Keberhasilan budidaya ikan ditentukan oleh keberhasilan dalam pengelolaan
air, baik dari segi kuantitas maupun kualitas air, terlebih pada budidaya ikan
intensif atau super-intensif. Ketersediaan air harus selalu terjaga
sehingga air kolam budidaya dapat terus diganti sesuai kebutuhan.
Kualitas air untuk budidaya ikan harus memenuhi syarat agar pertumbuhan
ikan dapat optimum.
Parameter kualitas air untuk budidaya ikan air tawar dijelaskan di bawah
ini.
1. FAKTOR FISIKA AIR
Faktor fisika air meliputi temperatur, kecerahan, dan kekeruhan air.
Ketiganya berpengaruh besar terhadap keberhasilan budidaya ikan. Bila salah
satu saja tidak memenuhi syarat, ikan tentu tidak akan dapat tumbuh optimal.
a. Temperatur Air
Temperatur atau suhu air adalah ukuran tinggi rendahnya panas air yang
berada di tempat budidaya, baik kolam, karamba, maupun karamba jaring
apung.
Temperatur air dipengaruhi oleh radiasi cahaya matahari sebagai sumber
energi, suhu udara musim, dan lokasi. Air mempunyai kapasitas yang besar untuk
menyimpan panas sehingga suhunya relatif konstan dibanding suhu udara.
Energi cahaya matahari sebagian besar diserap di lapisan permukaan air.
Intensitas cahaya matahari semakin kedalam semakin berkurang. Transfer panas
dari lapisan atas ke bawah tergantung kekuatan pengadukan air oleh angin. Untuk
meningkatkannya maka dipasang kincir angin. semakin tinggi konsentrasi bahan
terlarut dalam air maka akan tinggi penyerapan panasnya.
Suhu air mempengaruhi densitasnya. semakin tinggi suhu air, densitasnya semakin rendah (gr/cm3). Perbedaan densitas air dilapisan atas dan di lapisan bawah dapat menyebabkan stratifikasi. Air yang lebih hangat berada dilapisan atas, sementara air yang lebih dingin berada pada lapisan bawah.
Suhu air mempengaruhi densitasnya. semakin tinggi suhu air, densitasnya semakin rendah (gr/cm3). Perbedaan densitas air dilapisan atas dan di lapisan bawah dapat menyebabkan stratifikasi. Air yang lebih hangat berada dilapisan atas, sementara air yang lebih dingin berada pada lapisan bawah.
Suhu yang mematikan untuk hampir semua semua jenis ikan adalah 10-11 drajat
celsius selama beberapa hari. Nafsu makan ikan menurun pada suhu di bawah
16 drajat celsius, sementara reproduksi ikan mengalami penurunan pada suhu di
bawah 21 drajat celsius.
Batas optimum suhu berbeda beda, tergantung berbagai faktor lain, seperti pH, DO, altitude (ketinggian tempat), kedalaman air, dan cuaca.
Berikut ini tabel suhu perairan yang optimum untuk pertumbuhan ikan air tawar.
Batas optimum suhu berbeda beda, tergantung berbagai faktor lain, seperti pH, DO, altitude (ketinggian tempat), kedalaman air, dan cuaca.
Berikut ini tabel suhu perairan yang optimum untuk pertumbuhan ikan air tawar.
NO
|
JENIS
IKAN
|
TEMPERATUR
OPTIMUM
|
1.
|
TAWES
|
20 – 33 0C
|
2.
|
NILEM
|
18 – 28 0C
|
3.
|
MAS
|
20 – 25 0C
|
4.
|
PATIN
|
28 – 32 0C
|
5.
|
BAWAL
|
25 – 30 0C
|
6.
|
GURAME
|
24 – 28 0C
|
7.
|
NILA
|
25 – 30 0C
|
8.
|
SIDAT
|
28 – 29 0C
|
9.
|
LELE
|
25 – 30 0C
|
10.
|
GABUS
|
25 – 30 0C
|
b. Kecerahan
Kecerahan air atau transparansi adalah daya tembus cahaya matahari ke dalam
perairan. Kecerahan air dipengaruhi oleh kerapatan plankton dan kekeruhan yang
disebabkan oleh partikel tanah terlarut.
Pengukuran kecerahan air sering dilakukan pada budidaya intensif maupun
super-intensif. Alat untuk mengukur kecerahan air adalah Piring Seichi (Seichi
Disc). Piring seichi dibuat dari papan bundar berdiameter 20 cm berwarna putih
hitam selang-seling membentuk 4 bagian, dilengkapi batang kayu dengan penunjuk
kedalaman.
Kecerahan air bisa dipakai sebagai indikator untuk melihat kerapatan
plankton di perairan. Tingkat kecerahan air yang baik untuk budidaya adalah 100
- 60 cm. Artinya, pada kedalaman 60 - 100 cm, cahaya matahari masih bisa
menembus. Pada kecerahan 20 cm, kerapatan plankton sudah pada ambang batas
berbahaya karena justru menurunkan kualitas air secara umum.
C. Kekeruhan Air
C. Kekeruhan Air
Kekeruhan air mempengaruhi kemampuan air untuk meneruskan cahaya ke dalam
air. Kekeruhan pada air kolam, karamba dan karamba jaring apung disebabkan oleh
koloid partikel-partikel lumpur dan bahan organik terlarut.
Air dengan tingkat kekeruhan tertentu malah berdampak baik bagi pertumbuhan ikan karena kekeruhan itu mengurangi intensitas sinar yang masuk ke dalam air.
Air dengan tingkat kekeruhan tertentu malah berdampak baik bagi pertumbuhan ikan karena kekeruhan itu mengurangi intensitas sinar yang masuk ke dalam air.
Kondisi didalam air yang tidak terlalu terang justru mengakibatkan ikan
lebih bernafsu untuk makan.
Air yang keruh karena partikel lumpur membuat lumut atau ganggang terhambat
pertumbuhannya. Air yang keruh pun
membantu ikan menghindar dari predator, mengingat predator umumnya lebih
menyukai air yang jernih.
2. FAKTOR KIMIA AIR
Faktor kimia air meliputi kadar oksigen terlarut, derajat keasaman, kadar
amonia (MH3), kadar karbon dioksida (CO2) terlarut dalam kolam / karamba
/ KJA, alkalinitas dan kesadahan total. Berikut faktor kimia air yang paling
sering berpengaruh dalam budidaya ikan, yaitu derajat keasaman (pH).
a. Derajat Keasaman Air
Derajat keasaman air dibagi menjadi tiga, yaitu pH rendah (asam), pH netral
dan pH tinggi (basa). Derajat keasaman air dipengaruhi oleh ion Hidrogen (H+).
Air menjadi asam apabila pH <7 dan dikatakan basa bila PH >7.
Derajat keasaman air budidaya yang memenuhi syarat adalah 5 - 8,5. Untuk budidaya ikan air tawar pH yang cocok adalah 6,5 - 7,5. Syarat lain yang penting adalah fluktuasi atau perbedaan pH pagi dan siang tidak lebih dari 1. Misalnya, pagi hari pH air pada kolam / karamba / karamba jaring apung adalah 6,5 maka pH pada siang hari tidak boleh mencapai angka 8.
Derajat keasaman air budidaya yang memenuhi syarat adalah 5 - 8,5. Untuk budidaya ikan air tawar pH yang cocok adalah 6,5 - 7,5. Syarat lain yang penting adalah fluktuasi atau perbedaan pH pagi dan siang tidak lebih dari 1. Misalnya, pagi hari pH air pada kolam / karamba / karamba jaring apung adalah 6,5 maka pH pada siang hari tidak boleh mencapai angka 8.
Derajat keasaman dipengaruhi oleh aktifitas ikan dan organisme lain, yaitu
pernafasan (respirasi). Respirasi menghasilkan CO2 yang mengakibatkan pH menurun.
Jadi pada malam hari pH air cenderung lebih rendah dibanding siang hari.
Berikut ini pH air yg sesuai untuk ikan air tawar.
Berikut ini pH air yg sesuai untuk ikan air tawar.
JENIS IKAN
|
pH
|
Ikan Tawes
|
6.5 – 7.5
|
Ikan Nilem
|
6.5 – 7.5
|
Ikan Mas
|
7 – 8
|
Ikan Patin
|
6 – 7
|
Ikan Bawal
|
7 – 8
|
Ikan Gurame
|
6.5 – 8
|
Ikan Nila
|
6.5 – 8.5
|
Ikan Sidat
|
7 – 8
|
Ikan Lele
|
6.5 – 8
|
Ikan Gabus
|
6 – 7.5
|
Untuk menunjang keberlangsungan budidaya ikan air tawar di kolam , kwalitas air dapat dijaga dengan cara penambahan air bersih
kedalam kolam budidaya secara berkala,atau bisa juga dengan penambahan
formula khusus perawatan air kolam .
Cara pembuatan formula khusus lele:
Cara pembuatan formula khusus lele:
- Siapkan air bersih 14liter didalam blong.
- Probiotik 1liter.
- Gula merah 1kg.
- Pakan lele/ pelet 1kg.
- Dedak halus 2kg.
- Ragi tape 2 butir
- yakult 2 botol
Taburkan formula khusus lele ini, pagi hari saat ada sinar matahari rata pada air kolam. Pemberian juga harus melihat luas lahan kolam, serta umur pemeliharaan ikan.
Formula ini dianjurkan untuk sekali pakai, dan dapat dibuat serta digunakan pada air kolam dengan rentang waktu 7-10 hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar