Dalam memulai suatu usaha perikanan perlu memahami
benar enam aspek yang senantiasa terkait dengan berjalannya suatu usaha. Dalam
keenam aspek tersebut menyatakan beberapa hal yang terus mendukung usaha
tersebut untuk dapat berproduksi, aspek tersebut antara lain:
1. Aspek Pasar dan Pemasaran
Produk yang direncanakan pada saat ini,
-
Komposisi dan perkembangan
permintaan produk dari masa lampau hingga sekarang,
-
Produk permintaan dimasa
mendatang,
-
Kemungkinan persaingan dalam
pemasaran
-
Peran pemerintah dalam
menunjang perkembangan pemasaran produk.
2. Aspek Produksi, Teknis dan Teknologi
- Kapasitas produksi
- Jenis teknologi
- Peralatan produksi (sarana dan prasarana)
- Penentuan lokasi dan letak usaha
- Pengadaan bahan baku dan fasilitas pendukung
3. Aspek Manajemen dan Sumberdaya Manusia
- Jenis dan jumlah Tanaga Kerja
- Kualifikasi Tenaga Kerja
- Sumber pengadaan
- Jenis dan jumlah nilai balas jasa Tenaga kerja
4. Aspek Finansial dan Ekonomi
- Perhitungan anggaran investasi
- Struktur dan sumber pembiayaan
- Prospek untuk meningkatkan keuntungan
- Manfaat makro ekonomi :
- Pendapatan devisa Negara
- Penghematan devisa
- Menciptakan lapangan Tenaga Kerja baru
- Memperoleh pendapatan pajak Negara
5. Aspek Lingkungan
- Dampak terhadap lingkungan social
- Dampak terhadap lingkungan hidup
6. Aspek Yuridis
-
Akte perusahaan yang telah
disahkan oleh Departemen Kehakiman
-
Surat ijin usaha perikanan (TPUPI/ SIUP/ SITU) oleh Dinas Perikanan atau Perijinan Satu Atap
-
Perijinan
Usaha Kecil Mikro (IUMK) di Kecamatan
-
Surat
Keterangan atau Domisili Usaha dari RT/ RW atau Kelurahan
-
Izin lokasi/ pembebasan
tanah oleh kepala daerah
-
Sertifikat tanah oleh Badan
Pertanahan
-
Izin mendirikan bangunan (IMB)
oleh Pekerjaan Umum (apabila
diperlukan)
- Surat persetujuan usaha dari Bank, proposal maupun rekening akfif bila menggunakan fasilitas Bank
Faktor Penghambat Keberhasilan Usaha :
-
Sulit memasarkan produksi ke menguntungkan
-
Sulit mengadakan bahan baku
dalam mutu, harga, dan jadwal yang diperlukan
-
Sulit pengadaan tenaga
ahli/inti untuk operasi usaha
-
Kapasitas produksi tidak semestinya, sehingga
terjadi pemborosan biaya produksi (segi keuangan tidak menguntungkan)
Usaha adalah suatu kegiatan yang dapat direncanakan dan dilaksanakan
dalam satu bentuk kesatuan dengan mempergunakan sumber-sumber untuk mendapatkan
benefit (keuntungan). Kegiatan-kegiatan tersebut dapat berbentuk invesatsi,
misalnya bangunan, kolam air laut, karamba jaring apung dan lain-lain.
Sumber-sumber yang dipergunakan dalam pelaksanaan usaha dapat berbentuk
barang-barang modal seperti tanah, bahan baku, tenaga kerja dan waktu.
Sumber-sumber tersebut dapat dianggap sebagai barang atau jasa
konsumsi yang dikorbankan dimasa sekarang untuk memperoleh benefit dimasa yang
akan dating. Benefit terebut dapat berbentuk tingkat konsumsi yang lebih besar,
penembahan kesempatan kerja, perbaikan tingkat pendidikan dan lain-lain. Suatu
usaha dapat dinyatakan berakhir bila sudah pasti atau diduga tidak memberikan
benefit/ keuntungan lagi.
Analisa Usaha :
·
Merupakan pemeriksaan keuangan
untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan yang telah dicapai selama usaha itu
berkembang.
·
Merupakan yang dapat
memperlihatkan pertimbangan biaya dan tingkat pengembalian serta keuntungan
dari modal dalam usaha
I. Investasi
·
Alokasi dana untuk penggunaan
sarana dan prasarana produksi
·
Kegiatan yang dilakukan dengan
memanfaatkan pengeluaran kas pada waktu
sekarang dengan tujuan untuk menghasilkan laba yang diharapkan dimasa
dating
·
Aktivitas yang berkaitan dengan
usaha penarikan sumber-sumber yang dipakai untuk mengadakan barang modal pada
saat sekarang dan dengan modal tersebut akan dihasilkan produk baru dimana yang
akan datang
II. Biaya Produksi
/ Operasional
1. Biaya Tetap
(Fixed Cost)
·
Seluruh jenis biaya yang selama
satu periode produksi, tetap jumlahnya dan tidak berubah
·
Biaya tidak berubah meskipun
volume produksi berubah
·
Biaya yang dikeluarkan bila
produksi nol atau walaupun tidak menghasilkan produksi
2. Biaya Variabel
(Variabel Cost)
·
Jenis biaya yang dikeluarkan
bersamaan dengan naik - turun volume kegiatan, bila produksi
bertambah maka biaya variabel bertambah dan sebaliknya.
·
Biaya yang dikeluarkan bila berproduksi
III. Penerimaan
dan Pendapatan
- Penerimaan adalah seluruh unit produksi yang dapat dinilai dengan rupiah
- Pendapatan terdiri dari :
·
Pendapatan kotor (marginal)
seluruh penerimaan dikurangi biaya tetap dan biaya variabel
·
Pendapatan bersih disebut
keuntungn atau laba yang telah dikurangi biaya bunga dan pajak
IV. Break Event
Point (BEP)
·
Merupakan suatu nilai dimana
hasil penjualan produksi yang sama dengan biaya produksi, sehingga pengeluaran
sama dengan pendapatan
·
Pada saat ini pengusaha
mengalami impas, tidak untung dan tidak rugi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar