



1. Menata Tempat Penangkaran
Hal yang tetap perlu Anda perhatikan adalah Anda harus menata akuarium seperti kolam dengan banyak batu agar ikan arwana Anda betah dan bertahan lama. Ikan yang tidak betah hidup di tempatnya berada dapat menyebabkan ikan tersebut mati atau tidak mau berkembang biak. Jika hal itu terjadi maka Anda yang akan merugi. Sudah mengeluarkan banyak uang namun tidak ada hasilnya.


2. Menjaga Ph Air 
Hal lain yang harus Anda perhatikan dalam memelihara ikan arwana adalah karakter air di kolam atau akuarium harus selalu jernih dan usahakan air terus mengalir. Dengan demikian, Anda harus membuat filter untuk kolam maupun akuarium Anda. Anda juga harus selalu menjaga kadar Ph dalam air yaitu 6 atau 7, jangan lebih atau kurang karena tidak baik untuk ikan arwana.


3. Memperhatikan Suhu Air
Untuk temperature atau suhu , usahakan suhunya stabil antara 26 hingga 30 derajat celcius. Ikan ini suka dengan cahaya sehingga Anda harus menerangi akuarium atau kolam jika lokasinya tertutup atau terhalang matahari. Namun jangan keliru, ikan ini juga tidak bisa hidup di bawah sinar matahari langsung, ikan ini hanya butuh cahaya secukupnya yaitu tidak gelap atau tidak terlalu terang.
Untuk budidaya ikan arwana dengan akuarium maka Anda harus menyediakan beberapa akuarium karena ikan arwana dewasa yang berukuran besar tidak bisa ditempatkan dalam satu akuarium. Metode budidaya dengan akuarium ini membutuhkan peralatan yang lengkap seperti alat pengatur suhu, oksigen pembuat gelembung, dan sirkulasi air agar selalu mengalir.



4. Jika Memelihara Ikan Arwana di dalam Kolam 
Sedangkan untuk budidaya dengan media kolam maka Anda juga harus menyediakan kolam yang luas agar bisa menampung beberapa induk arwana untuk dikembangbiakan. Kolam yang luas membuat pergerakan ikan arwana besar menjadi lebih mudah dan fleksibel. Anda juga dapat mengombinasikan budidaya ikan arwana antara kolam dengan akuarium. Anda bisa memilih induk yang telah dirawat di akuarium kemudian Anda bisa memindahkan ikan arwana tersebut ke dalam kolam


5. Memilih Jenis Ikan 
Setelah menyediakan area untuk memelihara ikan arwana, mungkin Anda masih bingung untuk memilih jenis ikan yang Anda akan pelihara. Jenis ikan arwana memang cukup banyak, Anda tidak boleh salah pilih. Jika Anda memiliki modal cukup besar dan menginginkan keuntungan yang besar pula maka Anda wajib memilih arwana super red karena harga super red ini tinggi yaitu untuk ikan dewasa bisa mencapai 5 juta rupiah per ekor sedangkan bibit per ekor bisa mencapai 1 juta rupiah.



6. Pembesaran Benih

Selanjutnya untuk pembesaran benih, Anda harus menunggu sampai berukuran 12 cm. Untuk benih yang masih kecil berukuran sekitar 1 cm dapat diberi makan cacing pita. Jika seekor ikan sudah mulai dewasa dan berukuran sekitar 12 cm, maka Anda harus memisahkan ikan tersebut dari  ikan-ikan kecil atau anak-anak ikan karena arwana jenis ikan pemakan segalanya tanpa memedulikan itu anaknya sendiri.
Sehingga jika Anda ingin memiliki ikan peliharaan yang banyak maka Anda harus segera mencegah terjadinya ikan dewasa memangsa ikan anakan




7. Mempelajari Karakter Ikan 
Setelah Anda memindahkan ikan arwana yang masih kecil maka ikan itu dapat dipelihara sampai berukuran 25 hingga 40 cm. ikan arwana berukuran seperti itu yang paling dicari oleh para peminat ikan ini. Karena ikan remaja berkarakter agresif dan gesit sehingga ikan remaja dengan ukuran seperti ini sangat disukai. Untuk menghasilkan warna ikan yang lebih alami, Anda dapat menjemur ikan arwana pada pagi hari karena sinar matahari pagi sangat baik untuk membentuk warna alami yang cemerlang

8. Proses Memelihara 
Layaknya manusia, jika ibu atau induknya baik maka keturunan yang dihasilkan pun baik. Proses pembesaran ikan dapat dilakukan dengan memberi makanan dengan ukuran cukup besar atau obat yang memiliki zat pemicu pertumbuhan yang banyak dijual di pasaran. Hal penting yang harus Anda perhatikan adalah proses panen ikan ini. Anda harus berhati-hati saat memanen ikan karena penting untuk menjaga kondisi ikan arwana tidak cacat atau terluka sehingga harganya tetap tinggi di pasaran




9. Pakan Ikan 
Untuk pakan atau makanan yang diberikan untuk ikan arwana ini harus berupa gabungan pellet yang mengandung 32% protein dan beragam pakan hidup berupa ikan mas, udang, atau potongan daging dan kepiting kecil. Pakan diberikan dengan ukuran sekitar 2 persen dari berat tubuh ikan setiap hari dengan dibagi menjadi 2 kali pemberian pakan pada pagi dan sore hari. Musim kawin ikan ini biasanya terjadi pada bulan Juli dan Desember.

10. Merawat Ikan Arwana 
Ikan yang telah matang kelaminnya berumur 4 tahun dengan panjang tubuh sekitar 45-60 cm. Perbedaan jenis kelamin baru bisa diketahui saat arwana berumur 3-4 tahun. Perbedaan kelamin dapat dilihat dari ukuran tubuh dan ukuran rongga mulut. Ikan jantan lebih mudah dikenali dari bentuk dan tingkahnya. Jika Anda melihat ada ikan yang tidak mau makan itu berarti ikan jantan karena dia sedang menjaga anaknya dalam mulutnya.














01 Januari 2019

Teknologi resirkulasi air pada budidaya ikan


Teknologi Resirkulasi Air pada Budidaya Ikan adalah teknologi pengolahan air yang bisa diterapkan di level yang sederhana. Sistem ini bisa diaplkasikan dengan alat filter dan pompa. Ide utama dari sistem ini adalah terus mendaur ulang air dengan bantuan sirkulasi pompa. Sistem filtrasi biologis dengan bantuan bakteri pengurai dapat mengurai ammonia yang menjadi racun/polutan utama pada kolam, dilanjutkan dengan filter fisika menggunakan spon, cangkang kerang, arang dan kerikil untuk mengurangi kekeruhan serta penggunaan garam dan zeolit untuk meningkatkan pH dan mengikat CO2 sehingga kualitas air tetap terjaga di level yang diinginakan.

Teknologi dalam budidaya ikan tentu memiliki tujuan akhir berupa peningkatan hasil produksi, penurunan biaya produksi, dan penanggulangan masalah lingkungan budidaya. Termasuk sistem budidaya ikan menggunakan resirkulasi air juga memiliki kelebihan guna menjangkau tujuan tersebut diatas, antara lain;

1. Hemat Air
Biasanya untuk menjaga kualitas air pembudidaya melakukan kegiatan ganti air rutin. Ganti air yang dilakukan terbilang cukup banyak, hal ini tentu bukan hal yang menguntungkan karena sumberdaya air tentunya perlu digunakan dengan bijaksana. Dengan sitem resirkulasi pergantian air akan jauh berkurang, karena air terus didaur ulang.

2. Kualitas Air Terjaga
Dengan aplikasi sistem resirkulasi maka kualitas air akan berada dalam level yang relatif stabil. Salah satu hal yang menjadi polutan utama dalam budidaya ikan adalah ammonia (racun dari kotoran ikan). Dengan sistem resirkulasi level ammonia bisa sangat direduksi sehinggakadar ammonia bisa konstan di level yang aman. Dengan kadar ammonia yang terjaga tetap rendah ini tentunya pertumbuhan ikan akan lebih pesat dan ikan pun akan lebih sehat.

