1. Materi Penyuluhan
Materi penyuluhan adalah
bahan penyuluhan yang akan disampaikan oleh para penyuluh kepada pelaku utama
dan pelaku usaha dalam berbagai bentuk yang meliputi informasi, teknologi,
rekayasa sosial, manajemen, ekonomi, hukum, dan kelestarian lingkungan.
Materi penyuluhan dibuat
berdasarkan kebutuhan dan kepentingan pelaku utama dan pelaku usaha dikawasan Minapolitan dengan memperhatikan
kemanfaatan dan kelestarian sumber daya perikanan dan disesuikan dengan basis
minapolitan yang dikembangkan oleh daerah serta disesuikan dengan master plan Minapolitan setempat. Materi
penyuluhan yang dimaksud berisi unsur pengembangan sumber daya manusia dan peningkatan
modal sosial serta unsur ilmu pengetahuan, teknologi, informasi, ekonomi,
manajemen, hukum, dan pelestarian lingkungan.
4.2. 2. Metode
Penyuluhan
Dalam pelaksanaan
penyuluhan di kawasan minapolitan dapat dilakukan dengan berbagai metode,
antara lain:
a.
Kunjungan Pembinaan Perorangan/Anjangsana dan Kelompok
Kunjungan pembinaan kepada sasaran
perorangan/anjangsana adalah metode penyuluhan perikanan langsung kepada pelaku utama/pelaku usaha perikanan secara perorangan dengan mendatangi rumah
atau tempat usaha pelaku utama dan/atau pelaku usaha perikanan.
Kunjungan pembinaan kepada sasaran kelompok
adalah metode penyuluhan perikanan langsung dengan mendatangani pertemuan
kelompok baik yang rutin maupun yang insidentil dalam rangka memberdayakan
kelompok pelaku utama/pelaku usaha perikanan.
b.
Demonstrasi Cara/Hasil
Demonstrasi cara adalah teknik penyuluhan
perikanan berupa kegiatan untuk memperlihatkan secara nyata tentang cara
penerapan teknologi perikanan yang telah terbukti menguntungkan bagi pelaku
utama dan/atau pelaku usaha perikanan.
Demonstrasi hasil adalah teknik penyuluhan
perikanan berupa kegiatan untuk memperlihatkan secara nyata tentang hasil
penerapan teknologi perikanan yang telah terbukti menguntungkan bagi pelaku
utama dan/atau pelaku usaha perikanan atau teknologi lainnya yang sudah
spesifik lokasi.
c.
Temu Wicara
Temu wicara adalah metode penyuluhan
perikanan berupa kegiatan pertemuan antara pelaku utama dan/atau pelaku usaha
dengan pemerintah untuk bertukar informasi mengenai kebijaksanaan pemerintah
dalam pembangunan perikanan, serta antisipasi dan peran serta pelaku utama
dan/atau pelaku usaha dalam pembangunan perikanan.
d.
Temu Teknis
Temu teknis adalah kegiatan pertemuan berkala
antara penyuluh perikanan dengan tim penyuluh dan/atau antara penyuluh
perikanan dengan peneliti/perekayasa/professional/aparat pemerintah untuk
meningkatkan kompetensi penyuluh perikanan dalam pelayanan kepada pelaku utama
dan/atau pelaku usaha.
e.
Temu Karya
Temu karya adalah kegiatan pertemuan antara
penyuluh perikanan dengan pelaku utama dan/atau pelaku usaha serta masyarakat
untuk menyampaikan hasil karya inovasi penyuluh perikanan di bidang perikanan
yang sudah di ujicobakan oleh kelompok dan di presentasikan di depan penyuluh
perikanan lainnya.
f.
Temu Usaha
Temu usaha merupakan kegiatan pertemuan
antara pelaku utama, pelaku usaha, pengusaha perikanan dan lembaga keuangan
untuk melakukan kerja sama dalam pengembangan usaha perikanan, sehingga
masing-masing pemangku kepentingan dapat
mengambil manfaat secara optimal, yang tertuang dalam surat kesepakatan
bersama.
Temu usaha akan terselenggara sesuai dengan
luaran yang diharapkan bila prinsip-prinsip penyelenggaraanya terpenuhi,
berupa: 1) adanya produk perikanan yang siap dipasarkan; 2) adanya pengusaha
yang berminat; 3) adanya fasilitator; dan 4) terjadinya transaksi yang saling
menguntungkan.
g.
Temu Lapang
Temu lapang adalah pertemuan di lapangan
sebagai tindak lanjut demonstrasi cara/demonstrasi hasil/uji coba lapang. Agar
penyelenggaraan temu lapang dapat berjalan dengan baik, maka harus
memperhatikan prinsip-prinsip penyelenggaraannya adalah: 1) adanya kesenjangan
teknologi; dan 2) teknologi yang di temu lapang kan harus mempunyai kinerja
yang lebih baik dari sebelumnya, dapat memecahkan masalah dan sesuai dengan
kebutuhan pelaku utama.
h.
Temu KIPRAH (Temu Komunikasi, Informasi dan Praktek Pemecahan
Masalah)
Temu KIPRAH merupakan kegiatan gabungan dari
temu teknis, temu wicara, praktek pemecahan masalah. Temu KIPRAH adalah suatu
pertemuan pejabat fungsional KKP (peneliti/litkayasa, perekayasa, widiyaswara,
instruktur, guru dan dosen), pemangku kepentingan dengan kelompok pelaku utama
dan pelaku usaha yang didampingi oleh penyuluh perikanan untuk
mengidentifikasi, merumuskan dan memecahkan masalah penerapan teknologi
perikanan yang dihadapi pelaku utama dan pelaku usaha untuk meningkatkan
produksi yang dilakukan secara partisipasif melalui praktek langsung di lahan
usaha.
Temu KIPRAH ini fasilitasi oleh pemerintah di
wilayah pelaksanaan tersebut yang diprakarsai oleh pemangku kepentingan baik
tingkat pusat, propinsi dan kabupaten/kota. Penyuluh perikanan dalam kegiatan
ini berperan sebagai fasilitator, mediator dan penyelenggara pertemuan.
Temu KIPRAH akan terselenggara sesuai dengan
luaran yang diharapkan bila terpenuhinya prinsip-prinsip sebagai berikut: 1)
adanya prioritas akar masalah yang akan dipecahkan; 2) pemecahan akar masalah;
3) pelaksanaan secara partisipatif; 4) adanya koordinasi pemangku kepentingan;
dan 5) adanya inovasi teknologi,
i.
Gelar Teknologi Perikanan
Gelar teknologi perikanan merupakan suatu
kegiatan untuk memperagakan teknologi perikanan unggul hasil penelitian dan
pengkajian yang sudah matang (good will inovasi) di lahan usaha pelaku utama
dan/atau pelaku usaha dan dilaksanakan oleh kelompok perikanan atau anggotanya,
dengan bimbingan teknis oleh Penyuluh Perikanan.
Gelar teknologi perikanan dapat pula
diartikan sebagai kegiatan mengaplikasikan teknologi informasi di bidang
perikanan yang berguna bagi pelaku utama dan/atau pelaku usaha dan/atau
masyarakat perikanan.
j.
Mimbar Saresehan
Mimbar sarasehan merupakan
kegiatan pertemuan sebagai forum konsultasi antara gabungan kelompok pelaku
utama dan usaha perikanan atau asosiasi kelompok perikanan dengan pihak
pemerintah yang diselenggarakan secara priodik dan berkesinambungan untuk
membicarakan, memusyawarahkan dan menyepakati pemecahan berbagai permasalahan
pembangunan perikanan.
Dalam mempelajari sesuatu seseorang
akan mengalami suatu proses adopsi yang berlangsung secara bertahap melalui
serangkaian pengalaman mental psikologis sebagai berikut :
3. Teknis menentukan Metode Penyuluhan
Penggunaan panca indera tidak terlepas
dari suatu proses belajar mengajar karena panca indera tersebut terlibat di
dalamnya Hal ini dinyatakan oleh Socony Vacuum Oil Co. yang di dalam
penelitiannya memperoleh hasil sebagi berikut 1 % melalui indera pengecap, 1,5
% melalui indera peraba 3,5 % melalui indera pencium 11 % melalui indera
pendengar dan 83 % melalui indera penglihatan.
Tahap penumbuhan perhatian, dimana
seorang sekedar mengetahui adanya suatu gagasan / ide atau praktek baru untuk
pertama kalinya.
Tahap pertumbuhan minat, dimana
seseorang ingin mengetahui lebih banyak perihal baru tadai dan berusaha mencari
informasi lebih lanjut.
Tahap menilai, dimana seseorang mampu
membuat perbandingan
Tahap mencoba, dimana seseorang mencoba
gagasan baru atau praktek baru.
Tahap menerapkan, dimana seseorang
meyakini gagasan atau praktek baru itu dan menerapkan sepenuhnya secara
berkelanjutan di dalam usahataninya.
Kemampuan seseorang untuk mempelajari
sesuatu berbeda-beda demikian juga tahap perkembangan mental, keadaan
lingkungan dan kesempatan, sehingga perlu ditetapkan suatu metode penyuluhan perikanan
yang berhasil guna dan berdaya guna.
Untuk penerapan dari metode dan teknik
penyuluhan perikanan dengan mengamati terlebih dahulu dasar pertimbangan
pemilihan metode dan teknik penyuluhan perikanan yang terdiri :
1. Sasaran
Yang perlu diperhatikan tingkat pengetahuan
sasaran, ketrampilan dan sikap sasaran
Kondisi sosial budaya sasaran penyuluhan
Banyaknya sasaran yang dicapai.
2. Sumberdaya penyuluhan
Yang perlu dipertimbangan untuk sumberdaya
penyuluhan perikanan ini:
Kemampuan penyuluh yang meliputi pengusaan ilmu dan
ketrampilan serta sikap yang dimiliki.
Materi penyuluhan yang akan disampaikan
Ketersediaan sarana dan biaya penyuluhan
3. Keadaan Daerah
Musim dan iklim
Keadaan usahatani
Keadaan lapangan
4. Kebijaksanan Pembangunan Perikanan
Yang berasal dari pemerintah pusat dan daerah
Yang berasal dari masyarakat Pelaku usaha perikanan
B. Ragam metode dan teknik
Ragam metode dan teknik penyuluhan perikanan yang
dapat dipilih untuk dapat diterapkan dapat didasarkan pada aspek :
Komunikasi :
- langsung seperti anjangsana, pertemuan kelompok,
kursustani, karyawisata/ widyawisata, ceramah, FDG.
- tidak langsung seperti penggunaan media cetak
(poster, leaflet, folder, brosur, majalah, koran), penggunaan media elekrtonik
(televisi, film radio), dialog melalui media komunikasi.
Psikososial :
- massal seperti menyabaran media cetak, pengunaan
media elektronik, pertemuan umum,
pameran, kampanye.
- kelompok seperti demontrasi, FDG, kursustani,
pertemuan kelompok, karyawisata/widyawisata, ceramah.
- individu/perorangan seperti anjangsana
rumah/tempat usaha, surat menyurat, telepon.
Panca indera : - penglihatan seperti brosur,
folder, leaflet, majalah, poster dan koran
- pendengaran seperti tape recoder, radio, telepon
- kombinasi pendengaran dan penglihatan seperti
pemutaran film dan televisi