Sebelumnya saya sudah membahas tentang perkenalan
dengan budidaya ikan lele, selanjutnya saya akan membahas mengenai
persiapan apa saja yang diperlukan jika agan sudah menetapkan hati
berkecimpung di bisnis budidaya ikan lele. Enaknya budidaya ikan lele
adalah jenis ikan ini tidak ribet dalam memilih media
perkembangbiakannya. Ikan ini dapat hidup di berbagai tempat dan dalam
kondosi yang beragam. Budidaya lele tidak memerlukan persyaratan baik
tanah maupunair yang spesifik.
Faktor kualitas air utama yang penting dalam sistem budidaya ikan air tawar dan metode untuk memantaunya akan dijelaskan dalam tulisan ini.
Kualitas air menentukan tidak hanya seberapa baik ikan akan tumbuh dalam operasi budidaya, tetapi juga apakah ikan-ikan tersebut bisa bertahan hidup atau tidak. Ikan mempengaruhi kualitas air melalui proses seperti metabolisme nitrogen dan respirasi. Pengetahuan tentang prosedur pengujian dan interpretasi hasilnya, itu sangat penting bagi peternak ikan.
Beberapa faktor kualitas air lebih mungkin untuk terlibat di dalam kematian ikan yaitu oksigen terlarut, suhu, dan amonia. Faktor lainnya, seperti pH, alkalinitas, kekerasan dan kejernihan juga mempengaruhi ikan, tetapi biasanya tidak beracun secara langsung.
Setiap faktor kualitas air berinteraksi dengan dan memengaruhi parameter lain, terkadang dengan cara yang rumit. Apa yang mungkin beracun dan menyebabkan kematian dalam satu situasi, bisa jadi tidak berbahaya di situasi lain. Pentingnya setiap faktor, metode penentuan dan frekuensi pemantauan, tergantung pada jenis dan intensitas pemeliharaan sistem produksi yang digunakan.
Mempersiapkan Kolam Pembesaran Budidaya Ikan Lele Kolam pembesaran untuk budidaya ikan lele dapat berupa kolam tanah, bak tembok, kolam terpal, maupun bak plastik. Lahan yang diperlukan juga tidak harus luas. Agan bisa memanfaatkan pekarangan rumah untuk memulai budidaya ikan lele ini. Bahkan ada yang memelihara lele di septictank rumah (tidak saya rekomendasikan). Tidak ada bentuk atau ukuran luas yang pasti untuk budidaya ini. Semuanya tergantung dari faktor umur lele dan kedalaman kolam. Yang jelas, makin besar ukuran ikan lele yang akan dipelihara semakin luas kolam yang dibutuhkan. Tentu saja semakin dalam kolam yang disiapkan, tentunya semakin banyak jumlah ikan lele yang bisa dipelihara. Persiapan kolam yang perlu dilakukan sebelum mulai pembesaran budidaya ikan lele ada beberapa tahapan. Untuk kolam tanah, 2-3 hari sebelum digunakan sebaiknya dikeringkan dahulu di bawah terik matahari. Hal tersebut dimaksudkan untuk membunuh hama dan penyakit yang ada di kolan tersebut. Bila perlu taburkan pula kapur pertanian (kapur dolomit) dengan tujuan menaikkan pH dan membunuh penyakit. Dosis kapur yang disarankan adalah 25 – 50 gr/meter persegi. Tahap selanjutnya adalah menumbuhkan pakan alami berupa plankton di kolam tanah. Pupuk bokashi dapat sekaligus ditaburkan dengan dosis yang disarankan sebesar 400-500 gr/m2. Bisa juga memakai SOC HCS dengan dosis 1 tutup botol untuk tiap 2 meter persegi kolam. Selain itu dapat pula memanfaatkan pakan/pelet hasil fermentasi yang dimasukkan ke dalam karung dan digantung terendam air di setiap sudut kolam budidaya ikan lele.
Kondisi Air dalam Budidaya Ikan Lele Sumber air sebaiknya menggunakan air alami seperti air sumur, air sungai, maupun dari sumber mata air. Air hujan memang bisa saja digunakan tapi perlu diperhatikan keasaman yang terdapat pada air hujan tersebut. Hal tersebut juga sama dengan air PDAM karena sudah mengandung kaporit. Tapi seperti yang saya jelaskan di awal tadi, budidaya ikan lele tidak memerlukan syarat yang ribet jadi kondisi air seperti apapun tetap bisa untuk membesarkan ikan lele.
Pemilihan Benih dalam Budidaya Ikan Lele Benih ikan lele bisa didapatkan dari peternak lele yang fokus ke pembiakan ikan lele. Perhatikan dalam pemilihan benih ikan lele. Benih yang baik adalah dalam kondisi sehat, tidak cacat, dan berukuran sama besar maupun panjangnya. Penebaran benih sebaiknya dilakukan pada saat suhu rendah. Suhu tersebut dapat diperkirakan pada pagi atau sore hari menjelang malam. Bila benih berasal dari tempat yang jauh dari kolam pemeliharaan,segera mungkin lakukan penyesuaian atau aklimatisasi agar ikan lele tidak stress. Caranya adalah dengan membiarkan kantong plastik atau wadah tempat benih atau bibit terapung dulu di permukaan kolam selama 10-15 menit. Selanjutnya kantong plastik dibuka, dan ditambah air kolam sedikit demi sedikit. Perkirakan kondisi air sama dengan air kolam. Selanjutnya biarkan bibit ikan lele keluar dengan sendirinya dan masuk ke dalam kolam. Selanjutnya akan dibahas mengenai Pengelolaan Budidaya Ikan Lele yang akan saya bahas pada artikel berikutnya.
Faktor kualitas air utama yang penting dalam sistem budidaya ikan air tawar dan metode untuk memantaunya akan dijelaskan dalam tulisan ini.
Kualitas air menentukan tidak hanya seberapa baik ikan akan tumbuh dalam operasi budidaya, tetapi juga apakah ikan-ikan tersebut bisa bertahan hidup atau tidak. Ikan mempengaruhi kualitas air melalui proses seperti metabolisme nitrogen dan respirasi. Pengetahuan tentang prosedur pengujian dan interpretasi hasilnya, itu sangat penting bagi peternak ikan.
Beberapa faktor kualitas air lebih mungkin untuk terlibat di dalam kematian ikan yaitu oksigen terlarut, suhu, dan amonia. Faktor lainnya, seperti pH, alkalinitas, kekerasan dan kejernihan juga mempengaruhi ikan, tetapi biasanya tidak beracun secara langsung.
Setiap faktor kualitas air berinteraksi dengan dan memengaruhi parameter lain, terkadang dengan cara yang rumit. Apa yang mungkin beracun dan menyebabkan kematian dalam satu situasi, bisa jadi tidak berbahaya di situasi lain. Pentingnya setiap faktor, metode penentuan dan frekuensi pemantauan, tergantung pada jenis dan intensitas pemeliharaan sistem produksi yang digunakan.
Mempersiapkan Kolam Pembesaran Budidaya Ikan Lele Kolam pembesaran untuk budidaya ikan lele dapat berupa kolam tanah, bak tembok, kolam terpal, maupun bak plastik. Lahan yang diperlukan juga tidak harus luas. Agan bisa memanfaatkan pekarangan rumah untuk memulai budidaya ikan lele ini. Bahkan ada yang memelihara lele di septictank rumah (tidak saya rekomendasikan). Tidak ada bentuk atau ukuran luas yang pasti untuk budidaya ini. Semuanya tergantung dari faktor umur lele dan kedalaman kolam. Yang jelas, makin besar ukuran ikan lele yang akan dipelihara semakin luas kolam yang dibutuhkan. Tentu saja semakin dalam kolam yang disiapkan, tentunya semakin banyak jumlah ikan lele yang bisa dipelihara. Persiapan kolam yang perlu dilakukan sebelum mulai pembesaran budidaya ikan lele ada beberapa tahapan. Untuk kolam tanah, 2-3 hari sebelum digunakan sebaiknya dikeringkan dahulu di bawah terik matahari. Hal tersebut dimaksudkan untuk membunuh hama dan penyakit yang ada di kolan tersebut. Bila perlu taburkan pula kapur pertanian (kapur dolomit) dengan tujuan menaikkan pH dan membunuh penyakit. Dosis kapur yang disarankan adalah 25 – 50 gr/meter persegi. Tahap selanjutnya adalah menumbuhkan pakan alami berupa plankton di kolam tanah. Pupuk bokashi dapat sekaligus ditaburkan dengan dosis yang disarankan sebesar 400-500 gr/m2. Bisa juga memakai SOC HCS dengan dosis 1 tutup botol untuk tiap 2 meter persegi kolam. Selain itu dapat pula memanfaatkan pakan/pelet hasil fermentasi yang dimasukkan ke dalam karung dan digantung terendam air di setiap sudut kolam budidaya ikan lele.
Kondisi Air dalam Budidaya Ikan Lele Sumber air sebaiknya menggunakan air alami seperti air sumur, air sungai, maupun dari sumber mata air. Air hujan memang bisa saja digunakan tapi perlu diperhatikan keasaman yang terdapat pada air hujan tersebut. Hal tersebut juga sama dengan air PDAM karena sudah mengandung kaporit. Tapi seperti yang saya jelaskan di awal tadi, budidaya ikan lele tidak memerlukan syarat yang ribet jadi kondisi air seperti apapun tetap bisa untuk membesarkan ikan lele.
Pemilihan Benih dalam Budidaya Ikan Lele Benih ikan lele bisa didapatkan dari peternak lele yang fokus ke pembiakan ikan lele. Perhatikan dalam pemilihan benih ikan lele. Benih yang baik adalah dalam kondisi sehat, tidak cacat, dan berukuran sama besar maupun panjangnya. Penebaran benih sebaiknya dilakukan pada saat suhu rendah. Suhu tersebut dapat diperkirakan pada pagi atau sore hari menjelang malam. Bila benih berasal dari tempat yang jauh dari kolam pemeliharaan,segera mungkin lakukan penyesuaian atau aklimatisasi agar ikan lele tidak stress. Caranya adalah dengan membiarkan kantong plastik atau wadah tempat benih atau bibit terapung dulu di permukaan kolam selama 10-15 menit. Selanjutnya kantong plastik dibuka, dan ditambah air kolam sedikit demi sedikit. Perkirakan kondisi air sama dengan air kolam. Selanjutnya biarkan bibit ikan lele keluar dengan sendirinya dan masuk ke dalam kolam. Selanjutnya akan dibahas mengenai Pengelolaan Budidaya Ikan Lele yang akan saya bahas pada artikel berikutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar