Wikipedia

Hasil penelusuran

28 September 2018

Budidaya Ikan Sistem Mina Padi


Sistem mina padi merupakan cara pemeliharaan ikan di sela-sela tanaman padi. Jenis ikan yang dapat dipelihara pada sistem tersebut adalah ikan mas, nila, mujair, karper, tawes dan lain-lain.
Ikan Nila merupakan jenis ikan yang paling baik dipelihara di sawah, karena ikan tersebut dapat tumbuh dengan baik meskipun di air yang dangkal, serta lebih tahan terhadap matahari.
Agar pertumbuhan tanaman padi tidak terganggu, pemeliharaan ikan di sawah harus disesuaikan dengan sistem pengairan yang ada, sehingga produksi padi tidak terganggu. Sawah yang sesuai untuk mina padi adalah sawah yang berpengairan teknis maupun setengah teknis.
Usaha mina padi selain merupakan usaha yang menguntungkan, juga dapat meningkatkan pendapatan petani, serta membantu program pemerintah dalam usaha memenuhi gizi keluarga.
Selain itu, keuntungan yang didapat pada sistem mina padi ini di antaranya:
  1. Mengurangi hama penyakit pada tanaman padi seperti hama tikus, keong mas dan wereng.
  2. Lahan sawah menjadi subur dengan adanya kotoran ikan yang mengandung berbagai unsur hara.
  3. Mengurangi penggunaan pupuk.
  4. Ikan dapat juga membatasi tumbuhnya tanaman lain yang bersifat kompetitor (pesaing) dengan padi dalam pemanfaatan unsur hara.
  5. Mengurangi biaya penyiangan tanaman liar.
Budi daya mina padi tidak terlalu berbeda dengan budi daya padi sawah biasa. Mulai dari penyemaian bibit hingga panen, semuanya relatif sama. Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, berikut beberapa di antaranya:

Pemupukan
Pemupukan dilakukan dengan tujuan untuk menambah kesuburan tanah dan menumbuhkan plankton-plankton sebagai pakan alami ikan.
  • Pemupukan Dasar. Pupuk kandang/kotoran ayam: 1-2 ton/ha sebagai pupuk dasar diberikan sesudah pengolahan tanah. Pupuk buatan dapat diberikan pupuk NPK dengan takaran pupuk P dan K berdasarkan kadar atau status hara P dan K tanah. Untuk tanah dengan kandungan P rendah, takaran pupuk: 125 kg SP-36/ha. Untuk tanah dengan status P tinggi takaran pupuk: 50 kg/ha. Pupuk P diberikan pada saat tanam atau paling lambat pada umur 3 minggu. Pupuk K hanya diperlukan pada tanah yang mengandung hara K rendah yang diberikan sekaligus pada saat tanam bersamaan dengan pemberian pupuk Urea dan SP-36 sebagai pupuk dasar atau paling lambat pada umur 40 hari atau menjelang fase primordia.
  • Pemupukan Susulan. Pupuk susulan berupa 50 kg/ha Urea, diberikan 2 minggu kemudian dengan cara ditebar.
Pemilihan Varietas Padi dan Bibit Ikan
Varietas padi yang cocok untuk sistem mina padi adalah yang mempunyai karakteristik sebagai berikut:
    • Perakaran dalam, agar padi yang ditanam tidak mudah roboh sehingga menghambat pergerakan ikan.
    • Cepat beranak (bertunas), untuk menghindari keterlambatan pertumbuhan tunas akibat genangan air. Batang kuat dan tidak mudah rebah, untuk menghindari pertumbuhan batang yang lemah akibat serapan air ketanaman yang cukup tinggi.
    • Tahan genangan pada awal pertumbuhan. Daun tegak untuk memperbanyak sinar matahari yang dapat diterima oleh permukaan daun, sehingga proses fotosintesis lebih baik dan pertumbuhan padi akan meningkat.
    • Varietas padi tahan hama dan penyakit.
Berdasarkan kreteria di atas maka petani banyak menjatuhkan pilihan pada varietas padi Ciherang. Jumlah benih padi yang diperlukan kurang lebih 25 kg/ha. Bibit padi dapat ditanam setelah ditumbuhkan terlebih dahulu selama 15-21 hari. Sistem tanam yang sering digunakan dalam mina padi Jajar Legowo 2:1 atau 4:1.
Adapun kriteria benih ikan yang cocok untuk mina padi yaitu:
  • Tahan terhadap goncangan lingkungan dan penyakit,
  • Memiliki pertumbuhan cepat,
  • Disukai konsumen,
  • Nilai ekonominya tinggi, dan
  • Diutamakan yang tidak berwarna cerah untuk menghindari serangan hama terutama hama burung,
Jenis ikan yang bisa dipilih sesuai kriteria di atas yaitu ikan nila (ukuran 5-8 cm).

Penebaran Benih Ikan
Waktu yang tepat untuk menebar benih ikan yaitu di saat tanaman padi berumur 30 HST (Hari Setelah Tanam) yaitu setelah penyiangan pertama dan pemupukan dasar. Penebaran dapat dilakukan pada sore atau pagi hari.

Ini bertujuan untuk menghindari obat-obatan atau pupuk. Jumlah benih ikan tebar padat dengan ukuran 5-8 cm kurang lebih berjumlah 1000-2000 ekor/hektar.
Pengaturan air setelah penebaran benih ikan dengan ketinggian mengikuti pertumbuhan tanaman. Pada pintu pemasukan dan pengeluaran air dipasang saringan dari kawat atau anyaman bambu untuk mencegah keluarnya ikan yang dipelihara dan mencegah ikan liar masuk ke dalam petakan sawah.
Pada pintu pengeluaran air perlu diatur sedemikian rupa, untuk menahan air sesuai dengan kebutuhan dan membuang air yang berlebihan pada saat terjadi hujan.

Pemeliharaan Ikan
Pemberian pakan ikan dapat diberikan setelah 3 hari benih ikan ditebar di sawah. Jenis pakan dipilih adalah pakan apung dengan kadar protein 28-32%. Pemberian pakan dihentikan setelah ikan berkurang nafsu makannya. Periode pemberian pakan sebaiknya dilakukan 2 kali sehari pada waktu pagi dan sore hari.
Untuk memelihara kesuburan padi maka dapat diberikan pupuk kandang setelah ikan berumur 2-3 minggu, dengan cara ditebar. Dosis yang digunakan kurang lebih 0,25 kg/m2.

Pemanenan
Saat panen yang paling tepat adalah ketika 90% gabah menguning. Panen ikan dilakukan 10 hari sebelum panen padi dengan cara mengeringkan petakan sawah. Setelah air surut maka ikan akan terkumpul pada kamalir/parit.

Pengolahan Ikan Mas Pesmol dan Presto



Rendahnya tingkat konsumsi diakibatkan karena masih adanya anggapan dikalangan masyarakat bahwa makan ikan kurang bergengsi atau identik dengan kemiskinan bahkan ada anggapan kalau makan ikan akan menyebabkan cacingan atau alergi, padahal ikan yang segar tidak akan menyebabkan cacingan selama ikan tersebut diolah dengan baik, tetapi jika ikan yang digunakan merupakan ikan yang telah busuk dan diolah pada kondisi yang kurang bersih maka ikan tersebut dapat menjadi pembawa parasit dalam tubuh dan menyebabkan cacingan. Disamping itu banyak yang enggan untuk memasak ikan karena harus membersihkan isi perutnya, membuang sisik dan duri sehingga menimbulkan kesan bahwa ikan sangat merepotkan, kurangnya pengetahuan tentang teknik pengolahan ikan juga menjadi pemicu rendahnya konsumsi ikan di Indonesia.

ResepMasakan Ikan yang akan kami bagikan untuk Anda, yaitu Resep Ikan Mas Pesmol. Jika dilihat dari bumbunya memang hampir mirip dengan Resep Ikan Bandeng Bumbu Kuning, namun ada beberapa tambahan rempah-rempah lain yang akan menambah rasa di kuahnya. Salah satu resep aneka olahan ikan ini juga lebih banyak irisan-irisan bawang merah bahkan ada yang sengaja dibiarkan utuh untuk pelengkap. Untuk ikan yang kami gunakan disini ialah ikan mas, jika Anda kurang selera dengan ikan tersebut, bisa diganti dengan ikan lainnya.

Resep IkanMas Pesmol merupakan masakan yang sudah menjadi hidangan favorit di Indonesia, karena rempah-rempah yang digunakan sangat banyak dan rasanya yang gurih. Dimakan bersama nasi putih hangat pastilah akan tercapai kepuasan untuk perut kita.

Resep membuat Ikan mas pesmol pedas enak sedap

Bahan Utama:
  • ½ Kg ikan mas.
  • 1 sdm air jeruk nipis.
  • 1 lembar daun salam.
  • 2 buah cabai merah besar, dibuang bijinya dan iris tipis serong.
  • 1 batang serai, memarkan.
  • 250 cc air bersih.
  • 8 butir bawang merah, kupas dan biarkan utuh.
  • 15 cabai rawit, biarkan utuh.
  • 2 sdt garam.
  • 2 sdt gula pasir.
  • Minyak secukupnya untuk menumis dan menggoreng.
Bahan Yang Dihaluskan:
  • 1 cm jahe.
  • 1 cm lengkuas.
  • 1 cm kunyit.
  • 4 butir kemiri, sangrai.
  • 6 siung bawang merah.
  • Garam dan gula secukupnya.

Cara memasak Ikan Mas Pesmol Pedas Enak

  1. Pertama-tama, lumuri ikan mas sambil diremas-remas dengan air jeruk nipis, garam, dan kunyit. Diamkan selama 15 menit. Setelah itu, goreng sampai keemasan. Angkat, tiriskan.
  2. Kemudian, panaskan minyak lagi untuk menumis bumbu halus, serai, dan daun salam hingga harum. Lalu, tuangkan air, gula, dan garam. Masak hingga matang dengan sedikit mengental dan cicipi kuahnya.
  3. Selanjutnya, tambahkan bawang merah utuh dan cabai. Aduk hingga rata.
  4. Terakhir, masukkan ikan mas yang telah digoreng. Aduk rata. Jika selera bisa ditambahkan dengan cuka.
  5. Ikan mas pesmol sudah siap dihidangkan.

Resep Ikan Mas Pesmol di atas sangat mudah, bukan? Jadi perbedaan antara Resep masakan pesmol dengan resep masakan bumbu kuning adalah terletak pada rasa kuahnya dan bawang merah yang sengaja utuh untuk pelengkap rasa di Resep Ikan Mas Pesmol. Kuahnya pun juga cenderung lebih kental daripada Resep Ikan Bandeng Bumbu Kuning. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba 

Ikan Mas Presto

 Saat ini berbagai cara pengolahan dilakukan agar tulang dalam ikan memungkinkan untuk ikut dikonsumsi, misalnya dengan penggunaan presto. Ikan presto termasuk ikan pindang karena proses pembuatannya yang menggunakan panas dan dalam suasana bergaram, oleh karena itu presto termasuk dalam ikan pindang. Presto merupakan alat masak bertekanan yang memungkinkan proses pengempukan berlangsung dengan maksimal sehingga tulang yang keras pun bisa menjadi empuk dan bisa dikonsumsi. Pada prinsipnya teknik pemindangan modern sama dengan teknik pemindangan tradisional. Perbedaan terletak pada proses perebusan. Proses perebusan pemindangan modern menggunakan panci bertekanan sehingga menghasilkan ikan pindang yang empuk sampai ke duri-durinya, sehingga sering juga orang menyebutnya dengan istilah pindang duri lunak.
Sebenarnya, semua ikan bisa saja diolah dengan cara ini. Produk olahannya dikenal dengan ikan presto. Karena proses awal sebelum pemindangan modern sama dengan pemindangan tradisional, maka pada kegiatan belajar ini tidak akan lagi membahas tahapan awal pemindangan secara mendetail.

Proses pemindangan ikan mas presto
Tahapan proses pemindangan modern terdiri dari :
 Ikan mas disiangi dengan cara dibersihkan sisik, buang isi perut dan insangnya.
 Cuci ikan sampai bersih kemudian direndam larutan garam 3% selama 15-20 menit
 Masukkan dan susun ikan dengan rapi didalam panci bertekanan (pressure cooker). Bila panci berukuran cukup besar, maka ikan disusun terlebih dahulu didalam nyiru (sejenis nampan yang terbuat dari bambu). Kemudian ikan disusun bersama-sama dengan nyiru tersebut didalam pressure cooker.
 Setiap lapisan ikan ditaburi garam halus sebanyak 2% dari berat ikan (dapat juga direndam dalam larutan garam jenuh bersih selama 2 jam) dan bumbu penyedap secukupnya.
 Masukkan air kedalam panci secukupnya, jangan sampai ikan ikut terendam air (jangan lupa diatas dasar panci dipasang saringan).
 Tutuplah panci dengan rapat dan kuat supaya tidak terlepas pada saat proses perebusan.
 Tutup panci harus memiliki klep (karet) yang bagus supaya udara diruangan panci tidak keluar melalui tutup selama perebusan.
 Lama perebusan berkisar 45 menit (untuk ikan berbobot 300/g) atau lebih, tergantung sumber panas (suhu yang dihasilkan) yang digunakan pada saat proses perebusan. Tekanan udara yang dihasilkan mencapai 1,1 atmosfir pada suhu 120oC.
 Apabila tekanan udara didalam panci sudah maksimal, maka akan menghasilkan suara seperti peluit. Sekaligus sebagai tanda bahwa ikan yang direbus sudah matang, press-cooker dibuka pengatur tekanannya hingga uap keluar dan tekanan menjadi normal.
 Setelah ikan matang, kemudian dinginkan selama beberapa saat.
 Ikan yang sudah dingin dikemas dengan menggunakan kardus dengan daya tahan 2 – 6 minggu atau bisa menggunakan plastik yang vakum udara dengan daya tahan ± 3 bulan bila disimpan dalam suhu normal.

Pembesaran Ikan Mas di Kolam dan Keramba Jaring Apung



A.Persiapan Kolam
Kolam yang dapat digunakan untuk memelihara ikan mas adalah kolam – kolam air tawar pada umumnya dengan catatan pasok air terjadi sepanjang tahun dengan kualitas dan kuantitas yang optimal.
Persiapan kolam merupakan salah satu hal yang sangat menunjang dalam keberhasilan pembenihan yang dilakukan, karena dengan kondisi lingkungan yang baik, maka akan memberikan suasana yang nyaman bagi ikan.
Persiapan kolam tanah pada pemijahan mas terdiri dari beberapa kegiatan yaitu :
  1. Kolam dikeringkan, dan tanah dasarnya diolah dengan cara dibajak atau dicangkul yang bertujuan agar dapat memperbaiki kualitas kolam terutama gas – gas beracun dapat hilang atau menguap, memperbaiki struktur tanah, serta memberantas hama dan penyakit. Lama pengeringan dapat berlangsung sekitar 5 –7 hari atau sesuai kondisi cuaca.
Setelah itu kolam dikapur dengan kapur sebanyak 100 – 200 gr/m2, pengapuran bertujuan untuk menaikkan tingkat keasaman (pH), menstabilkan alkalinitas, serta memperbaiki tekstur tanah.
  1. Setelah itu kolam dipupuk dengan menggunakan pupuk organik (pupuk kandang) ; biasanya tergantung dari kesuburan tanah.  Untuk kotoran sapi = 1000 kg/ha. Sedangkan kotoran ayam 600 – 1200 kg/ha. Tujuan dari pemupukan ini adalah untuk menumbuhkan pakan alami.
  2. Perbaikan pematang yang rusak atau bocor, pintu pemasukan dan pengeluaran, saringan, paralon dan lain sebagainya agar nantinya siap digunakan pada proses pemeliharaan. Pada pintu pemasukan dipasang saringan, dan selanjutnya air dimasukkan sampai 50 cm dan dibiarkan tergenang selama 5 – 7 hari.
B.Pendederan
Pendederan ikan mas dilakukan sebanyak 4 kali. Yaitu :
  1. Pendederan pertama dilakukan dari benih ikan yang baru menetas       (berukuran panjang sekitar 1 cm). Lama pendederan pertama adalah 3 minggu, padat`penebaran 150 – 250 ekor/m2, kedalaman air 40 – 50 cm dan airnya tenang. Pada saat panen ukuran ikan sudah mencapai 3 cm.
  2. Pendederan kedua dilakukan selama 1 bulan. Padat penebaran 50 – 75 ekor/m2 dan kedalaman airnya 50 – 75 cm. Pada saat panen, ukuran ikan sudah mencapai 5 cm.
  3. Pendederan ketiga juga dilakukan juga selama 1 bulan. Padat penebaran 25 – 50 ekor/m2  dan kedalaman air 80 – 100 cm. Pada saat panen, ukuran ikan sudah mencapai 8 cm.
  4. Pendederan keempat juga dilakukan selama 1 bulan. Padat penebaran benih ikan adalah 3 – 5 ekor/m2  dan dan kedalaman air  80 – 120 cm. Pada saat panen, ukuran ikan sudah mencapai12 cm.
Pendederan sebaiknya dilakukan di kolam secara intensif dan terkontrol. Air kolam selalu mengalir dengan debit 5 – 15 liter/detik.

C.Pembesaran Ikan Mas
Usaha pembesaran ikan mas adalah pemeliharaan dari ukuran benih sampai menjadi ikan yang layak konsumsi. Pembesaran dapat dilakukan pada kolam air tawar, dan kurungan jaring apung.
a.Pembesaran di kolam air tawar
Benih ikan ± 1 bulan ukurannya diharapkan telah mencapai ukuran 3 – 8 cm, dan siap ditebarkan ke kolam pembesaran yang telah disiapkan lebih dahulu. Penebaran dilakukan pada pagi hari atau sore hari saat suhu udara rendah, untuk mencegah terjadinya stres karena suhu yang tinggi. Padat penebaran ikan mas sebaiknya 1 – 2 ekor per meterpersegi untuk ikan hasil pendederan.
Beberapa kriteria kolam yang baik digunakan untuk pemeliharaan ikan mas  :
>        Dapat berupa kolam yang dibeton maupun yang tidak permanen.
>        Kolam biasanya tidak terlalu luas, luas kolam yang ideal (500 – 1000 m2)
>        Ukuran benih mulai dari ukuran 3 cm.
>        Dekat lokasi sumber air yang baik ( Sungai atau irigasi )
>        Kolam dilengkapi dengan pintu pemasukan dan pembuangan air.
Lama pemeliharaan di kolam pembesaran ± 2 – 3 bulan, diharapkan ikan mas yang dihasilkan sudah mempunyai ukuran berat ± 100 gram/ ekor.
Ikan mas termasuk ikan pemakan segala makanan yang ada, mulai dari yang bersifat planktonis sampai kepada makanan buatan. Ikan mas yang masih kecil akan lebih banyak memerlukan makanan alami yang planktonis, sedangkan ikan mas yang sudah besar lebih banyak memakan makanan tambahan dan buatan disamping makanan-makanan lainnya.
Pemberian makanan dapat ditebarkan secara langsung ke dalam kolam pembesaran
dengan jumlah ± 3 – 4 % dari berat badan seluruh ikan.
  1. a.    Pembesaran di Keramba Apung
>        Hanya cocok untuk pembesaran
>        Keramba umumnya terbuat dari bambu yang berbentuk persegi panjang atau bujur sangkar, tetapi bisa juga dibuat dari bahan papan kayu atau rotan.
>        Keramba biasanya di perairan umum (sungai, saluran irigasi, danau, waduk)
>        Ukurannya beragam.
>        Keramba ukuran 1m x 1m x 1m dapat diisi benih ikan sebanyak 250 – 300 ekor.
>        Pemberian pakan buatan berupa pelet.
            Metode ini cocok diterapkan di perairan umum, misalnya danau, waduk atau rawa yang dalam. Kedudukan jala apung mengapung pada perairan. Pemasangan jala apung ini harus menggunakan pelampung agar kedudukan jala tidak tenggelam seluruhnya. Selain itu, untuk memperkuat kedudukan jala harus diberi alat pemberat pada bagian dasarnya.
Bahan – bahan yang digunakan dalam pembuatan jala apung adalah jaring yang terbuat dari nylon polythelene, bambu, papan, ban bekas, busa plastik dan drum untuk pelampung supaya kedudukan jala dapat mengapung. Ukuran luas jala bervariasi, tergantung pada padat penebaran dan jenis ikan yang dipelihara. Untuk ikan mas berukuran untuk 100 gr, padat penebarannya 2 ekor/m2.
E.Manajemen Pakan Ikan Mas
  1. Ikan mas umur 3 – 7 hari diberi pakan berupa suspensi ( larutan ) kuning telur dengan frekuensi setiap 2 – 3 jam. Satu butir kuning telur untuk 100.000 ekor.
  2. ikan mas umur 7 – 30 hari diberi pakan berupa pellet berkadar protein 40%. Pellet diberikan perhari sebanyak 5% dari berat badan ikan. Ferkuensi pemberiannya adalah 5 kali sehari pada pukul 07.00 – 09.00, pukul 17.00,18.00 dan pukul 21.00 malam.
  3. ikan mas umur 1 – 4 bulan diberi pakan berupa pellet berkadar protein 35%. Pellet diberikan perhari sebanyak 5% dari berat badan ikan. Ferkuensi pemberiannya adalah 3 – 5 kali sehari ( pagi, siang, sore, dan malam hari ).
  4. Ikan mas umur ikan 4 bulan dan seterusnya diberi pakan berupa pelet berkadar protein 30%. Pellet diberikan perhari sebanyak 2 – 3 % dari berat badan ikan. Frekuensi pemberiannya adalah 2 – 3 kali sehari ( pagi, siang dan sore hari ). Selain itu, ikan dapat diberi pakan hijauan, misalnya daun ketela, daun ubi jalar, daun talas dan lain – lain.
F.Sampling
            Tujuan melakukan sampling adalah untuk mengetahui berat  rata – rata ikan, pertambahan berat harian dalam satu periode, dan tingkat kelangsungan hidup. Sampling biasanya dilakukan seminggu atau dua minggu sekali. Untuk mengetahui berat rata- rata ikan, pertambahan berat harian dan tingkat kelangsungan hidup sebagai berikut :
  1. BRA    =  berat rata – rata ikan mas hasil sampling.
= ( berat seluruh ikan ( gram ) / jumlah ikan ( ekor )
  1. BRH   = pertambahan berat harian  ikan mas dalam satu periode            (10 hari)
= (berat rata – rata sampling kedua – sampling pertama ) / T hari.
Contoh : Sampling 1                                                           = 10 gram
Sampling 2                                                            = 12,5 gram
T (periode sampling pertama dan kedua )       = 10 hari
Jadi BRH   = (12,5 – 10 ) / 10
= 0,25 gram/hari.
  1. SR      = Angka kehidupan
= Jumlah ikan yang hidup/padat tebar awal) x 100%.
Contoh : Jumlah Tebar Ikan mas  = 2000 ekor
Jumlah Ikan yang hidup = 1500 ekor
SR                                     =  [ 2000 – 1500] x 100%
=  75 %
  1. Biomassa      = Jumlah Berat ikan mas yang ada di dalam kolam ( kg )
= ( jumlah tebar ikan mas x SR x BRH ) / 1000
Contoh : jumlah tebar ikan mas    = 2000 ekor
SR                                      = 75 % = 75/100=0,75
BRH                                   = 12,5 Gram
Biomassa                          = ( 2000 x 0,75 x 12,5) / 1000
= 18,75 Kg
  1. Pakan Harian ( PH )
PH = Jumlah  pakan yang diberikan perhari berdasarkan dari biomassa ikan yang ada.
Contoh: Biomassa                                       = 18,75 Kg
Presentasi pakan harian                        = 5 %
Jadi PH          = Biomassa x presentasi pakan harian
= 18,75 X 5%
= 0,93 Kg = 937 gram atau dibulatkan 1 kg pakan perhari.
G.Manajemen Pasok Dn Kualitas Air
Sebelum air masuk ke kolam – kolam ikan, maka dilakukan pengendapan terlebih dahulu di kolam pengendapan. Dengan demikian diharapkan lumpur dan sampah yang terbawa air akan mengendap di kolam pengendapan. Air kemudian dialirkan ke kolam melalui saluran sekunder. Temperatur air berkisar antara 17 – 25oC, dengan pH air antara 6 – 8,5.

H.Panen Ikan Mas
Pemanenan dapat dilakukan jika ikan yang dipelihara sudah mencapai ukuran konsumsi, atau sesuai pasar. Pada pemeliharaan di kolam panen dapat dilakukan dengan cara menurunkan permukaan air kolam, kemudian ikan ditangkap dan selanjutnya ditampung. Ikan mas yang dipasarkan dalam bentuk hidup memiliki nilai jual yang tinggi dibandingkan dengan ikan yang dipasarkan dalam keadaan mati.
Untuk pemanenan dalam keramba jaring apung dapat dilakukan dengan cara selektif atau total. Caranya yaitu dengan mengangkat jaring keramba apung, kemudian ikan ditampung dalam wadah penampungan

20 September 2018

pembenihan ikan mas


Dalam pemijahan ikan mas terdapat berbagai cara baik secara alami dan secara buatan, Akan tetapi semua cara yang di tempuh tujuanya untuk pemijahan dan pembenihan mungkin yang membedakan adalah kuantitas dari hasil proses pembenihan tersebut. Ikan mas sudah lumayan ramai di pijahkan dan juga di budidayakan untuk memnuhi kebutuhan pasar ikan konsumsi.
Ikan mas ini memiliki tekstur daging yang lembut dan juga gurih, Ikan yang langsung bisa di mask dengan sisiknya ini memiliki banyak manfaat ikan mas bagi kesehatan dan juga kandungan nutrisinya yang lengkap terutama untuk memenuhi kebutuhan gizi si kecil. untuk membantu pertumbuhan otak dan tulang. dan berikut adalah cara pembenihan ikan mas.
 
 

Langakah – Langkah Dalam Pembenihan Ikan Mas Secara Alami :

1. Pemilihan Indukan Pembenihan

Sebelum ikan di pijahkan kita harus terlebih dahulu memisahkan antara indukan jantan dan betina terlebih dahulu sebelum di mulainya proses pemijahan.
Umumnya Indukan ideal untuk dipijahkan berusia 1,5 tahun sampai 2 tahun dengan berat tubuh minimal 2 kg – 5 kg. Sedangkan untuk pejantan akan lebih cepat menemukan masa matang gonad, Usia pejantan lebih muda dar betina yaitu berkisar antara 9 bulan sampai dengan 1 Tahun dengan berat ikan mencapai kurang lebih 0,8 kg.

Ciri Betina Yang Sudah Matang Gonad :

Perut bagian bawah terasa lunak jika di raba terasa seperti pipi bayi, bentuknya lebih buncit dan oval.
Alat genital kemerahan dan mengembang cenderung terbuka.
Bagian anus terlihat menonjol seperti membengkak.

Ciri Betina Yang Sudah Matang Gonad :

Bila perut bagian bawah ditekan akan mengeluarkan sperma.
Tubuh ramping dan gesit.
Prilaku Lebih Agresif.

2. Pemeliharaan Indukan Ikan Sebelum Pemijahan

Sebelum pemijahan berlangsung terlebih dahulu di lakukan pemeliharaan induk ikan betina dan jantan dikolam yang terpisah, dengan tujuan untuk menghilangkan lemak disekitar kantong telur untuk betina untuk pejantan agar sperma yang di hasilkan mencapai tingakat maksimal.Proses tersebut di lakukan kurang lebih selama 1-2 hari tanpa di berikan makan apapun. Bertujan untuk menghilangkan lemak yang menyelimuti kantong telur yang nantinya akan menghambat proses pelepasan sel telur ketika pemijahan berlangsung.

3. Persiapan Kolam Pemijahan

Untuk kolam pemijahan dapat di gunakan dengan kolam dinding beton lantai tanah atau dengan kolam tanah murni.  Setiap indukan betina yang akan memijah membutuhkan luasan kolam 6 M2/kg berat ikan, dengan kedalaman air kolam 60-80 cm. Contoh untuk indukan seberat 2 kg dibutuhkan kolam seluas 12 M2. dapat di isi 2-3 induk betina 2 induk jantan.
Hal lain yang harus dipersiapkan adalah tempat perekat telur. Tempat ini di buat untuk meletakkan telur-telur yang telah dibuahi. Tempat ini di buat dari ijuk yang di jepit bambu di buat dengan panjang 1 Meter lebar 50 Cm. buat sebanyak lebar dasar kolam dan di susun rapi.

4. Proses Pemijahan Ikan Mas

Masukkan indukan betina dan jantan bersama-sama. Perbandingan bobot indukan betina dan jantan 1:1, sedangkan dari jumlahnya bisa 3:1. Proses pemijahan terjadi pada dini hari sekitar pukul 01.00-06.00. Ditandai dengan ikan yang saling berkejaran dan bau amis menyelimuti air kolam.
Setelah semua berjalan dengan sesuai periksa tempat yang sudah di persiapkan untuk telur melekat tersebut. kemudian angkat dan pindahkan telur kedalam air yang jernih.

5. Penetasan telur

Penetasan telur dapat di lakukan dengan menggunakan akuarium. atau viber. Setelah proses pemijahan selesai, segera pindahkan ijuk tempat perekat telur yang dipenuhi telur ke tempat pemijahan. Tempat penetasan sebaiknya terhindar dari air hujan dan panas yang berlebihan.
Untuk mencegah tumbuhnya jamur, air di kolam penetasan bisa diberikan methylen blue.  Sedangkan untuk penetasan rendam terlebih dahulu dalam air yang sudah dicampur methylen blue. Kemudia letakan ijuk sekitar 5-10 cm dibawah permukaan air. Suhu ideal yang di butuhkan adalah 28-30oC, telur akan menetas dalam 1-3 hari. Setelah menetas menjadi larva, jangan di beri makanan apapun. Karena larva masih membawa nutrisi yang terdapat dalam kuning telur. Setelah berumur 2-3 hari, larva bisa diberi pakan.

6. Pendederan Benih

Setelah larva berusia 7 hari (1 minggu) dapat di pindahkan kedalam kolam pendederan yang berukuran 4 x 5 M dengan padat 1000-2000 ekor. Kedalaman air kolam diatur sekitar 60 cm. Kolam di beri Aerator untuk proses sirkulasi air karena ikan mas cenderung suka dengan air yang bergerak. Sirkulasi air jangan terlalu deras karena benih masih kecil.
Masukan larva secara perlahan dengan menggunakan gayung untuk menghindari sentuhan dari tangan kita. agar kesehatan ikan tetap terjaga.

7. Pemberian Pakan

Pakan yang dibutuhkan untuk pendederan tahap pertama adalah biota air yanng ditumbuhkan dalam kolam. Pakan tersebut cukup untuk benih yang masih kecil. Sebagai tambahan bisa diberikan pelet halus ( PF – 1000 ). Lama pemeliharaan pendederan sekitar 4 minggu. Jangka waktu tersebut akan dihasilkan benih ikan berukuran 2-3 cm.

8. Panen Benih Ikan Mas

Panen benih ikan dapat di lakukan sesuai dengan kebutuhan budidaya pembesaran ataupun kebutuhan pasar dan petani budidaya biasanya benih di panen ketika benih berukuran kurang lebih sebesar 2 jari tangan atau 15-17 cm