Jenis ikan Gorami adalah ikan yang
memiliki dua alat pernafasan yaitu insang dan labirin, ada keistimewaan bisa
menyerap oksigen bebas dari udara secara langsung. Habitat aslinya gurame hidup
di perairan tawar yang tergenang seperti rawa, danau, dan situ. Namun, beberapa
jenis gurame dapat hidup di perairan payau. Selain itu, gurame dapat hidup di
habitat air tergenang yang keruh dan tidak dapat ditinggali oleh ikan tawes
atau ikan mas. Gurame dapat bertelur dan berkembang biak di air yang keruh
sekali pun. Namun, sebenarnya gurame lebih menyukai perairan yang lebih jernih
dan tenang.
Ikan ini akan hidup sengsara di
perairan yang digenangi tanaman air mengapung seperti eceng gondok. Hal ini
karena gurame harus mengambil udara langsung dari udara bebas dengan
labirinnya. Alat ini tidak berguna jika gurame tidak dapat menyembul ke
permukaan air. Di kolam yang ditutupi tanaman air yang mengapung, gurame akan
lebih sering bergerak horisontal.
Jenis ikan Gorami adalah ikan yang
memiliki dua alat pernafasan yaitu insang dan labirin, ada keistimewaan bisa
menyerap oksigen bebas dari udara secara langsung. Habitat aslinya gurame hidup
di perairan tawar yang tergenang seperti rawa, danau, dan situ. Namun, beberapa
jenis gurame dapat hidup di perairan payau. Selain itu, gurame dapat hidup di
habitat air tergenang yang keruh dan tidak dapat ditinggali oleh ikan tawes
atau ikan mas. Gurame dapat bertelur dan berkembang biak di air yang keruh
sekali pun. Namun, sebenarnya gurame lebih menyukai perairan yang lebih jernih
dan tenang.
Ikan ini akan hidup sengsara di
perairan yang digenangi tanaman air mengapung seperti eceng gondok. Hal ini
karena gurame harus mengambil udara langsung dari udara bebas dengan
labirinnya. Alat ini tidak berguna jika gurame tidak dapat menyembul ke
permukaan air. Di kolam yang ditutupi tanaman air yang mengapung, gurame akan
lebih sering bergerak horisontal.
Di alam
bebas, gurame mempunyai kebiasaan makan makanan yang spesifik pada setiap
stadium pertumbuhannya. Gurame stadium larva dan benih umumnya memakan jasad
renik seperti fitoplankton, zooplankton, chlorella, kutu air, larva serangga,
dan serangga air.
Sementara
itu, gurame dewasa cenderung lebih menyukai tumbuhan. Gurame dewasa biasanya
memakan tumbuhan air yang lunak seperti azolla, hydrilla, kangkung air, genjer,
dan apu-apu. Di kolam budi daya, gurame dewasa juga menyukai daun singkong,
daun pepaya, dan daun talas atau sente, yang diberikan oleh petani. Namun dalam
budi daya secara intensif, pemberian pakan alami belum cukup. Petani biasanya
juga memberikan pelet atau pakan buatan pabrik agar pertumbuhanya optimal.
.Tanamanair
Ada beberapa jenis tanaman air mengapung jenis biah (istilah Bali) yang potensial untuk pakan ikan gurami karena kandungan proteinnya yang cukup tinggi. Di antarnya adalah biah sawah (Monocharia vaginalis). Ciri utama tanaman ini, memiliki lembar daun berbentuk jantung berwarna hijau dan tangkainya panjang.
Tanaman air mengapung yang memiliki akar serabut yang lebat ini biasa tumbuh di areal persawahan. Bila diberikan sebagai pakan gurami, tanaman ini perlu dicincang tcrlebih dulu. Dilihat dari nilai gizinya, biah sawah mengandung protein sekitar 12,1 persen.
Ada beberapa jenis tanaman air mengapung jenis biah (istilah Bali) yang potensial untuk pakan ikan gurami karena kandungan proteinnya yang cukup tinggi. Di antarnya adalah biah sawah (Monocharia vaginalis). Ciri utama tanaman ini, memiliki lembar daun berbentuk jantung berwarna hijau dan tangkainya panjang.
Tanaman air mengapung yang memiliki akar serabut yang lebat ini biasa tumbuh di areal persawahan. Bila diberikan sebagai pakan gurami, tanaman ini perlu dicincang tcrlebih dulu. Dilihat dari nilai gizinya, biah sawah mengandung protein sekitar 12,1 persen.
Jenis tanaman air mengapung lainnya
adalah Eceng Gondok (Eichomia crassipes) Tanaman ini memiliki
daun lebar yang ditopang oleh tangkai bergelombang menggondok di pangkalnya.
Tanaman yang sering tumbuh sebagai gulma ini, memiliki kandungan protein
sekitar 13,2 persen dan serat kasar lebih dari 17 persen. Setelah dicincang,
tanaman ini dapat diberikan untuk ikan gurami sebagai pakan. Pemberian pakan
dari jenis tanaman ini, sebaiknya dibatasi maksimal 30 persen dari total
ransum.
Sebelum
menganalisa usaha pembesaran ikan gurame alangkah baiknya kita mengetahui
ukuran ikan gurame yang di tebar dan Cara penebaran Gurame agar tidak mudah
sttres.
Pemilihan benih gurame untuk
pembesaran baiknya ukuran jempol sampai 3 jari di sesuaikan pengalalaman dan
cara merawat yang makasimal oleh petani.hal ini di karenakan ikan yang sudah
besar akan lebih kuat dari serangan penyakit.
Cara penebaran gurami adalah sebagai
berikut ini :
1. Usahakan 1hari sebelum diangkut
dari petani, bibit gurami puasa makan pellet selama 1 hari.
2. Setelah ditebar dikolam yang
baru, gurami juga puasa 1 hari sehingga total gurami puasa selama 2 hari.
3. baru pada hari selanjutnya gurami
siap di beri pellet dengan campuran
1sendok madu,1sendok gula dan 2sendok susu untuk suplemen,pemberian supleman
terserah anda kadang di beri kadang tidak..
Hal diatas dimaksudkan agar gurami
tidak mengalami stress dilingkungannya yang baru. Karena kalo baru ditebar ke
kolam yang baru trus dikasih pellet, dijamin ikan gurami tidak akan memakannya.
Karena gurami masih mengalami stress dilingkungannya yang baru
Analisa Usaha Budidaya Ikan Gurami
Modal :
1.Kolam Tanah : Tanah ukuran 8 X 10
x 1 = 80 M2
2.Bibit gurami : 1600 @Rp 2000/ekor.
3.Pelet : 60 sak dengan harga Rp 240.000/sak. ( per zak berat 30 kg )
4. obat - obatan Rp 400.000,-
Catatan :
* ikan gurami bibit ukuran rokok
* Untuk Pelet kira- kira per
ekor butuh 1 Kg pakan Ikan
* Tebar Maksimum 20 ekor / M
Analisa usaha
Modal Tidak Tetap
Bibit gurami Rp 2000,- 1600
ekor Rp.
3.200.000,-
Pakan Rp 240.000,- 60
sak
Rp. 14.400.000,-
Obat/prebiotik Rp 400.000,- 1 siklus
Rp. 400.000,-
Total pengeluaran Rp. 18.000.000,-
Pemasukan/panen :
Asumsi dalam 12 bulan bobot ikan mencapai
1Kg dengan harga Rp 20.000, /Kg. dengan angka
kematian mencapai 10 % Maka sisa gurami yang di
panen adalah 1600
-( 10% x 1600 ) X 1 Kg
= 1440
Panen : 1440 Kg X Rp 20.000,- = Rp
28.800.000,-
Keuntungan : Panen – Pengeluaran
: Rp 28.800.000 – 18.000.000 = Rp 10.800.000,-
Angka diatas merupakan angka
perkiraan yang hasil tepatnya tergantung bagaimana pemeliharaan, berapa harga
pakan di tiap daerah serta harga ikan di daerah tersebut.
Data di atas menjelaskan bahwa dalam
satu kolam maka anda membutuhkan dana modal tidak tetap sebesar Rp. 18.000.000, ( belum termasuk
pembuatan kolam sekitar Rp. 2.000.000 ) dengan keuntungan yang di peroleh Rp 10.800.000,-. untuk satu kolam.
Untuk
skala usaha dibutuhkan minimal empat kolam produksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar