Wikipedia

Hasil penelusuran

25 Juni 2018

Analisa Usaha Budidaya Ikan Gurame


Jenis ikan Gorami adalah ikan yang memiliki dua alat pernafasan yaitu insang dan labirin, ada keistimewaan bisa menyerap oksigen bebas dari udara secara langsung. Habitat aslinya gurame hidup di perairan tawar yang tergenang seperti rawa, danau, dan situ. Namun, beberapa jenis gurame dapat hidup di perairan payau. Selain itu, gurame dapat hidup di habitat air tergenang yang keruh dan tidak dapat ditinggali oleh ikan tawes atau ikan mas. Gurame dapat bertelur dan berkembang biak di air yang keruh sekali pun. Namun, sebenarnya gurame lebih menyukai perairan yang lebih jernih dan tenang.
Ikan ini akan hidup sengsara di perairan yang digenangi tanaman air mengapung seperti eceng gondok. Hal ini karena gurame harus mengambil udara langsung dari udara bebas dengan labirinnya. Alat ini tidak berguna jika gurame tidak dapat menyembul ke permukaan air. Di kolam yang ditutupi tanaman air yang mengapung, gurame akan lebih sering bergerak horisontal.
Jenis ikan Gorami adalah ikan yang memiliki dua alat pernafasan yaitu insang dan labirin, ada keistimewaan bisa menyerap oksigen bebas dari udara secara langsung. Habitat aslinya gurame hidup di perairan tawar yang tergenang seperti rawa, danau, dan situ. Namun, beberapa jenis gurame dapat hidup di perairan payau. Selain itu, gurame dapat hidup di habitat air tergenang yang keruh dan tidak dapat ditinggali oleh ikan tawes atau ikan mas. Gurame dapat bertelur dan berkembang biak di air yang keruh sekali pun. Namun, sebenarnya gurame lebih menyukai perairan yang lebih jernih dan tenang.
Ikan ini akan hidup sengsara di perairan yang digenangi tanaman air mengapung seperti eceng gondok. Hal ini karena gurame harus mengambil udara langsung dari udara bebas dengan labirinnya. Alat ini tidak berguna jika gurame tidak dapat menyembul ke permukaan air. Di kolam yang ditutupi tanaman air yang mengapung, gurame akan lebih sering bergerak horisontal.

Di alam bebas, gurame mempunyai kebiasaan makan makanan yang spesifik pada setiap stadium pertumbuhannya. Gurame stadium larva dan benih umumnya memakan jasad renik seperti fitoplankton, zooplankton, chlorella, kutu air, larva serangga, dan serangga air.
Sementara itu, gurame dewasa cenderung lebih menyukai tumbuhan. Gurame dewasa biasanya memakan tumbuhan air yang lunak seperti azolla, hydrilla, kangkung air, genjer, dan apu-apu. Di kolam budi daya, gurame dewasa juga menyukai daun singkong, daun pepaya, dan daun talas atau sente, yang diberikan oleh petani. Namun dalam budi daya secara intensif, pemberian pakan alami belum cukup. Petani biasanya juga memberikan pelet atau pakan buatan pabrik agar pertumbuhanya optimal. .Tanamanair
Ada beberapa jenis tanaman air mengapung  jenis biah (istilah  Bali) yang potensial untuk pakan ikan gurami karena kandungan proteinnya yang cukup tinggi. Di antarnya adalah  biah sawah (Monocharia vaginalis). Ciri utama tanaman ini, memiliki lembar daun berbentuk jantung berwarna hi­jau dan tangkainya panjang.

Tanaman air mengapung yang memiliki akar serabut yang lebat ini biasa tumbuh di areal persawahan. Bila diberikan se­bagai pakan gurami, tanaman ini per­lu dicincang tcrlebih dulu. Dilihat dari nilai gizinya, biah sawah mengandung protein sekitar 12,1 persen.
Jenis tanaman air mengapung lainnya adalah Eceng Gondok (Eichomia crassipes) Tanaman ini memiliki daun lebar yang ditopang oleh tangkai bergelombang menggondok di pangkalnya. Tan­aman yang sering tumbuh sebagai gul­ma ini, memiliki kandungan protein sekitar 13,2 persen dan serat kasar lebih dari 17 persen. Setelah dicincang, tanaman ini dapat diberikan untuk ikan gurami sebagai pakan. Pemberian pakan dari je­nis tanaman ini, sebaiknya dibatasi maksimal 30 persen dari total ransum.

Sebelum menganalisa usaha pembesaran ikan gurame alangkah baiknya kita mengetahui ukuran ikan gurame yang di tebar dan Cara penebaran Gurame agar tidak mudah sttres.
Pemilihan benih gurame untuk pembesaran baiknya ukuran jempol sampai 3 jari di sesuaikan pengalalaman dan cara merawat yang makasimal oleh petani.hal ini di karenakan ikan yang sudah besar akan lebih kuat dari serangan penyakit.

Cara penebaran gurami adalah sebagai berikut ini :

1. Usahakan 1hari sebelum diangkut dari petani, bibit gurami puasa makan pellet selama 1 hari.
2. Setelah ditebar dikolam yang baru, gurami juga puasa 1 hari sehingga total gurami puasa selama 2 hari.
3. baru pada hari selanjutnya gurami siap di beri pellet  dengan campuran 1sendok madu,1sendok gula dan 2sendok susu untuk suplemen,pemberian supleman terserah anda kadang di beri kadang tidak..

Hal diatas dimaksudkan agar gurami tidak mengalami stress dilingkungannya yang baru. Karena kalo baru ditebar ke kolam yang baru trus dikasih pellet, dijamin ikan gurami tidak akan memakannya. Karena gurami masih mengalami stress dilingkungannya yang baru
Analisa Usaha Budidaya Ikan Gurami

Modal :
1.Kolam Tanah : Tanah ukuran 8 X 10 x 1 = 80 M2
2.Bibit gurami : 1600 @Rp 2000/ekor.
3.Pelet : 60 sak dengan harga Rp 240.000/sak. ( per zak berat 30 kg )
4. obat - obatan Rp 400.000,-

Catatan :
* ikan gurami bibit ukuran rokok
* Untuk Pelet kira- kira per ekor butuh 1 Kg pakan Ikan
* Tebar Maksimum 20 ekor / M

Analisa usaha

Modal Tidak Tetap
Bibit gurami         Rp 2000,-  1600 ekor Rp. 3.200.000,-
Pakan         Rp 240.000,-     60 sak
Rp. 14.400.000,-
Obat/prebiotik Rp 400.000,-  1 siklus
Rp.     400.000,-
Total pengeluaran        Rp. 18.000.000,-

Pemasukan/panen :

Asumsi dalam 12 bulan bobot ikan mencapai 1Kg dengan harga Rp 20.000, /Kg. dengan  angka kematian mencapai 10 % Maka sisa gurami yang di panen adalah 1600 -( 10% x 1600 ) X 1 Kg = 1440
Panen : 1440 Kg X Rp 20.000,- = Rp 28.800.000,-

Keuntungan : Panen – Pengeluaran
: Rp 28.800.000 – 18.000.000 = Rp 10.800.000,-
Angka diatas merupakan angka perkiraan yang hasil tepatnya tergantung bagaimana pemeliharaan, berapa harga pakan di tiap daerah serta harga ikan di daerah tersebut.

Data di atas menjelaskan bahwa dalam satu kolam maka anda membutuhkan dana modal tidak tetap sebesar Rp. 18.000.000, ( belum termasuk pembuatan kolam sekitar Rp. 2.000.000 ) dengan keuntungan yang di peroleh Rp 10.800.000,-. untuk satu kolam. Untuk skala usaha dibutuhkan minimal empat kolam produksi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar