Wikipedia

Hasil penelusuran

26 Februari 2019

seluk beluk budidaya ikan cupang

Ikan Cupang memiliki nama latin Betta splendens, ikan ini banyak memiliki penggemar selain untuk aduan juga menjadi ikan hias. Ikan cupang banyak dikenal dan dipelihara oleh masyarakat sejak tahun 1960-an tetapi variasi dan warnanya belum seelok sekarang. Pada tahun 1970 ikan cupan jenis baru dimasukkan ke Indonesia jenis tersebut ada yang bersirip pendek dan bersirip panjang. Cupang sirip pendek dijadikan cupang aduang dan yang sirip panjang dijadikan ikan hias karena ekornya lebih indah. Oleh karena itu ikan cupang sangat prospek untuk dibudidayakan melihat peluang pasar yang terbuka lebar.
Ikan cupang baik itu yang bersirip pendek maupun panjang sama-sama meiliki sifat agresif. Kehebatan dari ikan cupang ini adalah adanya labirin dalam sistem pernafasannya yang membuat dapat bertahan hidup pada kondisi kandungan oksigen dalam air yang minim. Ikan ini memiliki ukuran yang kecil, paling besar ukurannya adalah 5 cm. ciri-ciri cupang yang baik dapat dilihat dari bentuk tubuhnya yang tidak cacat dan proporsional, siripnya panjang dan lebar serta terlihat rapi, warna tubuhnya cemerlang dan memiliki mental yang bagus. Kondisi demikian membuat cupang terlihat sangat anggun ketika mulai agresif.
Ikan cupang digolongkan dalam berbagai kategori :
  1. Berdasarkan warna dasarnya
ikan cupang warna dasar merah
Berdasarkan warna dasarnya maksudnya adalah tubuh dan siripnya memiliki satu warna. Misalnya : berwarna biru, merah, atau hitam.
  1. Berdasarkan warna kombinasinya
ikan cupang dengan warna kombinasi
Berdasarkan warna kombinasinya maksudnya adalah memiliki warna lebih dari satu macam.
  1. Cupang maskot
maskot
Disebut cupang maskot jika kepalanya putih dengan bercak merah
  1. Cupang unik
Dikatakan cupang unik jika cupang tersebut memiliki keunikan dibandingkan dengan cupang pada umumnya misalnya memiliki ekor yang terbelah.
Ikan cupang merupakan ikan hias yang diperdagangkan, penggemarnya pun relatif banyak tidak hanya anak-nak namun juga orang dewasa pun ikut menggemarinya, karena itu ikan ini banyak sekali dicari orang. Bahkan soal harga ada yang bisa mencapai jutaan rupiah.
PENGENALAN IKAN CUPANG
  1. Bagian Tubuh
bagian tubuh ikan cupang
  1. Habitat
Habitat adalah tempat hidup sutu makhluk hidup. Pertumbuhan makhluk hidup akan maksimal jika berada di habitatnya. Habitat cupang dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu : keasaman (pH) dan suhu air. Cupang hanya cocok hidup di air dengan pH 6.5-7.2 . Suhu air yang cocok untuk kehidupan cupang adalah 24-300C.
Ikan cupang hanya dapat ditemuai pada daerah yang memiliki iklim tropis, tempat hidupnya di sungai, rawa, dan persawahan. Namun, biasanya ikan ini berada di daerah yang berpohonan, selain itu ikan ini hidupnya berkoloni.
  1. Makanan
Makanan alami ikan cupang cukup beragam. Misalnya : kutu air, cacing sutra dan jentik nyamuk.
1.       Kutu air
Kutu air menjadi makanan cupang adalah jenis Daphnia sp, kutu air ini berukuran 0.2-0.5 mm. warna tubuhnya terlihat kemerahan, hidupnya mengambang di air dan berkelompok, karena itu dapat membuat tampilan air menjadi merah. Kutu air ini cocok untuk menjadi makanan cupang umur 7-30 hari.
2.      Cacing sutra
Cacing sutra juga disebut sebgai cacing rambut, binatang ini berukuran 0,5-1 cm dan berwarna merah. Cacing ini hidupnya bergerombol. Cacing jenis ini mudah ditemukan pada tepian sungai kecil dan di dalam lumpur sungai tepatnya yang airnya dangkal dan keruh. Cacing ini cocok untuk menjadi makanan cupang dengan umur diatas 1 bulan.
3.      Jentik nyamuk
Jentik nyamuk atau dalam bahasa jawa disebut dengan “uget-uget” cocok untuk menjadi makanan cupang sebelum jentik tersebut berubah menjadi nyamuk, larva tersebut membutuhkan waktu 5-6 hari untuk berubah. Panjang tubuh jentik nyamuk adalah 10-25 mm, jentik nyamuk ini ada berbagai macam tergantung jenis nyamuk sebagai induknya tetapi sebagain besar jentik yang dijadikan sebagai makanan cupang yang berumur 2-3 bulan memiliki umur 2-3 hari, sebelum nanti pada hari ke 6 berubah menjadi nyamuk.
PEMBIBITAN IKAN CUPANG
Budidaya ikan cupang tidaklah sulit, budidaya ini tidak membutuhkan waktu khusus. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan diantaranya pemilihan induk, pemijahan, pengawinan, dan perawatan anaknya.
  1. Pemilihan Induk
cupang betina
Cupang jantan dan betina cukup mudah dibedakan, cupang jantan memiliki warna indah dan sirip yang panjang, sedangkan cupang betina warnanya kurang indah dan siripnya pendek. Cupang yang nantinya dijadikan induk haruslah ikan pilihan. Ikan ini harus memiliki persyaratan yang telah ditentukan. Berikut persyaratan untuk induk ikan cupang jantan dan betina:
No
Kriteria
Cupang Jantan
Cupang Betina
1
Umur
4 Bulan
4 Bulan
2
Gerakan
Agresif dan lincah
Lambat
3
Bentuk badan dan sirip
Badan Panjang, Sirip Panjang
Badan Membulat, Sirip Pendek
4
Warna badan dan Sirip
Warnanya indah
Warnanya tidak menarik
5
Kondisi
Sehat dan tidak terjangkit penyakit
Sehat dan tidak terjangkit penyakit
6
Kebiasaan berenang
Berenang di tengah/dasar air (bukan di permukaan)
Berenang di tengah/dasar air (bukan di permukaan)
 
cupang jantan
  1. Pemijahan
Pemijahan ikan cupang dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut :
1.       Siapkan pasangan yang akan dikawinkan
2.      Siapkan sepasang lagi untuk cadangan bila tidak berjodoh
3.      Berikan makan pasangan tersebut dua kali sehari. Pakan yang diberikan bisa berupa jentik nyamuk atau kutu air.
4.      Hindari pemberian pakan cacing sutra pada ikan betina. Hak itu bisa menyebabkan ikan betina sulit untuk bertelur
5.      Tempatkan ikan jantan dan betina dalam wadah yang berdampingan. Tujuannya adalah agar mereka dapat saling melihat
6.      Selanjutnya, biarkan mereka diisolasi kurang lebih 3 hari.
  1. Pengawinan
Pengawinan cupang dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut :
1.       Pilihlah induk cupang seperti kriteria diatas
2.      Buatlah tempat pemijahan dengan kriteria : tidak perlu luas dan memiliki suhu antara 210C-310C, kedalaman air kurang lebih 25 cm
3.      Berikan tanaman air seperti enceng gondok atau serabut rapia untuk tempat menempelnya telur.
4.      Masukkan cupang jantan ke tempat pemijahan
5.      Biarkan cupang jantan tersebut hingga membuat sarang busa
6.      Jika busa sudah di permukaan air, masukkan cupang betinanya
7.      Induk betina akan mengeluarkan telurnya setelah induk jantan membuat sarang diikuti induk jantan mengeluarkan sperma
8.     Telur-telur akan menempel pada busa yang berwarna putih
9.      Telur yang telah dibuahi akan menetas dalam waktu 24-36 jam  dan mulai berenang setlah berumur 5-6hari
10.  Angkatlah cupang betinanya jika sudah selesai bertelur, karena induk betina tidak begitu telaten mengurus telur bahkan bisa memakannya. Satu induk betina bisa mengeluarkan larva sebanyak 500-1.500 ekor.
11.   Biarkan cupang jantan tetap di pemijahan.
12.  Induk ikan yang diberi makan cupuk baik selama 2-3 minggu dapat dipijahkan kembali.
pengawinan cupang
Untuk membudidayakan ikan cupang secara besar-besaran, dapat digunakan bak semen ukuran 1,5 x 3 m. Pemijahannya dilakukan dipinggir bak dengan mempergunakan kotak-kotak papan yang bagian depannya diberi saringan kasa plastik. Saringan ini dimaksudkan agar benih ikan dapat keluar dan kotak pemijahan, sedangkan induknya tetap berada di dalam kotak pemijahan. Ukuran kotak pemijahan 15 x 15 cm atau 20 x 20 cm sedangkan cara perawatan sama dengan diatas.
  1. Perawatan Anak Ikan Cupang
Merawat anak cupang tidak boleh sembarangan, perawatan anak cupang harus memperhatikan beberapa tahapan. Berikut tahapan-tahapan yang harus dilakukan :
1.       Tahap pemberian pakan
Pemberian pakan untuk cupang disesuaikan dengan umurnya. Berikut gambaran dalam pemberian pakan anak ikan cupang :
a.      Umur 0-4 hari : tidak perlu diberi apa-apa
b.      Umur 5-10 hari : diberi pakan kuning telur mentah
c.       Umur 11-17 hari : diberi pakan kutu air yang telah selesai disaring
d.      Umur >17 hari : diberi pakan kutu air/cacing sutra/ jentik nyamuk.
2.      Tahap pemindahan anakan
Setelah berumur 17 hari anak cupang harus dipindahkan. Pemindahan itu dilakukan ke tempat pendederan. Tempat ini bisa berupa drum bekas, ember atau bak permanen.
3.      Tahap pembesaran
Tahap pembesaran anakan merupakan tahap yang terakhir padatahap ini sebaiknya dilakukan pada kolam soliter, yaitu kolam dengan sistem menyendiri atau terpisah. Tujuan adari pembesaran pada kolam soliter adalah agar cupang tidak beradu, karena itu kerusakan sirip dan cindera ikan dapat dihindari. Adapun kolam soliter ini dapat berupa akuarium kecil atau stoples. Untuk penggunaan akuarium sebaiknya yang berukuran 20cm x 20cm x 15cm.
PEMELIHARAAN IKAN CUPANG DEWASA
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan ikan cupang dewasa, diantaranya pemberian pakan, penggantian air dan pelatian mental .
  1. Pemberian Pakan
Pemberian pakan ikan cupang dilakukan dua kali sehari, pemberian itu dilakukan pada pukul 07.00 dan 17.00. Pakan yang diberikan berupa pakan alami, misalnya : kutu air, cacing sutra, atupun jentik nyamuk. Pakan diberikan secukupnya karena pemberian pakan yang berlebih tidak baik bagi ikan cupang. Pemberian pakan yang berlebih dapat mempengaruhi kebersihan air di akuarium, air akuarium akan kotor jika pakan yang diberikan terlampau banyak/berlebih.
Pakan jentik nyamuk dapat diberikan sebagai selingan, pemberiannya dilakukan setiap dua hari sekali. Namun, bisa juga diberikan sebagai makanan pokok bila cupang tersebut telah berumur 1,5 bulan ke atas. Adapun jentik nyamuk yang diberikan sebaiknya yang tidak bengkok dan berumur berkisar 2-3hari.
  1. Penggantian Air
Kualitas air perlu diperhatikan agar cupang tetap sehat. Semakin sering air diganti maka pertumbuhan cupang semakin baik, penggantian air tersebut sebagiknya dilakukan setiap hari. Namun, untuk batas maksinalnya adalah 3 hari. Penggantian air dilakukan sebanyak 50%. Pada setiap minggunya air hasrus diganti total, botol atau akuarium harus dicuci bersih dan dijemur dibawah terik matahari untuk menstsrilkan dari kuman-kuman dan penyakit. Keterlambatan mengganti air dapat menyebabkabn penyakit yang berasal dari sisa-sisa pakan dan kotoran. Juga karena tingkat pH air yang semakin berkurang.
  1. Pelatihan Mental
Pelatihan mental ikan cupang sangat diperlukan apalagi untuk cupang-cupang yang akan dilombakan. Cupang yang akan dilombakan harus memiliki mental yang kuat, berani dekat dengan cupang lain maupun orang. Untuk melatih mental cupang dapat dilakukan dengan berbagai cara. Diantaranya dalah dengan meletakkan cupang unggul dalam tempat terpisah, penempatan itu disesuaikan dengan kategorinya. Misalnya cupang maskot tidak dicampurkan dengan cupang warna dasar, cupang warna dasar juga tidak dicampurkan pada cupang warna kombinasi, dansebagainya. Disamping itu ukuran ikan juga diupayakan seragam, tujuannya untuk membiasakan cupang bertemu dengan jenisnya.
Cupang hias yang siap kontes perlu dirawat tersendiri, perawatan tersebut dilakukan pada rak tersendiri. Pembeian pakan harus dibatasi dan bervariasi. Misalnya 1-2kroto dalam setiap kali pemberian, bisa juga 5-7 jentik nyamuk setiap kali pemberian. Namun untuk jenis pakan cacing sutra tidak perlu diberikan tujunnya untuk mencegah cupang kegemukan. Cupang yang kegemukan gerakannya juga tidak lincah.
PERAWATAN KESEHATAN IKAN CUPANG
Kesehatan cupang harus selalu diperhatikan, jika ada serangan penyakit maka harus segera diantisipasi. Upaya-upaya yang bisa dilakukan untuk merawat kesehatan ikan cupang adalah :
  1. Pencegahan Penyakit
Penyakit dapat muncul karena beberapa faktor, antara lain :\
1.       Pakan yang kurang higienis, hal ini dapat terjadi apabila pakan alami ikan berasal dari tempat yang kotor
2.      Kualitas air yang buruk, hal ini terjadi apabila air terlalu lama tidak diganti
3.      Tubuh ikan terluka, bisa diakibatkan karena perlakuan kasar/tidak tepat saat menangkap ikan.
Beberapa penyebab munculnya penyakit tersebut harus dicegah. Adapun upaya pencegahannya yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
1.       Membersihkan pakan alami sebelum di berikan dengan melakukan penyaringan
2.      Melakukan penggantian air maksimal 3 hari sekali
3.      Menempatkan wadah pemeliharaan di tempat yang teduh
4.      Mempertahankan suhu air dengan langkah-langkah berikut :
a.      Menjemur wadah pemeliharaan dibawah terik matahari
b.      Penjemur dilakukan dua hari sekali pada pukul 08.00-10.00
c.       Ketika musim hujan tambahkan iar hangat hingga suhu normal.
  1. Pengobatan Penyakit
Pengobatan terhadap penyakit harus disesuaikan dengan jenis penyakitnya. Untuk itu perlu diketahui jenis-jenis penyakit ikan cupang. Berikut jenis-jenis penyakit ikan cupang berdasarkan penyebabnya :
1.       Penyakit bakterial
Merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri, dalam hal ini bisa disebabkan oleh jamur, bakteri maupun parasit. Berikut adalah macam-macam penyakit yang disebabkan oleh bakteri :
a.      Penyakit jamur putih
Penyakit ini disebut juga dengan penyakit white spot, penyebab penyakit ini adalah cendawan/jamur Ichtyophtirius multifillis. Cendawan ini berbentuk seperti kapas. Penyebab tumbuhnya jamur ini adalah : pemberian pakan alami yang kotor, air tidak diganti sehingga pH menjadi rendah, dan kondisi ikan sedang kurang baik.
Gejala cupang yang terkena penyakit ini adalah :
1)      Cupang sesekali menggetarkan tubuh dan siripnya
2)     Cupang sering membenturkan tubuh pada benda keras disekitarnya
3)     Terdapat bintik-bintik putih seperti garam pada tubuh dan siripnya
4)     Nafsu makan berkurang dan terlihat tidak bergairah.
Ikan yang terkena bintik putih segera di isolasi dan diobati, wadah yang digunakan harus lebar. Obat dapat dibeli di toko perikanan. Pengobatan dilakukan tiga hari berturut-turut, perlakuaan saat pengobatan harus hati-hati agar tidak merusak sirip ikan. Pada umumnya penyakit yang belum parah akan hilang pada hari ketiga.
b.      Penyakit busung
Penyakit busung disebut juga dengan gas buble, penyebab penyakit ini adalah bakteri Salmonella muncul carena pemberian pakan yang tidak higienis. Serangan penyakit ini berada di dalam tubuh ikan yang menyebabkan ikan tidak bisa membuang kotorannya. Jika tidak segera diobati penyakit ini bisa mengakibatkan kematian.
Gejala cupang yang terkena penyakit ini adalah :
1)      Ikan selalu berada di permukaan
2)     Perut ikan membengkak dengan sangat besar
3)     Sisik pada perut ikan terlihat mengembang seperti buah salak
4)     Ikan tidak banyak bergerak dan nafsu makan berkurang.
Untuk pengobatan penyakit ini cukup sulit, ikan yang terkena penyakit pada stadium akut umumnya tidak bisa bertahan hidup. Obat yang digunakan adalah Medicatia food. Bisa juga dengan perendaman pada larutan antibiotik Flagil 500. Peredaman ikan dilakukan selama 1-2 jam. Selama peredaman ikan diberi pakan alami kutu air, pemberian pakan dilakukan sedikit demi sedikit, saat makan tersebut diharapkan antibiotik bisa masuk ke dalam tubuh ikan.
c.       Penyakit velvet
Penyakit velvet disebut juga dengan penyakit selaput embun, penyebabknya adalah parasit Saprolegnia. Parasit ini menyerang sistem perlindungan tubuh, akibatnya tubuh ikan seperti ditumbuhi jamur berwarna putih. Pemicu adanya penyakit ini disebabkan oleh hal-hal berikut :
1)      Penurunan suhu air yang sangat drastis, hal ini disebabkan perubahan cuaca dari panas ke dingin
2)     Penurunan kualitas air, terutama keasaman. Hal ini terjadi karena penggantian air yang jarang dilakukan
3)     Wadah peliharaan sering terkena hujan secara langsung
4)     Air yang terlalu kotor. Hal ini disebabkan oleh endapan kotoran dan sisa pakan.
Gejala-gejala yang timbul pada cupang akibat terserang penyakit velvet adalah sebagai berikut :
1)      Ikan terlihat sperti mabuk dan berenang cepat tanpa arah
2)     Ikan terlihat menggetar-getarkan tubuhnya
3)     Ikan terlihat diam didasar akuarium
4)     Ikan terlihat mengambil nafas dengan tergesa-gesa
Pada stadium lanjut ikan akan memperlihatkan gejala sebagai berikut :
1)      Terdapat selaput seperti lendir pada tubuh dan muka
2)     Sirip terlihat rusak seperti digigit
3)     Ikan terlihat lesu dan kehilangan nafsu makan
Pada stadium akut ikan terlihat memar dan berborok, akhirnya ikan akan mati.
Pengobatan penyakit ini dapat dilakukan dengan cara menggunakan obat anti velvet yangd apat dibeli di toko perikanan. Pemberian obat pada iar dan dilakukan selama 5-7 hari, selama pengobatan ikan tetap diberi makan.
2.      Penyakit Non bakterial
Penyakit non bakterial umumnya disebabkan oleh kesalahan perawatan. Conoh penyakit non bakterial adalah :
a.      Penyakit gigit ekor
Penyakit ini disebabkan oleh gigitan cupang pada ekornya, penyakit ini menyebabkan sirip ikan menjadi rusak. Penyakit ini tidak terlalu membahayakan bagi tubuh ikan. Namun, harga cupang terutama yang jenis hias menjadi rendah.
Agar cupang tidak menggigit ekornya perlu dilakukan langkah yaitu : melakukan penggantian air maksimal 3 hari, tidak sering-sering mendekatkan dengan cupang lain dan memberikan makanan cupang secara cukup.
b.      Penyakit bacul
Bacul adalah kondisi cupang yang tiba-tiba pucat atau warnanya hilang. Kondisi ini bisa muncul meskipun ikan tidak terinfeksi. Untuk mengatasinya dapat dilakukan dengan cara :
1)      Tidak memindahkan ikan dengan tangan atau serok
2)     Melakukan penggantian air yang telah kotor dengan segera
3)     Tidak mendekatkan ikan cupang dengan yang lebih besar