Wikipedia

Hasil penelusuran

28 Juni 2018

Macam-macam Teknis Pemberian Pakan pada budidaya Ikan


Pemberian pakan buatan untuk ikan harus dilakukan secara benar dan hati-hati supaya pertumbuhan ikan dapat berlangsung normal. Dengan demikian diharapkan tidak akan terjadi pemborosan. pemakaian pakan ikan buatan dipengaruhi oleh unsur cara pemberiannya, frekuensi pemberian, jumlah ransum perhari, suhu air dan keadaan lingkungan. Untuk benih yang masih kecil pakan diberikan dengan menyerakkannya secara merata diseluruh permukaan air apabila makanan ikan berbentuk cairan maka sebaiknya pemberian pakan dilakukan dengan alat penyemprot (sprayer).
Apabila pakan ikan yang berbentuk tepung dan remah dapat diberikan dengan cara ditaburkan menggunakan tangan pada tempat dan waktu yg sama (tetap). Tempat pemberian pakan sebaiknya ditetapkan didekat pintu pengeluaran air agar ikan terbiasa untuk menunggu makanannya di tempat tersebut pada waktu yg telah ditentukan, selain itu sisa-sisa pakan yg tidak termakan oleh ikan tidak tersebar kemudian membusuk di seluruh kolam. Pakan ikan buatan  diberikan secara berangsur-angsur sedikit demi sedikit sesuai kebiasaan makannya. Apabila kira-kira sepertiga dari jumlah ikan-ikan yang ada sudah tidak mau lagi memakan makanan yang dilemparkan maka pemberiannya segera dihentikan, jika sudah diberikan pakannya secara teratur maka ikan anda akan jauh lebih sehat dan siap untuk dipanen.
Berdasarkan jumlah pakan yang harus diberikan dalam suatu usaha budidaya dapat dibedakan menjadi tiga kelompok yaitu :
1.    Pemberian pakan secara berlebihan (excess)
Pemberian pakan secara berlebihan atau biasa disebut ad libitum merupakan salah satu cara pemberian pakan yang biasa diberikan pada fase pemberian pakan untuk larva ikan sampai ukuran benih ikan pada suatu hatchery. Pada stadia tersebut tingkat konsumsi pakan masih tinggi hal ini berkaitan dengan kapasitas tampung lambung larva atau benih ikan masih sangat terbatas, struktur alat pencernaan yang masih belum sempurna dan ukuran bukaan mulut larva yang masih sangat kecil, sehingga dengan memberikan pakan dengan sekenyangnya atau ad libitum dimana pakan selalu tersedia dalam jumlah yang tidak dibatasai maka larva atau benih ikan ini dapat makan kapanpun juga sesuai dengan keinginan ikan. Tetapi pemberian pakan secara berlebihan pada fase setelah larva atau nebih akan membawa dampak yang merugikan bagi sistem perairan dalam suatu usaha budidaya. Dimana pakan ikan yang berlebihan akan berpengaruh langsung terhadap organisme akuatik (ikan) yang hidup dalam wadah budidaya dan kondisi lingkungan budidaya tersebut.

Pakan ikan yang berlebihan tidak akan dimakan oleh ikan dan akan terjadi penumpukan pakan pada wadah budidaya di dasar perairan. Penumpukan pakan ikan didasar budidaya akan tercampur dengan hasil buangan ikan seperti feses, urine yang nantinya akan menghasilkan bahan-bahan toksik seperti amoniak, H2S dan sebagainya yang dihasilkan dari perombakan bahan-bahan organik tersebut. Kandungan toksik yang tinggi dalam wadah budidaya akan menyebabkan aktivitas ikan dan terganggu. Oleh karena itu manajemen pemberian pakan pada ikan harus dilakukan dengan benar disesuaikan dengan melihat jenis dan umur ikan, lingkungan perairan serta teknik budidaya yang digunakan.