3. Kepadatan Populasi Bisa Lebih Intensif
Budidaya ikan konsumsi yang konvensional di Indonesia biasanya tidak menggunakan sistem resirkulasi, sehingga kepadatan populasi kolam sangat ditentukan volume air dan frekwensi penggantian air (syphoon). Pada kolam dengan sistem resisrkulasi populasi ikan bisa kita atur, semakin banyak ikan dan pembarian pakan maka kita bisa menggunakan pompa yang sesuai dan besar filter yang seimbang untuk menghandle pakan dan menjaga kadar oksigen terlarut yang dibutuhkan. Dengan sistem resirkulasi terutama trickle filter kadar oksigen terlarut bisa jauh lebih tinggi sehingga populasi ikan bisa lebih banyak dan pertumbuhan lebih pesat di kolam dengan kadar oksigen terlarut lebih tinggi.

4. Tidak ada nutrisi pakan yang terbuang
Seperti kita ketahui bahwa penyerapan tubuh ikan akan pakan yang diberikan guna pembentukan daging hanya berkisar 1/3 dari jumlah pakan. Sepertiga bagian dari jumlah pakan akan hilang untuk perbaikan kondisi tubuh, adaptasi, menghadapi perubahan lingkungan, mencegah penyakit atau penyembuhan, dan pergantian organ tubuh yang rusak. Sedangkan sepertinga nya lagi akan terbuang tidak terserap tubuh dan hanya menjadi kotoran. Keadaan ini akan terus meningkatkan produksi bahan organik yang terpendam dan mengendap di dasar kolam bahkan berpotensi menghasilkan tumpukan amoniak. Dengan sistem resirkulasi air maka endapan ini akan rombak dan diurai untuk menjadi nutrisi yang lebih sederhana yang dapat langsung dimanfaatkan oleh ikan sebagai pakan alami.

Penggunaan sistem resirkulasi pada budidaya ikan lele harus dirancang dengan menggunakan teknologi yang tepat guna baik wadah yang digunakan maupun teknik budidayanya, mudah penanganannya dan biaya ekonomi yang rendah. Peningkatan nilai ekonomis dapat dilakukan melalui peningkatan padat penebaran benih yang dipelihara.
Peningkatan padat penebaran dari rata-rata sistem budidaya konvensional yang hanya berkisar antara 100 - 150 ekor/m3 dapat ditingkatkan menjadi antara 500 - 600 ekor/m3 akan berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan bobot dan panjang, sedangkan untuk tingkat sintasan pemelharan diharapkan tidak berpengaruh nyata sehingga sistem budidaya ikan lele dengan menggunakan resirkulasi air mampu meningkatkan efisiensi ekonomi.
Peralatan yang digunakan pada sistem ini relatif mudah ditemukan dan sudah biasa digunakan, kecuali pompa air dan aerator/ blower, di tingkat pembudidaya ikan lele. Desain kolam dibuat sedemikian rupa untuk mendukung tingkat padat tebar tinggi dengan tidak mengabaikan kenyamanan kualitas air kolam serta operasional kolam yang lebih praktis dan efisien.


 
Sistem resirkulasi dijalankan menggunakan pompa dengan debit 10 – 15 liter/menit pada unit filtrasi. Unit filtrasi dirancang sebagai filtrasi biologis (biofiltration) dengan sistem tenggelam (submerged filter) untuk memanfaatkan kerja bakteri melalui proses amonifikasi dan nitrifikasi. Air media pemeliharaan dialirkan secara gravitasi dari setiap wadah pemeliharaan melalui pipa ke bak filter. Bak filter disusun menjadi beberapa bagian, yaitu: bagian penyaringan fisika, bagian penyaringan biologi dan bagian penampungan. Pada bagian atas filter fisika menggunakan spon untuk menyaring kotoran yang berukuran besar, seperti kotoran ikan. Pada bagian bawah menggunakan cangkang kerang air tawar, sebagai alternatif dapat juga digunakan arang atau kerikil ukuran besar. Filter biologi bagian pertama memanfaatkan cangkang kerang sedangkan pada bagian kedua menggunakan kerikil lebih kecil atau ijuk untuk memperluas permukaan yang memungkinakan tempat penempelan bakteri nitrifikasi. Pada bagian penampungan ditambahkan aerasi (alat: aerator akuarium 1 titik) guna menambah suplai oksigen. Setelah penyaringan, air media dialirkan kembali menggunakan pompa ke wadah pemeliharaan ikan. Penambahan air baru hanya dilakukan untuk mengganti air yang menguap.
Sistem ini memungkinkan untuk dilakukan dalam skala rumah tangga, sebagai usaha sampingan budidaya ikan. Sistem ini sangat ramah lingkungan dan tidak memerlukan lahan yang luas atau dapat dikerjakan di perkarangan sempit sekalipun. Karena sistem pembuangan dibuat di bagian bawah dengan aliran air yang memutar, kotoran ikan dapat terbawa dan tersangkur pada filter fisika. Secara periodik, pembudidaya ikan bertugas membersihkan spon yang ditempeli kotoran.

Mengenal Bakteri Aeromonas


Bakteri Aeromonas hydrophila termasuk bakteri gram negatif, dimana mempunyai karakteristik berbentuk batang pendek, bersifat aerob dan fakultatif anaerob, tidak berspora, motil,  mempunyai satu flagel, hidup pada kisaran suhu 25-300C.  Jika organisme terkena serangan bakteri maka akan mengakibatkan gejala penyakit hemorhagi septicaemia yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: terdapat luka dipermukaan tubuh, insang, ulser, abses, dan perut gembung. Tidak hanya menyerang organisme budidaya seperti ikan, tetapi penyakit ini juga menyerang manusia dimana menyebabkan infeksi pada gastroenteristis, diare dan extra intestinal pada manusia. Bakteri Aeromonas hydrophyla sangat mempengaruhi usaha budidaya ikan air tawar dan seringkali menimbulkan wabah penyakit dengan tingkat kematian yang  tinggi (80 – 100 %) dalam kurun waktu yang singkat (1 – 2 minggu). Sehingga sangat merugikan petani ikan dalam usaha budidaya ikan. Tingkat virulensi dari bakteri

 A. hydrophila  dapat  menyebabkan kematian ikan  tergantung dari racun  yang dihasilkan. Didalam tubuh bakteri Aeromonas hidrophyla terdapat Gen Aero dan hlyA yang bertanggung jawab dalam memproduksi racun aerolysin dan hemolysin dimana Aerolisin merupakan protein extraseluler yang diproduksi oleh beberapa strain  A. hydrophila yang bisa larut, bersifat hydrofilik dan mempunyai sifat hemolitik serta sitolitik.  Mekanisme racun Aerolysin pada bakteri Aeromonas hidrophyla  dalam menyerang dan menginfeksi racun pada ikan yaitu dengan mengikat reseptor glikoprotein spesifik pada permukaan sel eukariot sebelum masuk ke dalam lapisan lemak dan membentuk lubang. Racun aerolysin yang membentuk lubang melintas masuk ke dalam membran bakteri sebagai  suatu preprotoksin yang mengandung peptida. Racun tersebut dapat menyerang sel-sel epithelia dan  menyebabkan gastroenteristis.
Proses invasi bakteri patogen Aeromonas hydrophila  kedalam tubuh host adalah diawali dengan melekatnya bakteri pada permukaan kulit dengan memanfaatkan pili, flagela dan kait untuk bergerak dan melekat kuat pada lapisan terluar tubuh ikan yaitu sisik yang dilindungi oleh zat kitin. Selama proses berlangsung bakteri Aeromonas hydrophila  memproduksi enzim kitinase  yang berperan dalam mendegradasi lapisan kitin sehingga bakteri dapat dengan mudah masuk kedalam host. Selain memanfaatkan kitinase bakteri Aeromonas hydrophila  juga mengeluarkan enzim lainnya seperti lesitinase dalam upaya  masuk kedalam aliran darah.

           Bakteri Aeromonas hidrophyla termasuk patogen oportunistik yang hampir selalu terdapat di air dan seringkali menimbulkan penyakit apabila ikan dalam kondisi yang kurang baik. Penyakit yang disebabkan oleh Aeromonas hydrophilla ditandai dengan adanya bercak merah pada ikan dan menimbulkan kerusakan pada kulit, insang dan organ dalam. Penyebaran penyakit bakterial pada ikan umumnya sangat cepat serta dapat menyebabkan kematian yang sangat tinggi pada ikan-ikan yang diserangnya. Gejala klinis yang timbul pada ikan yang terserang infeksi bakteri Aeromonas hidrophyla adalah gerakan ikan menjadi lamban, ikan cenderung diam di dasar akuarium; luka/borok pada daerah yang terinfeksi; perdarahan pada bagian pangkal sirip ekor dan sirip punggung, dan pada perut bagian bawah terlihat buncit dan terjadi pembengkakan. Ikan sebelum mati naik ke permukaan air dengan sikap berenang yang labil.

Tanda -tanda  sekunder  serangan bakteri  Aeromonas hydrophila terlihat dengan tumbuhnya jamur berwarna putih pada bagian ujung sirip ikan dan pada bagian tubuh yang mengalami luka memar. Sekresi lendir tampak berlebihan menyeliputi tubuh ikan, dengan warna tubuh yang memucat. Nafsu makan berkurang mulai pada hari ke dua. Indikasi ikan mendapat serangan bakteri dari mata pucat umumnya tampak setelah hari ke lima, sedangkan kerusakan sisik dan tumbuhnya jamur sudah muncul mulai dari hari pertama. Warna tubuh pucat umumnya tampak setelah hari ke tiga. Adapun beberapa analisis yang digunakan untuk mengetahui serangan dari bakteri Aeromonas hydrophila  antara lain:

- Analisis morfologis
Indikasi-indikasi serangan bakteri terhadap berbagai strain ikan Gurami cukup beragam, baik ciri maupun waktunya. Serangan bakteri tersebut dicirikan oleh perubahan warna mata menjadi abu-abu dan terjadi  penonjolan  bola  mata  atau exophthalmia, luka memar yang bisa meliputi sekujur tubuh, warna tubuh menjadi pucat, dan sirip rusak, dengan waktu (hari) serangan yang bervariasi. Tanda-tanda yang paling peka terhadap serangan bakteri, ditandai     waktu      munculnya serangan umumnya sudah tampak pada hari pertama. Jenis yang paling tahan adalah strain Padang dengan indikasi serangan umumnya setelah dua hari. Hal ini sesuai dengan tingkat ketahanan hidupnya yang paling tinggi (8-10 hari). Indikasi kerusakan pada sirip tidak selalu muncul, dalam hal ini ikan yang tidak menunjukkan sisik atau sirip rusak (ta), boleh jadi ikan tersebut sudah terserang bakteri.

- Analisis histologis intestin dan hati
Pada ikan yang sehat irisan hati berwarna cerah serta sel-sel hepatosit   mengandung nukleus dan heterokromatin. Ikan yang terkena serangan A. hydrophila menunjukkan kondisi sel hati yang rusak karena mengalami infeksi, tetapi tidak mengeluarkan nanah (non purulent multifocal hepatitis). Kantung empedu dan sel hati mengalami peradangan atau infeksi (cholangiohepatitis), yang pada kondisi parah infeksi ini dapat mencapai jaringan parenkim hati. Ditemukan juga vakuola dan sel-sel darah karena terjadi pendarahan dalam (internal haemoragy). Kematian sel-sel  hati  (focal  nekrosis)  merupakan manifestasi yang umum terjadi pada ikan yang terserang  A. hydrophila. Intestin ikan Gurami yang terpapar A. hydrophila menunjukkan kondisi yang mengalami deplesi pada sel lamina intestin tersebut sehingga terkikis habis. Mukosa intestin juga mengalami kematian sel (nekrosis) yang disebabkan oleh degradasi enzimatik yang dikeluarkan oleh  A. hydrophila .

 

              HABITAT AEROMONAS

Bakteri aeromonas hydrophila memiliki kemampuan osmoregulasi yang tinggi dimana mampu bertahan hidup pada perairan tawar, perairan payau dan laut yang memiliki kadar garam tingg dengan penyebaran melalui air, kotoran burung, saluran pencernaan hewan darat dan hewan amfibi serta reptil.

Lingkungan dengan yang mempunyai konsentrasi kadar garam tertentu memiliki kerapatan A. hydrophila yang jauh lebih tinggi dibandingkan lingkungan air tawar, meskipun variasi dalam kepadatan antara habitat dengan kadar garam tertentu jauh lebih besar daripada habitat air tawar,  umumnya,  A. hydrophila tidak dianggap sebagai bakteri laut, namun, studi ini menunjukkan bahwa itu ditemukan secara alami bakteri Aeromonas hydrophilahidup dilingkungan yang mempunyai kadar garam air laut, air payau sampai dengan air tawar dan dapat ditemukan di semua salinitas, kecuali (paling ekstrim> 100%o). Baru-baru ini, bakteri A. hydrophila menyebabkan penyakit borok pada ikan cod (Gadus morhua), dan ikan laut lainnya.A. hydrophila dapat diisolasi dari perairan yang memiliki kekeruhan 0-395 unit turbidity Jackson. Suhu yang optimum untuk pertumbuhan bakteri A. hydrophila adalah 35°C, dan suhu maksimum yaitu mendekati suhu 450C. Dalam studi ini,
A. hydrophila diisolasi dari air yang memiliki suhu antara 40 dan 450C. 

A. Hydrophila  tidak dapat diisolasi pada suhu lebih besar dari 450C, kepadatan tertinggi terjadi pada 350C, sepanjang gradien termal mulai dari  200 sampai 720C. PH air tampaknya tidak memainkan peran penting dalam distribusi A. hydrophila, karena bakteri dapat diisolasi selama rentang pH seluruh sampel (5,2-9,8). Bakteri Aeromonas hydrophila tidak mampu tumbuh pada pH lebih rendah dari 4 atau lebih tinggi dari 10 (Hazen et al., 2011). Bakteri Aeromonashydrophila, merupakan bakteri negatif, dianggap sebagai salah satu bakteri patogen yang paling penting pada hewan air di daerah beriklim sedang, seperti ikan yang sakit, belut, katak, dan kura-kura. Selain itu bakteri A.hydrophila dilaporkan sebagai salah satu spesiesAeromonas paling umum yang terkait dengan penyakit usus pada manusia.

 Ikan atau udang yang diserang
           Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan salah satu jenis ikan budidaya air tawar yang mempunyai nilai ekonomis penting dan telah dibudidayakan secara intensif. Salah satu kendala yang dihadapi dalam budidaya intensif ikan nila adalah penyakit ikan. Salah satu jenis penyakit ikan yang sering dijumpai adalah penyakit bakterial yang disebabkan oleh bakteri Aeromonas hydrophilla, yang menyerang spesies ikan air tawar di perairan tropis.

           Bakteri Aeromonas hidrophyla merupakan bakteri patogen yang menyerang ikan lele, dimana menyebabkan penyakit MAS (Motile Aeromonas Septicemia). Bakteri ini dapat menyebabkan kematian pada ikan lele mencapai 80% bahkan dapat mencapai 100% dalam kurun waktu 1 minggu.

Ikan  Gurami  (Osphronemus gouramy) telah umum dibudidayakan dan menjadi andalan sebagai salah satu sumber protein hewani. Kawasan pengembangan budidaya ikan Gurami juga sudah terbentuk di beberapa daerah, seperti di Jawa Barat (Bogor, Tasikmalaya, Ciamis, Garut), Jawa Tengah (Cilacap, Banyumas, Banjarnegara, Purbalingga), Walaupun ikan Gurami sudah lama dibudidayakan secara komersial namun masih menghadapi kendala dalam hal pertumbuhan yang lambat dan ketahanan hidup yang rendah. Salah satu penyebabnya adalah serangan penyakit oleh bakteri Aeromonas hydrophila. Selain  ikan,  berbagai  spesies Aeromonas juga dapat menyerang amfibi dan hewan reptil. Pada amfibi, bakteri ini dapat menyebabkan pendarahan dalam yang bisa berakibat fatal.  Pada manusia, bakteri ini dapat menyebabkan infeksi pada saluran pencernaan, septisemia (keracunan darah), infeksi pada luka dan pembengkakan pada lambung dan usus yang disertai muntah dan diare atau gastroenteritis.

           Bakteri Aeromonashydrophila diketahui sebagai patogen pada amfibi, reptil, ikan, siput, sapi dan, baru-baru ini, bakteri Aeromonas hydrophila  menyerang manusia. Beberapa kasus penyakit septicemias yang menyerang manusia yang dapat berakibat fatal yang disebabkan oleh bakteri A.hydrophila, tetapi penyakit tersebut menyerang pada manusia yang mempunyai daya tahan tubuh yang lemah dan terpapar oleh penyakit laiinya, misalnya leukemia. hanya A.hydrophila dilaporkan menyerang dan menjadi patogen pada manusia ketika terdapat luka dan kontak langsung dengan air dimana air tersebut mengandung strain bakteri A.hydrophila.

            Cara pencegahan dan pengobatan
 Usaha yang telah dilakukan untuk mengatasi baik pencegahan maupun pengobatan penyakit yang disebabkan bakteri  A. hydrophila  adalah dengan pemberian bahan-bahan kimia maupun pemberian antibiotik sintetis seperti tetracycline.   Pemberian bahan kimia ini memang dapat mencegah maupun mengobati penyakit pada ikan bila digunakan dengan dosis yang tepat, akan tetapi bila digunakan tidak terkontrol maka dapat menimbulkan  beberapa efek negatif. Residu antibiotik dapat mencemari lingkungan dan juga dapat dijumpai di tubuh ikan, sehingga ikan tidak aman untuk dikonsumsi oleh manusia.
           Salah satu alternatif dalam mengobati  penyakit bakterial pada ikan adalah menggunakan bahan-bahan alami yang mempunyai kemampuan anti bakteri antara lain ekstrak bawang putih untuk mengobati benih ikan lele yang terinfeksi A.hydrophilla; ekstrak air kunyit untuk mengobati Pseudomonas aeruginosa pada ikan gurame.

           Vaksinasi merupakan suatu metode alternatif yang efektid dan efisien untuk mencegah penyakit yangn disebabkan oleh bakteri Aeromonas hydrophila. Vaksinasi dilakukan dengan merangsang kekebalan spesifik ikan terhadap penyakit tersebut. Metode vaksinasi tidak menimbulkan dampak negatif, baik pada ikan, lingkungan maupun konsumen. Tingkat perlindungan dari metode  vaksinasi terhadap serangan bakteri bakteriAeromonas hydrophila tergantung pada jenis dan kualitas vaksin, cara vaksinasi, kondisi ikan dan lingkungan hiidupnya. Dari hasil penelitian pemberian vaksin dari debris sel Aeromonas hydrophila  pada ikan lele menunjukkan peningkatan produksi titer antibodi dimana dapat meningkatkan produksi antibodi ikan lele dumbo. Perlakuan vaksinasi, baik yang dibooster maupun yang tidak meningkatkan titer antibodi ikan lele setelah ikan divaksinasi.

           Upaya penanganan pencegahan penyakit yang disebabkan oleh
A. hydrophila  adalah dengan menggunakan ektraks tumbuhan alami seperti ekstrak daun pepaya. Sebagai tanaman obat, pepaya (C. Papaya L) juga mengandung zat atau senyawa bioaktif yang  yang dapat meningkatkan  ketahanan dan tanggap kebal ikan. Zat aktif yang terdapat pada daun pepaya antara lain alkaloid, flavonoid, dan saponin, selain zat bioaktif daun pepaya juga memiliki kemampuan antagonis dalam melawan bakteri patogen sehingga mempunyai sifat imunostimulan. Semakin banyak kosentrasi ekstrak daun pepaya yang diberikan pada ikan seraca oral jumlah sel macrofagh pada ikan mas meningkat, dimana dosis pemberian ekstrak daun pepaya pada konsentrasi 65%