- Penyuntikan hipofisa
- Penyuntikan hormon buatan
- Pembuahan in vitro (dalam tabung).
Pemeliharaan larva
Dari proses pemijahan akan dihasilkan larva ikan yang harus dibesarkan
dalam tahap pembenihan ikan lele selanjutnya. Pisahkan larva dari induknya.
Kualitas air kolam untuk pemeliharaan larva harus terjaga. Usahakan ada aerasi
dengan aerotor untuk menyuplai oksigen. Suhu kolam harus dipertahankan pada
kisaran 28-29oC. Pada suhu dibawah 25oC, biasanya akan
terbentuk bintik putih pada larva yang menyebabkan kematian massal.
Apabila terjadi perubahan suhu, usahakan tidak terjadi secara ekstrim.
Perubahan suhu kolam sebaiknya tidak berfluktuasi lebih dari 1oC.
Banyak larva yang tidak mentolerir suhu yang berubah-ubah.
Hal penting lainnya adalah menjaga kebersihan kolam. Bersihkan kolam dari
kotoroan dan sisa pakan dengan spons. Kotoran dan sisa pakan bisa menimbulkan
gas amonia yang bisa memicu kematian larva.
Larva masih membawa persediaan makanan dalam dirinya, jadi tidak perlu
diberi pakan hingga 3-4 hari. Setelah persediaan makanannya habis, larva harus
segera diberi pakan. Pakan bisa berupa kuning telur yang telah direbus. Ambil
bagian kuningnya, lumat hingga halus dan campurkan dengan 1 liter air bersih.
Larutan tersebut cukup untuk 100.000 ekor larva.
|
Cacing sutera diberikan hingga larva berumur 3 minggu atau berukuran 1-2
cm. Setelah itu, larva bisa dikatakan telah menjadi benih ikan dan siap diberi
pelet yang berbentuk tepung.
Pendederan benih
Pendederan adalah suatu tahapan untuk melepas benih ikan ke tempat
pembesaran sementara. Proses pendederan merupakan salah satu tahapan penting
dalam pembenihan ikan lele. Tempat pendederan biasanya berupa kolam kecil
dengan pengaturan lingkungan yang ketat. Tahapan ini diperlukan karena benih
ikan masih rentan terhadap serangan hama, penyakit dan perubahan lingkungan
yang ekstrem. Benih ikan didederkan hingga siap untuk ditebar di kolam budidaya
yang lebih luas.
a. Menyiapkan kolam pendederan
Kolam pendederan untuk pembenihan ikan lele bisa berupa kolam tanah, kolam
semen atau kolam dari terpal. Tidak ada patokan luasan yang disarankan untuk
kolam pendederan. Namun lebih baik tidak terlalu luas, sehingga lebih mudah
dikontrol, misalnya ukuran 2×3 atau 3×4 m dengan kedalaman kolam 0,75-1 meter.
Kolam tersebut juga harus memungkinkan di pasangi peneduh seperti paranet,
untuk menghindari kematian benih karena terik matahari di musim kemarau.
Dalam menyiapkan kolam pendederan, perhatikan dengan seksama saluran masuk
dan keluar pintu air. Gunakan jaring yang halus agar benih tidak bisa melintas
saluran air dan tidak ada hama dari luar yang terbawa masuk ke kolam. Lakukan
pengeringan kolam sebelum digunakan. Lebih baik apabila kolam dijemur untuk
menghilangkan bibit penyakit yang mungkin tersisa dari aktivitas sebelumnya.
Khusus untuk jenis kolam tanah yang akan digunakan untuk pembenihan ikan lele,
lakukan pengolahan tanah dan pemupukan dasar kolam.
Pengisian air kolam untuk pembenihan ikan lele, hendaknya dilakukan secara
bertahap. Pada tahap awal isi kolam dengan kedalaman 20-30 cm. Hal ini
mengingat benih ikan masih sangat kecil, apabila kolam terlampau dalam benih
tersebut akan kesulitan untuk berenang ke atas dan mengambil oksigen dari
udara. Setelah benih membesar tambahkan kedalaman kolam secara bertahap, sesuaikan
dengan ukuran benih
b. pemindahan benih
Benih ikan lele sudah bisa dipindahkan ke kolam pendederan setelah berumur
3 minggu dihitung sejak menetas di tempat pemijahan. Atau, kira-kira berukuran
panjang 1-2 cm. Kepadatan tebar benih lele berkisar 300-600 ekor per m2.
Benih ikan yang masih kecil sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan
yang ekstrim. Oleh karena itu, memindahkan benih ikan ke kolam pendederan perlu
kehati-hatian. Caranya, Gunakan wadah atau ember plastik, kemudian isi dengan
dari kolam asal hingga penuh. Ambil benih ikan gunakan jaring yang halus, lalu
masukkan ke dalam wadah tadi.
Setelah wadah terisi penuh, angkat dan pindahkan wadah tersebut ke kolam
pendederan. Kemudian miringkan, sehingga air dalam wadah menyatu dengan air
kolam pendederan. Diamkan sejenak dan biarkan benih ikan berenang keluar dengan
sendirinya dari dalam wadah.
c. Pemberian pakan pembenihan ikan lele
Ketika benih masih berukuran 1-2 cm, gunakan tepung pelet yang memiliki
kadar protein lebih dari 40 persen, karena pada umur tersebut benih lele
membutuhkan banyak protein untuk perkembangan. Jenis pakan yang diberikan bisa
berupa pelet. Pemberian pakan jenis ini harus teliti, karena pakan akan
tenggelam dan menumpuk di dasar kolam. Penumpukan sisa pakan akan membentuk
amonia yang berbahaya bagi benih ikan. Selanjutnya benih ikan bisa dipindahkan
ke kolam pendederan benih.
Apabila ikan sudah mencapai ukuran 2-3 cm berikan pakanukuran 0,8mm atau
1mm, atau jenis pelet yang berbentuk butiran kecil. Berikan pakan ini
setidaknya hingga benih berukuran 4-6 cm. Pada prinsipnya, ukuran pakan harus
disesuaikan dengan bukaan mulut benih ikan.
Pakan diberikan dengan frekuensi 4-5 kali sehari. Waktu pemberian pakan
bisa dilakukan pada pagi, siang, sore dan malam hari. Karena ikan lele jenis
binatang nokturnal atau aktif dimalam hari, hendaknya porsi pemberian makan
pada malam hari lebih besar. Lamanya proses pendederan berkisar 5-6 minggu atau
hingga benih ikan lele berukuran 5-7 cm.
Panen pembenihan ikan lele
Pembenihan ikan lele memakan waktu 8-9 minggu sejak benih menetas. Ukuran
benih lele siap panen berkisar 5-7 cm. Cara pemanenan dilakukan dengan
mengeringkan air kolam pelan-pelan hinga ikan berkumpul pada titik yang dalam
atau saluran kemalir. Kemudian ambil ikan dengan jaring yang
halus. Lakukan pengambilan ikan dengan hati-hati, karena benih tersebut
masih rentan apabila mengalami luka pada permukaan tubuhnya. Tampung benih ikan
dalam wadah yang telah diisi dengan air dari kolam yang sama agar ikan tidak
mengalami stres.
Hal terakhir namun penting dalam pembenihan ikan lele, adalah menyiapkan
pembeli bagi benih yang sudah siap panen. Karena apabila waktu panen terlambat
karena benih belum ada pembelinya, peternak harus menanggung biaya pemeliharaan
ekstra. Pada ujungnya, semakin lama panen tertunda akan semakin tipis marjin
yang akan diterima pembudidaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar