Ikan Cupang memiliki nama latin Betta splendens, ikan ini banyak
memiliki penggemar selain untuk aduan juga menjadi ikan hias. Ikan
cupang banyak dikenal dan dipelihara oleh masyarakat sejak tahun 1960-an
tetapi variasi dan warnanya belum seelok sekarang. Pada tahun 1970 ikan
cupan jenis baru dimasukkan ke Indonesia jenis tersebut ada yang
bersirip pendek dan bersirip panjang. Cupang sirip pendek dijadikan
cupang aduang dan yang sirip panjang dijadikan ikan hias karena ekornya
lebih indah. Oleh karena itu ikan cupang sangat prospek untuk
dibudidayakan melihat peluang pasar yang terbuka lebar.
Ikan cupang baik itu yang
bersirip pendek maupun panjang sama-sama meiliki sifat agresif. Kehebatan dari
ikan cupang ini adalah adanya labirin dalam sistem pernafasannya yang membuat
dapat bertahan hidup pada kondisi kandungan oksigen dalam air yang minim. Ikan
ini memiliki ukuran yang kecil, paling besar ukurannya adalah 5 cm. ciri-ciri
cupang yang baik dapat dilihat dari bentuk tubuhnya yang tidak cacat dan
proporsional, siripnya panjang dan lebar serta terlihat rapi, warna tubuhnya
cemerlang dan memiliki mental yang bagus. Kondisi demikian membuat cupang
terlihat sangat anggun ketika mulai agresif.
Ikan cupang digolongkan dalam berbagai kategori
:
- Berdasarkan warna dasarnya
ikan cupang warna dasar merah |
Berdasarkan
warna dasarnya maksudnya adalah tubuh dan siripnya memiliki satu warna.
Misalnya : berwarna biru, merah, atau hitam.
- Berdasarkan warna kombinasinya
ikan cupang dengan warna kombinasi |
Berdasarkan
warna kombinasinya maksudnya adalah memiliki warna lebih dari satu macam.
- Cupang maskot
maskot |
Disebut
cupang maskot jika kepalanya putih dengan bercak merah
- Cupang unik
Dikatakan
cupang unik jika cupang tersebut memiliki keunikan dibandingkan dengan cupang
pada umumnya misalnya memiliki ekor yang terbelah.
Ikan cupang merupakan ikan hias yang
diperdagangkan, penggemarnya pun relatif banyak tidak hanya anak-nak namun juga
orang dewasa pun ikut menggemarinya, karena itu ikan ini banyak sekali dicari
orang. Bahkan soal harga ada yang bisa mencapai jutaan rupiah.
PENGENALAN IKAN CUPANG
- Bagian Tubuh
bagian tubuh ikan cupang |
- Habitat
Habitat
adalah tempat hidup sutu makhluk hidup. Pertumbuhan makhluk hidup akan maksimal
jika berada di habitatnya. Habitat cupang dipengaruhi oleh beberapa faktor
yaitu : keasaman (pH) dan suhu air. Cupang hanya cocok hidup di air dengan pH
6.5-7.2 . Suhu air yang cocok untuk kehidupan cupang adalah 24-300C.
Ikan
cupang hanya dapat ditemuai pada daerah yang memiliki iklim tropis, tempat
hidupnya di sungai, rawa, dan persawahan. Namun, biasanya ikan ini berada di
daerah yang berpohonan, selain itu ikan ini hidupnya berkoloni.
- Makanan
Makanan
alami ikan cupang cukup beragam. Misalnya : kutu air, cacing sutra dan jentik
nyamuk.
1.
Kutu air
Kutu
air menjadi makanan cupang adalah jenis Daphnia sp, kutu air ini berukuran
0.2-0.5 mm. warna tubuhnya terlihat kemerahan, hidupnya mengambang di air dan
berkelompok, karena itu dapat membuat tampilan air menjadi merah. Kutu air ini
cocok untuk menjadi makanan cupang umur 7-30 hari.
2.
Cacing sutra
Cacing
sutra juga disebut sebgai cacing rambut, binatang ini berukuran 0,5-1 cm dan
berwarna merah. Cacing ini hidupnya bergerombol. Cacing jenis ini mudah
ditemukan pada tepian sungai kecil dan di dalam lumpur sungai tepatnya yang
airnya dangkal dan keruh. Cacing ini cocok untuk menjadi makanan cupang dengan
umur diatas 1 bulan.
3.
Jentik nyamuk
Jentik
nyamuk atau dalam bahasa jawa disebut dengan “uget-uget” cocok untuk menjadi makanan cupang sebelum jentik
tersebut berubah menjadi nyamuk, larva tersebut membutuhkan waktu 5-6 hari
untuk berubah. Panjang tubuh jentik nyamuk adalah 10-25 mm, jentik nyamuk ini
ada berbagai macam tergantung jenis nyamuk sebagai induknya tetapi sebagain
besar jentik yang dijadikan sebagai makanan cupang yang berumur 2-3 bulan
memiliki umur 2-3 hari, sebelum nanti pada hari ke 6 berubah menjadi nyamuk.
PEMBIBITAN IKAN CUPANG
Budidaya ikan cupang tidaklah sulit, budidaya
ini tidak membutuhkan waktu khusus. Namun, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan diantaranya pemilihan induk, pemijahan, pengawinan, dan perawatan
anaknya.
- Pemilihan Induk
cupang betina |
Cupang
jantan dan betina cukup mudah dibedakan, cupang jantan memiliki warna indah dan
sirip yang panjang, sedangkan cupang betina warnanya kurang indah dan siripnya
pendek. Cupang yang nantinya dijadikan induk haruslah ikan pilihan. Ikan ini
harus memiliki persyaratan yang telah ditentukan. Berikut persyaratan untuk
induk ikan cupang jantan dan betina:
No
|
Kriteria
|
Cupang Jantan
|
Cupang Betina
|
1
|
Umur
|
4
Bulan
|
4
Bulan
|
2
|
Gerakan
|
Agresif
dan lincah
|
Lambat
|
3
|
Bentuk badan dan sirip
|
Badan
Panjang, Sirip Panjang
|
Badan
Membulat, Sirip Pendek
|
4
|
Warna badan dan Sirip
|
Warnanya
indah
|
Warnanya
tidak menarik
|
5
|
Kondisi
|
Sehat
dan tidak terjangkit penyakit
|
Sehat
dan tidak terjangkit penyakit
|
6
|
Kebiasaan berenang
|
Berenang
di tengah/dasar air (bukan di permukaan)
|
Berenang
di tengah/dasar air (bukan di permukaan)
|
- Pemijahan
Pemijahan
ikan cupang dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut :
1.
Siapkan pasangan yang akan dikawinkan
2.
Siapkan sepasang lagi untuk cadangan bila tidak
berjodoh
3.
Berikan makan pasangan tersebut dua kali sehari.
Pakan yang diberikan bisa berupa jentik nyamuk atau kutu air.
4.
Hindari pemberian pakan cacing sutra pada ikan
betina. Hak itu bisa menyebabkan ikan betina sulit untuk bertelur
5.
Tempatkan ikan jantan dan betina dalam wadah
yang berdampingan. Tujuannya adalah agar mereka dapat saling melihat
6.
Selanjutnya, biarkan mereka diisolasi kurang
lebih 3 hari.
- Pengawinan
Pengawinan
cupang dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut :
1.
Pilihlah induk cupang seperti kriteria diatas
2.
Buatlah tempat pemijahan dengan kriteria : tidak
perlu luas dan memiliki suhu antara 210C-310C, kedalaman
air kurang lebih 25 cm
3.
Berikan tanaman air seperti enceng gondok atau
serabut rapia untuk tempat menempelnya telur.
4.
Masukkan cupang jantan ke tempat pemijahan
5.
Biarkan cupang jantan tersebut hingga membuat
sarang busa
6.
Jika busa sudah di permukaan air, masukkan
cupang betinanya
7.
Induk betina akan mengeluarkan telurnya setelah
induk jantan membuat sarang diikuti induk jantan mengeluarkan sperma
8.
Telur-telur akan menempel pada busa yang
berwarna putih
9.
Telur yang telah dibuahi akan menetas dalam
waktu 24-36 jam dan mulai berenang
setlah berumur 5-6hari
10. Angkatlah
cupang betinanya jika sudah selesai bertelur, karena induk betina tidak begitu
telaten mengurus telur bahkan bisa memakannya. Satu induk betina bisa
mengeluarkan larva sebanyak 500-1.500 ekor.
11.
Biarkan cupang jantan tetap di pemijahan.
12. Induk
ikan yang diberi makan cupuk baik selama 2-3 minggu dapat dipijahkan kembali.
pengawinan cupang |
Untuk membudidayakan ikan cupang secara besar-besaran,
dapat digunakan bak semen ukuran 1,5 x 3 m. Pemijahannya dilakukan dipinggir
bak dengan mempergunakan kotak-kotak papan yang bagian depannya diberi saringan
kasa plastik. Saringan ini dimaksudkan agar benih ikan dapat keluar dan kotak
pemijahan, sedangkan induknya tetap berada di dalam kotak pemijahan. Ukuran
kotak pemijahan 15 x 15 cm atau 20 x 20 cm sedangkan cara perawatan sama dengan
diatas.
- Perawatan Anak Ikan Cupang
Merawat
anak cupang tidak boleh sembarangan, perawatan anak cupang harus memperhatikan
beberapa tahapan. Berikut tahapan-tahapan yang harus dilakukan :
1.
Tahap pemberian pakan
Pemberian
pakan untuk cupang disesuaikan dengan umurnya. Berikut gambaran dalam pemberian
pakan anak ikan cupang :
a.
Umur 0-4 hari : tidak perlu diberi apa-apa
b.
Umur 5-10 hari : diberi pakan kuning telur
mentah
c.
Umur 11-17 hari : diberi pakan kutu air yang
telah selesai disaring
d.
Umur >17 hari : diberi pakan kutu air/cacing
sutra/ jentik nyamuk.
2.
Tahap pemindahan anakan
Setelah
berumur 17 hari anak cupang harus dipindahkan. Pemindahan itu dilakukan ke
tempat pendederan. Tempat ini bisa berupa drum bekas, ember atau bak permanen.
3.
Tahap pembesaran
Tahap
pembesaran anakan merupakan tahap yang terakhir padatahap ini sebaiknya
dilakukan pada kolam soliter, yaitu kolam dengan sistem menyendiri atau
terpisah. Tujuan adari pembesaran pada kolam soliter adalah agar cupang tidak
beradu, karena itu kerusakan sirip dan cindera ikan dapat dihindari. Adapun
kolam soliter ini dapat berupa akuarium kecil atau stoples. Untuk penggunaan akuarium
sebaiknya yang berukuran 20cm x 20cm x 15cm.
PEMELIHARAAN IKAN CUPANG DEWASA
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
pemeliharaan ikan cupang dewasa, diantaranya pemberian pakan, penggantian air
dan pelatian mental .
- Pemberian Pakan
Pemberian
pakan ikan cupang dilakukan dua kali sehari, pemberian itu dilakukan pada pukul
07.00 dan 17.00. Pakan yang diberikan berupa pakan alami, misalnya : kutu air,
cacing sutra, atupun jentik nyamuk. Pakan diberikan secukupnya karena pemberian
pakan yang berlebih tidak baik bagi ikan cupang. Pemberian pakan yang berlebih
dapat mempengaruhi kebersihan air di akuarium, air akuarium akan kotor jika
pakan yang diberikan terlampau banyak/berlebih.
Pakan
jentik nyamuk dapat diberikan sebagai selingan, pemberiannya dilakukan setiap
dua hari sekali. Namun, bisa juga diberikan sebagai makanan pokok bila cupang
tersebut telah berumur 1,5 bulan ke atas. Adapun jentik nyamuk yang diberikan
sebaiknya yang tidak bengkok dan berumur berkisar 2-3hari.
- Penggantian Air
Kualitas
air perlu diperhatikan agar cupang tetap sehat. Semakin sering air diganti maka
pertumbuhan cupang semakin baik, penggantian air tersebut sebagiknya dilakukan
setiap hari. Namun, untuk batas maksinalnya adalah 3 hari. Penggantian air
dilakukan sebanyak 50%. Pada setiap minggunya air hasrus diganti total, botol
atau akuarium harus dicuci bersih dan dijemur dibawah terik matahari untuk
menstsrilkan dari kuman-kuman dan penyakit. Keterlambatan mengganti air dapat
menyebabkabn penyakit yang berasal dari sisa-sisa pakan dan kotoran. Juga
karena tingkat pH air yang semakin berkurang.
- Pelatihan Mental
Pelatihan
mental ikan cupang sangat diperlukan apalagi untuk cupang-cupang yang akan
dilombakan. Cupang yang akan dilombakan harus memiliki mental yang kuat, berani
dekat dengan cupang lain maupun orang. Untuk melatih mental cupang dapat
dilakukan dengan berbagai cara. Diantaranya dalah dengan meletakkan cupang
unggul dalam tempat terpisah, penempatan itu disesuaikan dengan kategorinya.
Misalnya cupang maskot tidak dicampurkan dengan cupang warna dasar, cupang
warna dasar juga tidak dicampurkan pada cupang warna kombinasi, dansebagainya.
Disamping itu ukuran ikan juga diupayakan seragam, tujuannya untuk membiasakan
cupang bertemu dengan jenisnya.
Cupang
hias yang siap kontes perlu dirawat tersendiri, perawatan tersebut dilakukan
pada rak tersendiri. Pembeian pakan harus dibatasi dan bervariasi. Misalnya
1-2kroto dalam setiap kali pemberian, bisa juga 5-7 jentik nyamuk setiap kali
pemberian. Namun untuk jenis pakan cacing sutra tidak perlu diberikan tujunnya
untuk mencegah cupang kegemukan. Cupang yang kegemukan gerakannya juga tidak
lincah.
PERAWATAN KESEHATAN IKAN CUPANG
Kesehatan cupang harus selalu diperhatikan, jika
ada serangan penyakit maka harus segera diantisipasi. Upaya-upaya yang bisa
dilakukan untuk merawat kesehatan ikan cupang adalah :
- Pencegahan Penyakit
Penyakit
dapat muncul karena beberapa faktor, antara lain :\
1.
Pakan yang kurang higienis, hal ini dapat
terjadi apabila pakan alami ikan berasal dari tempat yang kotor
2.
Kualitas air yang buruk, hal ini terjadi apabila
air terlalu lama tidak diganti
3.
Tubuh ikan terluka, bisa diakibatkan karena
perlakuan kasar/tidak tepat saat menangkap ikan.
Beberapa
penyebab munculnya penyakit tersebut harus dicegah. Adapun upaya pencegahannya
yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
1.
Membersihkan pakan alami sebelum di berikan
dengan melakukan penyaringan
2.
Melakukan penggantian air maksimal 3 hari sekali
3.
Menempatkan wadah pemeliharaan di tempat yang
teduh
4.
Mempertahankan suhu air dengan langkah-langkah
berikut :
a.
Menjemur wadah pemeliharaan dibawah terik
matahari
b.
Penjemur dilakukan dua hari sekali pada pukul
08.00-10.00
c.
Ketika musim hujan tambahkan iar hangat hingga
suhu normal.
- Pengobatan Penyakit
Pengobatan
terhadap penyakit harus disesuaikan dengan jenis penyakitnya. Untuk itu perlu
diketahui jenis-jenis penyakit ikan cupang. Berikut jenis-jenis penyakit ikan
cupang berdasarkan penyebabnya :
1.
Penyakit bakterial
Merupakan
penyakit yang disebabkan oleh bakteri, dalam hal ini bisa disebabkan oleh
jamur, bakteri maupun parasit. Berikut adalah macam-macam penyakit yang
disebabkan oleh bakteri :
a.
Penyakit jamur putih
Penyakit
ini disebut juga dengan penyakit white spot, penyebab penyakit ini adalah
cendawan/jamur Ichtyophtirius multifillis. Cendawan ini berbentuk seperti
kapas. Penyebab tumbuhnya jamur ini adalah : pemberian pakan alami yang kotor,
air tidak diganti sehingga pH menjadi rendah, dan kondisi ikan sedang kurang
baik.
Gejala
cupang yang terkena penyakit ini adalah :
1)
Cupang sesekali menggetarkan tubuh dan siripnya
2)
Cupang sering membenturkan tubuh pada benda
keras disekitarnya
3)
Terdapat bintik-bintik putih seperti garam pada
tubuh dan siripnya
4)
Nafsu makan berkurang dan terlihat tidak
bergairah.
Ikan
yang terkena bintik putih segera di isolasi dan diobati, wadah yang digunakan
harus lebar. Obat dapat dibeli di toko perikanan. Pengobatan dilakukan tiga
hari berturut-turut, perlakuaan saat pengobatan harus hati-hati agar tidak
merusak sirip ikan. Pada umumnya penyakit yang belum parah akan hilang pada
hari ketiga.
b.
Penyakit busung
Penyakit
busung disebut juga dengan gas buble, penyebab penyakit ini adalah bakteri
Salmonella muncul carena pemberian pakan yang tidak higienis. Serangan penyakit
ini berada di dalam tubuh ikan yang menyebabkan ikan tidak bisa membuang
kotorannya. Jika tidak segera diobati penyakit ini bisa mengakibatkan kematian.
Gejala
cupang yang terkena penyakit ini adalah :
1)
Ikan selalu berada di permukaan
2)
Perut ikan membengkak dengan sangat besar
3)
Sisik pada perut ikan terlihat mengembang
seperti buah salak
4)
Ikan tidak banyak bergerak dan nafsu makan
berkurang.
Untuk
pengobatan penyakit ini cukup sulit, ikan yang terkena penyakit pada stadium
akut umumnya tidak bisa bertahan hidup. Obat yang digunakan adalah Medicatia
food. Bisa juga dengan perendaman pada larutan antibiotik Flagil 500. Peredaman
ikan dilakukan selama 1-2 jam. Selama peredaman ikan diberi pakan alami kutu
air, pemberian pakan dilakukan sedikit demi sedikit, saat makan tersebut
diharapkan antibiotik bisa masuk ke dalam tubuh ikan.
c.
Penyakit velvet
Penyakit
velvet disebut juga dengan penyakit selaput embun, penyebabknya adalah parasit
Saprolegnia. Parasit ini menyerang sistem perlindungan tubuh, akibatnya tubuh
ikan seperti ditumbuhi jamur berwarna putih. Pemicu adanya penyakit ini
disebabkan oleh hal-hal berikut :
1)
Penurunan suhu air yang sangat drastis, hal ini
disebabkan perubahan cuaca dari panas ke dingin
2)
Penurunan kualitas air, terutama keasaman. Hal
ini terjadi karena penggantian air yang jarang dilakukan
3)
Wadah peliharaan sering terkena hujan secara
langsung
4)
Air yang terlalu kotor. Hal ini disebabkan oleh
endapan kotoran dan sisa pakan.
Gejala-gejala
yang timbul pada cupang akibat terserang penyakit velvet adalah sebagai berikut
:
1)
Ikan terlihat sperti mabuk dan berenang cepat
tanpa arah
2)
Ikan terlihat menggetar-getarkan tubuhnya
3)
Ikan terlihat diam didasar akuarium
4)
Ikan terlihat mengambil nafas dengan
tergesa-gesa
Pada
stadium lanjut ikan akan memperlihatkan gejala sebagai berikut :
1)
Terdapat selaput seperti lendir pada tubuh dan
muka
2)
Sirip terlihat rusak seperti digigit
3)
Ikan terlihat lesu dan kehilangan nafsu makan
Pada
stadium akut ikan terlihat memar dan berborok, akhirnya ikan akan mati.
Pengobatan
penyakit ini dapat dilakukan dengan cara menggunakan obat anti velvet yangd
apat dibeli di toko perikanan. Pemberian obat pada iar dan dilakukan selama 5-7
hari, selama pengobatan ikan tetap diberi makan.
2.
Penyakit Non bakterial
Penyakit
non bakterial umumnya disebabkan oleh kesalahan perawatan. Conoh penyakit non
bakterial adalah :
a.
Penyakit gigit ekor
Penyakit
ini disebabkan oleh gigitan cupang pada ekornya, penyakit ini menyebabkan sirip
ikan menjadi rusak. Penyakit ini tidak terlalu membahayakan bagi tubuh ikan.
Namun, harga cupang terutama yang jenis hias menjadi rendah.
Agar
cupang tidak menggigit ekornya perlu dilakukan langkah yaitu : melakukan
penggantian air maksimal 3 hari, tidak sering-sering mendekatkan dengan cupang
lain dan memberikan makanan cupang secara cukup.
b.
Penyakit bacul
Bacul
adalah kondisi cupang yang tiba-tiba pucat atau warnanya hilang. Kondisi ini
bisa muncul meskipun ikan tidak terinfeksi. Untuk mengatasinya dapat dilakukan
dengan cara :
1)
Tidak memindahkan ikan dengan tangan atau serok
2)
Melakukan penggantian air yang telah kotor
dengan segera
3)
Tidak mendekatkan ikan cupang dengan yang lebih
besar