Selain pakan ternak, bekicot merupakan sumber
protein hewani yang bermutu tinggi karena mengandung asam-asam amino esensial
yang lengkap. Masyarakat yang menggemari makanan dari bahan baku bekicot (sate
bekicot, keripik bekicot ) adalah masyarakat Kediri. Disamping
itu bekicot juga kerap dipakai dalam pengobatan tradisional, karena ekstrak
daging bekicot dan lendirnya sangat bermanfaat untuk mengobati berbagai macam
penyakit seperti abortus, sakit waktu menstruasi, radang selaput mata, sakit
gigi, gatal-gatal, jantung dan lain-lain. Sedangkan kulit bekicot sangat
mujarab untuk penyakit tumor. Sejenis obat yang dikenal berasal dari kulit
bekicot, dinamakan Maulie., yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit seperti
kekejangan
Lokasi
perlu dipilih yang dekat dengan jalan, agar mudah penanganannya, baik saat
pembuatan kandang, saat pengontrolan maupun penanganannya pascapanen, artinya
pada saat membawa hasil panen tersebut tidak kesulitan dalam transportasinya.
Lokasi yang sesuai untuk budidaya bekicot adalah lokasi yang basah serta lembab
dan terlindung dari cahaya matahari secara langsung. Selain itu juga tanah yang
disukai adalah tanah yang banyak mengandung kapur sebagai zat untuk pembentukan
cangkang.
Kandang
Kandang terbuat dalam lembaran kayu tripleks
yang berkaki. Untuk kerangkanya dapat digunakan kayu kaso. Ukuran panjang dan
lebar kandang adalah 1 x 1 meter, tinggi 1,25 meter. Di atas kotak tersebut
diberi kawat kasa, agar bekicot tidak keluar dari dalam kandang.
Sebaiknya di atas kotak perlu dibuatkan tempat
berteduh, agar keadaan tempat selalu gelap/tidak langsung kena sinar matahari.
Pembibitan
Tidak semua jenis bekicot cocok untuk
dibudidayakan. Dua jenis bekicot yang biasa diternakkan, yaitu spesies Achatina
fulica dan Achatina variegata. Ciri bekicot jenis Achanita fulica biasanya
warna garis-garis pada tempurung/cangkangnya tidak begitu mencolok. Sedangkan
jenis Achatina variegata warna garis-garis pada cangkangnya tebal dan berbuku-buku.
1) Pemilihan Bibit Calon Induk
Jika bibit unggul belum tersedia maka sebagai
langkah pertama dapat digunakan bibit lokal dengan jalan mengumpulkan bekicot
yang banyak terdapat di kebun pisang, kelapa, serta semak belukar. Bekicot yang
baik dijadikan bibit adalah yang tidak rusak/cacat yang sementara waktu dan
yang besar dengan berat lebih kurang 75-100 gram/ekor.
2) Reproduksi dan Perkawinan
Bekicot biasanya mulai kawin pada usia enam
sampai tujuh bulan ditempat pemeliharaan yang cukup memenuhi syarat. Pada masa
kawin bekicot betina mulai menyingkir ke tempat yang lebih aman. Bekicot
bertelur di sembarang tempat. Jumlah telurnya setiap penetasan biasanya lebih
dari lima puluh butir (50-100). Jumlah produksi telur tergantung masa subur
bekicot itu sendiri. Besar telur bekicot tidak lebih dari 2 mm.
3) Proses Kelahiran
Telur bekicot akan menetas setelah usianya
cukup. Pada waktu telur itu menetas dan menjadi anak cangkang, biasanya tidak
ditunggui induknya.
Begitu bekicot selesai bertelur, telurnya ditinggalkan
begitu saja. Telur bekicot akan pecah sendiri melalui proses alam.
Penetasan bekicot hingga menjadi anak tergantung
pada keadaan tempat dan waktu tetas. Bilamana tempat itu memenuhi syarat
(sempurna) seperti kelembaban tanah, iklim dan cahaya yang mencukupi, maka
telur akan cepat menetas. Sebaliknya jika keadaan tanah/iklim kering dan tempatnya
kurang menguntungkan maka telur akan lambat menetas.
Pemeliharaan
Pemeliharaan bekicot bisa dilakukan dengan cara
terpisah dan bisa juga secara campuran di dalam suatu tempat. Meskipun cara
terpisah membutuhkan tempat khusus tetapi ada keuntungannya. Misalnya, anak
bekicot bisa diketahui perkembangannya secara tepat, baik besarnya maupun
usianya. Dengan demikian, tidak sulit untuk memberikan perawatan secara khusus.
Bagi peternak bekicot sangat mudah kiranya apabila perawatan nak bekicot itu
dilakukan di tempat khusus. Adapun makanan anak bekicot bisa diberi makanan
dengan sejenis ganggang (lumut), pupus daun dan sedikit zat kapur.
Harus diingat hendaklah tempatnya selalu teduh
dan lembab. Setelah anak bekicot berusia dua/tiga bulan, hendaklah dipindahkan
kekandang pembesaran.
Keberhasilan budidaya bekicot tergantung pada
cara perawatan dan pemeliharaan teknis selama diternakkan. Beberapa perawatan
teknis dalam budidaya bekicot diantaranya meliputi:
1) Menjaga kelembaban lingkungan
Bekicot sangat suka tempat yang lembab sehingga
untuk mempertahankan kelembaban lingkungan dapat digunakan atap atau
perlindungan lain. Pada musim panas kelembaban lingkungan dapat dipertahankan
dengan menyiramkan air lokasi peternakan setiap hari.
2) Mempertahankan kondisi lingkungan
Bekicot menyukai tempat yang lembab, namun bukan
berarti pada tanah yang becek. Sehingga diperlukan usaha untuk mempertahankan
kondisi lingkungan yang sesuai dengan yang dikehendaki bekicot.
3) Pemberian pakan yang bermutu secara teratur
Agar hasil budidaya berhasil dengan baik
diperlukan pemberian pakan yang bermutu dan teratur. Pemberian pakan berpedoman
pada mutu pakan dan kebiasaan waktu makan. Mutu makan yang baik akan menentukan
kualitas daging bekicot. Mutu pakan yang baik dapat dipenuhi dengan memberi
pakan berupa daun-daunan yang disukai dan buah-buahan. Misalnya; daun dan buah
pepaya, daun bayam, buah terung mentimun, swai dan lain sebagainya.
4) Menjaga areal agar tidak dimasuki hewan lain
Agar bekicot dapat tumbuh baiak tanpa gangguan
dari hewan yang merupakan musuhnya dan hewan yang dapat merebut makanannya maka
lahan budidaya harus dijaga agar tidak dapat dimasuki hewan-hewan lain.
5) Menjaga bekicot agar tidak keluar dari
areal pemeliharaan
Untuk menjaga agar bekicot tidak keluar dari
areal dapat dilakukan hal
sebagai berikut:
a. membuat tutup kandang (bila budidaya bekicot
dalam kandang)
b. membuat pagar yang bagian atasnya diolesi
dengan detergen
c. menabur abu atau garam disekeliling pagar
bagian dalam.
6) Hama Penyakit
Sampai saat ini belum banyak diketahui tentang
adanya hama atau penyakit yang dapat menyebabkan kematian bekicot, kecuali
semut, bebek dan itik.
7) Panen
Dengan pemeliharaan cukup baik, bekicot mulai
dapat dipanen setelah 5-8 bulan. secara fisik dapat dilihat apabila panjang
cangkang telah mencapai 8-10 Cm, maka bekicot telah siap untuk diambil
dagingnya.
Hasil utama dari ternak bekicot adalah
dagingnya, yang dapat diolah langsung dengan dibuat sate, keripik,
dendeng/masakan segar lainnya dan dapat juga diolah dalam bentuk kalengan. Ada
juga permintaan dalam keadan hidup.
Disamping itu daging dari
bekicot ini dapat dijadikan tepung, yang pengolahannya melalui proses pengeringan
terlebih dahulu