Wikipedia

Hasil penelusuran

28 September 2018

Pembesaran Ikan Mas di Kolam dan Keramba Jaring Apung



A.Persiapan Kolam
Kolam yang dapat digunakan untuk memelihara ikan mas adalah kolam – kolam air tawar pada umumnya dengan catatan pasok air terjadi sepanjang tahun dengan kualitas dan kuantitas yang optimal.
Persiapan kolam merupakan salah satu hal yang sangat menunjang dalam keberhasilan pembenihan yang dilakukan, karena dengan kondisi lingkungan yang baik, maka akan memberikan suasana yang nyaman bagi ikan.
Persiapan kolam tanah pada pemijahan mas terdiri dari beberapa kegiatan yaitu :
  1. Kolam dikeringkan, dan tanah dasarnya diolah dengan cara dibajak atau dicangkul yang bertujuan agar dapat memperbaiki kualitas kolam terutama gas – gas beracun dapat hilang atau menguap, memperbaiki struktur tanah, serta memberantas hama dan penyakit. Lama pengeringan dapat berlangsung sekitar 5 –7 hari atau sesuai kondisi cuaca.
Setelah itu kolam dikapur dengan kapur sebanyak 100 – 200 gr/m2, pengapuran bertujuan untuk menaikkan tingkat keasaman (pH), menstabilkan alkalinitas, serta memperbaiki tekstur tanah.
  1. Setelah itu kolam dipupuk dengan menggunakan pupuk organik (pupuk kandang) ; biasanya tergantung dari kesuburan tanah.  Untuk kotoran sapi = 1000 kg/ha. Sedangkan kotoran ayam 600 – 1200 kg/ha. Tujuan dari pemupukan ini adalah untuk menumbuhkan pakan alami.
  2. Perbaikan pematang yang rusak atau bocor, pintu pemasukan dan pengeluaran, saringan, paralon dan lain sebagainya agar nantinya siap digunakan pada proses pemeliharaan. Pada pintu pemasukan dipasang saringan, dan selanjutnya air dimasukkan sampai 50 cm dan dibiarkan tergenang selama 5 – 7 hari.
B.Pendederan
Pendederan ikan mas dilakukan sebanyak 4 kali. Yaitu :
  1. Pendederan pertama dilakukan dari benih ikan yang baru menetas       (berukuran panjang sekitar 1 cm). Lama pendederan pertama adalah 3 minggu, padat`penebaran 150 – 250 ekor/m2, kedalaman air 40 – 50 cm dan airnya tenang. Pada saat panen ukuran ikan sudah mencapai 3 cm.
  2. Pendederan kedua dilakukan selama 1 bulan. Padat penebaran 50 – 75 ekor/m2 dan kedalaman airnya 50 – 75 cm. Pada saat panen, ukuran ikan sudah mencapai 5 cm.
  3. Pendederan ketiga juga dilakukan juga selama 1 bulan. Padat penebaran 25 – 50 ekor/m2  dan kedalaman air 80 – 100 cm. Pada saat panen, ukuran ikan sudah mencapai 8 cm.
  4. Pendederan keempat juga dilakukan selama 1 bulan. Padat penebaran benih ikan adalah 3 – 5 ekor/m2  dan dan kedalaman air  80 – 120 cm. Pada saat panen, ukuran ikan sudah mencapai12 cm.
Pendederan sebaiknya dilakukan di kolam secara intensif dan terkontrol. Air kolam selalu mengalir dengan debit 5 – 15 liter/detik.

C.Pembesaran Ikan Mas
Usaha pembesaran ikan mas adalah pemeliharaan dari ukuran benih sampai menjadi ikan yang layak konsumsi. Pembesaran dapat dilakukan pada kolam air tawar, dan kurungan jaring apung.
a.Pembesaran di kolam air tawar
Benih ikan ± 1 bulan ukurannya diharapkan telah mencapai ukuran 3 – 8 cm, dan siap ditebarkan ke kolam pembesaran yang telah disiapkan lebih dahulu. Penebaran dilakukan pada pagi hari atau sore hari saat suhu udara rendah, untuk mencegah terjadinya stres karena suhu yang tinggi. Padat penebaran ikan mas sebaiknya 1 – 2 ekor per meterpersegi untuk ikan hasil pendederan.
Beberapa kriteria kolam yang baik digunakan untuk pemeliharaan ikan mas  :
>        Dapat berupa kolam yang dibeton maupun yang tidak permanen.
>        Kolam biasanya tidak terlalu luas, luas kolam yang ideal (500 – 1000 m2)
>        Ukuran benih mulai dari ukuran 3 cm.
>        Dekat lokasi sumber air yang baik ( Sungai atau irigasi )
>        Kolam dilengkapi dengan pintu pemasukan dan pembuangan air.
Lama pemeliharaan di kolam pembesaran ± 2 – 3 bulan, diharapkan ikan mas yang dihasilkan sudah mempunyai ukuran berat ± 100 gram/ ekor.
Ikan mas termasuk ikan pemakan segala makanan yang ada, mulai dari yang bersifat planktonis sampai kepada makanan buatan. Ikan mas yang masih kecil akan lebih banyak memerlukan makanan alami yang planktonis, sedangkan ikan mas yang sudah besar lebih banyak memakan makanan tambahan dan buatan disamping makanan-makanan lainnya.
Pemberian makanan dapat ditebarkan secara langsung ke dalam kolam pembesaran
dengan jumlah ± 3 – 4 % dari berat badan seluruh ikan.
  1. a.    Pembesaran di Keramba Apung
>        Hanya cocok untuk pembesaran
>        Keramba umumnya terbuat dari bambu yang berbentuk persegi panjang atau bujur sangkar, tetapi bisa juga dibuat dari bahan papan kayu atau rotan.
>        Keramba biasanya di perairan umum (sungai, saluran irigasi, danau, waduk)
>        Ukurannya beragam.
>        Keramba ukuran 1m x 1m x 1m dapat diisi benih ikan sebanyak 250 – 300 ekor.
>        Pemberian pakan buatan berupa pelet.
            Metode ini cocok diterapkan di perairan umum, misalnya danau, waduk atau rawa yang dalam. Kedudukan jala apung mengapung pada perairan. Pemasangan jala apung ini harus menggunakan pelampung agar kedudukan jala tidak tenggelam seluruhnya. Selain itu, untuk memperkuat kedudukan jala harus diberi alat pemberat pada bagian dasarnya.
Bahan – bahan yang digunakan dalam pembuatan jala apung adalah jaring yang terbuat dari nylon polythelene, bambu, papan, ban bekas, busa plastik dan drum untuk pelampung supaya kedudukan jala dapat mengapung. Ukuran luas jala bervariasi, tergantung pada padat penebaran dan jenis ikan yang dipelihara. Untuk ikan mas berukuran untuk 100 gr, padat penebarannya 2 ekor/m2.
E.Manajemen Pakan Ikan Mas
  1. Ikan mas umur 3 – 7 hari diberi pakan berupa suspensi ( larutan ) kuning telur dengan frekuensi setiap 2 – 3 jam. Satu butir kuning telur untuk 100.000 ekor.
  2. ikan mas umur 7 – 30 hari diberi pakan berupa pellet berkadar protein 40%. Pellet diberikan perhari sebanyak 5% dari berat badan ikan. Ferkuensi pemberiannya adalah 5 kali sehari pada pukul 07.00 – 09.00, pukul 17.00,18.00 dan pukul 21.00 malam.
  3. ikan mas umur 1 – 4 bulan diberi pakan berupa pellet berkadar protein 35%. Pellet diberikan perhari sebanyak 5% dari berat badan ikan. Ferkuensi pemberiannya adalah 3 – 5 kali sehari ( pagi, siang, sore, dan malam hari ).
  4. Ikan mas umur ikan 4 bulan dan seterusnya diberi pakan berupa pelet berkadar protein 30%. Pellet diberikan perhari sebanyak 2 – 3 % dari berat badan ikan. Frekuensi pemberiannya adalah 2 – 3 kali sehari ( pagi, siang dan sore hari ). Selain itu, ikan dapat diberi pakan hijauan, misalnya daun ketela, daun ubi jalar, daun talas dan lain – lain.
F.Sampling
            Tujuan melakukan sampling adalah untuk mengetahui berat  rata – rata ikan, pertambahan berat harian dalam satu periode, dan tingkat kelangsungan hidup. Sampling biasanya dilakukan seminggu atau dua minggu sekali. Untuk mengetahui berat rata- rata ikan, pertambahan berat harian dan tingkat kelangsungan hidup sebagai berikut :
  1. BRA    =  berat rata – rata ikan mas hasil sampling.
= ( berat seluruh ikan ( gram ) / jumlah ikan ( ekor )
  1. BRH   = pertambahan berat harian  ikan mas dalam satu periode            (10 hari)
= (berat rata – rata sampling kedua – sampling pertama ) / T hari.
Contoh : Sampling 1                                                           = 10 gram
Sampling 2                                                            = 12,5 gram
T (periode sampling pertama dan kedua )       = 10 hari
Jadi BRH   = (12,5 – 10 ) / 10
= 0,25 gram/hari.
  1. SR      = Angka kehidupan
= Jumlah ikan yang hidup/padat tebar awal) x 100%.
Contoh : Jumlah Tebar Ikan mas  = 2000 ekor
Jumlah Ikan yang hidup = 1500 ekor
SR                                     =  [ 2000 – 1500] x 100%
=  75 %
  1. Biomassa      = Jumlah Berat ikan mas yang ada di dalam kolam ( kg )
= ( jumlah tebar ikan mas x SR x BRH ) / 1000
Contoh : jumlah tebar ikan mas    = 2000 ekor
SR                                      = 75 % = 75/100=0,75
BRH                                   = 12,5 Gram
Biomassa                          = ( 2000 x 0,75 x 12,5) / 1000
= 18,75 Kg
  1. Pakan Harian ( PH )
PH = Jumlah  pakan yang diberikan perhari berdasarkan dari biomassa ikan yang ada.
Contoh: Biomassa                                       = 18,75 Kg
Presentasi pakan harian                        = 5 %
Jadi PH          = Biomassa x presentasi pakan harian
= 18,75 X 5%
= 0,93 Kg = 937 gram atau dibulatkan 1 kg pakan perhari.
G.Manajemen Pasok Dn Kualitas Air
Sebelum air masuk ke kolam – kolam ikan, maka dilakukan pengendapan terlebih dahulu di kolam pengendapan. Dengan demikian diharapkan lumpur dan sampah yang terbawa air akan mengendap di kolam pengendapan. Air kemudian dialirkan ke kolam melalui saluran sekunder. Temperatur air berkisar antara 17 – 25oC, dengan pH air antara 6 – 8,5.

H.Panen Ikan Mas
Pemanenan dapat dilakukan jika ikan yang dipelihara sudah mencapai ukuran konsumsi, atau sesuai pasar. Pada pemeliharaan di kolam panen dapat dilakukan dengan cara menurunkan permukaan air kolam, kemudian ikan ditangkap dan selanjutnya ditampung. Ikan mas yang dipasarkan dalam bentuk hidup memiliki nilai jual yang tinggi dibandingkan dengan ikan yang dipasarkan dalam keadaan mati.
Untuk pemanenan dalam keramba jaring apung dapat dilakukan dengan cara selektif atau total. Caranya yaitu dengan mengangkat jaring keramba apung, kemudian ikan ditampung dalam wadah penampungan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar