Wikipedia

Hasil penelusuran

08 Mei 2018

Analisa Usaha Kegiatan Budidaya Ikan Patin


Ikan patin sudah mulai populer di hampir seluruh wilayah tanah air. Ada beberapa metode budidaya pembesaran ikan patin antara lain karamba, KJA, serta di kolam tanah baik itu kolam dangkal maupun di kolam dalam. Diantara metode-metode budidaya pembesaran ikan patin tersebut, budidaya dikolam dalam adalah yang paling unggul karena dapat meningkatkan produksi sampai 2 (dua) kali lipat serta dapat memperbaiki kualitas daging ikan patin itu sendiri, yaitu mencegah daging patin berbau lumpur mengingat sifat patin yang membawa makanannya ke dasar lumpur. Dengan kolam yang dalam, pakan langsung cepat masuk ke mulutnya. Sebaliknya apabila kolam tidak dalam, maka lumpur akan termakan ikan patin.

Kualitas Air Persyaratan kualitas air untuk budidaya pembesaran ikan patin adalah :
 a. Suhu antara 25-32oC dengan pH 5-9;
b. Kadar ammoniak (NH3) < 0,01 mg/l;
c. Kecerahan kolam hingga 50 cm;
d. Perairan agak tenang;
e. Kadar oksigen minimum 4 mg/liter air;
f. Kandungan karbondioksida kurang dari 5 mg/liter.

Sarana
a.       Benih Ukuran benih yang digunakan 3 - 6 inchi, bobot 16-20 gr dengan kepadatan 33 ekor/m2.
b.      Pakan Pakan buatan dengan kandungan protein >25%.
c.       Peralatan Peralatan yang diperlukan adalah genset/tenaga listrik, pompa air, timbangan, ember, drum, hapa, scoop net/lambit, dan jaring.
d.      Sedangkan peralatan laboratorium antara lain pengukur kualitas air (termometer, DO meter, refraktometer, kertas lakmus) dan kincir air yang digunakan untuk meningkatkan oksigen di tambak .
 


Kunci keberhasilan dalam budidaya ikan patin ini ada 3 yaitu :
  1. Pahami atau kuasai dulu ilmu tentang cara budidaya nya,
  2. Jangan berani ambil resiko, dan
  3. Perhatikan dan jaga kebersihan kolam budidaya.
Jika ketiga hal diatas sudah di kuasai saya jamin usaha budidaya ikan patin anda akan berhasil dan sukses namun sebaliknya jika anda tidak memperhatikan ke tiga hal tersebut jangan harap usaha anda akan bertahan lama.
Adapun langkah-langkah budidaya ikan patin yaitu :
1. Persiapan kolam atau lahan
Langkah yang pertama yaitu buat lah kolam dengan ukuran yang sesuai dengan lahan yang ada atau lahan yang akan anda gunakan, dan yang kedua sebelum kolam di isi air sebaik nya di gemburkan dulu dan yang terakhir yaitu sebelum kolam di isi air taburi dulu kolam dengan garam secukup nya dengan tujuan untuk membasmi bakteri yang terdapat pada tanah.
2. Pemupukan
Sebelum kolam di isi benih atau bibit ikan, sebaik nya lakukan dulu pemupukan dengan tujuan agar di dalam kolam nantinya sudah tersedia makanan saat benih ikan di masukan, dan cara pemupukan ini yaitu dengan menggunakan pupuk kandang yang sudah di jemur kurang lebih dua hari, kemudian di masukan ke dalam karung.
Selanjut nya setelah pupuk de masukan ke dalam karung, ceburkan ke dalam air kolam yang sudah di beri urea dan agar karung tidak mengapung di permukaan kolam, sebaik  nya  di kasih pemberat seperti batu, kemudian setelah 4 hari barulah benih atau bibit di masukan kedalam kolam tersebut.
3. Penebaran benih
Sebelum benih di tebar, benih harus di adaptasikan dulu dengan menggunakan air kolam yang akan di gunakan, yaitu dengan cara ambil air dengan ember, terus masukan benih kedalam ember yang berisi air kolam selama kurang lebih 15 sampai 20 menit setelah itu barulah benih dapat di tabur ke dalam kolam.
1.       Investasi
komponen
jumlah
harga (Rp)
total biaya (Rp)
penyustn/ periode pemeliharaan (Rp)
terpal
4 lembar
170.000
680.000
68.000
penutup plastik
2 lembar
25.000
50.000
5.000
bambu
40 potong
10.000
400.000
40.000
pipa paralon
2 meter
30.000
60.000
6.000
baskom
2 buah
20.000
40.000
4.000
kabel listrik
40 meter
3.000
120.000
12.000
bohlam
4 buah
6.000
24.000
2.000
lain-lain
-
-
100.000
-
JUMLAH


1.474.000
137.000

2.       Biaya Operasional
Komponen
Jumlah
Harga (Rp)
Total Biaya (Rp)
Benih
1.200 ekor
200
240.000
Pakan
700 Kg
5000
3.500.000
Obat-obatan
1 Paket
100.000
100.000
Tenaga Kerja
1 Orang
400.000
400.000
Lain-lain
-

160.000
JUMLAH


4.400.000

3.       Biaya Tetap
a.  Penyusutan per periode                            Rp.       137.000
Total biaya (2+3)                                        = Rp. 4.537.000

4.       Penerimaan
Hasil Panen 570 Kg X @Rp.11.000 = Rp. 6.270.000

5.       Laba Operasional (4-2)
Rp.6.270.000 – Rp. 4.400.000 = Rp. 1.870.000



6.       Laba Bersih sebelum pajak (4-(2+3)
Rp. 6.270.000 – Rp. 4.537.000 = Rp. 1.733.000

7.       Laba Bersih per tahun
Rp. 1.733.000 X 3 = Rp. 5.199.000

8.       Arus kas
= Laba Bersih + penyusutan
= Rp. 5.199.000 + Rp. 137.000 = Rp. 5.336.000

9.       Rentabilitas Ekonomi
Laba Operasional                                   X 100%
Investasi + Biaya Operasional
= 1.870.000  X 100% = 55,9% > 5%, layak usaha
    3.344.000

 10.         rasio perbandingan (R/C)
6.270.000  =  1,38  > 1 , layak usaha
4.537.000

11.      Jangka Waktu Pengembalian
            Investasi + biaya Operasional
                                Arus Kas
= 3.344.000   = 0,63 tahun = 8bln
   5.336.000

12. titik Impas
BEP Vol. Produksi = Total Biaya   
                                       Harga / Kg
= Rp. 4.537.000  = 412,5 Kg
   RP. 11.000
Artinya titik impas akan tercapai ketika kolam terpal telah menghasilkan ikan Patin sebanyak 412,5 Kg

BEP Harga Produksi = Total Biaya  
                                                Total produksi
                                = Rp. 4.537.000  = Rp.7.950
                                                570Kg
Artinya titik impas dari usaha budidaya ikan patin akan dicapai pada harga nya adalah Rp. 7.950/Kg


Perkiraan pendapatan ini merupakan perkiraan kasar, bisa lebih rendah dan bisa lebih tinggi tergantung dari pengelolaan dan keuletan si pengusaha. Analis perhitungan ini sebagai gambaran bidang usaha pembesaran saja tapi bisa juga untuk usaha lain sebagai contoh dalam menghitung rencana usaha.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar