Wikipedia

Hasil penelusuran

20 Agustus 2020

Penggunaan Limbah pada pemberian pakan untuk budidaya ikan

 

Pakan merupakan komponen utama yang menentukan dalam budidaya ikan sebab pakan berkaitan erat dengan biaya produksi. Pakan juga berpengaruh erat terhadap bobot akhir dari ikan sebab dari sinilah pembudidaya dapat berhitung keuntungan yang diperoleh. Oleh karenanya, menggunakan pakan yang efisien yang menekan biaya produksi dan meningkatkan bobot akan lebih menguntungkan.

Belakangan, gerakan produksi pakan secara mandiri digencarkan oleh pemerintah. Pembudidaya ataupun pihak yang berkaitan dapat memformulasi pakan secara mandiri. Bahan baku yang akan digunakan pun bervariasi. Hal yang terpenting adalah bahan tersebut mampu diformulasikan hingga mencapai komposisi yang dibutuhkan oleh ikan. Pengembangan pembuatan pakan juga dapat menggunakan limbah-limbah atau sisa-sisa industri, tentunya yang aman untuk digunakan.

a. Limbah Pertanian

Ampas tahu, dedak, limbah jamur dan limbah kulit ubi kayu merupakan limbah industri pertanian yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pakan. Ampas tahu ataupun limbah lainnya yang diperoleh dari pengolahan kedelai sarat akan gizi yang dapat dipergunakan sebagai pakan ikan. Di Hongkong, limbah ini biasa diberikan pada ikan sebagai pakan baik dalam kondisi basah maupun semi kering. Jika ubi kayu atau singkong memiliki kadar protein rendah, daun singkong justru memiliki potensi untuk digunakan sebagai alternatif pakan meskipun hingga kini belum diketahui nilai gizinya untuk pakan ikan. Jagung jarang digunakan sebagai alternatif pakan ikan sebab kecernaannya yang rendah. Jagung mentah harus diolah kembali untuk meningkatkan kecernaan pada ikan. Namun demikian kini banyak industri pengolahan jagung, dan karena harga jagung cukup tinggi maka yang dapat dimanfatkan adalah limbahnya seperti DDGS, honimi, dedak jagung dan germ sebagai protein bagi ikan. Jerami padi yang biasanya dibuang atau dibakar, diolah oleh Juliani et al (2018) sebagai bahan baku pelet ikan mas. Jerami ini diformulasikan bersama tepung keong mas, dedak, gula, dan probiotik. Limbah pertanian lainnya yang berpotensi sebagai bahan baku pakan ikan antara lain: kulit kakao, kulit pisang kepok

b. Limbah organik

Limbah ini dapat bersumber dari rumah/warung makan. Sisa-sisa makanan dikumpulkan kemudian diolah kembali dengan fermentasi. Hasil fermentasi kemudian diberi bekatul, garam, dan tepung pati hingga menjadi adonan. Tipe pakan yang dihasilkan dari olahan ini adalah pakan tenggelam. Limbah kuliner yang berupa tulang ikan dan udang juga dapat diolah menjadi tepung sebagai alternatif pakan. Disamping ekonomi, limbah ini juga sekaligus menerapkan konsep zero waste di aea wisata. Limbah organik berupa sayuran dapat dimanfaatkan sebagai pakan untuk ikan herbivora. Limbah sayur sawi tanpa pengolahan pemeraman, pengukusan, dan perebusan dapat digunakan sebagai bahan baku formulasi pakan ikan.

c. Limbah Perikanan

Pada pengolahan hasil perikanan, kerap didapati bahan-bahan sisa/ limbah seperti cangkang, kepala, duri, dan bagian lainnya yang tidak diolah kembali. Limbah semacam ini dapat ditingkatkan nilai pemanfaatannya dengan mengolah kembali menjadi pakan ikan. Sebagai contoh adalah pemanfaatan limbah rajungan dimana limbah diolah menjadi tepung kemudian ditambah tepung ikan, dedek padi, tepung baking soda dan vitamin hingga menjadi pelet untuk ikan lele. Pun demikian dengan limbah rumput laut yang dapat diolah menjadi tepung kemudian diformulasi menjadi pakan ikan. Bahan baku pakan yang berasal dari tepung rebon perlu dipertimbangkan. Tepung rebon ini kaya akan asam amino yang akan membantu penyerapan protein. Jenis limbah perikanan lainnya seperti yang terdapat pada pelelangan ikan seperti limbah ikan cakalang, kepala ikan teri/puri, serta sisik ikan kakap merah juga dapat dibuat menjadi tepung sebagai bahan baku pakan ikan.

d. Limbah produksi olahan hasil ternak

Beberapa industri olahan hasil ternak  mampu menghasilkan produk seperti bakso, sosis, nugget, dll yang memiliki limbah buangan berupa barang yang afkir, sisa produksi, ataupun yang kadaluarsa. Limbah tersebut dapat diolah kembali menjadi pakan ikan yang layak. Sosis sapi kadaluarsa diketahui memiliki kandungan protein yang cukup tinggi untuk dapat dimanfaatkan sebagai pakan ikan.

e. Limbah peternakan

Bahan limbah pertanian yang dapat digunakan adalah sludge biogas ternak sapi. Sisa akhir pembuatan biogas ini dapat diolah bersama tepung ikan, dedak padi, dan janggel jagung menjadi pakan ikan.

f. Limbah industri makanan

Samahalnya dengan limbah produksi olahan hasil ternak, limbah industri makanan juga berpotensi digunakan sebagai alternatif bahan baku pakan. Misalnya limbah mie instan. Mie instan yang berbahan tepung terigu ini memang rendah protein namun kaya akan lemak dan rendah serat sehingga diharapkan dapat menjadi bahan baku pengganti pakan. Limbah roti atau tepung roti mungkin dapat digunakan sebagai bahan tambahan pakan. Namun demikian limbah roti biasanya sudah dimasak dan mengandung garam sehingga kecernaan pada ikan menjadi rendah. Oleh karenanya penggunaan limbah ini sebagai pakan ikan harus memperhatikan kadar natriumnya. Limbah organik yang berasal dari industri pengolahan makanan telah dicoba dikembangkan sebagai material pembuatan pakan ikan. Limbah kulit kentang dan jeruk tersebut dibuat menjadi tepung kemudian dicampurkan dengan probiotik dan dijadikan pelet.

Meskipun berbagai bahan asal limbah di atas berpotensi kuat untuk dikembangkan sebagai alternatif pakan ikan, kemanan bahan baik bagi ikan maupun manusia juga perlu diperhatikan. Daun singkong misalnya, yang memiliki kandungan HCN tinggi tidak hanya berbahaya bagi manusia tapi juga hewan termasuk ikan. Oleh karenanya pada proses pengolahannya harus ada proses penghilangan HCN baik dengan perendaman, pemucatan, ataupun pengeringan. Sedangkan untuk limbah sisa makanan yang tidak termakan atau dibuang harus memperhatikan sumbernya dan dilakukan penyortiran. Tak jarang limbah tersebut bercampur dengan plastik, kertas, ataupun benda tajam lainnya. Limbah semacam ini juga rentan kontaminasi. Pada beberapa negara, penggunaan limbah ini untuk produksi pakan diperbolehkan dengan catatan memberikan perlakuan dengan pemanasan pada suhu tertentu. Lain halnya dengan di Uni Eropa, penggunaan limbah perikanan untuk pakan ikan tidak diperbolehkan namun masih diizinkan jika digunakan pada pakan krustasea dan sejenisnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar