Wikipedia

Hasil penelusuran

25 Mei 2018

manajemen pemberian pakan ikan


Pemberian pakan buatan untuk ikan harus dilakukan secara benar dan hati-hati supaya pertumbuhan ikan dapat berlangsung normal. Dengan demikian diharapkan tidak akan terjadi pemborosan. pemakaian pakan ikan buatan dipengaruhi oleh unsur cara pemberiannya, frekuensi pemberian, jumlah ransum perhari, suhu air dan keadaan lingkungan. Untuk benih yang masih kecil pakan diberikan dengan menyerakkannya secara merata diseluruh permukaan air apabila makanan ikan berbentuk cairan maka sebaiknya pemberian pakan dilakukan dengan alat penyemprot (sprayer).
Apabila pakan ikan yang berbentuk tepung dan remah dapat diberikan dengan cara ditaburkan menggunakan tangan pada tempat dan waktu yg sama (tetap). Tempat pemberian pakan sebaiknya ditetapkan didekat pintu pengeluaran air agar ikan terbiasa untuk menunggu makanannya di tempat tersebut pada waktu yg telah ditentukan, selain itu sisa-sisa pakan yg tidak termakan oleh ikan tidak tersebar kemudian membusuk di seluruh kolam. Pakan ikan buatan  diberikan secara berangsur-angsur sedikit demi sedikit sesuai kebiasaan makannya. Apabila kira-kira sepertiga dari jumlah ikan-ikan yang ada sudah tidak mau lagi memakan makanan yang dilemparkan maka pemberiannya segera dihentikan, jika sudah diberikan pakannya secara teratur maka ikan anda akan jauh lebih sehat dan siap untuk dipanen.
Berdasarkan jumlah pakan yang harus diberikan dalam suatu usaha budidaya dapat dibedakan menjadi tiga kelompok yaitu :
1.    Pemberian pakan secara berlebihan (excess)
Pemberian pakan secara berlebihan atau biasa disebut ad libitum merupakan salah satu cara pemberian pakan yang biasa diberikan pada fase pemberian pakan untuk larva ikan sampai ukuran benih ikan pada suatu hatchery. Pada stadia tersebut tingkat konsumsi pakan masih tinggi hal ini berkaitan dengan kapasitas tampung lambung larva atau benih ikan masih sangat terbatas, struktur alat pencernaan yang masih belum sempurna dan ukuran bukaan mulut larva yang masih sangat kecil, sehingga dengan memberikan pakan dengan sekenyangnya atau ad libitum dimana pakan selalu tersedia dalam jumlah yang tidak dibatasai maka larva atau benih ikan ini dapat makan kapanpun juga sesuai dengan keinginan ikan. Tetapi pemberian pakan secara berlebihan pada fase setelah larva atau nebih akan membawa dampak yang merugikan bagi sistem perairan dalam suatu usaha budidaya. Dimana pakan ikan yang berlebihan akan berpengaruh langsung terhadap organisme akuatik (ikan) yang hidup dalam wadah budidaya dan kondisi lingkungan budidaya tersebut.

Pakan ikan yang berlebihan tidak akan dimakan oleh ikan dan akan terjadi penumpukan pakan pada wadah budidaya di dasar perairan. Penumpukan pakan ikan didasar budidaya akan tercampur dengan hasil buangan ikan seperti feses, urine yang nantinya akan menghasilkan bahan-bahan toksik seperti amoniak, H2S dan sebagainya yang dihasilkan dari perombakan bahan-bahan organik tersebut. Kandungan toksik yang tinggi dalam wadah budidaya akan menyebabkan aktivitas ikan dan terganggu. Oleh karena itu manajemen pemberian pakan pada ikan harus dilakukan dengan benar disesuaikan dengan melihat jenis dan umur ikan, lingkungan perairan serta teknik budidaya yang digunakan.
2.    Pemberian pakan sekenyangnya (satiation)
Pada sistem pemberian pakan sekenyangnya adalah suatu usaha para pembudidaya ikan untuk melakukan pemberian pakan pada ikan yang dibudidayakan dalam jumlah yang maksimal. Hal ini dapat dilakukan pada ikan budidaya yang benar-benar sudah diketahui daya tampung lambungnya secara maksimal dalam setiap pemberian pakan, sehingga pakan ikan yang diberikan semuanya dikonsumsi oleh ikan. Tetapi dalam kenyataannya sangat sulit bagi para pembudidaya untuk menerapkan sistem pemberian pakan ini karena untuk menghindari pakan yang terbuang itu sangat sulit. Oleh karena itu dalam pemberian pakan secara maksimal akan mudah diterapkan jika ikan yang dibudidayakan sudah terbiasa dengan jumlah pemberian pakan tersebut setiap hari berdasarkan pengalaman di lapangan.
3.    Pemberian pakan yang dibatasi (restricted)
Pemberian pakan tipe ini adalah pemberian pakan buatan yang biasa dilakukan dalam suatu usaha budidaya ikan dimana para pembudidaya melakukan pembatasan jumlah pakan yang diberikan setiap hari. Jumlah pakan yang aka diberikan setiap hari ini dibatasi berdasarkan hasil suatu penelitian dengan jumlah pakan tertentu akan diperoleh pertumbuhan ikan yang optimal. Pemberian pakan dalam budidaya ikan secara intensif biasanya jumlah pakan yang diberikan dibatasi jumlahnya berdasarkan hasil penelitian dan pengalaman dilapangan.
Berdasarkan peralatan yang digunakan dalam melakukan pemberian pakan pada usaha budidaya ikan, ada beberapa metode pemberian pakan yang dapat dilakukan yaitu:
1.        Pemberian pakan dengan tangan
Pemberian pakan dengan cara metode pemberian pakannya menggunakan tangan (disebar). Metode pemberian pakan dengan tangan ini biasanya disesuaikan dengan stadia dan umur ikan yang dibudidayakan.
2.        Pemberian pakan secara mekanik
Pemberian pakan dengan cara menggunakan alat bantu pakan yang digerakkan oleh tenaga mekanik, seperti demand feeder dan automatically feeder yang biasa digunakan pada budidaya ikan di kolam air deras.
3.        Pemberian pakan di Hatchery
            Pada beberapa unit hatchery ikan air laut atau ikan air tawar biasanya dibutuhkan suatu alat bantu untuk memudahkan proses pemberian pakan. Pada stadia larva ikan merupakan fase kritis dimana pada fase tersebut dibutuhkan pakan yang tepat jenis, ukuran dan jumlah dimanayang dimasukkan kedalam pipapipa adalah pakan alami yang telah dibuat sedemikian rupa sehingga pipa yang berisi pakan alami ini masuk kedalam wadah pemeliharaan secara otomatis.
Selain itu yang perlu diperhatikan dalam melakukan pengelolaan pemberian pakan adalah melakukan pencatatan pemberian pakan yang biasa disebut dengan Feeding record. Dengan membuat suatu catatan tentang pemberian pakan pada setiap kolam budidaya akan memudahkan untuk memantau perkembangan setiap kolam budidaya.

  Inti dalam manajemen pemberian pakan adalah kualitas pakan dan kuantitas pakan dapat cukup memenuhi kebutuhan ikan untuk tumbuh. rentang pemberian pakan teratur dan terjadwal, serta merk pakan atau jenis pakan disarankan jangan diganti-ganti selama siklus budidaya. kemudian pemberian pakan jangan berlebihan serta terkontrol, dalam artian pemberian pakan ketika ikan sehat dan ketika ikan sakit itu akan sangat jelas berbeda baik jumlah maupun waktunya, karena ikan sakit harus terlebih dahulu dipuasakan hingga sembuh.

pengelolaan kualitas air kolam budidaya


Keberhasilan budidaya ikan ditentukan oleh keberhasilan dalam pengelolaan air, baik dari segi kuantitas maupun kualitas air, terlebih pada budidaya ikan intensif atau super-intensif. Ketersediaan air harus selalu terjaga sehingga air kolam budidaya dapat terus diganti sesuai kebutuhan.

Kualitas air untuk budidaya ikan harus memenuhi syarat agar pertumbuhan ikan dapat optimum.
Parameter kualitas air untuk budidaya ikan air tawar dijelaskan di bawah ini.

1. FAKTOR FISIKA AIR
Faktor fisika air meliputi temperatur, kecerahan, dan kekeruhan air. Ketiganya berpengaruh besar terhadap keberhasilan budidaya ikan. Bila salah satu saja tidak memenuhi syarat, ikan tentu tidak akan dapat tumbuh optimal.

a. Temperatur Air
Temperatur atau suhu air adalah ukuran tinggi rendahnya panas air yang berada di tempat budidaya, baik kolam, karamba, maupun karamba jaring apung. 


Temperatur air dipengaruhi oleh radiasi cahaya matahari sebagai sumber energi, suhu udara musim, dan lokasi. Air mempunyai kapasitas yang besar untuk menyimpan panas sehingga suhunya relatif  konstan dibanding suhu udara.

Energi cahaya matahari sebagian besar diserap di lapisan permukaan air. Intensitas cahaya matahari semakin kedalam semakin berkurang. Transfer panas dari lapisan atas ke bawah tergantung kekuatan pengadukan air oleh angin. Untuk meningkatkannya maka dipasang kincir angin. semakin tinggi konsentrasi bahan terlarut dalam air maka akan tinggi penyerapan panasnya.

Suhu air mempengaruhi densitasnya. semakin tinggi suhu air, densitasnya semakin rendah (gr/cm3). Perbedaan densitas air dilapisan atas dan di lapisan bawah dapat menyebabkan stratifikasi. Air yang lebih hangat berada dilapisan atas, sementara air yang lebih dingin berada pada lapisan bawah.

Suhu yang mematikan untuk hampir semua semua jenis ikan adalah 10-11 drajat celsius selama beberapa hari. Nafsu makan ikan menurun pada suhu di bawah 16 drajat celsius, sementara reproduksi ikan mengalami penurunan pada suhu di bawah 21 drajat celsius. 

Batas optimum suhu berbeda beda, tergantung berbagai faktor lain, seperti pH, DO, altitude (ketinggian tempat), kedalaman air, dan cuaca. 


Berikut ini tabel suhu perairan yang optimum untuk pertumbuhan ikan air tawar.


NO
JENIS  IKAN
TEMPERATUR OPTIMUM
1.        
TAWES
20 – 33 0C
2.        
NILEM
18 – 28 0C
3.        
MAS
20 – 25 0C
4.        
PATIN
28 – 32 0C
5.        
BAWAL
25 – 30 0C
6.        
GURAME
24 – 28 0C
7.        
NILA
25 – 30 0C
8.        
SIDAT
28 – 29 0C
9.        
LELE
25 – 30 0C
10.    
GABUS
25 – 30 0C
b. Kecerahan
Kecerahan air atau transparansi adalah daya tembus cahaya matahari ke dalam perairan. Kecerahan air dipengaruhi oleh kerapatan plankton dan kekeruhan yang disebabkan oleh partikel tanah terlarut.

Pengukuran kecerahan air sering dilakukan pada budidaya intensif maupun super-intensif. Alat untuk mengukur kecerahan air adalah Piring Seichi (Seichi Disc). Piring seichi dibuat dari papan bundar berdiameter 20 cm berwarna putih hitam selang-seling membentuk 4 bagian, dilengkapi batang kayu dengan penunjuk kedalaman.

Kecerahan air bisa dipakai sebagai indikator untuk melihat kerapatan plankton di perairan. Tingkat kecerahan air yang baik untuk budidaya adalah 100 - 60 cm. Artinya, pada kedalaman 60 - 100 cm, cahaya matahari masih bisa menembus. Pada kecerahan 20 cm, kerapatan plankton sudah pada ambang batas berbahaya karena justru menurunkan kualitas air secara umum.

C. Kekeruhan Air
Kekeruhan air mempengaruhi kemampuan air untuk meneruskan cahaya ke dalam air. Kekeruhan pada air kolam, karamba dan karamba jaring apung disebabkan oleh koloid partikel-partikel lumpur dan bahan organik terlarut.

Air dengan tingkat kekeruhan tertentu malah berdampak baik bagi pertumbuhan ikan karena kekeruhan itu mengurangi intensitas sinar yang masuk ke dalam air.
Kondisi didalam air yang tidak terlalu terang justru mengakibatkan ikan lebih bernafsu untuk makan.

Air yang keruh karena partikel lumpur membuat lumut atau ganggang terhambat pertumbuhannya.  Air yang keruh pun membantu ikan menghindar dari predator, mengingat predator umumnya lebih menyukai air yang jernih.



2. FAKTOR KIMIA AIR
Faktor kimia air meliputi kadar oksigen terlarut, derajat keasaman, kadar amonia (MH3), kadar karbon dioksida (CO2) terlarut dalam kolam / karamba / KJA, alkalinitas dan kesadahan total. Berikut faktor kimia air yang paling sering berpengaruh dalam budidaya ikan, yaitu derajat keasaman (pH).

a. Derajat Keasaman Air
Derajat keasaman air dibagi menjadi tiga, yaitu pH rendah (asam), pH netral dan pH tinggi (basa). Derajat keasaman air dipengaruhi oleh ion Hidrogen (H+). Air menjadi asam apabila pH <7 dan dikatakan basa bila PH >7.

Derajat keasaman air budidaya yang memenuhi syarat adalah 5 - 8,5. Untuk budidaya ikan air tawar pH yang cocok adalah 6,5 - 7,5. Syarat lain yang penting adalah fluktuasi atau perbedaan pH pagi dan siang tidak lebih dari 1. Misalnya, pagi hari pH air pada kolam / karamba / karamba jaring apung adalah 6,5 maka pH pada siang hari tidak boleh mencapai angka 8.

Derajat keasaman dipengaruhi oleh aktifitas ikan dan organisme lain, yaitu pernafasan (respirasi). Respirasi menghasilkan CO2 yang mengakibatkan pH menurun. Jadi pada malam hari pH air cenderung lebih rendah dibanding siang hari.

Berikut ini pH air yg sesuai untuk ikan air tawar.


JENIS IKAN
pH
Ikan Tawes
6.5 – 7.5
Ikan Nilem
6.5 – 7.5
Ikan Mas
7 – 8
Ikan Patin
6 – 7
Ikan Bawal
7 – 8
Ikan Gurame
6.5 – 8
Ikan Nila
6.5 – 8.5
Ikan Sidat
7 – 8
Ikan Lele
6.5 – 8
Ikan Gabus
6 – 7.5


 Untuk menunjang keberlangsungan budidaya ikan air tawar di kolam , kwalitas air dapat dijaga dengan cara penambahan air bersih kedalam kolam budidaya secara berkala,atau bisa juga dengan penambahan formula khusus perawatan air kolam .
Cara pembuatan formula khusus lele:

  1. Siapkan air bersih 14liter didalam blong.
  2. Probiotik 1liter.
  3. Gula merah 1kg.
  4. Pakan lele/ pelet 1kg.
  5. Dedak halus 2kg.
  6. Ragi tape 2 butir
  7. yakult 2 botol
Setelah semua bahan terkumpul, masukkan semua bahan kedalam blong plastik lalu aduk hingga merata. Setelah itu, tutup rapat blong. Aduk formula pada pagi dan sore hari lalu tutup rapat kembali. Setelah 3 hari, buka formula lalu lihat hasilnya. Jika formula sudah berubah warna dan bau menyerupai khas probiotik, bisa dipastikan formula sudah aman dan siap untuk digunakan.
Taburkan formula khusus lele ini,  pagi hari saat ada sinar matahari rata pada air kolam. Pemberian juga harus melihat luas lahan kolam, serta umur pemeliharaan ikan.
Formula ini dianjurkan untuk sekali pakai, dan dapat dibuat serta digunakan pada air kolam dengan rentang waktu 7-10 hari.