Talas merupakan
tanaman pangan berupa herba menahun. Talas termasuk dalam suku talas-talasan (Araceae),
berperawakan tegak, tingginya 1 m atau lebih dan merupakan tanaman semusim atau
sepanjang tahun. Talas merupakan
pakan alami yang sangat baik untuk ikan gurame
Syarat Tumbuh
Iklim
a.
Talas tumbuh tersebar di daerah
tropis, sub tropis dan di daerah beriklim sedang. Pembudidayaan talas dapat
dilakukan pada daerah beriklim lembab (curah hujan tinggi) dan daerah beriklim
kering (curah hujan rendah), tetapi ada kecenderungan bahwa produk talas akan
lebih baik pada daerah yang beriklim rendah atau iklim panas.
b.
Curah hujan optimum untuk
pertumbuhan tanaman talas adalah 175 cm pertahun. Talas juga dapat tumbuh di
dataran tinggi, pada tanah tadah hujan dan tumbuh sangat baik pada lahan yang
bercurah hujan 2000 mm/tahun atau lebih.
c.
Selama pertumbuhan tanaman
talas menyukai tempat terbuka dengan penyinaran penuh serta tanaman ini mudah
tumbuh pada lingkungan dengan suhu 25-30 derajat C dan kelembaban tinggi.
Media
Penanaman
a. Tanaman talas menyukai tanah yang gembur, yang kaya akan bahan
organik atau humus.
b. Tanaman ini dapat tumbuh pada daerah dengan berbagai jenis tanah,
misal tanah lempung yang subur berwarna coklat pada lapisan tanah yang bebas
air tanah, tanah vulkanik,andosol, tanah latosol.
c. Tanaman talas untuk mendapatkan hasil yang tinggi, harus tumbuh di
tanah drainase baik dan PH 5,5–6,5. Tanah yang bergambut sangat baik untuk
talas tetapi harus diberi kapur 1 ton/ha bila PH nya di bawah 5,0.
d. Tanaman talas membutuhkan tanah yang lembab dan cukup air. Apabila
tidak tersedia air yang cukup atau mengalami musim kemarau yang panjang,
tanaman talas akan sulit tumbuh.
e. Talas dapat tumbuh pada ketinggian 0–1300 m dpl. Di Indonesia
sendiri talas dapat tumbuh di daerah pantai sampai pergunungan dengan
ketinggian 2000 m dpl, meskipun sangat lama dalam memanennya.
Pembibitan
Pembibitan tanaman talas dapat dilakukan dengan tunas atau umbi.
Pembibitan tanaman talas dapat dilakukan dengan tunas atau umbi.
1. Penyiapan Bibit
Pada umumnya pertanaman talas masih dijalankan secara tradisional, dimana bibit yang berupa anakan, diperoleh dari pertanaman sebelumnya. Bibit yang baik merupakan anakan kedua atau ketiga dari pertanaman talas. Anakan tersebut setelah dipisahkan dari tanaman induk, disimpan di tempat yang lembab, untuk digunakan pada musim tanam berikutnya.
Pada umumnya pertanaman talas masih dijalankan secara tradisional, dimana bibit yang berupa anakan, diperoleh dari pertanaman sebelumnya. Bibit yang baik merupakan anakan kedua atau ketiga dari pertanaman talas. Anakan tersebut setelah dipisahkan dari tanaman induk, disimpan di tempat yang lembab, untuk digunakan pada musim tanam berikutnya.
2.
Teknik Penyemaian Bibit
Penanaman talas sangat mudah dilakukan hanya memerlukan ketekunan dan keterampilan sederhana. Pertama persiapkan bibit yang berasal dari tunas atau umbi. Bila bibit diambil dari tunas, maka tunas itu diperoleh dari talas yang telah berumur 5–7 bulan, yaitu tunas kedua dan dan ketiga. Bila bibit berasal dari umbi, sebaiknya dipilih bagian umbi yang dekat titik tumbuh, kemudian iris dan tinggalkan satu mata bakal tunas. Umbi yang diiris dianginkan dulu dan waktu disemaikan lapisan bagian dalam irisan dilapisi abu. Baru setelah berdaun 2-3 lembar, umbi siap ditanam pada tanah yang telah diolah sampai gembur, dengan jarak tanam 75 x 75 cm dan dalam 30 cm. Pengaturan jarak tanam tergantung dari varietas dan ukuran tanaman. Talas biasanya ditanam dalam dua baris di bedengan selebar 1,2 m, dengan jarak 45 cm di dalam baris.
Penanaman talas sangat mudah dilakukan hanya memerlukan ketekunan dan keterampilan sederhana. Pertama persiapkan bibit yang berasal dari tunas atau umbi. Bila bibit diambil dari tunas, maka tunas itu diperoleh dari talas yang telah berumur 5–7 bulan, yaitu tunas kedua dan dan ketiga. Bila bibit berasal dari umbi, sebaiknya dipilih bagian umbi yang dekat titik tumbuh, kemudian iris dan tinggalkan satu mata bakal tunas. Umbi yang diiris dianginkan dulu dan waktu disemaikan lapisan bagian dalam irisan dilapisi abu. Baru setelah berdaun 2-3 lembar, umbi siap ditanam pada tanah yang telah diolah sampai gembur, dengan jarak tanam 75 x 75 cm dan dalam 30 cm. Pengaturan jarak tanam tergantung dari varietas dan ukuran tanaman. Talas biasanya ditanam dalam dua baris di bedengan selebar 1,2 m, dengan jarak 45 cm di dalam baris.
3.
Pemindahan Bibit
Pemindahan bibit dapat dilakukan setelah tunas diperoleh dari talas yang telah berumur 5–7 bulan, yaitu tunas kedua dan dan ketiga. Kalau bibit dari umbi, yaitu setelah umbi berdaun 2-3 lembar, umbi siap ditanam pada tanah yang telah diolah sampai gembur, dengan jarak tanam 75 x 75 cm dan dalam 30 cm.
Pemindahan bibit dapat dilakukan setelah tunas diperoleh dari talas yang telah berumur 5–7 bulan, yaitu tunas kedua dan dan ketiga. Kalau bibit dari umbi, yaitu setelah umbi berdaun 2-3 lembar, umbi siap ditanam pada tanah yang telah diolah sampai gembur, dengan jarak tanam 75 x 75 cm dan dalam 30 cm.
6.2.Pengolahan
Media Tanam
1.
Penyiapan Lahan
Di dalam pengolahan maupun penyiapan lahan, tanahnya harus gembur dan lepas. Cara pengolahan tanah dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu pengolahan tanah setelah tanaman padi dan setelah tanaman sayuran. Pengolahan tanah setelah tanam padi mulai dengan pembabatan jerami. Jerami tersebut kemudian ditumpuk kemudian di bakar. Tanah dibiarkan beberapa hari, baru kemudian dicangkul, dihaluskan dan dibuat bedeng-bedengan danpemupukan dasar. Pengolahan tanah jika talas di tanam setelah tanaman sayuran, dilakukan dengan menyiangi gulma, mencangkul, membuat bedengbedengan dan pemupukan dasar.
Di dalam pengolahan maupun penyiapan lahan, tanahnya harus gembur dan lepas. Cara pengolahan tanah dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu pengolahan tanah setelah tanaman padi dan setelah tanaman sayuran. Pengolahan tanah setelah tanam padi mulai dengan pembabatan jerami. Jerami tersebut kemudian ditumpuk kemudian di bakar. Tanah dibiarkan beberapa hari, baru kemudian dicangkul, dihaluskan dan dibuat bedeng-bedengan danpemupukan dasar. Pengolahan tanah jika talas di tanam setelah tanaman sayuran, dilakukan dengan menyiangi gulma, mencangkul, membuat bedengbedengan dan pemupukan dasar.
2.
Pembentukan Bedengan
Talas biasanya ditanam dalam dua baris di bedengan selebar 1,2 m, sedangkan panjang bedengan disesuaikan dengan lebar petakan lahan dengan jarak 45 cm atau berkisar 70 x 70 atau 50 x 70 cm atau kombinasi yang lain.
Talas biasanya ditanam dalam dua baris di bedengan selebar 1,2 m, sedangkan panjang bedengan disesuaikan dengan lebar petakan lahan dengan jarak 45 cm atau berkisar 70 x 70 atau 50 x 70 cm atau kombinasi yang lain.
3.
Pengapuran
Talas dapat tahan terhadap tanah basah tetapi tidak mendapatkan hasil tinggi, tanah harus gembur dan lepas. Tanah yang bergambut sangat baik, tetapi harus harus diberi 1 ton/ha kapur bila pH nya di bawah 5,0.
Talas dapat tahan terhadap tanah basah tetapi tidak mendapatkan hasil tinggi, tanah harus gembur dan lepas. Tanah yang bergambut sangat baik, tetapi harus harus diberi 1 ton/ha kapur bila pH nya di bawah 5,0.
4.
Pemupukan
Pemupukan talas dapat dilakukan dengan pupuk kandang atau pupuk buatan seperti urea, TSP dan KCl atau campuran ketiganya. Jumlah pupuk yang diberikan tidak banyak, cukup 2 sendok saja (untuk pupuk buatan) dan dua genggaman untuk pupuk kandang untuk satu tanaman. Setelah di pupuk, di atasnya kemudian ditambahkan tanah yang dicampur dengan jerami.
Pemupukan talas dapat dilakukan dengan pupuk kandang atau pupuk buatan seperti urea, TSP dan KCl atau campuran ketiganya. Jumlah pupuk yang diberikan tidak banyak, cukup 2 sendok saja (untuk pupuk buatan) dan dua genggaman untuk pupuk kandang untuk satu tanaman. Setelah di pupuk, di atasnya kemudian ditambahkan tanah yang dicampur dengan jerami.
Teknik
Penanaman
·
Pola Tanam
Jarak tanam
talas adalah 75 x 75 cm dan dalam 30 cm atau 70 x 70 cm atau 50 x 70 cm.
Keragaman jarak tanam ini biasanya disesuaikan dengan kondisi tanah dan keadaan
musim. Penanaman di lahan sawah cenderung menggunakan jarak tanam yang lebih
rapat dari musim hujan. Hal ini dikarenakan pada musim panas penyinaran cahaya
matahari dapat berlangsung sepanjang hari sehingga dengan jarak tanam yang
rapat pun kelembaban udara di sekitar tanaman tetap optimum. Jika pada musim
hujan digunakan jarak tanam yang rapat maka tanaman akan kurang menyerap sinar
matahari dan kelembaban di sekitar tanaman menjadi tinggi. Hal ini akan
meningkatkan resiko serangan penyakit.
·
Cara Penanaman
Penanaman talas sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan atau bila curah hujan merata sepanjang tahun. Cara penanaman bibit talas, yaitu meletakkan bibit talas tegak lurus di tengah-tengah lubang, kemudian ditimbun sedikit dengan tanah agar dapat berdiri tegak. Penimbunan ini kira-kira 7 cm, sehingga lubang tanam tidak seluruhnya tertutup oleh tanah.
Penanaman talas sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan atau bila curah hujan merata sepanjang tahun. Cara penanaman bibit talas, yaitu meletakkan bibit talas tegak lurus di tengah-tengah lubang, kemudian ditimbun sedikit dengan tanah agar dapat berdiri tegak. Penimbunan ini kira-kira 7 cm, sehingga lubang tanam tidak seluruhnya tertutup oleh tanah.
6.4.Pemeliharaan
Tanaman
· Penyiangan biasanya
dilakuakn pada umur 1 bulan setelah tanam. Penyiangan perlu dilakukan agar
tanaman bebas dari gangguan gulma yang dapat menjadi pesaing dalam penyerapan
unsur-unsur hara. Untuk memperoleh umbi yang besar dan bermutu maka perlu penyiangan
terhadap rumput-rumput liar di sekitar tanaman. Pembubunan perlu dilakukan
untuk menutup pangkal batang dan akarakar bagian atas agar tanaman lebih kokoh
dan tahan oleh terpaan angin. Pembubunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan.
·
Pemupukan
Pemupukan dasar dilakukan bersamaan dengan pengolahan tanah yaitu mencampur sebanyak 1 ton pupuk kandang/hektar. Sedangkan pemupukan pertama dilakukan 1 bulan setelah bibit di tanam, yaitu dengan menggunakan sebanyak 100 kg urea dan 50 kg TSP per hektar. Aplikasi pemupukan yaitu dengan cara membuat lubang pupuk disamping lubang tanam 3 cm. Pemupukan kedua dan ketiga dilakukan pada umur tanaman 3 bulan dan umur 5 bulan masing-masing menggunakan urea sebanyak 100 kg per hektar. Aplikasi dapat dilakukan dengan membuat larikan disamping baris tanaman sejauh 7 cm pada pemupukan umur 3 bulan dan 10 cm pada pemupukan umur 5 bulan.
Pemupukan dasar dilakukan bersamaan dengan pengolahan tanah yaitu mencampur sebanyak 1 ton pupuk kandang/hektar. Sedangkan pemupukan pertama dilakukan 1 bulan setelah bibit di tanam, yaitu dengan menggunakan sebanyak 100 kg urea dan 50 kg TSP per hektar. Aplikasi pemupukan yaitu dengan cara membuat lubang pupuk disamping lubang tanam 3 cm. Pemupukan kedua dan ketiga dilakukan pada umur tanaman 3 bulan dan umur 5 bulan masing-masing menggunakan urea sebanyak 100 kg per hektar. Aplikasi dapat dilakukan dengan membuat larikan disamping baris tanaman sejauh 7 cm pada pemupukan umur 3 bulan dan 10 cm pada pemupukan umur 5 bulan.
·Pengairan dan Penyiraman
Talas membutuhkan tanah yang lembab dan cukup air. Sehingga bila tidak tersedia air yang cukup atau mengalami musim kemarau yang panjang, tanaman talas akan sulit tumbuh. Musim tanam yang cocok untuk tanaman talas ini ialah menjelang musim hujan, sedangkan musim panen bergantung kepada kultivar yang di tanam.
Talas membutuhkan tanah yang lembab dan cukup air. Sehingga bila tidak tersedia air yang cukup atau mengalami musim kemarau yang panjang, tanaman talas akan sulit tumbuh. Musim tanam yang cocok untuk tanaman talas ini ialah menjelang musim hujan, sedangkan musim panen bergantung kepada kultivar yang di tanam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar