Daerah penyebaran ikan gurami antara lain Thailand, Sri Langka, Malaysia,
Cina, India, dan Indonesia. Sementara itu, daerah penyebaran ikan gurami di
Indonesia meliputi pulau Jawa, Sumatra, dan Kalimantan.
Teknis Pembenihan
1. Pemilihan Induk
Ciri-ciri induk ikan gurame yang
baik:
- Gerakan normal dan lincah.
- Memiliki sifat pertumbuhan yang cepat.
- Ukuran kepala relatif kecil.
- Bentuk badan normal (perbandingan panjang dan berat badan ideal).
- Susunan sisik teratur, licin, warna cerah dan mengkilap serta tidak luka.
- Bentuk bibir indah sepertipisang, bermulut kecil dan tidak berjanggut.
- Berumur antara 2-5 tahun.
2. Perbedaan induk jantan dan induk
betina:
a. Induk Betina
- Dahi menonjol
- Dagu putih kecoklatan
- Dasar sirip dada terang gelap kehitaman
- Jika diletakkan pada tempat datar ekor hanya bergerak-gerak
- Jika perut distriping tidak mengeluarkan cairan
b. Induk Jantan
- Dagu kuning
- Dasar sirip dada terang keputihan
- Jika diletakkan pada tempat datar ekor akan naik
- Jika perut distriping mengeluarkan cairan sperma berwarna putih
3. Pemeliharaan Induk
Pilih 20-30 ekor untuk luas kolam 10
m2 dalam kolam penyimpanan induk. Beri pakan berupa makanan daun-daunan
sebanyak 1/3 kg untuk tiap induk dengan berat antara 2-3 kg setiap hari pada
sore hari. Beri makanan tambahan dedak halus yang diseduh air panas 2 kali
seminggu dengan takaran 1/2 blek minyak tanah.
4. Kebutuhan Kolam Pemijahan
1. Kolam
perawatan induk
Kolam perawatan induk berfungsi untuk mempersiapkan kematangan telur dan memelihara kesehatan induk.
Kolam ini berupa kolam tanah yang luasnya sekitar 10 m persegi dengan kedalaman minimum 50 cm dan kepadatan kolam berisi 20 ekor betina dan 10 ekor jantan.
Jumlah induk yang disimpan pada kolam ini sangat tergantung pada jumlah induk yang dipelihara dan luas kolam yang digunakan.
Ada petani yang membuat perbandingan 1 induk jantan dan 3 induk betina. Hal yng perlu diperhatikan saat menyimpan induk di kolam pemeliharaan ialah pemberian pakan berupa daun sente untuk mempercepat proses kematangan gonad.
2. Kolam Pemijahan
Kolam pemijahan merupakan kolam tanah dengan luas 200 - 300 m2. Dalam kolam ini, untuk satu ekor ikan gurame dewasa memerlukan luas 2 – 10 m2.
Suhu air yang ideal 24 – 28 derajat C dengan kedalaman air 75 – 100 cm.
Bagian dasar kolam sebaiknya diberi pasir. Letakkan sarana penempel berupa ijuk atau ranting – ranting pohon di permukaan air atau diletakkan di kedalaman 10 cm dari permukaan air.
Usahakan letaknya tidak jauh dari sosog tempat menyimpan sarang.
3. Kolam Pemeliharaan Benih atau Kolam Pendederan
Luas kolam ini tidak lebih dari 50 – 100 m2 dengan kedalaman air 30 – 50 cm. Kepadatan kolam sebaiknya 5 – 50 ekor/m2.
Lama pemeliharaan benih di dalam kolam pendederan 3 – 4 minggu. Pada saat itu, benih ikan berukuran 3 – 5 cm.
4. Kolam Pembesaran
Kolam pembesaran berfungsi sebagai tempat pemelihara dan membasarkan benih selepas dari kolam pendederan.
Adakalanya dalam pemeliharaan diperlukan beberapa kolam jaring (happa) berukuran 1,25 – 1,5 cm untuk menampung dan mendederkan benih gurame tahap awal.
Jumlah penebaran benih sebaiknya tidak leih dari 50 ekor m2.
5. Kolam Pemberokan
Kolam pemberokan berupa kolam tanah atau kolam semen dengan air yang mengalir sebagai tempat pembersihan ikan sebelum di pasarkan.
Tujuannya agar ikan tidak mengandung kotoran dan tidak berbau lumpur. Tidak ada ukuran baku untuk kolam pemberokan, yang penting ketinggian air dan luas kolam membuat gurame nyaman untuk hilir mudik.
Untuk membangun kolam harus ada rencana yang jelas mengenai jumlah kolam yang akan dibuat, tata letak, serta ukurannya.
Prinsip dasar pembuatan kolam adalah kolam harus mendapat aliran air baru, bukan air bekas dari kolam lain.
Kolam perawatan induk berfungsi untuk mempersiapkan kematangan telur dan memelihara kesehatan induk.
Kolam ini berupa kolam tanah yang luasnya sekitar 10 m persegi dengan kedalaman minimum 50 cm dan kepadatan kolam berisi 20 ekor betina dan 10 ekor jantan.
Jumlah induk yang disimpan pada kolam ini sangat tergantung pada jumlah induk yang dipelihara dan luas kolam yang digunakan.
Ada petani yang membuat perbandingan 1 induk jantan dan 3 induk betina. Hal yng perlu diperhatikan saat menyimpan induk di kolam pemeliharaan ialah pemberian pakan berupa daun sente untuk mempercepat proses kematangan gonad.
2. Kolam Pemijahan
Kolam pemijahan merupakan kolam tanah dengan luas 200 - 300 m2. Dalam kolam ini, untuk satu ekor ikan gurame dewasa memerlukan luas 2 – 10 m2.
Suhu air yang ideal 24 – 28 derajat C dengan kedalaman air 75 – 100 cm.
Bagian dasar kolam sebaiknya diberi pasir. Letakkan sarana penempel berupa ijuk atau ranting – ranting pohon di permukaan air atau diletakkan di kedalaman 10 cm dari permukaan air.
Usahakan letaknya tidak jauh dari sosog tempat menyimpan sarang.
3. Kolam Pemeliharaan Benih atau Kolam Pendederan
Luas kolam ini tidak lebih dari 50 – 100 m2 dengan kedalaman air 30 – 50 cm. Kepadatan kolam sebaiknya 5 – 50 ekor/m2.
Lama pemeliharaan benih di dalam kolam pendederan 3 – 4 minggu. Pada saat itu, benih ikan berukuran 3 – 5 cm.
4. Kolam Pembesaran
Kolam pembesaran berfungsi sebagai tempat pemelihara dan membasarkan benih selepas dari kolam pendederan.
Adakalanya dalam pemeliharaan diperlukan beberapa kolam jaring (happa) berukuran 1,25 – 1,5 cm untuk menampung dan mendederkan benih gurame tahap awal.
Jumlah penebaran benih sebaiknya tidak leih dari 50 ekor m2.
5. Kolam Pemberokan
Kolam pemberokan berupa kolam tanah atau kolam semen dengan air yang mengalir sebagai tempat pembersihan ikan sebelum di pasarkan.
Tujuannya agar ikan tidak mengandung kotoran dan tidak berbau lumpur. Tidak ada ukuran baku untuk kolam pemberokan, yang penting ketinggian air dan luas kolam membuat gurame nyaman untuk hilir mudik.
Untuk membangun kolam harus ada rencana yang jelas mengenai jumlah kolam yang akan dibuat, tata letak, serta ukurannya.
Prinsip dasar pembuatan kolam adalah kolam harus mendapat aliran air baru, bukan air bekas dari kolam lain.
5. Pembenihan
Induk segera masukkan ke dalam kolam
pemijahan jika proses pematangan gonada (kandung telur dan sperma) di kolam
penampungan sudah mencapai puncaknya. Cara pemijahan ikan gurame sebagai
berikut:
- Perbaiki tanggul dan dasar kolam dan keringkan selama 5 hari.
- Lakukan pengapuran dan pemupukan biarkan selama 3 hari. Pemupukan dasar kolam dengan pupuk kandang dosis 7,5 kg/100 m2.
- Dasar kolam ditanami dengan tanaman ganggang.
- Isikan air yang telah dicampur dengan probiotik dengan pupuk kimia SP-36 perbandingan 100 grm : 500 grm/100 meter persegi, biarkan 1 minggu kemudian tambah air sampai kedalaman 75 cm.
- Kolam dengan luas 100 m2 disebar induk sebanyak 30 ekor betina dan 10 ekor jantan. Setelah pemijahan berlangsung selama 1-2 hari, induk betina akan melepaskan telur-telurnya ke dalam sarang yang kemudian disemproti sperma oleh si jantan sehingga terjadi pembuahan sel telur. Jika induk-induk terpelihara baik 20-30 hari kemudian induk akan berpijah lagi, dan beberapa hari kemudian telur akan menetas.
6. Pemeliharaan Bibit
Setelah benih berumur 1-2 bulan
sejak menetas, dibesarkan pada kolam pendederan. Proses pendederan yaitu benih
ditebar pada kolam pendederan dengan kepadatan 30 ekor/m2 dengan
ukuran benih 5-10 cm. Makanan yang diberikan selama proses pemeliharaan berupa pelet yang telah dilunakkan dengan dosis
20-30% dari berat badan rata-rata ikan. pelet halus yang diseduh air panas yang dicampur dengan cacing sutra merupakan makanan tambahan
diberikan 1-2 kali dalam sehari dengan takaran secukupnya untuk 100 ekor benih ikan. Lamanya
proses pendederan sekitar 1-2 bulan.
2. Pemupukan
- Pemupukan dilakukan 1 kali dalam proses pemeliharaan,yaitu dengan Pupuk Organik dan probiotik
- Pemupukan di lakukan sebelum ikan di masukkan ke dalam kolam.
- Selah pemupukan di tungggu air berwarna hijau plankton
3. Pemberian Pakan
- Makanan utama ikan gurame berupa pelet. Cara pemakaian peletnya di campurkan dengan produk merk dagang tertemtu yang berupa vitamin + suplemen
- Dianjurkan menggunakan probiotik
- Bisa juga di tambahkan makanan alternatif berupa dedaunan seperti daun pepaya, ketela pohon, keladi, genjer, kimpul, kangkung, ketimun, ubi jalar, labu dan dadap.
4. Pemeliharaan Kolam
- Setelah panen bersihkan kolam dengan cara dikuras.
- Dilakukan pengeringan dasar kolam dan apabila dirasa PH rendah bersifat asam perlu diadakan pengapuran
- Dilakukan pemupukan dasar dengan pupuk organik yang sudah jadi, atau pemupikan dengan sedikit kompos atau probiotik sebagai peningkatan kandungan unsur hara untuk penumbuhan plankton.
7. Panen
- Untuk pemanenan benih yang dilakukan setelah berumur 1 bulan. Caranya surutkan air sedikit demi sedikit, pasang jaring lembut di pintu keluar untuk menampung benih atau buat parit di tengah kolam menuju ke lubang keluar. Bibit yang terawat baik bobotnya bisa mencapai 0.3 gram/ekor saat dipanen.
- Untuk panen hasil pembesaran tergantung dari permintaan konsumen. Pemanenen dilakukan pada pagi hari dengan cara air disurutkan. Kemudian ikan ditangkap satu persatu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar