Pemberian
pakan buatan untuk ikan harus dilakukan secara benar dan hati-hati supaya
pertumbuhan ikan dapat berlangsung normal. Dengan demikian diharapkan tidak
akan terjadi pemborosan. pemakaian pakan ikan buatan dipengaruhi oleh unsur
cara pemberiannya, frekuensi pemberian, jumlah ransum perhari, suhu air dan
keadaan lingkungan. Untuk benih yang masih kecil pakan diberikan dengan
menyerakkannya secara merata diseluruh permukaan air apabila makanan ikan
berbentuk cairan maka sebaiknya pemberian pakan dilakukan dengan alat
penyemprot (sprayer).
Apabila
pakan ikan yang berbentuk tepung dan remah dapat diberikan dengan cara
ditaburkan menggunakan tangan pada tempat dan waktu yg sama (tetap). Tempat
pemberian pakan sebaiknya ditetapkan didekat pintu pengeluaran air agar ikan
terbiasa untuk menunggu makanannya di tempat tersebut pada waktu yg telah
ditentukan, selain itu sisa-sisa pakan yg tidak termakan oleh ikan tidak
tersebar kemudian membusuk di seluruh kolam. Pakan ikan buatan diberikan secara berangsur-angsur sedikit
demi sedikit sesuai kebiasaan makannya. Apabila kira-kira sepertiga dari jumlah
ikan-ikan yang ada sudah tidak mau lagi memakan makanan yang dilemparkan maka
pemberiannya segera dihentikan, jika sudah diberikan pakannya secara teratur
maka ikan anda akan jauh lebih sehat dan siap untuk dipanen.
Berdasarkan
jumlah pakan yang harus diberikan dalam suatu usaha budidaya dapat dibedakan menjadi
tiga kelompok yaitu :
1. Pemberian pakan secara berlebihan (excess)
Pemberian pakan secara berlebihan atau biasa disebut ad libitum merupakan salah satu cara pemberian pakan
yang biasa diberikan pada fase pemberian pakan untuk larva ikan sampai ukuran
benih ikan pada suatu hatchery. Pada stadia tersebut tingkat konsumsi pakan
masih tinggi hal ini berkaitan dengan kapasitas tampung lambung larva atau
benih ikan masih sangat terbatas, struktur alat pencernaan yang masih belum
sempurna dan ukuran bukaan mulut larva yang masih sangat kecil, sehingga dengan
memberikan pakan dengan sekenyangnya atau ad libitum dimana pakan selalu
tersedia dalam jumlah yang tidak dibatasai maka larva atau benih ikan ini dapat
makan kapanpun juga sesuai dengan keinginan ikan. Tetapi pemberian pakan secara
berlebihan pada fase setelah larva atau nebih akan membawa dampak yang
merugikan bagi sistem perairan dalam suatu usaha budidaya. Dimana pakan ikan
yang berlebihan akan berpengaruh langsung terhadap organisme akuatik (ikan)
yang hidup dalam wadah budidaya dan kondisi lingkungan budidaya tersebut.
Pakan ikan yang berlebihan tidak akan dimakan oleh ikan dan akan
terjadi penumpukan pakan pada wadah budidaya di dasar perairan. Penumpukan
pakan ikan didasar budidaya akan tercampur dengan hasil buangan ikan seperti
feses, urine yang nantinya akan menghasilkan bahan-bahan toksik seperti
amoniak, H2S dan sebagainya yang dihasilkan dari perombakan
bahan-bahan organik tersebut. Kandungan toksik yang tinggi dalam wadah budidaya
akan menyebabkan aktivitas ikan dan terganggu. Oleh karena itu manajemen
pemberian pakan pada ikan harus dilakukan dengan benar disesuaikan dengan
melihat jenis dan umur ikan, lingkungan perairan serta teknik budidaya yang
digunakan.
2. Pemberian pakan sekenyangnya (satiation)
Pada sistem pemberian pakan sekenyangnya adalah suatu usaha para
pembudidaya ikan untuk melakukan pemberian pakan pada ikan yang dibudidayakan
dalam jumlah yang maksimal. Hal ini dapat dilakukan pada ikan budidaya yang
benar-benar sudah diketahui daya tampung lambungnya secara maksimal dalam
setiap pemberian pakan, sehingga pakan ikan yang diberikan semuanya dikonsumsi
oleh ikan. Tetapi dalam kenyataannya sangat sulit bagi para pembudidaya untuk
menerapkan sistem pemberian pakan ini karena untuk menghindari pakan yang
terbuang itu sangat sulit. Oleh karena itu dalam pemberian pakan secara
maksimal akan mudah diterapkan jika ikan yang dibudidayakan sudah terbiasa
dengan jumlah pemberian pakan tersebut setiap hari berdasarkan pengalaman di
lapangan.
3. Pemberian pakan yang dibatasi (restricted)
Pemberian pakan tipe ini adalah pemberian pakan buatan yang biasa
dilakukan dalam suatu usaha budidaya ikan dimana para pembudidaya melakukan
pembatasan jumlah pakan yang diberikan setiap hari. Jumlah pakan yang aka
diberikan setiap hari ini dibatasi berdasarkan hasil suatu penelitian dengan
jumlah pakan tertentu akan diperoleh pertumbuhan ikan yang optimal. Pemberian
pakan dalam budidaya ikan secara intensif biasanya jumlah pakan yang diberikan
dibatasi jumlahnya berdasarkan hasil penelitian dan pengalaman dilapangan.
Berdasarkan
peralatan yang digunakan dalam melakukan pemberian pakan pada usaha budidaya
ikan, ada beberapa metode pemberian pakan yang dapat dilakukan yaitu:
1. Pemberian pakan dengan tangan
Pemberian
pakan dengan cara metode pemberian pakannya menggunakan tangan (disebar).
Metode pemberian pakan dengan tangan ini biasanya disesuaikan dengan stadia dan
umur ikan yang dibudidayakan.
2. Pemberian pakan secara mekanik
Pemberian
pakan dengan cara menggunakan alat bantu pakan yang digerakkan oleh tenaga
mekanik, seperti demand feeder dan automatically feeder yang biasa digunakan
pada budidaya ikan di kolam air deras.
3. Pemberian pakan di Hatchery
Pada beberapa unit hatchery ikan
air laut atau ikan air tawar biasanya dibutuhkan suatu alat bantu untuk
memudahkan proses pemberian pakan. Pada stadia larva ikan merupakan fase kritis
dimana pada fase tersebut dibutuhkan pakan yang tepat jenis, ukuran dan jumlah
dimanayang dimasukkan kedalam pipapipa adalah pakan alami yang telah dibuat
sedemikian rupa sehingga pipa yang berisi pakan alami ini masuk kedalam wadah
pemeliharaan secara otomatis.
Selain
itu yang perlu diperhatikan dalam melakukan pengelolaan pemberian pakan adalah
melakukan pencatatan pemberian pakan yang biasa disebut dengan Feeding record. Dengan membuat suatu catatan tentang
pemberian pakan pada setiap kolam budidaya akan memudahkan untuk memantau perkembangan
setiap kolam budidaya. hal ini merupakan suatu keharusan karena untuk mengetahui tingkat keberhasilan suatu siklus budidaya ikan yang terpenting adalah dengan mengetahui tingkat konversi pakan terhadap pertambahan bobot ikan yang dipelihara. karena pakan merupakan satu faktor produksi terbesar dalam siklus budidaya ikan, sehingga sangat menentukan untung rugi suatu usaha.