Wikipedia

Hasil penelusuran

17 Juni 2020

pakan alami benih ikan

Ikan  yang hidup di alam yang bebas akan memakan makanan yang tersedia di alam tersebut. Baiklah pada kesempatan kali ini penulis akan membahas tentang pakan alami ikan.

Pakan alami ikan adalah organisme planktonik yang terdapat di perairan yang berperan penting dalam rantai makanan di ekosistem perairan. Plankton termasuk konsumen tingkat pertama dalam rantai makanan di ekositem perairan.

Plankton yang dapat ditemukan diperairan dapat berupa zooplankton yang bergerak aktif di perairan ataupun fitoplankton sama halnya seperti  tumbuhan yang memiliki klorofil untuk berfotosintesis

Plankton adalah organisme yang melayang-layang di perairan, karena memiliki pergerakan terbatas sehingga tidak mempunyai kekuatan untuk melawan arus. Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, bahwa Plankton dibagi menjadi dua jenis yaitu, fitoplankton dan zooplankton.

Penggolongan plankton berdasarkan siklusnya yaitu, meroplankton dan holoplankton. Meroplankton adalah organisme yang menghabiskan sebagian hidupnya sebagai plankton. Organisme ini merupakan komponen planktonik yang sedang mengalami pertumbuhan, sehingga akhirnya menjadi organisme lebih besar, sedangkan holoplankton adalah organisme akuatik yang mengabiskan seluruh hidupnya sebagai plankton.

Pasti ada muncul di pemikiran kita, bagaimana plankton dapat kita dapatkan, misalnya untuk bahan penelitian ataupun sebagai pakan bagi ikan. Iya ada alat untuk menangkap plankton di perairan yaitu Plankton net.

Plankton net biasanya digunakan sebagai alat untuk menangkap plankton di perairan yang nantinya dijadikan bahan penelitian. Plankton net adalah alat untuk menangkap plankton di perairan, alatnya berupa jaring tipis agar plankton tersaring dan di ujung plankton net terdapat lubang untuk menampung plankton menggunakan botol sampel.

Jenis plankton yang terdapat di perairan tawar, payau dan laut jelas berbeda. Plankton air tawar adalah jenis plankton yang terdapat di air tawar.  Adapun plankton air tawar seperti, Cholorella, Choloroccum, Chlamidomonas, Chrysopyta, Pyrrhophyta dan Euglenophyta.

Penggunaan pakan alami sangat efektif untuk ikan budidaya terutama ikan yang masih larva, karena sesuai dengan bukaan mulut ikan dan sangat efektif karena tidak mencemari perairan apabila tidak termakan. Berbeda dengan pakan buatan yang apabila tidak termakan akan menimbulkan amonia, sehingga bersifat toksik.

Berikut jenis pakan alami yang digunakan sebagai pakan untuk ikan budidaya

1. Infusoria

Pakan alami ini biasanya digunakan untuk larva ikan hias, seperti Ikan Cupang, Ikan Molly, Ikan Platy, Ikan Guppy dan lain sebagainya.

Infusoria adalah golongan dari protozoa, ukurannya 80-350 mikron, oleh karena itu infusoria sangat ideal untuk pakan larva ikan cupang dan seukurannya.

Cara mengkultur infusoria makanan benih ikan.
  • Siapkan dulu wadah buat kulturnya. Bisa dipakai botol bekas air mineral ukuran 1,5 liter yang dipotong bagian atasnya.
  • Bibit infusoria bisa dicari di selokan ataupun kolam ikan. Mengambilnya, langsung ciduk saja air di bagian pinggir. Bibit tersebut dihindarkan dari sinar matahari langsung. Lebih baik kita mencarinya pagi-pagi.
  • Wadah buat kultur infusoria diisi air 3/4nya. Juga diisi dengan bahan makanan untuk infusoria.bahan makanannya bebas, bisa pakai sayuran, tempe, pelet jamuran, daun bayam lebar dan jenis sayuran lainnya yang berwarna hijau.
  • Kemudian di rebus sampai jadi bubur (atau sangat matang) dan dibusukkan.
  • Bibit infusoria dimasukkan ke wadah kultur. Setelah itu, tutup dengan kain biar sirkulasi udara lancar. 
  • Simpan di tempat yang terlindung dari sinar matahari langsung.
  • 4 atau 5 hari kemudian bisa dipanen. Bisa dilihat infusoria berkembang biak jadi banyak , wadah jadi penuh bintik-bintik putih yang merupakan infusoria 

Cara pemberian makanan infusoria untuk ikan
Cara pemberian makanan infusoria untuk ikan dengan cara mengambil infusuria bersama airnya dengan menggunakan baskom atau ember, lalu ditebarkan pada media pemeliharaan ikan di kolam, bak atau diakuarium. Sesuai dengan takaran atau dosis yang dikehendaki. Contoh satu bak pemeliharaan ikan ukuran 1 m3 atau 1000 liter diberikan 5 liter air infusoria


Cara mengkultur infusoria secara masal untuk makanan ikan
  • Cara mengkultur infusoria secara masal untuk makanan ikan Siapkan kolam atau bak beton ukuran 1 ton atau lebih
  • Wadah  diisi air mntah (air tawar, air payau, atau air laut) tergantung jenis Infusurianya.
  • Air media dimasukkan jerami atau rumput kering ditambah pupuk kandang.
  • Setelah satu minggu maka air media akan ditumbui oleh bakteri, cendawan, plankton, dan ganggng, yang nantinya akan menjadi makanan Infusuria.
  • Air media ditulari bibit Infusuria.
  • Dalam waktu satu minggu Infusuria akan tumbuh padat yang ditandai warna air media berubah menjadi keputih-putihan.
  • Infusuria siap dipanen untuk diberikan benih-benih ikan atau ikan-ikan bertubuh kecil, seperti ikan moly, ikan Gupy, tetra dan lainnya. Cara panen dengan mengambil air media dengan timba dan airnya disaring dengan seser halus agar kotoran tidak ikut, cara memberikan untuk makanan ikan cukup disiramkan merata kedalam wadah kultur Infusuria.


 How to Culture Infusoria for Baby Fish | RateMyFishTank.com

2. Daphnia

Daphnia dapat ditemukan di parit selokan, pada perairan yang tenang serta kaya akan limbah organik. Daphnia digunakan untuk pakan alami larva ikan konsumsi maupun ikan hias.

Pengambilan bibit

Untuk bisa mendapatkan bibit kutu air ada berbagai cara yang bisa dilakukan. Anda bisa mengambil bibit langsung dari alam seperti waduk, rawa, sungai, atau kolam. Gunakan jaring halus atau jaring khusus plankton untuk menangkap bibit kutu air ini.
Selain mengambil langsung di alam, Anda juga bisa mempersiapkan bibit kutu air sendiri. Caranya siapkan berbagai jenis sayuran layu kemudian masukkan kedalam ember lalu diamkan selama 1 minggu.
Setelah 1 minggu, sayuran yang sudah membusuk nantinya akan tenggelam ke bagian dasar air, sedangkan bibit kutu air akan mengapung di bagian atas permukaan.
Jika sudah terdapat bibit yang bermunculan, maka Anda bisa mengambilnya dengan menggunakan jaring halus.

Persiapan Wadah Pembibitan

Langkah pembudidayaan yang harus dilakukan selanjutnya adalah persiapan wadah pembibitan. Agar kutu air dapat berkembang dengan baik, sebaiknya siapkan jenis kolam tanah. Anda juga bisa membuat kilam semen namun dengan dasar kolam tanah.
Untuk memudahkan proses perawatan, buat kolam dengan ukuran sedang. Setelah kolam selesai dibuat, taburi bagian dasar kolam dengan kapur untuk menetralkan pH. Selain membuat kolam, Anda juga bisa menyiapkan wadah pembibitan dari wadah bekas seperti bak atau ember besar.

Pemberian Pupuk

Setelah kolam selesai dikapuri dan pHnya netral, maka Anda sudah bisa melakukan penebaran pupuk. Pupuk ini sendiri berfungsi sebagai pakan kutu air daphnia dan moina ketika dipelihara dalam kolam pembudidayaan.
Jenis pupuk yang bisa digunakan sebagia pakan kutu air ini antara lain pupuk kandang seperti kotoran ayam. Masukkan pupuk kandang sebanyak 2 kg/m2 lalu biarkan selama 3 sampai 5 hari.
Isi air kolam dengan air bersih dan biarkan 2-4 hari. Jika air kolam sudah berubah warna menjadi coklat kehijauan, hal tersebut menandakan bahwa planton dan tumbuhan renik lainnya telah berkembang biak didalam kolam.

Penebaran Bibit

Jika air kolam sudah berubah warna, Anda bisa memenuhi air kolan dengan air hingga ketinggian 50-60 cm, lalu tebari kolam dengan bibit daphnia dan moina. Namun jika dirasa perkembangbiakan kutu air lama, Anda juga bisa menggunakan starter kutu air yang dibeli sendiri. Setelah 1 minggu, kolam akan berubah warna menjadi coklat kemerahan. Hal ini menunjukkan bahwa kutu air yang dibudidayakan telah berkembang dengan baik.
ternak kutu air

3. Cacing Sutra

Cacing sutra atau bernama latin Tubifex sp. Caincing sutra sangat cocok untuk semua jenis ikan untuk menunjang pertumbuhnnya.

Cacing sutra dapat ditemukan di alam, tepatnya di tempat subur seperti, sungai, kolam, parit atau selokan yang dialiri limbah pabrik atau limbah peternakan ayam.

Berikut adalah langkah sederhana dan baik yang dapat anda aplikasikan dalam membudidayakan cacing sutra anda :
  • Langkah pertama dalam perawatan cacing sutra adalah, perhatikanlah selalu debit air yang mengalir pada media budidaya.
  • Untuk debit yang mengalir usahakan pada kisaran 5 hingga 7 cm, usahakan debit yang mengalir tidak lebih dan tidak kurang agar cacing dapat hidup dan berkembang biak dengan baik.
  • Dengan debit air yang baik untuk mengaliri media, maka kondisi oksigen dalam airpun akan terjaga dan usahakan air tidak tercemari oleh bahan- bahan kimia agar hasil panen anda berkualitas baik
6 Cara Budidaya Cacing Sutra Paling Mudah - IlmuBudidaya.com




















Selain memperhatikan air pada media budidaya, anda juga harus member makan. sama seperti halnya jika anda memelihara hewan, maka anda harus member makan pada cacing sutra anda. Untuk makanan cacing sutra berbeda jika anda memelihara ikan ataupun hewan peliharaan.
Butuh bahan ataupun komponen khusus yang harus anda berikan. Agar cacing sutra dapat ternutrisi dengan baik maka anda harus menyediakan bahan- bahan organic dan akan lebih baik jika itu sudah difermentasikan.
Dan berikut adalah makanan cacing sutra yang dapat anda berikan untuk cacing sutra anda :
  • Untuk bahan orhanik yang difermentasikan adalah bahan organik yang sudah memiliki tekstur yang lembek dan mudah hancur. Ini bertujuan untuk meningkatkan kandungan nutrisi pada bahan organik yang sangat dibutuhkan oleh cacing sutra.
  • Anda juga bisa memberikan ampas tahu untuk makanan cacing sutra anda, ampas tahu memiliki banyak sekali protein serta jamur yang sangat baik untuk nutrisi cacing sutra dan pastikan bahwa ampastahu sudah difermentasi dan memiliki tekstur yang lembek. Anda juga bisa menambahkan tepung ikan yang mudah di dapatkan di pasaran dan harganya juga lebih murah serta lebih praktis.
  • Makanan fermentasi ini dapat anda berikan hingga budidaya cacing sutra sudah memasuki usia 10 hingga 12 hari setelah pemindahan berlangsung.
  • Agar cacing sutra anda melimpah ketika dipanen, anda bisa menambahkan kotoran ayam yang sudah difermentasi terlebih dahulu dan makanan tambahan seperti sawi yang juga sudah di hancurkan dan difermentasi terlebih dahulu.
Untuk pemanenan cacing sutra terbilang mudah hampir sama dengan Cara Budidaya Ikan Gabus, namun ada sedikit perlakuan khusus untuk memanen agar cacing sutra tidak mudah mati ketika dijadikan bahan pangan ternak dan tetap terjaga kualitasnya.
Pada dasarnya, konsep dari memanen cacing sutra adalah mengurangi koloni pada cacing sutra yaitu jika bagian atas pada cacing sutra diambil atau dipangkas maka bagian bawah dari bagian koloni cacing akan berkembang biak lagi. Perlu anda ketahui pula bahwa dalam satu wadah nampan media dapat menghasilkan kurang lebih sekitar 100 hingga 150 ml cacing sutra.
Berikut adalah cara memanen cacing sutra yang tepat :
  • Cacing sutra pada umumnya sudah dapat dipanen ketika sudah memasuki usia sekitar 70 hingga 75 hari setelah pemindahan pada media budidaya.
  • Pertama sediakanlah kain berwarna gelap, usahakan kain dapat menutupi setiap nampan media budidaya.
  • Usahakan nampan benar benar tertutup, apabila anda tidak memiliki kain maka taruhlah media budidaya pada tempat yang sangat gelap.
  • Biarkan media tertutup selama kurang lebih 5 hingga 6 jam dan perhatikan setelah tutup dibuka.
  • Kumpulkan menggunakan sendok ataupun jarring ikan berukuran kecil dan pindahkan.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar