Wikipedia

Hasil penelusuran

25 Mei 2018

pengelolaan kualitas air kolam budidaya


Keberhasilan budidaya ikan ditentukan oleh keberhasilan dalam pengelolaan air, baik dari segi kuantitas maupun kualitas air, terlebih pada budidaya ikan intensif atau super-intensif. Ketersediaan air harus selalu terjaga sehingga air kolam budidaya dapat terus diganti sesuai kebutuhan.

Kualitas air untuk budidaya ikan harus memenuhi syarat agar pertumbuhan ikan dapat optimum.
Parameter kualitas air untuk budidaya ikan air tawar dijelaskan di bawah ini.

1. FAKTOR FISIKA AIR
Faktor fisika air meliputi temperatur, kecerahan, dan kekeruhan air. Ketiganya berpengaruh besar terhadap keberhasilan budidaya ikan. Bila salah satu saja tidak memenuhi syarat, ikan tentu tidak akan dapat tumbuh optimal.

a. Temperatur Air
Temperatur atau suhu air adalah ukuran tinggi rendahnya panas air yang berada di tempat budidaya, baik kolam, karamba, maupun karamba jaring apung. 


Temperatur air dipengaruhi oleh radiasi cahaya matahari sebagai sumber energi, suhu udara musim, dan lokasi. Air mempunyai kapasitas yang besar untuk menyimpan panas sehingga suhunya relatif  konstan dibanding suhu udara.

Energi cahaya matahari sebagian besar diserap di lapisan permukaan air. Intensitas cahaya matahari semakin kedalam semakin berkurang. Transfer panas dari lapisan atas ke bawah tergantung kekuatan pengadukan air oleh angin. Untuk meningkatkannya maka dipasang kincir angin. semakin tinggi konsentrasi bahan terlarut dalam air maka akan tinggi penyerapan panasnya.

Suhu air mempengaruhi densitasnya. semakin tinggi suhu air, densitasnya semakin rendah (gr/cm3). Perbedaan densitas air dilapisan atas dan di lapisan bawah dapat menyebabkan stratifikasi. Air yang lebih hangat berada dilapisan atas, sementara air yang lebih dingin berada pada lapisan bawah.

Suhu yang mematikan untuk hampir semua semua jenis ikan adalah 10-11 drajat celsius selama beberapa hari. Nafsu makan ikan menurun pada suhu di bawah 16 drajat celsius, sementara reproduksi ikan mengalami penurunan pada suhu di bawah 21 drajat celsius. 

Batas optimum suhu berbeda beda, tergantung berbagai faktor lain, seperti pH, DO, altitude (ketinggian tempat), kedalaman air, dan cuaca. 


Berikut ini tabel suhu perairan yang optimum untuk pertumbuhan ikan air tawar.


NO
JENIS  IKAN
TEMPERATUR OPTIMUM
1.        
TAWES
20 – 33 0C
2.        
NILEM
18 – 28 0C
3.        
MAS
20 – 25 0C
4.        
PATIN
28 – 32 0C
5.        
BAWAL
25 – 30 0C
6.        
GURAME
24 – 28 0C
7.        
NILA
25 – 30 0C
8.        
SIDAT
28 – 29 0C
9.        
LELE
25 – 30 0C
10.    
GABUS
25 – 30 0C
b. Kecerahan
Kecerahan air atau transparansi adalah daya tembus cahaya matahari ke dalam perairan. Kecerahan air dipengaruhi oleh kerapatan plankton dan kekeruhan yang disebabkan oleh partikel tanah terlarut.

Pengukuran kecerahan air sering dilakukan pada budidaya intensif maupun super-intensif. Alat untuk mengukur kecerahan air adalah Piring Seichi (Seichi Disc). Piring seichi dibuat dari papan bundar berdiameter 20 cm berwarna putih hitam selang-seling membentuk 4 bagian, dilengkapi batang kayu dengan penunjuk kedalaman.

Kecerahan air bisa dipakai sebagai indikator untuk melihat kerapatan plankton di perairan. Tingkat kecerahan air yang baik untuk budidaya adalah 100 - 60 cm. Artinya, pada kedalaman 60 - 100 cm, cahaya matahari masih bisa menembus. Pada kecerahan 20 cm, kerapatan plankton sudah pada ambang batas berbahaya karena justru menurunkan kualitas air secara umum.

C. Kekeruhan Air
Kekeruhan air mempengaruhi kemampuan air untuk meneruskan cahaya ke dalam air. Kekeruhan pada air kolam, karamba dan karamba jaring apung disebabkan oleh koloid partikel-partikel lumpur dan bahan organik terlarut.

Air dengan tingkat kekeruhan tertentu malah berdampak baik bagi pertumbuhan ikan karena kekeruhan itu mengurangi intensitas sinar yang masuk ke dalam air.
Kondisi didalam air yang tidak terlalu terang justru mengakibatkan ikan lebih bernafsu untuk makan.

Air yang keruh karena partikel lumpur membuat lumut atau ganggang terhambat pertumbuhannya.  Air yang keruh pun membantu ikan menghindar dari predator, mengingat predator umumnya lebih menyukai air yang jernih.



2. FAKTOR KIMIA AIR
Faktor kimia air meliputi kadar oksigen terlarut, derajat keasaman, kadar amonia (MH3), kadar karbon dioksida (CO2) terlarut dalam kolam / karamba / KJA, alkalinitas dan kesadahan total. Berikut faktor kimia air yang paling sering berpengaruh dalam budidaya ikan, yaitu derajat keasaman (pH).

a. Derajat Keasaman Air
Derajat keasaman air dibagi menjadi tiga, yaitu pH rendah (asam), pH netral dan pH tinggi (basa). Derajat keasaman air dipengaruhi oleh ion Hidrogen (H+). Air menjadi asam apabila pH <7 dan dikatakan basa bila PH >7.

Derajat keasaman air budidaya yang memenuhi syarat adalah 5 - 8,5. Untuk budidaya ikan air tawar pH yang cocok adalah 6,5 - 7,5. Syarat lain yang penting adalah fluktuasi atau perbedaan pH pagi dan siang tidak lebih dari 1. Misalnya, pagi hari pH air pada kolam / karamba / karamba jaring apung adalah 6,5 maka pH pada siang hari tidak boleh mencapai angka 8.

Derajat keasaman dipengaruhi oleh aktifitas ikan dan organisme lain, yaitu pernafasan (respirasi). Respirasi menghasilkan CO2 yang mengakibatkan pH menurun. Jadi pada malam hari pH air cenderung lebih rendah dibanding siang hari.

Berikut ini pH air yg sesuai untuk ikan air tawar.


JENIS IKAN
pH
Ikan Tawes
6.5 – 7.5
Ikan Nilem
6.5 – 7.5
Ikan Mas
7 – 8
Ikan Patin
6 – 7
Ikan Bawal
7 – 8
Ikan Gurame
6.5 – 8
Ikan Nila
6.5 – 8.5
Ikan Sidat
7 – 8
Ikan Lele
6.5 – 8
Ikan Gabus
6 – 7.5


 Untuk menunjang keberlangsungan budidaya ikan air tawar di kolam , kwalitas air dapat dijaga dengan cara penambahan air bersih kedalam kolam budidaya secara berkala,atau bisa juga dengan penambahan formula khusus perawatan air kolam .
Cara pembuatan formula khusus lele:

  1. Siapkan air bersih 14liter didalam blong.
  2. Probiotik 1liter.
  3. Gula merah 1kg.
  4. Pakan lele/ pelet 1kg.
  5. Dedak halus 2kg.
  6. Ragi tape 2 butir
  7. yakult 2 botol
Setelah semua bahan terkumpul, masukkan semua bahan kedalam blong plastik lalu aduk hingga merata. Setelah itu, tutup rapat blong. Aduk formula pada pagi dan sore hari lalu tutup rapat kembali. Setelah 3 hari, buka formula lalu lihat hasilnya. Jika formula sudah berubah warna dan bau menyerupai khas probiotik, bisa dipastikan formula sudah aman dan siap untuk digunakan.
Taburkan formula khusus lele ini,  pagi hari saat ada sinar matahari rata pada air kolam. Pemberian juga harus melihat luas lahan kolam, serta umur pemeliharaan ikan.
Formula ini dianjurkan untuk sekali pakai, dan dapat dibuat serta digunakan pada air kolam dengan rentang waktu 7-10 hari. 
























Tidak ada komentar:

Posting Komentar