2.    Pemberian pakan sekenyangnya (satiation)
Pada sistem pemberian pakan sekenyangnya adalah suatu usaha para pembudidaya ikan untuk melakukan pemberian pakan pada ikan yang dibudidayakan dalam jumlah yang maksimal. Hal ini dapat dilakukan pada ikan budidaya yang benar-benar sudah diketahui daya tampung lambungnya secara maksimal dalam setiap pemberian pakan, sehingga pakan ikan yang diberikan semuanya dikonsumsi oleh ikan. Tetapi dalam kenyataannya sangat sulit bagi para pembudidaya untuk menerapkan sistem pemberian pakan ini karena untuk menghindari pakan yang terbuang itu sangat sulit. Oleh karena itu dalam pemberian pakan secara maksimal akan mudah diterapkan jika ikan yang dibudidayakan sudah terbiasa dengan jumlah pemberian pakan tersebut setiap hari berdasarkan pengalaman di lapangan.

3.    Pemberian pakan yang dibatasi (restricted)
Pemberian pakan tipe ini adalah pemberian pakan buatan yang biasa dilakukan dalam suatu usaha budidaya ikan dimana para pembudidaya melakukan pembatasan jumlah pakan yang diberikan setiap hari. Jumlah pakan yang aka diberikan setiap hari ini dibatasi berdasarkan hasil suatu penelitian dengan jumlah pakan tertentu akan diperoleh pertumbuhan ikan yang optimal. Pemberian pakan dalam budidaya ikan secara intensif biasanya jumlah pakan yang diberikan dibatasi jumlahnya berdasarkan hasil penelitian dan pengalaman dilapangan.
Berdasarkan peralatan yang digunakan dalam melakukan pemberian pakan pada usaha budidaya ikan, ada beberapa metode pemberian pakan yang dapat dilakukan yaitu:
1.        Pemberian pakan dengan tangan
Pemberian pakan dengan cara metode pemberian pakannya menggunakan tangan (disebar). Metode pemberian pakan dengan tangan ini biasanya disesuaikan dengan stadia dan umur ikan yang dibudidayakan.
2.        Pemberian pakan secara mekanik
Pemberian pakan dengan cara menggunakan alat bantu pakan yang digerakkan oleh tenaga mekanik, seperti demand feeder dan automatically feeder yang biasa digunakan pada budidaya ikan di kolam air deras.
3.        Pemberian pakan di Hatchery
            Pada beberapa unit hatchery ikan air laut atau ikan air tawar biasanya dibutuhkan suatu alat bantu untuk memudahkan proses pemberian pakan. Pada stadia larva ikan merupakan fase kritis dimana pada fase tersebut dibutuhkan pakan yang tepat jenis, ukuran dan jumlah dimanayang dimasukkan kedalam pipapipa adalah pakan alami yang telah dibuat sedemikian rupa sehingga pipa yang berisi pakan alami ini masuk kedalam wadah pemeliharaan secara otomatis.
Selain itu yang perlu diperhatikan dalam melakukan pengelolaan pemberian pakan adalah melakukan pencatatan pemberian pakan yang biasa disebut dengan Feeding record. Dengan membuat suatu catatan tentang pemberian pakan pada setiap kolam budidaya akan memudahkan untuk memantau perkembangan setiap kolam budidaya. hal ini merupakan suatu keharusan karena untuk mengetahui tingkat keberhasilan suatu siklus budidaya ikan yang terpenting adalah dengan mengetahui tingkat konversi pakan terhadap pertambahan bobot ikan yang dipelihara. karena pakan merupakan satu faktor produksi terbesar dalam siklus budidaya ikan, sehingga sangat menentukan untung rugi suatu usaha.

Teknis Budidaya Ikan Gurame


Salah satu ikan yang berpotensi  untuk di budidayakan adalah ikan gurame.  Ikan gurame di Indonesia sangat digemari karena kualitas dagingnya yang empuk, tebal dan tentunya enak. Ikan gurame dengan harga yang cukup mahal sangat sebanding dengan umur budidayanya yang cukup lama, ikan ini menjadi santapan papan atas jenis ikan air tawar mengalahkan ikan nila dan mujair.  Dalam proses budidaya ikan gurame tentunya ada teknik tersendiri untuk ikan gurame yang di budidayakan tersebut bisa cepat besar dan cepat di panen.
 Budidaya ikan gurameagar  cepat besar tentunya harus memperhatikan kolam dan air untuk media budidaya. Usahakan kolam tidak tertutup oleh atap ataupun pohon pohon yang rindang, kolam terkena sinar matahari langsung agar air bisa berwarna hijau mengandung banyak alga hijau dan plankton air seperti habitat asli ikan gurame. Ikan gurame sangat cocok di budidayakan di dataran rendah dengan suhu 25-28 derajat, akan tetapi tidak menutup kemungkinan juga untuk dibudidayakan di  dataran tinggi. Agar ikan gurame cepat besar yang pelu di perhatiakan pertama tentunnya letak kolam yang terkena sinar, warna air hijau dan suhu berkisar 25 28 derajat.
Pemilihan Bibit Budidaya Ikan Gurame
Dalam budidaya ikan gurame sangat berbeda sekali dengan budidaya pendederan ikan gurame, dalam segmen pembesaran benih yang kita beli kurang lebih berbobot seratus gram dengan umur pada segmen pendederan sudah berjalan satu tahun lamanya.  Perlu diperhatikan pula kesehatan bibit tersebut, tidak ada yang terkena jamur dan luka. Dengan demikian Anda akan lebih cepat dalam proses pembesaran ikan karena ikan sehat dengan ukuran sudah agak besar lebih mudah untuk dipelihara. Tingkat kematian bisa di minimalisir dan ikan siap dipanen saat berat berkisar lima kali lipat dari berat awal tebar atau sesuai dengan kebutuhan konsumen.


Persiapan Air Budidaya Ikan Gurame
Sebelum bibit gurame di tebar tentunya air harus di persiapkan terlebih dahulu, buat air didalam kolam beton, tanah maupun terpal menjadi seperti habitat asli ikan gurame. Persiapan air kurang lebih memakan waktu satu minggu, dilakukan dengan cara pemupukan air atau aplikasi probiotik untuk mempercepat pertumbuhan plankton serta biota air lainnya di dalam kolam. Ketika air sudah berwarna hijau, plankton dan biota air lainnya tumbuh di air itu ditandakan air sudah siap untuk di tebar bibit gurame.

Penebaran Benih Budidaya Ikan Gurame
Usahakan penebaran dilakukan di pagi hari sebelum jam 9 pagi, dilakukan adaptasi air dulu sebelum bibit di masukkan di kolam. Adaptasi dilakukan dengan cara memasukkan tong tempat bibit gurame kedalam kolam selama kuarang lebih lima belas menit. Kemudian baru bibit dikeluarkan pelan pelan.

Pemberian Pakan Pada Budidaya Ikan Gurame
Pakan diberikan tiga hari paska penebaran bibit gurame, pakan yang diberikan adalah pakan yang mengandung protein nabati dan hewani.  Untuk mempermudahkan pembudidaya gurame tentunya pakan yang paling mudah didapatkan adalah pellet pabrikan, Kadar protein yang diberikan untuk ikan gurame paling bagus adalah berkisar dari tiga puluh sampai empat puluh persen. Yang perlu diketahui oleh pembudidaya bahwa pada budidaya ikan gurame tidak seperti ikan lele yang bisa seratus persen diberi pakan pellet pabrikan. Untuk ikan gurame antara pakan pabrikan/pellet dengan pakan alami (nabati) harus seimbang, hal itu dikarenakan untuk menjafa kualitas daging ikan gureme agar tidak lembek dan menyusut saat di masak nantinya.
Jam pemberian pakan budidaya ikan gurame harus konsisten dan teratur, diusahakan pemberian pakan setelah kolam atau air terkena sinar matahari sampai tidak terkena matahari. Yaitu berkisar jam 8 sampai jam 5 sore. Pemberian pakan lebih baik sedikit tapi sering dari pada sekaligus banyak tapi hanya 2 kali pemberian pakan.
Pakan nabatai ada banyak disekitar lingkungan kita yaitu dedaunan atau sayur-sayuran seperti daun singkong dan sejenisnya. Semua itu bisa kita berikan untuk santapan nabati ikan gurame yang kita budidayakan.

Pengawasan Budidaya Ikan Gurame
Pengawasan wajib dilakukan oleh setiap budidaya ikan gurame, yaitu mengawasi ikan guarem dari serangan bianatang lainnya yang bersala dari luar kolam, hal itu bisa di cegah sebelumnya dengan memberikan jarring di sekeliling kolam. Pengawasan lainnya adalah pengawasan terhadap perubahan warna air, tingkah laku ikan dan penyakit – penyakit ikan. Semua harus di awasi dan diperhatikan secara maksimal agar bisa ditangani secepat mungkin apabila terjadi sesuatu yang tidak kita harapkan pada budidaya ikan gurame nantinya. Budidaya ikan gurame agar cepat besar memang membutuhkan pengawasan yang cukup ekstra karena untuk berbudidaya ikan gurame tentunya dikeluarkan modal yang tidak sedikit, untuk itu semua harus kita pikirkan secara baik dan matang

Kiat pengendalian hama penyakit ikan gurami

Kolam pemeliharaan sebaiknya dikeringkan terlebih dahulu selama 10-14 hari dan diberi kapur pertanian sebanyak 100-200 gram/m². Semua peralatan sebaiknya direndam dalam larutan kaporir 15-20 mg/liter selama 24 jam kemudian dijemur hingga kering. Ikan gurami yang akan dipelihara sebaiknya direndam dalam larutan disinfektan selama 30-60 menit. Larutan yang biasa digunakan untuk merendam ikan gurami tersebut adalah betadin dengan konsentrasi 50-200 mg/liter. Perendaman ikan gurami bisa juga menggunakan larutan formalin 100-200 mg/liter selama 1-3 jam. Untuk menjaga serangan hama maupun penyakit selama masa pemeliharaan, bisa ditambahkan garam pada kolam pemeliharaan sebanyak 400 gram/m³/bulan. Selain itu, pemberian vaksin melalui pakan setiap 1-1,5 bulan juga sangat berperan mencegah serangan hama penyakit. Pemberian vaksin dilakukan menggunakan vaksin Aeromonas hydrophila 10sel/ml sebanyak 20 ml/kg pakan. Ikan yang terserang jamur segera ditangkap dan direndam dalam larutan garam dapur dengan konsentrasi 20 mg/liter selama 1 jam atau menggunakan larutan malachite green oxalat dengan konsentrasi 1 mg/liter selama 1 jam.

Memacu Pembesaran Ikan Gurami

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mempercepat pembesaran ikan gurami:
  1. Kolam pemeliharaan sebaiknya dibuat lebih dalam karena karakter ikan gurami yang lebih menyukai untuk melakukan pergerakan ke arah vertikal.
  2. Tempat memeliharaan sebaiknya dilaukan pada tempat yang terbuka dengan jumlah oksigen terlarut tinggi.
  3. Kolam pemeliharaan harus dijaga kebersihannya.
  4. Gerakan lamban yang menjadi sifat dasar ikan gurami menjadikannya tidak dominan dalam perebutan pakan dengan ikan-ikan lain. Sehingga lebih disarankan untuk memelihara ikan gurami dengan sistem monokultur.
  5. Agar pakan yang diberikan lebih efisien, sebaiknya gunakan pakan terapung agar ikan gurami yang memiliki karakter bergerak lambat memiliki cukup waktu untuk memakan pakan yang diberikan. Jika menggunakan pakan tenggelam, dikhawatirkan pakan akan tenggelam sebelum ikan gurami memakannya. Pemberian pakan sebaiknya dilakukan dengan frekuensi lebih sering, dengan volume sedikit demi sedikit

25 Juni 2018

Analisa Usaha Budidaya Ikan Gurame


Jenis ikan Gorami adalah ikan yang memiliki dua alat pernafasan yaitu insang dan labirin, ada keistimewaan bisa menyerap oksigen bebas dari udara secara langsung. Habitat aslinya gurame hidup di perairan tawar yang tergenang seperti rawa, danau, dan situ. Namun, beberapa jenis gurame dapat hidup di perairan payau. Selain itu, gurame dapat hidup di habitat air tergenang yang keruh dan tidak dapat ditinggali oleh ikan tawes atau ikan mas. Gurame dapat bertelur dan berkembang biak di air yang keruh sekali pun. Namun, sebenarnya gurame lebih menyukai perairan yang lebih jernih dan tenang.
Ikan ini akan hidup sengsara di perairan yang digenangi tanaman air mengapung seperti eceng gondok. Hal ini karena gurame harus mengambil udara langsung dari udara bebas dengan labirinnya. Alat ini tidak berguna jika gurame tidak dapat menyembul ke permukaan air. Di kolam yang ditutupi tanaman air yang mengapung, gurame akan lebih sering bergerak horisontal.
Jenis ikan Gorami adalah ikan yang memiliki dua alat pernafasan yaitu insang dan labirin, ada keistimewaan bisa menyerap oksigen bebas dari udara secara langsung. Habitat aslinya gurame hidup di perairan tawar yang tergenang seperti rawa, danau, dan situ. Namun, beberapa jenis gurame dapat hidup di perairan payau. Selain itu, gurame dapat hidup di habitat air tergenang yang keruh dan tidak dapat ditinggali oleh ikan tawes atau ikan mas. Gurame dapat bertelur dan berkembang biak di air yang keruh sekali pun. Namun, sebenarnya gurame lebih menyukai perairan yang lebih jernih dan tenang.
Ikan ini akan hidup sengsara di perairan yang digenangi tanaman air mengapung seperti eceng gondok. Hal ini karena gurame harus mengambil udara langsung dari udara bebas dengan labirinnya. Alat ini tidak berguna jika gurame tidak dapat menyembul ke permukaan air. Di kolam yang ditutupi tanaman air yang mengapung, gurame akan lebih sering bergerak horisontal.

Di alam bebas, gurame mempunyai kebiasaan makan makanan yang spesifik pada setiap stadium pertumbuhannya. Gurame stadium larva dan benih umumnya memakan jasad renik seperti fitoplankton, zooplankton, chlorella, kutu air, larva serangga, dan serangga air.
Sementara itu, gurame dewasa cenderung lebih menyukai tumbuhan. Gurame dewasa biasanya memakan tumbuhan air yang lunak seperti azolla, hydrilla, kangkung air, genjer, dan apu-apu. Di kolam budi daya, gurame dewasa juga menyukai daun singkong, daun pepaya, dan daun talas atau sente, yang diberikan oleh petani. Namun dalam budi daya secara intensif, pemberian pakan alami belum cukup. Petani biasanya juga memberikan pelet atau pakan buatan pabrik agar pertumbuhanya optimal. .Tanamanair
Ada beberapa jenis tanaman air mengapung  jenis biah (istilah  Bali) yang potensial untuk pakan ikan gurami karena kandungan proteinnya yang cukup tinggi. Di antarnya adalah  biah sawah (Monocharia vaginalis). Ciri utama tanaman ini, memiliki lembar daun berbentuk jantung berwarna hi­jau dan tangkainya panjang.

Tanaman air mengapung yang memiliki akar serabut yang lebat ini biasa tumbuh di areal persawahan. Bila diberikan se­bagai pakan gurami, tanaman ini per­lu dicincang tcrlebih dulu. Dilihat dari nilai gizinya, biah sawah mengandung protein sekitar 12,1 persen.
Jenis tanaman air mengapung lainnya adalah Eceng Gondok (Eichomia crassipes) Tanaman ini memiliki daun lebar yang ditopang oleh tangkai bergelombang menggondok di pangkalnya. Tan­aman yang sering tumbuh sebagai gul­ma ini, memiliki kandungan protein sekitar 13,2 persen dan serat kasar lebih dari 17 persen. Setelah dicincang, tanaman ini dapat diberikan untuk ikan gurami sebagai pakan. Pemberian pakan dari je­nis tanaman ini, sebaiknya dibatasi maksimal 30 persen dari total ransum.

Sebelum menganalisa usaha pembesaran ikan gurame alangkah baiknya kita mengetahui ukuran ikan gurame yang di tebar dan Cara penebaran Gurame agar tidak mudah sttres.
Pemilihan benih gurame untuk pembesaran baiknya ukuran jempol sampai 3 jari di sesuaikan pengalalaman dan cara merawat yang makasimal oleh petani.hal ini di karenakan ikan yang sudah besar akan lebih kuat dari serangan penyakit.

Cara penebaran gurami adalah sebagai berikut ini :

1. Usahakan 1hari sebelum diangkut dari petani, bibit gurami puasa makan pellet selama 1 hari.
2. Setelah ditebar dikolam yang baru, gurami juga puasa 1 hari sehingga total gurami puasa selama 2 hari.
3. baru pada hari selanjutnya gurami siap di beri pellet  dengan campuran 1sendok madu,1sendok gula dan 2sendok susu untuk suplemen,pemberian supleman terserah anda kadang di beri kadang tidak..

Hal diatas dimaksudkan agar gurami tidak mengalami stress dilingkungannya yang baru. Karena kalo baru ditebar ke kolam yang baru trus dikasih pellet, dijamin ikan gurami tidak akan memakannya. Karena gurami masih mengalami stress dilingkungannya yang baru
Analisa Usaha Budidaya Ikan Gurami

Modal :
1.Kolam Tanah : Tanah ukuran 8 X 10 x 1 = 80 M2
2.Bibit gurami : 1600 @Rp 2000/ekor.
3.Pelet : 60 sak dengan harga Rp 240.000/sak. ( per zak berat 30 kg )
4. obat - obatan Rp 400.000,-

Catatan :
* ikan gurami bibit ukuran rokok
* Untuk Pelet kira- kira per ekor butuh 1 Kg pakan Ikan
* Tebar Maksimum 20 ekor / M

Analisa usaha

Modal Tidak Tetap
Bibit gurami         Rp 2000,-  1600 ekor Rp. 3.200.000,-
Pakan         Rp 240.000,-     60 sak
Rp. 14.400.000,-
Obat/prebiotik Rp 400.000,-  1 siklus
Rp.     400.000,-
Total pengeluaran        Rp. 18.000.000,-

Pemasukan/panen :

Asumsi dalam 12 bulan bobot ikan mencapai 1Kg dengan harga Rp 20.000, /Kg. dengan  angka kematian mencapai 10 % Maka sisa gurami yang di panen adalah 1600 -( 10% x 1600 ) X 1 Kg = 1440
Panen : 1440 Kg X Rp 20.000,- = Rp 28.800.000,-

Keuntungan : Panen – Pengeluaran
: Rp 28.800.000 – 18.000.000 = Rp 10.800.000,-
Angka diatas merupakan angka perkiraan yang hasil tepatnya tergantung bagaimana pemeliharaan, berapa harga pakan di tiap daerah serta harga ikan di daerah tersebut.

Data di atas menjelaskan bahwa dalam satu kolam maka anda membutuhkan dana modal tidak tetap sebesar Rp. 18.000.000, ( belum termasuk pembuatan kolam sekitar Rp. 2.000.000 ) dengan keuntungan yang di peroleh Rp 10.800.000,-. untuk satu kolam. Untuk skala usaha dibutuhkan minimal empat kolam produksi.